Tiga orang remaja yang merupakan kembar tiga bersekolah di Smith internasional school. Mereka bukan manusia biasa tapi tiga kembar yang memiliki Indra keenam dan mampu melawan para makluk halus dengan kemampuan mereka.
Bisakah mereka menolong banyak orang dengan kemampuan mereka itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penglihatan samar
"Kamu tahu saat kamu ada dalam perut Chelsea, Yudhistira adalah yang paling menjaganya, karena kamu adalah adik yang sangat di tunggu tunggu Yudhistira, kamu segalanya untuk dia Arjuna, jadi jangan pernah marah ataupun merasa kesal saat dia melarangmu untuk kebaikan"
"Mommy tahu kamu selalu bergaul dengan anak anak bermasalah di sekolah, mommy tahu kamu punya rasa penasaran yang tinggi, Abang kamu juga faham itu, tapi dia khawatir kalau kamu terjerumus seperti mereka"
"Dia begitu karena dia peduli pada kamu dan juga takut kehilangan kamu Arjuna, dia orang pertama yang akan sangat sedih kalau kamu terluka" ungkap Safira
"Arjuna juga sayang Abang dan semuanya, Juna yakin bisa jaga diri ko" ungkap Arjuna menunduk
"Dengan cara ikut ikutan seperti mereka? Merokok di halaman belakang sekolah dan bolos saat jam pelajaran?" Ucap Safira
"Ko mommy tahu? Apa Altair yang bilang?" Tanya Arjuna kesal
"Bukan, tapi Yudhistira yang bilang pada mommy, dia menangis karena merasa kalau dia tidak bisa menjaga kamu dengan baik, lihatlah dia di kamarnya, saat inipun dia sedang menangis karena merasa bersalah membentak kamu tadi siang" ungkap Safira
"Jika kamu tidak bisa melihat kasih sayang papa dan mama kamu, setidaknya lihatlah kasih sayang dan perjuangan Yudhistira Arjuna, dia ingin kamu tidak seperti dirinya dulu, dia ingin kamu menikmati masa masa kamu bertumbuh dengan baik Tanpa ikut ikutan hal hal yang buruk dari teman teman kamu" ucap Safira
"Hiks... Juna tidak tahu kalau Abang juga sudah tahu apa yang Juna lakukan di sekolah" ucap Arjuna terisak
"Mommy tidak akan mengatakan apa yang kamu lakukan pada papa dan mama kamu, tapi mommy harap kamu bisa berubah dan jauhi anak anak itu, cukup kamu dekat dengan Andromeda dan Altair, masih ada Arsela, Raisha, Zainab, Zayd dan Zara, Cinta juga kan" ucap Safira mengusap punggung Arjuna
"Juna akan ikuti kata mommy, Juna akan berhenti ikut mereka lagi, tapi Juna takut kalau sampai mereka nanti ganggu Juna dan juga yang lain gimana?" Tanya Arjuna
"Ada Andromeda yang akan jaga Kalian" jawab Safira dan Arjuna tersenyum manis
Safira pamit untuk pulang, dan selama di dalam kamarnya, Arjuna terus terisak karena merasa bersalah pada orang tua dan juga kakaknya.
Safira adalah adik Vandra ayah dari Arjuna, Niandra dan Yudhistira, tapi anak anak Vandra itu memanggil Safira dan Sagara dengan sebutan mommy dan Daddy, sama seperti anak anak Safira memanggil Vandra dan chelsea istrinya dengan sebutan mama dan papa.
Dia tidak pernah membedakan anak anaknya ataupun keponakannya, baginya mereka sama dan tidak jarang mereka saling menasehati jika ada salah satu anak yang melakukan kesalahan seperti Arjuna sekarang.
Tok. Tok. Tok.
"Abang, sudah tidur ya" panggil Arjuna pelan karena takut ketahuan
Ceklek.
Dia membuka pintu kamar Yudhistira karena memang pintunya tidak pernah di kunci sejak Yudhistira tahu Arjuna sering tak bisa tidur saat malam hari.
"Abang, maafin Juna, Juna janji nggak akan bantah Abang dan papa lagi, jangan marah karena Juna nggak mau lihat Abang marah" bujuk Arjuna memegang tangan Yudhistira yang sedang tertidur menyamping.
"Abang" rengek Arjuna ikut tidur di samping Yudhistira
"Hiks... Abang marah ya sama juna?" Gumam Arjuna mulai terisak
Yudhistira berbalik dan memeluk Arjuna agar dia tidak menangis lagi, Yudhistira juga mengusap punggung Arjuna agar dia bisa lebih tenang.
"Jangan di ulangi lagi, Abang nggak mau lihat mama nangis apalagi kecewa sama kamu" ucap Yudhistira dan Arjuna mengangguk dengan wajah masih sembab
"Sekarang tidur, besok kita tidak boleh kesiangan sekolah" bujuk Yudhistira
***********
Pagi harinya, semua orang kembali ke aktifitasnya masing masing, para ibu ibu memasak, Mereka akan sarapan di rumah Hendra dan berangkat sekolah dengan orang tua masing masing
"Ma, ko ada yang beda ya hari ini" ucap Hendra meledek Arjuna yang terus minta di suapi Yudhistira
"Opa diam, Juna sedang kelaparan, dan Juna Sedang merajuk" balas Arjuna
"Orang merajuk tapi makannya banyak" ejek Niandra
"Iya, mungkin butuh tenaga untuk lawan teman temannya yang nakal itu" jawab Sagara
"Sekarang Juna akan jauhi mereka dad, Juna akan jadi anak yang baik" jawab Arjuna
"Alhamdulillah" ungkap semuanya
"Semoga Istiqomah ya" ledek Vandra
"Ah papa mah, malah ledekin Juna, mama jangan kasih papa bekal hari ini" rengek Arjuna
"Jangan dong, nanti papa kelaparan" ucap Vandra memeluk Arjuna
"Andromeda, nanti kamu jaga mereka di sekolah ya, anak anak itu pasti akan ganggu kalian" ucap Sagara
"Insya Allah dad" jawab Andromeda
"Dua Angkasa dan Aurora mana?" Tanya Hendra
"Mereka ke rumah Daddy pa, mau jemput Bulan, hari ini mereka mau ke rumah om Ferdinand, minta foto untuk tugas kelompok mereka" jawab Safira
"Langit harus di beritahu, dia tidak boleh terus bersikap posesif pada Aurora" ucap Hendra
"Gara juga sudah kasih peringatan pa, dan Langit bilang, dia sedang belajar mengurangi sifat posesifnya pada Aurora, dan dia hanya ingin menjauhkan Aurora dari Vincent, dia nggak suka sekali dengan anak itu, Gara tidak tahu kenapa" ungkap Sagara.
"Kak Vincent sering ke club malam, dan om Langit nggak suka itu" jawab Yudhistira
"Tunggu dulu, Yudhis kan satu kelompok dengan dua Angkasa, Aurora dan bulan, ko Yudhis nggak di ajak ke rumah om Ferdinand, nanti Yudhis nggak dapat nilai dong" ucap Yudhistira saat selesai menyuapi Arjuna
"Ayo cepat kalian siap siap, papa antar kalian ke rumah om Ferdinand langsung, terus ke sekolah" ucap Vandra ikut panik
"Abang, jangan panik, nanti nggak fokus nyetirnya, ini juga masih jam enam ko" ucap Chelsea
"Tapi kan Abang belum mandi dek" jawab Vandra berlari ke arah kamarnya
"Yah, jadi dia belum mandi wajib itu? Habis shalat subuh main lagi dia" Tanya Sagara bengong
"Main apa dad? Juna juga mau dong ikut main" tanya Arjuna dan Sagara dijewer Hendra
"Main petak umpet kayanya" jawab Vania ikut menjewer telinga Sagara
"Akhhh!"
Khalid tiba tiba saja memegang dadanya karena terasa sakit dan ada penglihatan samar di kepalanya.
"Kenapa nak?" tanya Safira khawatir
"Tidak mom, hanya penglihatan samar, belum jelas tapi mungkin kejadian di sekolah" jawab Khalid
"Hati hati, jangan sampai kamu terlalu banyak berinteraksi dengan makhluk halus, kamu berbeda dengan dua kembaran kamu yang lain" ucap Sagara
"Khalid hanya membantu saja dad" jawab Khalid
moga karyamu yang ini juga luar biasa ya thorr🤲
semangaat🤭