NovelToon NovelToon
TERKURUNG OBSESI SANG DOSEN

TERKURUNG OBSESI SANG DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Dosen / Lari Saat Hamil / Romansa
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: Regazz

"Apa kabar, istriku? I’m back, Sanaya Sastra."

Suara dingin pria dari balik telepon membuat tubuh Naya membeku.
Ilham Adinata.

Tangannya refleks menahan perut yang sedikit membuncit. Dosen muda yang dulu memaksa menikahinya, menghancurkan hidupnya, hingga membuatnya hamil… kini kembali setelah bebas dari penjara.

Padahal belum ada seumur jagung pria itu ditahan.

Naya tahu, pria itu tidak akan pernah berhenti. Ia bisa lari sejauh apa pun, tapi bayangan Ilham selalu menemukan jalannya.
Bagaimana ia melindungi dirinya… dan bayi yang belum lahir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Regazz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Pelaku yang sesungguhnya

Bab 25 Pelaku yang sesungguhnya

•••

"Dasar penipu!" hardik Naya.

"Memang." balas Ilham dengan begitu mudah dan santainya.

"Kamu harus tanggung jawab Ilham. Gara-gara kamu sawah dan peternakan milik Ibuku jadi hancur."

Ilham menatap Naya dengan malas, ia mendekatkan wajahnya ke dekat Naya hingga menyisakan beberapa centi. Naya berangsur menjauh namun Ilham menahan kepalanya.

"Aww!" ringis Naya saat merasakan sakit di area telinganya. Pria yang masih mengenakan jas di pertunangan tadi, kini malah mengigit telinganya.

"Itu hukuman untuk kamu yang tidak mendengar penjelasanku tadi. Aku sudah mengatakan, aku tidak melakukannya."

"Kau licik Ilham. Kau manusia kejam!"

"Terserah padamu. Emangnya kamu ada bukti kalau aku yang melakukannya? Kalau tidak ada bukti ini namanya pencemaran nama baik nona Sanaya." Ilham membelai wajah Naya, wanita itu langsung memberontak menatap Ilham dengan tajam.

"Aku suka tatapanmu itu." lagi-lagi Ilham mendekatkan kembali wajahnya. Naya berusaha menjauh, namun Ilham terus memaksa dan bahkan menahan wajah Naya kembali.

Ia langsung mencium bibir Naya dengan paksa, dalam dan melumatnya habis. Tidak peduli jika Naya memberontak kehabisan napas sembari memukul punggungnya.

"Il-il-ilham..." desah Naya.

Mendengar desahan wanita di hadapannya, membuat Ilham semakin bersemangat. Ia bahkan sampai naik keatas ranjang dengan menindih tubuh Naya.

Nafsunya kini sudah berada di ubun-ubun.

Naya terus saja berusaha memberontak. Ia tak ingin Ilham melakukan sesuatu padanya, dan bahkan sampai melukai anaknya.

"Balas Naya, atau kamu ingin kita melakukannya disini." bisik Ilham.

"Jangan gila Ilham~" desahan yang diiringi air mata itu pun keluar.

Ilham kini mencium Naya dengan lembut, berusaha agar Naya bisa membalas ciumannya.

"Balas!" tegas Ilham.

Mau tak mau Naya pun membalas ciuman Ilham dengan berat hati dan terpaksa. Daripada Ilham melakukan hal gila itu disini.

Disela ciuman mereka yang panas, Ilham tersenyum miring. "Bagus, Naya~"

Tak lama ciuman itu pun berakhir.

"Kamu memang mahasiswaku yang pintar, Naya." puji Ilham namun seperti ejekan bagi Naya.

"Dasar brengsek!" umpat Naya mengelap bibirnya dengan tangannya secara paksa. Ia buru-buru menyeka airmatanya.

Ilham hanya tersenyum miring dan lalu keluar dari ruangan tersebut. Ruangan tersebut dijaga ketat oleh pengawal Ilham. Ilham langsung mengeluarkan ponselnya saat ia berjalan melewati lorong rumah sakit.

"Cari tau siapa pelaku kebakaran di sawah dan peternakan milik Ibu mertuaku." tegasnya dan langsung menutup panggilan telepon tersebut sepihak.

"Tidak ada yang boleh berani mengusik mereka, selain aku." wajah datar, mata tajam dan rahang mengeras menahan amarah milik Ilham begitu menakutkan saat ini.

•••

Naya mulai turun dari ranjang rumah sakit, ia melihat jam yang sudah pukul 8 malam. Di ruangan ini, ia hanya sendirian saja.

Tak lama seseorang masuk kedalam ruangan tersebut. Tubuh tinggi, bertubuh langsing dan berpakaian sexy. Dengan belahan dada sedikit terbuka. Pakaian yang tidak cocok dipakai untuk menjenguk seseorang di rumah sakit.

Naya mengenali siapa wanita itu. Dia adalah tunangannya Ilham, Ariella.

Ariella memandang Naya dengan pandangan merendah dan angkuh. "Aku dengar dari Ilham, kau sedang hamil, ya?" ujarnya.

Naya hanya diam saja. Ariella terlihat langsung duduk diatas sofa di ruangan itu.

"Denger ya, aku gak peduli hubunganmu dengan Ilham. Tapi, di keluarga Adinata nanti aku lah yang akan menjadi nyonya besarnya."

"Kalau memang begitu, kenapa tidak kamu bantu aku kabur dari pria gila itu."

Ariella tersenyum mengejek, ia seperti menahan tawa. "'Gila'? Dia memang gila sih. Tapi, aku suka dengannya."

"Kamu boleh ambil dia. Aku gak peduli, asalkan kamu mau bantu aku kabur dari sini. Aku tidak akan datang lagi di kehidupan kalian."

Ariella menopang wajahnya dengan sebelah dagu, "idemu memang bagus. Tapi, aku tidak setuju."

Naya mengernyitkan dahinya.

"Ilham setuju menikah denganku. Asalkan aku bisa menjagamu agar tidak bisa kabur darinya."

Ini semakin tidak masuk akal.

"Kalian berdua memang gila!"

"Hahaha...kalau iya, kenapa? Aku bisa mendapatkan Ilham dan predikat nyonya Adinata. Sedangkan, kau hanya selir yang bermain di belakang layar, hahaha..." tawa mengajak Ariella membuat Naya semakin kesal.

Sekali lagi, Naya merutuki nasib dirinya. Kenapa bisa ia dikelilingi oleh orang-orang tidak waras seperti mereka.

Ariella langsung pergi tanpa pamit. Diluar ia berbicara dengan kedua pengawal Ilham.

"Jaga dia! Jangan sampai kabur." tegasnya dan langsung pergi.

"Ini masih awal Sanaya. Kelak aku akan menendangmu dari hidup Ilham selamanya."

Naya yang ingin berbuat kabur, akhirnya menahan diri. Keadannya masih belum pulih sepenuhnya. Mungkin ia harus beristirahat total dan memikirkan cara agar bisa keluar dari sini.

"Mana ponselku?" ia teringat dengan ponselnya.

Ponselnya tidak ada disana.

Pasti ini ulah Ilham lagi.

Disisi lain, Ilham sedang berada di dalam mobil sembari mengecek isi ponsel milik Naya. Ia melihat begitu banyak sekali chat dari Ilham. Termasuk, kata permintaan maaf sekali ajakan untuk makan diluar.

"Cecunguk sialan ini lagi." desisnya kesal.

"Sepertinya dia minta mati kali ini."

Tak lama ponsel miliknya berdering, ia mendapatkan panggilan telepon dari salah satu anak buahnya.

" Halo Tuan. Saya sudah menemukan pelakunya..."

"Bagus. Tahan dia, sebentar lagi aku akan tiba." Ilham langsung mematikan ponselnya.

•••

Di kediaman Ibu Yanti begitu ramai sekali. Ia melihat orang yang sudah dengan teganya menghancurkan ladang rezeki miliknya. Pak Harto, tetangganya sendiri.

Wajah Pak Harto beserta Dnegan anak buahnya kini sudah babak belur.

Ilham langsung menendang pria tersebut hingga tersungkur di hadapan Ibu Yanti.

"Minta maaf pada mertuaku dan ganti rugi semua kerusakan ini." tegas Ilham begitu begis.

Ibu Yanti begitu marah sekali, kenapa Pak Harto yang terkenal ramah dan baik pada keluarganya tega melakukan itu.

Ilham maju dan menginjak kepala Pak Harto. "Jelaskan kenapa kau melakukan semua ini, hah?!" bentak Ilham.

Ibu Yanti, beserta kedua anaknya juga kaget dengan bentakan Ilham yang keras. Sedangkan para warga suka dengan aksi yang dilakukan oleh Ilham. Gagah dan tak kenal takut, mereka menganggapnya sebagai pahlawan.

"Maaf, Bu Yanti. Saya hanya...hanya..." Pak Harto nampak sulit melanjutkan kalimatnya.

Ilham semakin menekan kepala Pak Harto ke tanah, "HANYA APA?!" bentaknya.

Bentaknya itu lagi-lagi membuat Ibu Yanti kaget.

"Saya hanya iri dengan usaha Ibu Yanti. Usaha Ibu Yanti maju pesat, kalah dengan usaha saya." ujar Pak Harto ketakutan.

Tak lama seorang wanita paruh baya datang berlari mengejar suaminya, Pak Harto. "Pak! Kenapa bapakan jadi begini, Pak?!" tanyanya sedih.

"Kamu begitu kejam, Harto. Kita sudah seperti saudara , kamu kan teman almarhum suami saya. Kenapa kamu begini." sedih Ibu Yanti.

Ilham menghela napas, "sudah sudah, cepat bawa dia dan anak buahnya ke Polisi. Ia harus bertanggung jawab."

"Jangan, Tuan. Kasihani suami saya." pinta Bu Harto. Ilham membuang muka.

Kini, ia berusaha meminta bantuan Ibu Yanti

"Tolonglah, Yanti. Aku mohon, suamiku gak mungkin begitu." Ia menangis sembari bersimpuh di hadapan Ibu Yanti.

Ibu Yanti langsung angkat kaki masuk kedalam rumah.

•••

Dan disinilah, Ilham bersama dengan Pak Harto.

"Ini uang untukmu. Dan jangan kembali lagi atau mengatakan yang sebenarnya pada Ibu mertuaku, termasuk Naya." ancam Ilham yang berdiri di hadapan Pak Harto yang duduk bersimpuh.

"...atau kau ingin aku menyebarkan video ini. Dan kau akan benar-benar dipenjara." ancamnya lagi.

"Saya janji, Tuan. Saya akan pergi sejauh mungkin." kata Pak Harto dengan raut wajah sedih dan takut bercampur jadi satu.

Baru kali ini ia bertemu orang licik dan gila seperti Ilham.

To be continue...

1
Nur Fitriani
kak regaz dirimu dmn ?
Nur Fitriani: aku kira berlanjut ternyata mengulang cerita yang dsini 🙆😢
total 4 replies
Nun Inayah
Ceritanya menarik, bikin penasaran terus menerus...nggak sabar buat nunggu kelanjutannya lagi 😊🙏🏻
Nun Inayah
Lanjut thor
Kaila Nur Dianah
sangat seruu
Nur Fitriani
semoga kak regazz sehat 👍 aamiin
Annisa Henna
kak udah mau 2hari belum update
Anisa Ritonga
bagusss
Annisa Henna
Sabar ya Naya.. Ilham bukan sedang berusaha membuatmu jatuh cinta tapi dia sedang berusaha agar dia jatuh cinta padamu. dia sedang berusaha untuk menyadari itu.
Iyut Iyut ananta
lanjuut kak
Annisa Henna
Okeeee,,, makin seruuuuu saya suka saya suka🤭🤭 semoga Ilham beneran berusaha berubah demi Naya, 🥺 dan semoga semuanya ga terlambat ya Nay 💙
Nur Fitriani
semoga Ilham bisa berubah
Annisa Henna
Licik banget Ilham... kak regazz aku angkat tangan 😩 ga ekspek se licik itu masa iya gda sisi positif nya sama sekali ilham ini? kasian banget naya dan keluarganya🥺
Nur Fitriani
dasar Ilham licik bener ya 🙆🙆 aku sudah berfikir ibu Novi pelakunya 😁🤭 ternyata dia sendiri
Nur Fitriani
gaa double up ya kak regazz. hari Jum'at ini 🤭
Annisa Henna
cepet banget ya bacanya. rasanya mau minta update lagi hahahaha makasih ya kak regazz. 🤣🤭
Iyut Iyut ananta
lanjuut kak
Nur Fitriani
besok Jum'at berkas kak regazz jangan lupa double up ya 😁😁
Annisa Henna: yok bisa yok aku komporin 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Fitriani
aku kira Ilham akan tau kalau Naya hamil 🙆🙆 bukannya dlu d sebelah Ilham sempat menanyakan ttg anaknya, kak regazz pinter banget bikin penasaran
Annisa Henna: iya kan udah dibilang kak regazz kalo cerita nya sedikit dirubah. nah di novel yg ini Ilham belum tau kalo naya hamil
total 1 replies
Annisa Henna
akhirnya... makasih update nya kak regazz... 💙
Annisa Henna
menurut ku si Ilham ini masih denial dgan perasaan nya. dia kaya ga memahami perasaan cinta. mungkin tangki cintanya kosong dari orang tua nya... Gws Naya semoga Ilham cepet tau kalo kamu hamidun🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!