Vania gadis yang cantik nan baik hati, istri dari Jonathan Cristian Grisworld, tapi entah apa penyebab nya Vania berubah menjadi wanita gila, tetapi hal itu tidak mengurangi cinta Jonathan kepada nya,.
hingga suatu malam yang sunyi Vania melompat ke dalam kolam renang tanpa sadar dan hal itu membuat jiwa nya mati dan di gantikan oleh jiwa lain yang masuk kedalam raga nya. dan mulai dari situlah balas dendam di mulai, jiwa baru yang menghuni raga Vania bukan lah sosok yang lemah dan mudah di tindas.
siapakah sosok pemilik Jiwa itu ?
dan siapa yang membuat Vania asli berubah menjadi wanita gila ?
apa kah Jonathan masih tetap mencintai Vania saat ia tau jika jiwa yang ada di dalam raga istri nya itu adalah jiwa wanita lain ?
yang penasaran dengan kisah nya kkyyuuukkk mampir ya guysss, aku menunggu kalian. 🤗 jangan lupa Like, Comen dan Vote semoga kalian suka 🙏🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
270400
.
.
" kenapa bengong cepat telpon " ucap Vania lagi saat melihat Yuna hanya diam saja
" eehh... iya Nyonya " Yuna mengeluarkan ponsel nya dari saku celana putih nya
sedangkan Vania ia kembali memejamkan matanya seperti layak nya orang yang sedang koma.
setelah panggilan tersambung Yuna bingung ingin mengatakan apa, apa lagi saat mendengar suara kesal Jonathan di seberang telepon
" i... itu.. tuan... saya ingin bertanya.... berapa tanggal lahir Nyonya " Yuna memejamkan matanya seraya mengatakan kalimat demi kalimat kepada Jonathan ia takut salah ucap
sedangkan Jonathan yang saat ini sedang berada di dalam mobil menuju markas klan Mafia nya mengerutkan alis nya saat mendengar pertanyaan dari Yuna perawat istri nya
" untuk apa kamu menanyakan tanggal lahir istri ku " tanya Jonathan merasa curiga
Yuna menatap ke arah Vania yang sudah kembali membuka matanya, Vania memberikan nya kode dan untung nya Yuna mengerti
" anu tua... saya ingin memberikan kejutan kepada Nyonya siapa tau dengan kejutan itu bisa membuat Nyonya segera bangun dari koma nya " jelas Yuna , Vania tersenyum dan memberikan dua jempol kepada Yuna ternyata perawat kecil nya itu sangat lah pintar merangkai kata
tak salah dokter Willi mengirimnya untuk merawat nya .
Leon yang juga sedang menyetir itu merasa curiga dengan apa yang di tanyakan oleh Yuna, bukan kah tanggal lahir Vania adalah kode ruang kerja Jonathan dan di ruangan kerja itu tersimpan banyak sekali barang-barang yang sangat berharga, termasuk setumpuk dollar yang tidak bisa terhitung berapa jumlah nya.
Jonathan masih tetap diam, Yuna menunggunya dan sesekali memejamkan matanya sedangkan Vania ia sudah duduk di atas ranjang mengigit jari telunjuk nya.
" 270400 " ucap Jonathan setalah nya ia memutuskan panggilan telepon itu
Vania yang mendengar nya tersenyum lebar " bagus kamu sangat bisa di andalkan , tidur lah dan jangan lupa mengunci pintu nya karena tiga jam lagi ada tugas untuk mu " ucap Vania setalah nya ia kembali membaringkan tubuh kurus nya di atas ranjang dan segera memejamkan matanya
Yuna menghembuskan nafasnya kasar setalah nya ia meraih bantal dan membaringkan tubuh mungil nya di atas karpet bulu ia tidak ingin meninggalkan Nyonya nya itu tidak apa-apa ia tidur di atas karpet asalkan selalu berada di samping Nyonya nya.
Leon menatap Jonathan dari kaca spion kecil yang ada di atas kepalanya
" kenapa tuan memberi tahu kan wanita itu tanggal lahir Nyonya, bukan kah tanggal lahir Nyonya anda gunakan sebagai sandi ruang kerja anda " tanya Leon tidak habis fikir dengan bos nya itu
" diam lah, dan tambah kecepatan mobil nya aku ingin segera sampai di markas " ucap Jonathan menatap tajam Leon
Leon kembali diam ia tidak bertanya lagi dan menuruti perintah dari taun nya itu.
sesampainya di markas yang jauh dari pemukiman penduduk tepat nya di tengah hutan yang belantara dan menyeramkan , Jonathan melangkah masuk di ikuti oleh Leon di belakang nya para anak buah nya berjejeran rapih seraya menunduk hormat menyambut kedatangan sang Tuan .
sesampainya di ruang pribadi nya, Jonathan segera mendudukkan dirinya di kursi sofa berwarna hitam. dan dengan setia Leon berdiri di samping nya
" chek cctv yang ada di mansion " perintah Jonathan tanpa melihat Leon salah satu kaki nya ia naikkan ke atas paha nya .
dan dengan cepat Leon mengambil laptop yang ada di ruangan itu. dan mulai mengecek nya.
tok
tok
ketukan pintu terdengar dari luar " Masuk " ucap Jonathan tanpa melihat ke arah pintu tatapan nya hanya fokus ke depan menatap jendela besar yang menghadap langsung ke hutang belantara
" katakan " ucap Jonathan
pria berseragam hitam itu dengan wajah yang penuh luka sangat menyeramkan menunduk hormat di hadapan Jonathan
" maaf tuan... saya ingin mengatakan jika geng Pinky Black sudah tidak ada lagi, markasnya habis terbakar akibat ledakan bom rakitan nya sendiri " jelas pria itu sebut saja nama nya Hilo
" ledekan bom ? " tanya Jonathan bingung karena yang ia tau geng Pinky Black itu adalah geng pembuat bom dan senjata ilegal. selain dari itu geng itu juga bisa meracik racun yang sangat mematikan.
" benar tuan... menurut informasi ketua geng Pinky Black bersama anggota nya sedang merakit bom yang berbentuk sangat kecil tetapi sangat berbahaya, dan rakitan nya itu mengalami kesalahan dan meledak secara tiba - tiba membuat semua penghuni markas itu ikut hancur dan rata dengan tanah " lanjut Hilo lagi
Jonathan hanya diam seraya mengetuk- ngetuk jari telunjuk nya di atas sofa.
" apa kamu sudah mengetahui siapa ketua geng Pinky Black itu " tanya Jonathan
" belum tuan.... tapi menurut info yang saya dapat ketua geng itu seorang wanita yang memiliki luka di bagian wajah kanan nya " jawab Hilo
" hhhmmm.... apa geng Cobra masih menantang kita " tanya Jonathan dengan wajah dingin nya
" itu juga yang ingin saya sampaikan tuan.... malam ini geng Cobra mengibarkan bendera perang kepada geng Black Ants mereka menunggu Black Ants di hutan sebalah barat " jelas Hilo
" persiapkan semua nya dengan baik dan perlihatkan kepada geng Cobra jika Black Ants itu tidak mudah untuk di kalah kah " ucap Jonathan dengan mata nya yang sudah memerah
" baik tuan " ucap nya lalu Hilo melangkah keluar dari ruangan tuan nya itu
Loen yang ingin mengatakan sesuatu itu jadi ragu ia meneguk ludah nya dengan kasar melihat mata merah milik Jonathan.
" aku akan buktikan kepada mereka jika Black Ants itu tidak mudah untuk di kalah kan dan aku akan membuat mereka menyesal sudah menantang ku " ucap Jonathan mengepalkan kedua tangan nya sampai urat-urat tanganya terlihat jelas.
" tuan " ucap Leon ragu
" hhhmm... " Jonathan hanya berdeham tanpa melihat sedikit pun ke arah asisten nya itu
" CCTV yang ada di Mansion rusak dan sudah enam bulan ini tidak berfungsi " ucap Leon hati-hati
Jonathan yang mendengar itu bertambah marah ia menatap tajam asisten nya " kenapa bisa... dan kenapa kamu tidak memperhatikan nya "
" ma.. maaf tuan " ucap Leon menunduk karena ia juga tidak ada kesempatan untuk mengecek CCTV yang ada di mansion besar milik tuan nya memang akhir-akhir ini ia sangat sibuk dengan pekerjaan nya menjadi seorang asisten.
" tapi CCTV yang ada di ruang kerja tuan masih berfungsi dengan baik " lanjut Leon
" selidiki semua nya dengan baik " ucap Jonathan ia mulai curiga kenapa bisa CCTV di Mansion nya tiba-tiba rusak dan menyisakan satu CCTV yang masih berfungsi dan itu di ruangan kerja pribadi nya.
" baik tuan " ucap Leon menurut
Jonathan mengingat bukan kah dalam enam bulan itu ia sangat sibuk dan enam bulan itu lah keadaan Vania istrinya semakin parah bahkan tubuh wanita itu sampai kurus.
Jonathan mengacak rambut nya prustasi karena gara-gara ia yang selalu sibuk sampai akhirnya membuat keadaan istrinya semakin buruk.
.
.
.
