NovelToon NovelToon
Bu Guru, I Love You

Bu Guru, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dede Dewi

Menjadi seorang Guru adalah panggilan hati. Dengan gaji yang tak banyak, tetapi banyak amanah. Itulah pilihan seorang gadis bernama Diajeng Rahayu. Putri dari seorang pedagang batik di pasar Klewer, dan lahir dari rahim seorang ibu yang kala itu berprofesi sebagai sinden, di sebuah komunitas karawitan.
Dari perjalanannya menjadi seorang guru bahasa Jawa, Diajeng dipertemukan dengan seorang murid yang cukup berkesan baginya. Hingga di suatu ketika, Diajeng dipertemukan kembali dengan muridnya, dengan penampilan yang berbeda, dengan suasana hati yang berbeda pula, di acara pernikahan mantan kekasih Diajeng.
Bagaimana perjalanan cinta Diajeng? Mari kita ikuti cerita karya Dede Dewi kali ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dede Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Move On

"Ilmu Ikhlas." gumam Diajeng lagi saat menyantap kudapan terakhir di gedung resepsi. Berupa es cream vanila yang dihiasi dengan nutrijell hijau di sampingnya. Diajeng melihat kedua mempelai tampak bahagia duduk di kursi pelaminan, dan sesekali menyalami tamu yang berpamitan pulang.

Diajeng masih enggan berdiri, karena masih ada tiga porsi es krim yang mau dia habiskan. Yaitu milik Raka, dan milik kedua adiknya Raka yang sedang diet.

"Bu Ajeng, ga ikut foto bareng?" tanya Raka yang sudah kembali bersama kedua adiknya.

"Engga ah, Ka." jawab Diajeng malas, sambil menjilati es krim keduanya.

"Kenapa bu? Itu guru-guru SMA Veteran sudah berbaris mengantri foto bu." kata Raka lagi.

"Biarin aja." jawaban Diajeng masih anteng.

Raka pun tak lagi memintanya foto, lalu duduk di sebelah Diajeng. Namun, kemudian ponsel Diajeng berbunyi, ada panggilan masuk.

"Halo." Diajeng menyapa orang diseberang.

'Bu Ajeng dimana? Datang ke resepsi 'kan bu?'

"Iya bu saya datang. Saya di pojok belakang bu. Ada apa?"

'Kok Ada apa to bu? Ayo foto bareng bu. Ini yang ga ada cuma bu Ajeng lho.'

"Ya udah gapapa kan bu?"

'Ya jangan gitu lah bu, Ibu 'kan wakil kepala sekolahnya, dan ini yang jadi pengantin kan ak Kepala sekolah. Masa' ga foto bu?.'

"Kalau aku nolak, dikira aku ga bisa move on lagi. Ya... meski sebenarnya aku memang belum bisa move on. Tapi... ya okeylah, profesional kerja." batin Diajeng.

'Bu Ajeng.'

"Ya bu?"

'Ayo sini, saya tunggu.'

"Tapi bu..."

'Belum bisa move on ya?'

"Emang belum move on kali bu."

'Ya tapi jangan keliatan banget lah.'

"Hm..."

'Saya tunggu.'

"Okey."

Diajeng pun berdiri dengan enggan. Sambil langsung menyeruput es krim ketiga dan membawa es krim keempat, Diajeng melangkah ke pelaminan untuk ikut foto bersama. Raka yang melihat hanya geleng-geleng kepala karena heran.

Sesampainya di pelaminan, Diajeng nyempil di pinggir untuk bisa kelihatan kompak, keluarga guru SMA Veteran. Diajeng berusaha menampakkan senyum terindahnya saat di foto, supaya terlihat bahwa dia baik-baik saja.

"Selamat ya mb Mika." kata Diajeng tulus menyalami mempelai wanitanya. Kemudian beralih pada Adnan, dan mengucapkan kata yang sama.

"Selamat." kata Diajeng sambil menahan gejolak di dalam dada.

Adnan hanya mengangguk sungkan melihat Diajeng tampak santai dan tenang.

Setelah menyalami Adnan, Diajeng putar balik akan kembali duduk, namun saat akan turun dari pelaminan, Raka sudah berdiri di sebelah Diajeng.

"Lah, Raka lagi, kamu ngapain di sini?" tanya Diajeng.

"Hehehe, maaf bu. Boleh minta foto bareng ga?" tanya Raka.

"Foto bareng? Pengantinnya kan mereka, kenapa minta foto barengnya sama saya?" tanya Diajeng heran.

"Karena kalau foto berdua, dikira nanti kita foto pre wedding, bu." jawab Raka.

"Hisy, kamu ni, mana ada prewed? Saya udah tua begini."

"Meski tua tapi masih cantik bu, ga keliatan kok, masih kaya anak SMA." puji Raka.

"Ya ampun Raka... makasih banget lho atas pujiannya, tapi maaf, saya ga punya receh." jawab Diajeng dengan candaannya.

"Gapapa kok bu, yang utuh aja kalau ga ada yang receh." jawab Raka lagi sambil nyengir.

"Pinter juga kamu ya, daripada receh, pilih yang utuh."

"Hehe, iya bu. saya cuma pingin foto bareng ibu guru yang saya kagumi. Boleh?" kata Raka.

"Hm...ya... nanya sama pengantinnya lah, soalnya kalau mau minta foto, nanti nambah rol kamera lagi, nambah biaya lagi." kata Diajeng.

"Oh... masalah itu, aman bu. Saya udah ikut ngasih sponsor untuk acara ini." jawab Raka.

"Oya? Hm...gimana ya?" gumam Diajeng.

"Jeng, pokoknya kamu harus dateng ke acara itu, sukur-sukur kamu bawa cowok. Buat manasin si Adnan itu Sama ngebuktiin, kalau kamu tetep bisa happy tanpa dia." suara Diana terngiang kembali.

"Ayo bu." ajak Raka.

"Eh, iya. Ayo." akhirnya Diajeng menerima tawaran itu.

"Mas, aku minta foto bareng lagi ya." kata Raka kepada Adnan.

Adnan terkejut saat orang yang diajak foto adalah Diajeng.

"Okey." jawab Adnan kaku.

Mereka pun foto bersama.

"Mas, Mas. Ganti pake HP saya boleh?" kata Diajeng antusias memberikan ponselnya. Niatnya untuk dia pamerkan kepada Diana, biar Diana percaya, kalau Diajeng dapet cowok, berondong pula.

Cekrik Cekrik Cekrik...

Diajeng sengaja meminta beberapa pose. Hingga pengantinnya bad mood dibuatnya.

Diajeng pamit pulang setelah foto bersama.

"Bu Ajeng, makasih ya." kata Raka.

"Its okey."

"Ya udah, saya pulang duluan ya." kata Diajeng.

"Langsung pulang, Bu?" tanya Raka terkejut.

"Iya lah, masa' mau bantu beres-beres gedung? Apa mau cuci piring?" tanya Diajeng.

"Hahaha, engga gitu maksud saya bu. Bu Ajeng ga pingin ngobrol-ngobrol dulu?" tanya Raka berharap masih bisa berlama-lama dengan Diajeng.

"Ah, ga usah. Takut ngegibah. Jadi dosa lagi." jawab Diajeng.

"Bu Ajeng, bu Ajeng. Pantas saja bu Ajeng masih exsis terkenal di mata anak-anak SMA. Abisnya bu Ajeng lucu sih." kata Raka.

"Halah, biasa aja kali Ka. Ya udah ya, saya langsung pulang."

"Baik bu, hati-hati ya bu."

"Siap."

Diajeng langsung mengambil mobilnya dan membawa mobilnya pergi dari halaman gedung, dengan membawa oleh-oleh ketenangan yang dibawakan Raka. Diajeng mulai tersenyum di balik kemudianya.

1
Etit Rostifah
lanjut, jadi penasaran ibu guru cantik n baik hati. semoga ibu guru Ajeng mendapat jodoh dari Allah yang sholeh.
Ibrahim Efendi
sm kyk ipar. MAUT!!...
Ibrahim Efendi
tu tau..... 😜
Ibrahim Efendi
😍😍😍 J E N G K O O O L L L . . .
Ibrahim Efendi
"buset dah! kirain ada petir" kata cicak 😜
Ibrahim Efendi
setiap orang yang telah melaksanakan kewajibannya dengan sebaik2nya, maka dia bukanlah beban. tapi bila melalaikan kewajibannya, maka dialah beban. siapapun dia.
Dede Dewi: MaasyaaAllah. Terimakasih atas pencerahannya pak... baarokallahufikum
total 1 replies
Punya Impian
gk gitu' bedmood aj bacanya klo gamon nya kelamaan' apalagi klo ud punya pasangan' pasangan nya siapa yg di pikirin dan di tangisin siapa😮‍💨
Punya Impian
kedepan nya ngk usah ada lebay pake drama nangis2 kak
Dede Dewi: kalau kakka diputua pacar, nangis ga kak?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!