NovelToon NovelToon
Aku, Suami Dan Sahabatku

Aku, Suami Dan Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Duda / Selingkuh / Pelakor / Wanita Karir / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:25.1k
Nilai: 5
Nama Author: Susanti 31

Namanya Diandra Ayu Lestari, seorang perempuan yang begitu mencintai dan mempercayai suaminya sepenuh hati. Baginya, cinta adalah pondasi rumah tangga, dan persahabatan adalah keluarga kedua. Ia memiliki seorang sahabat yang sudah seperti saudara sendiri, tempat berbagi rahasia, tawa, dan air mata. Namun, sebaik apa pun ia menjaga, kenyataannya tetap sama, orang lain bukanlah darah daging.

Hidupnya runtuh ketika ia dikhianati oleh dua orang yang paling ia percayai, suaminya, dan sahabat yang selama ini ia anggap saudara.

Di tengah keterpurukannya ia bertemu ayah tunggal yang mampu membuatnya bangkit perlahan-lahan.

Apakah Diandra siap membuka lembaran baru, atau masa lalunya akan terus menghantui langkahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa dia tahu suaminya menikah lagi?

Diandra, wanita itu mondar-mandir layaknya setrikaan. Di tangannya ada benda pipih yang terus memanggil tetapi tidak kunjung tersambung.

"Apa mas Ramon sudah tidur?" lirih Diandra dengan ekor matanya melirik jam dinding yang menunjukkan angka sepuluh malam.

Putus asa terus menghubungi suami dan sahabatnya sejak pagi, Diandra memilih untuk istirahat. Namun, baru saja akan memejamkan mata, panggilan masuk di ponselnya. Ia tersenyum lebar tahu itu dari sang suami.

"Mas dari mana saja sampai baru angkat telepon? Aku sudah menghubungi sejak pagi karena khawatir," ujarnya. Kini Ramon sedang melakukan panggilan Video.

"Mas sangat sibuk sejak pagi sampai lupa memegang ponsel, ini baru sampai di kamar."

"Aku khawatir."

"Khawatir kenapa Sayang?"

"Aku takut terjadi sesuatu sama mas, soalnya bingkai foto pernikahan kita terjatuh dan rusak."

"Astaga Sayang, masa percaya hal seperti itu sih. Mungkin saja memang bingkainya mau jatuh. Mas baik-baik saja."

"Syukurlah." Diandra bernapas lega. "Ya sudah mas istirahat saja, pasti capek banget."

"Iya Sayangku."

Tepat setelah panggilan terputus, wanita yang menemani Ramon sejak tadi di kamar langsung berbaring di samping pria itu dan memeluknya dengan mesra.

"Kenapa sih Diandra hobi banget menganggu waktu berdua kita," gerutu Olivia yang kini telah sah menjadi istri kedua Ramon.

"Sabar Via."

"Mas juga mesra banget, aku jadi cemburu."

"Yang pentingkan raga aku di sini bersamamu Via."

***

Hari begitu cepat berlalu, tidak terasa Diandra sudah ditinggal selama 4 hari oleh suami dan mertuanya dengan kesibukan masing-masing. Meski begitu ia tidak terlalu merasa sepi, selain Ramon tidak pernah absen memberinya kabar di malam hari, dia mempunyai pekerjaan yang menyenangkan.

Bertemu banyak anak-anak di sekolah adalah kebahagia tersendiri untuk Diandra, terlebih pada salah satu anak laki-laki yang kini duduk di sampingnya dengan botol minum di tangan.

Sudah hampir setengah jam mereka duduk menunggu jemputan Abian, tetapi belum ada yang datang.

"Ibu bisa telepon ayah Bian?" tanya Diandra.

Selain kasihan pada Abian ia juga ada janji temu dengan seseorang. Diandra sebenarnya ingin membelikan sesuatu untuk Abian, tetapi takut ayah anak kecil itu marah.

"Boleh bu gulu."

Langsung saja Diandra masuk grup kelas untuk mengambil kontak ayah Abian dan meneleponnya.

"Maaf bu, saya terjebak macet sehingga tidak bisa datang tepat waktu. Tolong bantu saya kali ini."

"Tidak apa-apa, tapi boleh saya membawa Abian ke suatu tempat? Mungkin anda bisa menjemput Bian di sana."

"Untuk itu saya tidak berani mengambil keputusan Bu."

"Ini ayah Bian kan?"

"Bukan Bu, saya Hansen. Asisten pribadi pak Gerald yang selalu menjemput Abian."

Diandra mengangguk-anggukan kepalanya seolah mengerti. "Kalau begitu bisa saya meminta kontak ayah Bian?"

"Bisa."

Tidak berselang lama setelah panggilan terputus pesan dari Hansen pun masuk. Tanpa membuang waktu ia menelepon ayah Abian.

"Siapa?"

"Saya Diandra, wali kelas Abian. Maaf menganggu waktunya."

"Dengan bu guru menelepon sudah pasti orang saya belum menjemput Bian."

"Katanya terjebak macet Pak dan saya ada urusan beberapa menit lagi. Bisa saja membawa Abian ikut serta? Alamatnya akan saya kirimkan, anda bisa menjemputnya di sana."

"Bisa, dan maaf merepotkan anda."

"Tidak sama sekali. Uhm apakah ada makanan tertentu yang tidak boleh Abian makan?"

"Putra saya alergi gandum."

"Baiklah, terimakasih."

"Ayah dimana bu gulu?"

"Ayah masih kerja. Bian mau ikut ibu kan? Nanti sekalian bertemu ayah."

"Mau bu gulu." Abian mengangguk antusias.

Kaki kecilnya melangkah sambil memegang botol minum memasuki mobil Diandra.

"Bu gulu Bian lapal."

"Baiklah anak baik, kita mampir makan dulu."

***

"Begini nih kalau punya asisten tidak berguna," gerutu Gerald sembari berjalan keluar dari gedung perusahaannya. "Menjemput Abian saja harus saya yang melakukannya."

"Macet Pak."

"Kalau tahu macet berangkatnya lebih cepat. Untung ibu guru Bian baik."

"Iya selain baik dia juga cantik, Pak. Sayangnya sudah punya suami."

"Saya tidak bertanya," jawab Gerald dengan nada kesal.

"Besok-besok jangan telat jemputnya."

"Kalau pun telat itu karena bapak yang ngasih pekerjaan segunung," jawab Hansen dalam hati.

Kedua pria yang hampir tidak pernah akur tersebut dalam perjalanan bertemu Diandra sesuai alamat yang diberikan.

"Ayah!" Abian melambaikan tangannya melihat ayahnya dari kejauhan. Anak kecil itu bersama gurunya istirahat di bagian luar indoapril dengan berbagai cemilan sehat.

"Sekali lagi saya minta maaf karena merepotkan bu guru."

"Santai saja pak, saya malah senang bisa jalan-jalan sama Bian. Dia anak yang lucu dan mengemaskan." Diandra tersenyum.

"Kalau begitu saya pulang dulu." Diandra beranjak dari duduknya, mengambil bingkai sedikit besar yang ia sandarkan pada tembok. "Dadah Bian."

"Dadah bu gulu." Abian melambaikan tangannya.

"Itu nyangkut ...." Belum selesai Hansen bicara, pembungkus bingkai foto berwarna coklat itu robek dan memperlihatkan foto pernikahan Diandra dan Ramon.

"Tidak apa-apa, lagian sampai di rumah dibuka juga," sahut Diandra.

"Kalian masih bersama?" pertanyaan itu keluar dari mulut Gerald tanpa difilter lebih dulu.

"Maksud bapak?"

"Pria yang ada di foto itu, kalian masih bersama?"

"Hm, dia suami saya Pak. Kenapa?"

"Hanya bertanya. Ayo Bian." Gerald mengendong Bian dan segera meninggalkan Diandra.

Alasan kenapa Gerald bertanya demikian sebab pria dalam foto itu mirip dengan pria yang ia lihat di hotel saat perjalanan bisnis. Dan yap pagi harinya mendapati pria itu menikah dengan seorang wanita.

"Apa dia tahu bahwa suaminya menikah lagi?"

.

.

.

.

Gerald ada baiknya kamu nggak usah campuri rumah tangga orang deh🤭

1
Rahma Inayah
semoga dilancarkan persidngan cerai diandra.agar bs segera terlepas bebas dr manusia benalu spt ramon
Nena Anwar
terusin lah Thor masih betah banget aku 💪
Dewi
lanjut kak
Maria Kibtiyah
buta si geral terlalu cinta ma si alice dr wonderland🤣
Arsyad Algifari.
masih lah ka mau nambah malah😁😁
Bucinnya Nunu ☆•,•☆: jangan maruk🔪
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
lagi dong upnya🥰🥰
dyah EkaPratiwi
move on gerald
Ma Em
Diandra semoga gugatan cerainya bisa kabulkan sama pengadilan , dan untuk Gerald jgn ingat terus yg sdh berlalu move on dan bangkitlah tunjukan pada Alice bahwa Gerald bisa melupakannya jgn sampai karena kamu msh cinta sama Alice nanti jadi Diandra yg rugi karena kalah dlm sidang melawan Alice dan Diandra sdh percaya sama kamu Gerald jgn sia siakan kesempatan untuk membuat Diandra bangga padamu Gerald .
luvita luvita
masih
Adi Sudiro
keluar dari rumah orang tuanya
ni manusia oon apa terlalu pintar ya🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ma Em
Diandra mempercayakan perceraian nya pada pengacara Gerald tapi karena pengacara Ramon adalah mantan istrinya jadi Gerald kalah di pengadilan kalau begitu yg rugi Diandra akibat pengacaranya yg tdk bisa memisahkan masalah pekerjaan dgn masalah pribadinya , lbh baik Diandra ganti pengacara saja daripada nanti malah Ramon yg menang dipersidangan dan Diandra kalah gara2 pengacara nya tdk kompeten .
Maria Kibtiyah
alot bgt kayaknya kasusnya
Nena Anwar
move on dong Gerald masa lalu ya masa lalu kenapa harus dibawa2 ke pekerjaan jika seperti itu terus yg ada Alice merasa menang dari kamu dan merasa masih dicintai,,,ayo Diandra tunjukan taringmu ada Grace yg akan membantu kamu cukup selama ini kamu dibodohi oleh Ramon dan Olivia kini waktunya kamu melawan
Rahma Inayah
semoga pengadilan ke 3 diandra bs hadir dan bs memenagkan sidang pengadilan
Nena Anwar
jangan terlalu membanggakan diri Alice jika nanti kalah dipersidangan kamu akan nangis
Oma Gavin
semoga perceraian diandra bisa dimenangkan dan alice gantian menjerat ramon biar olivia ngereog
Dini Anggraini: setuju bunda 👍👍😍😍😍
total 1 replies
Ma Em
Semoga Diandra berjodoh dgn Gerald buang jauh jauh si Ramon orang cuma hdp numpang sama istri saja belagu Ramon lupa dia kira perusahaan yg Ramon kelola miliknya tdk tahunya setelah ketahuan selingkuh dgn Olivia hdpnya numpang sama Diandra mertuanya Diandra kira yg kaya si Ramon ga tahunya itu hartanya Diandra , sekarang menyesal Ramon nikah dgn Olivia karena hdp nya kembali seperti dulu lagi hdp susah .
Maria Kibtiyah
ulet bulunya banyak
Rahma Inayah
pede bener si ulat bulu bakal menangi kasus ramon...
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
apakah demitnya pengacara si Ramon😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!