Alexander "Lion" Kennedy, mantan komandan pasukan elite terhebat Amerika, sedang menikmati masa pensiunnya yang damai di pedalaman hutan. Namun sebuah kunjungan tak terduga dari Gedung Putih memaksanya kembali ke dunia yang ditinggalkannya - dunia operasi rahasia, konspirasi, dan bahaya yang tak terlihat.
Dengan masa lalu yang penuh luka dan dendam yang belum terselesaikan, Lion harus memimpin misi penyusupan paling berbahaya dalam kariernya. Didampingi oleh Tanikawa, sahabat lamanya yang jenius teknologi, perjalanan mereka segera berubah menjadi permainan kucing dan tikus yang mematikan di jalanan Moskow.
Ketika misi resmi berubah menjadi urusan pribadi, Lion menemukan dirinya terjebak dalam jaringan konspirasi dimana tidak ada yang bisa dipercaya. Setiap langkah membawanya lebih dalam ke dalam labirin pengkhianatan, sementara masa kelamnya terus membayangi setiap keputusan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MR. IRA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6: Menjadi Buronan
Mobil Lion melaju dengan agak cepat, dari balik topengnya yang menakutkan. Air mata masih mengalir karena kejadian tadi, hari berubah menjadi gelap. Mobil Lion berhenti sejenak di sebuah pom bensin yang cukup besar, Lion memutuskan untuk turun dan beristirahat sejenak di sana.
Lion membuka topengnya, lalu menyimpan topengnya ke dalam tasnya. Lion turun dari mobil, menuju ke sebuah toko kecil di pom bensin itu. Dia membeli sebotol air dan juga sebuah roti, namun saat hendak membayar. Ia melihat televisi yang terpajang di sana, memperlihatkan foto dirinya dari belakang. Dengan tulisan "Dicari!!"
"Apa? Kenapa?" batin Lion.
Lion langsung keluar dari toko itu, ia kemudian mengisi bensin mobilnya. Setelah bensin terisi, dia langsung pergi. Melanjutkan perjalanannya ke Manchester.
"Dicari? Apa mungkin karena helikopter yang meledak itu?!" gumam Lion dalam perjalanan.
Ia mencoba menenangkan dirinya, kemudian menyalakan radio di mobil.
"Ya, kasus perampokan mobil terjadi dalam beberapa jam lalu. Tersangka diduga hendak menuju ke Inggris, kami akan terus memberikan terbaru!!" suara dari radio.
Lion langsung melati radionya "Sudah kuduga, ide merampok mobil ini sangat buruk. Sekarang, aku sudah menjadi buronan di sini!!" ujar Lion dengan suara berat.
Setelah beberapa jam mengemudi, Lion menepi di pinggir jalan untuk tidur sejenak.
"Walaupun dalam mobil, tapi ini lebih baik daripada tidur di bawah tumpukan mayat!!" ucap Lion sebelum tidur.
Lion lalu tertidur di kursi mobil. Sementara itu, Victor yang sedang barada di suatu tempat.
Tempat itu gelap, penerangannya agak minim. Dengan beberapa sertifikat tertempel di dinding, serta puluhan senjata yang tersusun dengan rapi. Tapi yang pasti, disana ada tulisan "APM".
"Permisi!!" ucap Victor.
"Ya, selamat datang di APM (Agensi Penanganan Masalah), sebuah agensi yang dulu sempat hendak dibubarkan oleh Pak Alexander Lion Kennedy!!" ucap agen 12 disana.
"Apa masalah anda?!" tanyanya.
Victor lalu mengeluarkan sebuah foto "Ini, habisi dia!!" ucapnya dengan bengis.
"Maaf, ini terlalu sulit bagi kami. Kecuali, anda memberikan imbalan yang sangat pantas!!" ucap agen 12.
"Aku akan memberimu 90 juta dollar!!" ucap Victor dengan meletakkan sebuah kartu berwarna hitam ke atas meja.
"Baik, tugas kami terima!!" ucap agen 12 sambil mengambil kartunya.
Kembali lagi ke Lion. Ia masih tertidur pulas ditengah-tengah misi yang akan ia jalani, lalu keesokannya. Matahari mulai naik. Jalan mulai ramai karena kendaraan yang berlalu lalang. Lion kemudian terbangun karena suara kendaraan.
"Sudah pagi," ucap Lion sambil mengusap kedua matanya.
Lion lalu minum seteguk air, setelah tubuhnya kembali segar. Dia kemudian membuka ponselnya. Melihat maps "Dari sini ke Manchester, memakan waktu cukup lama!!" batin Lion.
Lion menginjak gas, mobil bergerak. Perjalanan yang akan ditempuh Lion mungkin cukup jauh dan panjang, tapi itu akan sepadan dengan apa yang ia dapatkan dari Tanikawa nanti disana.
Lion masih terpikirkan dengan beritanya di televisi dan juga radio. Sepertinya berita itu muncul di semua platform medis sosial.
"Aku menjadi buronan di Irlandia Utara, tapi. Ini termasuk resiko tugasku, seperti di film Mission Impossible: Ghost Protocol. Namun itu hanya film, sementara tugasku itu nyata!!" ucap Lion.
Dari belakang, terdengar suar sirine polisi.
"Wiu... Wiu... Wiu..." suara sirine.
Lion hanya memastikan jika polisi itu tidak sedang mengejarnya, namun saat ia melihat ke spion. Peluru ditembakkan.
"Berhenti, jangan lanjut!!" ucap salah seorang dari anggota polisi itu dengan pengeras suara.
"Kalau aku pergi, aku akan membuat keributan dan malah membuat diriku semakin dalam bahaya. Tapi jika aku tidak pergi, bisa-bisa aku masuk penjara!!" ucap Lion.
"Oh, baiklah. Ayo bermain, polisi!!" ucap Lion.
Lion menancap gas, membuat mobil bergerak semakin cepat. Mobil melaju di tengah keramaian jalan, beruntung dia kejar-kejaran di jalan desa. Bukan jalanan padat perkotaan.
Keringat dingin membasahi jidatnya, jantungnya berdegup dengan cukup kencang. Lion melihat ke spion, lalu dengan satu tangan yang mengemudi. Ia membuka tasnya lalu mengambil senjatanya, ia mengambil MP5 di tasnya, beruntung senjatanya sudah diisi dengan amunisi sebelumnya.
"Aku tembak kap mobil, jangan membunuh aparat," gumam Lion.
Mobil Lion masih melaju, namun dia pelankan sedikit mobilnya untuk menembak. MP5 ia arahkan, ia menembakkan beberapa peluru lewat jendela mobilnya. Puluhan peluru menerjang mobil polisi itu, polisi itu berhasil menghindari dengan berpindah jalur. Namun, saat ia berpindah jalur. Mobil yang sedang melaju dengan cepat menabrak mobil polisi itu, membuka kedua mobil itu mengalami kerusakan yang cukup parah.
"Tin!!!" suara klakson mobil.
Lion langsung menancap gas dengan lebih cepat "Hah? Menakjubkan. Aku lolos dari kejarannya!!" ucap Lion sambil meletakkan MP5 ke dasbor mobilnya.
Bersambung...
