NovelToon NovelToon
Ibu Susu Bayi Kembar Tuan Barra

Ibu Susu Bayi Kembar Tuan Barra

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Anak Kembar / Menikah Karena Anak
Popularitas:157.7k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Aryani Faizah yang sedang hamil tua mengalami kecelakaan tertabrak mobil hingga bayi yang ia kandung tidak bisa diselamatkan.
Sang suami yang bernama Ahsan bukan menghibur justru menceraikan Aryani Faizah karena dianggap tidak bisa menjaga bayinya. Aryani ditinggalkan begitu saja padahal tidak mempunyai uang untuk membayar rumah sakit.

Datang pria kaya yang bernama Barra bersedia menanggung biaya rumah sakit, bahkan memberi gaji setiap bulan, asalkan Aryani bersedia menjadi ibu susu bagi kedua bayinya yang kembar.

Apakah Aryani akan menerima tawaran tuan Bara? Jika mau, bagaimana kisah selanjutnya? Kita ikuti yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

"Sudah pulang?" Tanya seorang wanita 50 tahun muncul dari kamar, dia menahan tangan Barra memperhatikan Arrohman. Kemudian beralih kepada Arrohim dalam gendongan Faiz.

Selesai memandangi kedua cucunya beralih ke wajah Faizah. "Siapa kamu?" Tanya wanita itu, bola matanya yang tertutup kaca mata, ke atas ke bawah meneliti tubuh Faizah.

"Saya Faizah, Bu." Faizah tersenyum, walaupun tak terbalas.

"Bukan nama yang saya tanya, tapi untuk apa tujuan kamu datang ke rumah ini?" Tanyanya ketus, lalu melirik Barra yang tidak berkata-kata.

"Saya bekerja menyusui si kembar Bu."

"Heemm... ada ya, pekerjaan menyusui,"

"Saya ditawari Tuan Barra, Bu." Faizah gantian menoleh Barra, kenapa juga pria itu tidak mau menjawab pertanyaan wanita di depanya. Faizah bertanya-tanya dalam hati, siapa wanita itu? Jika ibu kandung Barra rasanya tidak mungkin karena mereka seperti kakak adik.

Sementara Barra pergi begitu saja tanpa basa basi langsung ke kamar baby. Mungkin saja karena pertanyaan wanita itu yang tidak membuat dirinya tertarik untuk menjawab. Jelas sudah pulang, karena sudah di rumah, tapi pakai tanya.

"Permisi Bu" Faizah yang tidak mau tertinggal oleh Barra di mana letak kamar bayi, segera mengikuti.

Dua box bayi, dua tempat tidur, yang satu jelas untuknya, tapi yang satu lagi entah untuk siapa. Dua lemari kecil dan besar pun melengkapi isi kamar. Faizah menidurkan Arrohim di box yang masih kosong.

"Kamu bekerja di rumah saya, dibantu baby sitter, yang betah, ya." ujar Barra lantas keluar kamar, sebelum dijawab Faizah.

Tok tok tok

"Permisi Mbak, saya mengantar tas" Supir meletakkan tas di depan pintu kamar.

"Terima kasih Pak." Faiz mengangkat tas perlengkapan bayi kemudian dia keluarkan isinya. Tidak ada yang istimewa isi tas tersebut selain popok dan baju bayi. Faizah menyusun di lemari yang sudah disediakan. Kemudian pakaian miliknya pembelian Barra tidak lupa dia tata rapi.

Setelah rapi, ia hendak mandi selagi si kembar bobo. Dia bolak balik pakaian yang baru ditata mencari sesuatu. "Bajuku sudah banyak, tapi pakaian dalam tidak punya, bagaimana ini?" Faiz bingung, padahal sekarang sedang masa nipas. Mau pinjam uang Barra lagi malu, apa lagi bosnya itu sudah membelikan panyak pakaian.

"Jangan bengong, selagi anak-anak bobo kamu segera mandi, Faiz" Barra tiba-tiba muncul di belakang Faiz. Ia heran, baru beberapa jam bersama Faizah, tapi sering memergoki ketika sedang melamun, murung, bahkan mata sembab.

Faizah terkejut segera berdiri berhadapan dengan Barra yang menatapnya tajam, tapi teduh.

"Saya mau mandi Tuan, tapi tidak punya sesuatu, boleh saya pinjam uang lagi." bibir Faiz akhirnya runtut bicara tetapi tidak menyebutkan barang yang akan dia beli.

"Berapa?" Barra ternyata bukan pria yang pelit, nyatanya segera menarik dompet dari saku celana.

"Dua ratus ribu, nanti potong gaji saya, jadi total 300 ribu sama yang tadi siang, Tuan." Faizah sebenarnya malu, kerja saja baru sehari sudah membahas gaji.

Barra tidak menjawab segera memberikan uang yang Faizah minta.

 Faizah segera pamit ke pasar tradisional sebentar, karena jika membeli online akan lama. Tidak mungkin juga pakaian dalam yang hanya satu dan sudah melar itu dia cuci, jemur kering, lalu dipakai lagi. Faizah membayangkan berapa jam membiarkan asetnya keanginan.

"Kamu tidak boleh ke mana-mana." Barra menolak tegas, pengalaman tadi siang, Faiz izin pergi sebentar tapi ngaret.

"Maaf Tuan, tapi yang akan saya beli sekarang penting sekali." Faizah berjanji tidak akan lama.

"Biar supir yang membeli, kamu butuh apa?" Barra menatap Faiz yang gelisah tidak bisa menjawab. "Faiz..." Barra jengkel padahal si kembar keburu bangun.

"Anu Tuan" Faiz nyengir, malu untuk menjawab.

"Kamu ini, dari tadi anu-anu terus, sudah. Jika tidak ada yang kamu butuhkan lebih baik mandi." Barra mendekati box akan menjaga si kembar selagi Faizah mandi. Karena baby sitter baru akan datang malam nanti.

"Itu Tuan, perlengkapan wanita." Faiz tersenyum kikuk.

Barra paham apa yang Faiz katakan, lalu meninggalkan Faizah yang wajahnya merah karena malu.

Di luar pintu, seorang wanita tengah memperhatikan keakraban Barra dan Faizah. Begitu Barra keluar, dia bersembunyi di kamar sebelah yang masih kosong. Wanita berkaca mata tebal, rambut ikal sepundak, bagian atas sudah memutih campur hitam itu menyembulkan wajahnya ke luar kamar. Ketika Barra sudah tidak ada, ia masuk ke kamar Faizah.

Dia masuk begitu saja, karena pintu belum ditutup oleh Faiz.

"Ibu..." Faiz yang baru saja rebahan, bangun kaget karena wanita setengah umur itu masuk.

"Jangan panggil saya Ibu, tapi Nyonya Chana" ujarnya memprotes.

"Maaf, Nyonya" Faizah menatap mata Chana, wanita seperti itu biasanya selalu ingin dihargai, menuntut pengakuan, ingin menjadi pusat perhatian, dan selalu menganggap dirinya istimewa.

"Kamu baru melahirkan? Tapi kenapa tidak menyusui anakmu sendiri?" Tanya Chana seolah tidak mau ada dia di rumah ini.

"Benar Nyonya, tapi anak saya meninggal." Faizah sudah siap-siap, jika Chana ini adalah bibit masalah, tapi siapapun Chana, Faiz tidak mau berpikiran buruk yang akan menambah dosa.

"Lalu suami kamu?" Chana masih terus mencecar.

"Kami sudah bercerai Nyonya."

"Heemm... saya ingatkan ya, jika kamu ingin lama bekerja di sini, jangan sampai jatuh cinta pada Barra." Tukas Chana dengan nada mengancam.

...~Bersambung~...

1
Zeni Supriyadi
Gak sabar nunggu Abbas ketemu Lilis
Dewi kunti
badalaaaaaa mantan datang
Dwi ratna
jeng jeng jeng mz abbasssss
Maizuki Bintang
lagi thor, pasti Abbas kaget. apa balikan lagi ya thor
🍁ᴹᴵᴹᴵ a ʙᴊɴ❣️💋🅰ℹ️➌👻ᴸᴷ: Aamiin🤲
total 1 replies
Rina
Apakah yang memanggil Faiz itu ibu Listiani 🫢🫢🫢
Zeni Supriyadi
Si Lilis jadi TKI mungkin karena mencari Abbas sm Faiz... mungkin Lilis menyesal gak lama setelah meninggalkan Abbas sm Fais waktu masih bayi. tp Lilis kehilangan jejak karena gak tau tempat tinggalnya Abbas
🌷💚SITI.R💚🌷
kayanya listiani itu ibuy faiz de..coba klu ktmu abbas pasti letahuan
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Kamiem sag
betul Lilis emaknya Faiz
zh4insu
Listiani nama panggilan Lilis,,, Emaknya Faiz...
Hana Roichati: jitu daya ingatnya kak zh4insu 👍👍
🍁ᴹᴵᴹᴵ a ʙᴊɴ❣️💋🅰ℹ️➌👻ᴸᴷ: Bisa jadi semoga Lilis udah tobat berubah menjadi orang baik pasti dihantui rasa penyesalan yang dalam
total 2 replies
Nadira ST
kalau dendam ya usir saja gampang,pake ditimbun dirumah
🌷💚SITI.R💚🌷
apa ibuy bilqis itu lilis ya ibuy faiz
Rina
Siapa kah perempuan yg mencari Bilqis , jangan” itu ibunua Faiz 🫢🫢🫢
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Kamiem sag
siapa??
Lilis emaknya Faizah? atau emaknya kembar?
zh4insu
Jangan bilang kalau si Lilis, emaknya Faiz...
Dwi ratna
aduh sp itu ya, apakah Lilis ataukah masalalu barra ?
Dwi ratna: sama kak, tkt barra/faiz goyah koh😅
🍁ᴹᴵᴹᴵ a ʙᴊɴ❣️💋🅰ℹ️➌👻ᴸᴷ: Lilis atau mantan Barra itu kita tunggu episode selanjutnya penisirin aku Kak🤭
total 2 replies
Leli Suryani
dak masalah fais kan abi mu ingin punya cucu penerus
Sunaryati
Good job Thoor kok sampai punya ide seperti ini. Chana meremehka Faiz segitunya. Kutunggu balasan Faiz untuk Chana
neng ade
tak apa Faiz meskipun masih menyusui kalau mau hamil ga masalah konsultasi aja dulu sama dokter.. tapi kalau mau KB pun tak apa asal kan Barra setuju
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!