Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
"Heh bangun... Anak perawan jam segini masih molor aja!" Ardan berusaha membangunkan Athena yang masih tertidur pulas
"Hmmm... Berisik, aku masih ngantuk"," jawab Athena dengan enggan, matanya masih tertutup rapat tanpa ada niat untuk bangun.
"Buruan bangun, ayah sudah menunggu di ruang makan," ucap Ardan semakin semangat menggoncangkan tubuh Athena agar adiknya itu segera bangun.
Athena yang merasa terus di usik akhirnya memilih untuk bangun.
Setelah mencuci wajahnya gadis itu langsung menuruni anak tangga menuju lantai dasar.
"Ayah kapan pulang?" tanya Athena berjalan mendekati sang ayah lalu memeluknya.
Bukannya menjawab pertanyaan Athena, ayahnya justru mulai menceramahinya panjang lebar.
"Anak gadis macam apa yang baru bangun jam segini,"
"Semalam Athena baru bisa tidur jam 3 dini hari... Jadi wajar dong, kalau bangunnya sedikit kesiangan," jawab Athena mencoba membela diri.
"Bukannya ayah sudah bilang untuk tidak sering begadang,"
"Ada sesuatu hal yang bikin Athena gak bisa tidur," ujar gadis itu.
Athena mengambil selai strawberry kesukaannya dan mengoleskannya di atas roti.
Dari dulu Athena memang tidak pernah bisa memakan makanan berat di pagi hari tidak seperti ayah dan kakaknya yang memang sudah terbiasa mengkonsumsi nasi.
"Kamu masih sekolah online?" tanya sang ayah yang memang sudah mengetahui bahwa ada masalah di sekolahnya.
"Iya, tapi mungkin besok udah mulai sekolah tatap muka kaya biasa yah,"
"Penjahatnya udah ketangkep?" tanya sang ayah yang juga penasaran.
"Udah... Aku baru tau kalau ternyata penjahatnya suami dari ibu yang menjual makanan di kantin," ujarnya.
"Oh iya, nanti siang Athena mau ke rumah sakit,"
"Siapa yang sakit?" tanya sang ayah.
"Kakak temanku, semalam dia masuk rumah sakit," jawab Athena.
"Sakit apa?"
"Abis keguguran... Semalam ia di pukul dan di tendang oleh suaminya." Athena mencoba menjelaskan kejadian yang ia lihat semalam kepada ayahnya.
"Terus suaminya sekarang di penjara?" tanya Ardan yang ikut penasaran.
"Enggak, lagi di rawat juga di rumah sakit,"
Saat itu Athena menjelaskan lebih detail tentang akar permasalahan yang terjadi sebenarnya hingga akhirnya sang ayah menimpali dan lagi-lagi menceramahinya.
"Makanya ayah ngelarang kamu untuk tidak berteman dengan sembarang orang! Ayah gak ingin kamu terlibat pergaulan bebas. Selain membuat malu keluarga, hidup kamu dan masa depan kamu juga akan hancur! Pria yang baik gak akan pernah berani menyentuh kamu, ia akan menjaga kamu dan baru menyentuh kamu saat kalian sudah sama-sama terikat dalam suatu ikatan yang bernama pernikahan!"
"Iya yah, Athena paham kok... Lagian Athena gak pernah bergaul dengan sembarang orang kok,"
"Ayah dengar dari kakakmu kalau kamu lagi dekat dengan seseorang," selidik sang ayah.
"Ishhh dasar ember bocor!" Athena melihat Ardan dengan tatapan tajam.
"Siapa namanya?" tanya sang ayah.
"Lano... Dia cowok baik-baik kok yah, jadi ayah gak perlu khawatir," jelas Athena berusaha meyakinkan ayahnya untuk tidak terlalu khawatir dengan kehidupan pribadinya.
"Athena udah selesai sarapan, Athena mau ke kamar dulu yah siap-siap," pamit Athena kepada ayahnya.
Gadis itu berusaha menghindari pertanyaan-pertanyaan yang akan di lontarkan tentang pria yang saat ini dekat dengannya, untuk menghindari hal itu ia lebih memilih untuk segera ke kamarnya.
***
"Selamat siang kak," sapa Athena dengan ramah.
"Siang," jawab Jessi yang masih terbaring lemas di atas ranjang rumah sakit.
"Kamu?"
"Aku Athena, pacarnya eh bukan... Lebih tepatnya calon pacar Delano," ucap Athena memperkenalkan diri.
"Ahh... Jadi kamu gadis yang semalam bersama Delano?" tanya Jessi yang baru saja mengingat Athena.
"Hahaha... Iya kak. Ini aku bawa sedikit buah tangan untuk kakak makan, jangan lupa kasih Lano juga yah kak," ucap Athena membuat Jessi yang mendengarnya tersenyum.
Athena menaruh 2 keranjang buah-buahan, roti tawar dan 2 kaleng susu indomilk yang ia beli di supermarket.
"Kayanya aku gak bisa lama-lama di sini kak, ada pekerjaan rumah yang harus di selesaikan,"cap Athena mencoba memberi alasan.
"Makasih yah, hati-hati pulangnya," pesan Jessi kepada Athena.
"Iya kak,"
"Kak... Aku anter Athena ke depan yah," Pamit Lano kepada kakaknya.
Lano tidak mengatakan apa-apa kepada gadis itu, ia hanya diam hingga akhirnya Athena memilih untuk angkat bicara terlebih dahulu.
"Ada yang mau aku omongin sama kamu." Athena menarik tangan Delano dan mengajaknya untuk duduk di sebuah cafe yang terletak di arah seberang.
"Kamu mau ngomong apa?" tanya Delano dengan wajahnya yang pucat.
"Aku gak suka liat wajah kamu yang sekarang!" ucap Athena berterus terang.
"Kalau kamu kaya gini terus, nanti lama-lama aku jadi gak suka kamu... Aku gak ngejar kamu lagi," celoteh Athena tanpa memperdulikan perasaan Delano yang saat ini sedang kalut.
"Gapapa," jawab Delano singkat.
"Masa gitu aja? Dari awal kamu memang gak suka aku kejar? Kamu memang gak ada niat untuk berpacaran sama aku?" tanya Athena yang tampak kesal.
"Bukan gitu,"
"Terus apa?" tanya Athena meminta kepastian.
"Kamu kan sudah liat sisi buruk dari aku, dan kamu masih menyukaiku?"
"Tentu saja! Aku menyukaimu tanpa peduli bagaimana kamu," jaawab Athena dengan jujur.
"Aku ingin pergi nonton bareng kamu, pergi liburan bareng kamu, berbelanja ke mall bareng kamu, pergi piknik, dan juga kalau bisa aku ingin memasak untuk kamu. Untuk saat ini aku memang belum bisa memasak, tapi demi kamu aku akan belajar." Athena menjelaskan dengan rinci apa yang ingin ia lakukan bareng Delano.
"Suami kakakku belum siuman," ucap Delano tiba-tiba.
"Terus?"
"Kalau akhirnya dia meninggal tentu saja aku akan masuk penjara," jawab Delano.
"Eh mana bisa begitu, kamu melakukannya kan karena pria brengsek itu menganiaya kakakmu! Aku akan bersaksi di pengadilan kalau perlu, akan aku bongkar semuanya." Athena berceloteh sampai wajahnya memerah saking kesalnya dengan pria brengsek yang sudah melakukan KDRT.
"Kamu lucu kalau lagi marah," ucap Delano akhirnya tersenyum.
"Maaf ya,"
"Maaf buat apa?" tanya Athena heran.
"Maaf sudah buat kamu menunggu,"
"Tidak masalah, selama apa pun akan aku tunggu!" ucap Athena dengan semangat.
"Iya aku percaya,"
"Jadi kamu masih belum mau menerima aku sebagai pacarmu?" tanya Athena dengan bibir manyun.
"Belum." Delano menolak langsung tanpa pikir panjang.
"Kenapa?"
"Aku tidak tahu alasan kenapa kamu mengajakku berkencan padahal dengan jelas selama ini kita tidak dekat sama sekali, menurutku ini masih sangat aneh," jelas Delano.
"Kan cinta itu bisa datang tiba-tiba," jawab Athena asal.
Drrrtttt....
Saat itu ponsel Delano bergetar, terlihat ada panggilan masuk dari nomor seseorang yang tidak di kenali.
"Siapa yang nelpon?" tanya Athena yang cukup penasaran.
"Gak tau,"
"Angkat aja, mana tau penting,"
"Oke, aku akan menerima telpon dulu, kamu tunggu di sini,"
"Ih disini aja terima telponnya!" panggil Athena namun tidak di hiraukan oleh Lano.
