Guo Liang,adalah anak berusia empat belasan tahun,yang menjadi penguasa alam kefanaan.
Ia hanyalah anak kecil yang dulunya dihina karna bodoh dalam kultivasi,hingga akhirnya ia menaklukan alam bawah dan menjadi sang penguasa.
Setelah menguasai alam bawah,ia pun kemudian naik kelaam atas,menyusul kakak perempuannya yang bernama Guo Ying.
Juga temannya yang bernama jia Sun sipemgemis kecil.
Berasal dari alam bawah dan merupakan penguasa tanpa tandingan,ia akan menemukan banyak ahli kelas atas dan para penguasa lainnya,dimana ia akan menaklukan setiap alam dari alam atas hingga alam semesta,semakin tinggi alam yang ia lewati,semakin kuat para penguasanya.
Guo Liang,sipenguasa kecil dari alam bawah,akan menaklukan semua alam.
Pastinya sulit dan penuh rintangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy Choa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekuatan Guo Liang & Bai Be
Melihat sikap tiga pemuda itu yang nampak begitu seriusnya,Suan Lu pun tersenyum kecut.
"Sial" gerutu Suan Lu.
Sret..
Siu....
Sebuah golok muncul ditangan Suan Lu,pastinya ia yakin jika harus melawan satu,maka ia mampu bertahan.
Tapi jika harus melawan tiga,ia merasa tidak yakin,itu sebabnya sedari awal,Suan Lu berusaha menghindari pertempuran,namun ia tidak pernah menyangka,justru Bai Be dan Guo Liang,malah sengaja menentang tiga pemuda itu.
Sing...
Sebuah pedang muncul ditangan Bai Be,dua matanya fokus menatap lawan.
Bai Be memamg hanya berada dilevel 9 ranah Mid God,namun pengalamannya saat masih berada dialam bawah,membuat ia yakin akan kekuatannya sendiri.
Jika ia menggunakan kekuatannya dengan zirah hitam tanpa keluar diluar tubuhnya,maka ia yakin,ia pasti mampu melawan satu lawan.
Namun jika zirah hitam keluar diluar tubuhnya,maka kekuatannya berada beberapa level diatas lawan,jadi mengapa ia harus takut.
Melihat sikap kelompok Guo Liang yang nampak jelas tidak takut,tiga pemuda itu pun langsung melepaskan sebuah serangan.
Sing..
Bles..
Aura pedang yang tajam melesat kearah kelompok Guo Liang.
Buz..
Guo Liang,Bai Be dan Suan Lu melesat kedepan,menepis serangan.
Siu..
Pa..
Guo Liang melepaskan sebuah tamparan,kecepatan pergerakannya,sangatlah mengagumkan,ia berhasil menampar sisi tumpul pedang lawan.
Prang..
Tebasan golok Suan Lu juga berhasil menepis satu serangan.
Tring..
Pedang Bai Be juga berhasil menepis sebuah pedang lainnya.
Begitu serangan mereka tertepis,tiga pemuda pun nampak serius kali ini.
Buz..
Buz..
Siu...
Tiga orang bergerak terpisah,masing masing melawan satu orang.
Siu..
Sing...
Saat satu lawan mendekatinya,dengan penuh kepercayaan diri,Bai Be maju dan menusuk pedangnya.
Merasai nekadnya pergerakan Bai Be,lawan pun terpaksa menahan serangan dan melesat mundur.
Siu..
Pa
Pa
Pa
Menjejak tanah beberapa kali,orang itu melirik Bai Be,lalu besiap untuk kembali menyerang.
Sing..
Sebuah tebasan melesat kearah Bai Be,dengan penuh percaya diri,Bai Be tetap maju.
Buz..
Sing...
Pedang lawan melesat kearah dadanya,namun Bai Be cuek saja,dan ia mengirimkan satu tusukan kearah dahi lawan.
Melihat itu dua mata dan mulut pemuda itu terbuka lebar "sialan! Apakah anda gila" teriak pemuda itu.
Buz..
Pa
Pa
Pa
Kembali pemuda itu menarik serangannya,dan melenting mundur.menjejak tanah beberapa kali,lalu berdiri diatas tanah dan menatap bingung pada Bai Be.
Hanya fokus menyerang tanpa perduli bertahan,seumur hidupnya baru kali ini menemukan lawan senekad itu,seakan akan mengajak mati bersama.
Sehebat apa pun seseorang,pasti mereka tidak akan Sudi mati bersama.
Pemuda itu merasa Bai Be benar benar gila.
Padahal bukanlah itu intinya,dulunya Bai Be adalah seorang pengecut yang takut mati,ia hanya tahunya berlari menyelamatkan diri.
Hingga akhirnya ia bertemu Guo Liang,dan diberi oleh anak itu zirah hitam.
Dimana Zirah hitam yang merupakan harta pertahanan kelas atas itu,akan semakin kuat seiring pemiliknya semakin kuat pula.
Jadi jika melawan lawan yang hanya satu atau dua level diatasnya,walau zirah hitam tidak muncul ditubuh Bai Be,namun zirah itu mampu melindungi tubuhnya dari serangan lawan.
Andai lawan enam atau tujuh level diatas nya,atau mungkin satu ranah penuh lebih tinggi,maka zirah hitam akan keluar dibadannya dan melindungi tubuhnya.itu batasan kekuatan zirah sesuai dengan level kultivasi pemiliknya.
Jadi dengan memiliki harta pertahanan sehebat itu,Bai Be merasa,buat apa ia fokus menepis,hasilnya toh,jika ia tertusuk atau tertebas,maka senjata lawan tidak akan mampu melukainya.
Jadi fokusnya hanyalah satu,yaitu menyerang.
Karna terbiasa dengan gaya bertempur seperti itulah,akhirnya Bai Be memahami sebuah teknik pedang,yaitu teknik pedang menyerang.
Hasilnya,setiap kali ia bertempur,maka lawan akan dibuat kebingungan.
Sing..
Bai Be kembali melesat menyerang,kekuatan angin mengiringi serangannya.
Lawan terpaksa kembali menghindar dan kadang menepis,hanya itu yang mereka bisa.
Disisi lain,Suan Lu nampak mampu menahan lawannya,walau semula ia nampak takut pada lawan.
Namun jika hanya menghadapi satu lawan,ia benaran mampu menahannya.
Hingga pertempuran mereka pun nampak berimbang.
Guo Liang sendiri,walau terlihat paling kecil dan paling lemah dari kelompok tiga mereka.
Namun nyatanya,level kultivasi tidaklah ada artinya didepan anak itu.
Tamparan dan tinjunya,sesekali menepis tebasan atau tusukan pedang lawan.
Kekerasan tangannya setara harta dilevel langit,dan itu membuat kaget pemuda yang menjadi lawannya.
Seumur hidupnya baru kali ini ia menemukan lawan yang berani menepis senjatanya menggunakan tangan kosong.
Pastinya itu mengagetkannya,apa lagi lawan itu hanyalah anak kecil yang berada dilevel 1 ranah Low God.
Siu..
Pa
Pa
Buz..
Tubuh Guo Liang melesat dipermukaan tanah,seakan akan meluncur indah diatas permukaan es yang licin.
Tubuhnya meliuk liuk menepis dan menyerang lawan dengan lincahnya.
Beng..
Prang..
Bam...
Tamparan dan tinju anak itu mampu membuat tangan lawan bergetar setiap kali pedang nya tertahan.
Buz..
Siu...
Satu tinju kuat meluncur deras kearah wajahnya,pria berusia dua puluhan itu pun memilih mundur,lalu menusukan pedangnya.
Sing..
Guo Liang mengubah tinjunya menjadi sebuah tamparan.
Buz..
Tubuhnya berkelit kesamping,lalu ia menampar kepedang lawan.
Pa...
Prang...
Bam...
Getaran keras membuat pedang lawan hampir saja terlepas oleh tamparan itu.
Saat tamparan Guo Liang menyentuh pedang,pemuda yang menjadi lawannya,merasakan seakan akan sebuah bukit kecil jatuh menimpa pedangnya.
Ia mengeluarkan seluruh kekuatannya,menahan daya tekanan dari tamparan itu,tangannya bergetar,namun ia mampu mempertahankan pedangnya.
Buz..
Siu...
Bayangan tubuh Guo Liang melesat kesisi lain lawannya.
Setelah beberapa kali menyerang secara konvensional,ia merasa itu kurang efektif.
Ia pun menerapkan teknik pergerakannya yaitu langkah ajaib delapan diagram.
Buz..
Siu...
Kecepatan petir menyertai tubuh anak itu,sehingga pergerakannya menjadi sangatlah cepat.
Dan saat itu nampak delapan bayangan Guo Liang melingkari pergerakan lawan.
Melihat lawan berubah jadi delapan bayangan,pemuda berusia dua puluhan itu terbelalak lebar.
Siu..
Pa
Pa
Delapan tinju muncul dari delapan arah,enam dari sekeliling tubuhnya,dua lagi dari atas,menutup segala arah jalan hingga pemuda usia dua puluhan itu hanya memiliki satu pilihan,yaitu menepis beradu kekuatan.
Sing..
Pedang berputar seperti kitiran,melayang diatas dan kebawah disekeliling tubuh pemuda itu.
Prang..
Prang..
Beng...
Delapan tinju pun tiba,menggempur kitiran pedang,menyebabkan dentingan keras menggema.
Bam..
Ugh...
Satu pukulan mendarat didahi pemuda itu,memecahkan dahinya,dan tubuhnya terlempar belasan meter.
Siu...
Bam...
Tubuh pemuda itu terbanting keras ketanah,nampak dahinya melesak masuk beberapa senti kedalam kepalanya.
Dua mata pemuda itu melotot hampir keluar,darah merembes dari sela bibirnya,namun tidak ada pergerakan dari pemuda itu,sebab ia telah mati.
Pha..
Guo Liang menghentikan pergerakannya,melirik kearah lawan sesaat,setelah itu ia pun melirik kearah pertempuran lainnya.
_