NovelToon NovelToon
WHO¿

WHO¿

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Identitas Tersembunyi / Anak Genius / TKP / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: jewu nuna

Misteri kematian Revano yang tidak pernah meninggalkan jejak, membuat gadis penderita ASPD tertantang menguak kebenaran yang selama bertahun-tahun ditutupi sebagai kasus bunuh diri.

Samudra High School dan pertemuannya bersama Khalil, menyeret pria itu pada isi pikiran yang rumit. Perjalanan melawan ego, pergolakan batin, pertaruhan nyawa. Pada ruang gelap kebenaran, apakah penyamarannya akan terungkap sebelum misinya selesai?

Siapa dalang dibalik kematian Revano, pantaskah seseorang mencurigai satu sama lain atas tuduhan tidak berdasar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jewu nuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lima

“Gangguan mental itu bukan aib”

“Sudah berapa kali dokter mengatakan hal itu? Lagi pula saya hanya akan buang-buang waktu kalau hanya itu yang ingin dokter katakan”

Dokter Utomo tahu betul bagaimana cara interaksi Aletha jauh berbeda dengan anak pengidap gangguan mental lainnya. Seperti sesi konsultasi yang ada setiap minggu hanyalah waktu yang sia-sia. Ungkapan yang Dokter berikan hanya sebatas bualan.

Antisocial Personality Disorder atau gangguan kepribadian antisosial bukan hal yang remeh dan Aletha selalu menunjukkan segala gejalanya setiap kali menceritakan apa yang dia rasakan. Pola perilaku konsisten mengabaikan perasaan orang lain, seringkali tidak menunjukkan penyesalan atau rasa bersalah atas tindakan bodohnya, dan memanipulasi atau bersikap kejam pada orang lain.

Dokter menggeser gelas yang ada dihadapannya, membuat gadis itu semakin bosan dengan kegiatannya sore ini. Dia hanya butuh pulang dan merencanakan apa yang ingin terlaksana esok hari.

“Sedikit pergerakan merubah sudut pandang seseorang”

“Dokter sedang tidak membicarakan pergeseran gelas itu kan?”

“Apa rekam jejak itu masih jelas?”

Aletha mengerjab. Memikirkan rencana terbaik untuk bisa dunia lihat bahwa tindakan yang dia ambil adalah keputusan emas, walau sebenarnya dia juga tidak butuh validasi. Tapi baginya memecahkan masalah dengan caranya sendiri dan gagal, jauh lebih mengesakan dari pada diam.

“Dia menatapku seperti aku sudah gila,”

“Bukan gila, dia hanya sudah tahu kamu butuh bantuan”

Avram menghela napas, lagi dan lagi. Tak habis pikir dengan anak ajaib yang lahir dikeluarganya. Selalu menciptakan pertanyaan atau pernyataan yang tidak pantas di anak seusianya.

“Dengan mengintimidasi? Aku pikir keputusan dia masuk ke sana adalah hal bagus yang bisa aku ikuti, aku yakin setelah ini aku yang akan dibunuh, atau seminggu setelahnya mereka akan menyesal”

“Mamah tidak tahu serial apa yang baru saja kamu tonton, tapi sudah cukup!”

Aletha dan Avram terdiam pada rahang yang mengeras dan picingan mata satu sama lain saling beradu. Hanya ada ketegangan dibalik ketegangan.

“Lakukan apa yang ingin kamu lakukan, tapi kamu harus tahu kalau Mamah dan Papah sudah tidak ingin membantumu”

Aletha sejenak diam, beranjak dari tempat duduknya untuk meninggalkan Avram dan Kasandra. Wanita paruh baya itu memijat pelipisnya, menghadapi anak perempuan seperti Aletha bukanlah hal yang dia bayangkan sebelumnya. Seperti bercermin dengan dirinya dimasa lalu, namun kali ini lebih parah. Seperti kaca yang pecah karena benturan kerikil dengan kecepatan tinggi. Di tambalpun akan tetap terlihat kerusakannya dan serpihan yang hilang juga tidak akan ditemukan dengan lengkap.

Sementara Avrem tetap berusaha tenang. Sudah bukan hal yang patut ditakuti atau dipusingkan jika hal bodoh terus Aletha lakukan. Namun kali ini, rasanya keputusan untuk kembali datang pada ranah ini akan membuatnya dalam masalah lebih besar dari sebelumnya.

Aletha terdiam, menatap gelap malam dari pintu kaca balkonnya. Sesekali mengintai pejalan kaki yang berkeliaran atau beberapa motor dan mobil yang masih beroperasi. Langkah yang dia ambil saat ini bukanlah yang menurutnya salah, bukan cuman sekedar tantangan seperti yang sempat ada dalam angannya saat umur lima tahun. Justru pembuktian agar semua orang membuka mata bahwa dunia itu tidak cuman tidak ramah untuk orang dewasa, juga untuk anak kecil bahkan anak yang mengaku dewasa padahal jiwanya menolak untuk tumbuh.

“Seperti pedang yang tertusuk pada langit-langit mulut Basilisk, akan jauh lebih kejam penghakiman yang kalian dapat”

Aletha menghela napas, mengusap wajahnya lantas menyapu rambutnya lebih bertenaga. Menumpahkan emosi pada erangan kekesalan yang menghantuinya selama ini. Gadis itu murka, tapi tidak bisa marah. Dia hancur tapi tidak benar-benar lebur. Dia kesal tapi rasanya percumanh jika alam semesta harus tahu dan menganggapnya semakin gila.

1
daiiisy_
maaf atas ketidaknyamanannya karena cerita ini lagi berantakan 🤣 mending ga usah dibaca dulu, aku lagi coba hubungin editor buat benerin alurnya🤣🤣
marchang
ini kok diulangg yaa thor alur nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!