Pernikahan yang begitu dijaga oleh Olivia harus hancur karena sang suami menduakannya, lebih parah lagi sang suami selingkuh dengan anak magang di tempat mereka bekerja, Olivia tentu saja tidak terima, ia memutuskan untuk bercerai dari sang suami.
Setelah bercerai, Olivia tidak tinggal diam, ia memikirkan rencana untuk membalas sakit hati yang ia alami, Olivia dengan sengaja mendekati seorang pria yang statusnya lebih tinggi dari mantan suaminya.
Bagaimana kelanjutannya? apa yang direncanakan Olivia? siapakah pria yang didekati Olivia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaretaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan?
"Elard," jawab Olivia yang ragu-ragu karena takut jika keluarganya tidak setuju.
"Elard? tunggu! maksud kamu Tuan Elard pewaris Evandra grup? gak mungkin kan," tanya Papa Adrian.
"Gak mungkinlah, Pa. Mana mau Tuan Elard sama Oliv," ucap Kak Kevin.
"Emang Oliv kenapa sampai Tuan Elard gak mau?" tanya Olivia yang kesal dengan perkataan Kak Kevin, meskipun sebenarnya Olivia juga setuju dengan perkataan Kak Kevin, tapi buktinya Elard tetap mau dengan Olivia.
"Kamu tau sendiri Tuan Elard itu siapa, dia itu pewaris Evandra grup gak sebanding dengan kita, apalah perusahaan kita jika hatus dibandingkan dengan Evandra grup, Aditama grup bisa kerjasama dengan Evandra grup aja itu sebuah keajaiban ini malah kamu sama Tuan Elard, kejauhan," ucap Kak Kevin.
"Bener kata Kakak kamu, kamu juga tau kan kalau Tuan Elard itu susah ditaklukan. Papa yang sudah berkecimpung di dunia bisnis aja takut sama Tuan Elard," ucap Papa Adrian.
"Terserah Papa deh, pokoknya besok pacar Oliv mau datang, dia mau ketemu Papa sama Mama," ucap Olivia.
"Ini kamu niatnya serius atau cuma main-main? kalau kamu serius Papa bakal pertimbangkan pacar kamu, tapi kalau kamu cuma main-main mendingan kamu coba kenalan sama Steve, siapa tau kalian cocok," ucap Papa Adrian.
"Oliv juga gak tau, lihat besok deh Pa. Besok Oliv bakal kasih jawabannya," ucap Olivia.
.
Keesokan harinya, tempatnya di malam hari, Olivia berada di kamarnya, ia begitu gugup setelah melihat pesan dari Elard, dimana Elard tengah dalam perjalanan ke rumah Olivia.
"Haduh, kok aku deg-degan gini ya, kalau nanti Papa gak setuju gimana atau gak nanti Elard yang tiba-tiba gak mau gimana," gumam Olivia.
Ketika Olivia tengah gugup, pintu kamarnya terbuka dan menampilkan Kakak iparnya, "Adik Kakak gugup ya," ucap Kak Gabby dan duduk disamping Olivia.
"Iya, Kak. Kok aku gugup gini ya, padahal kan aku pernah nikah, kayaknya dulu gak segugup ini deh," ucap Olivia.
"Kalau dulu kan kamu dijodohin jadi gugupnya gak terlaku soalnya semuanya udah tau, tapi kalau sekarang kan kamu pilih sendiri yang pastinya semua orang penasaran dengan pasangan kamu. Gapapa, Kakak dulu juga sama kayak kamu," ucap Kak Gabby.
Inilah yang membuat Olivia heran, alasan Kak Gabby mau menerima Kak Kevin pasalnya Kak Gabby begitu elegan dan lembut berbeda dengan Kak Kevin yang usil dan tidak bisa diam, dua kepribadian yang begiti bertolak belakang.
"Olivia masih heran kenapa Kak Gabby mau sama Kak Kevin? Kak Gabby ini lemah lembut, Kak Kevin begajulan gitu," ucap Olivia dan membuat Kak Gabby tersenyum.
"Namanya juga jodoh," jawab Kak Gabby.
"Ayo turun," ajak Kak Gabby dan diangguki Olivia.
Disisi lain, di lantai satu ada Papa Adrian, Mama Ayu dan Kak Kevin yang tengah menunggu kedatangan kekasih Olivia.
"Kira-kira siapa ya pacarnya Oliv," ucap Kaka Kevin.
"Papa sih berharap dia lebih baik dari Albert," ucap Papa Adrian.
"Cantik banget anak Mama," ucap Mama Ayu ketika melihat Olivia yang baru saja datang.
"Kayaknya setiap hari Oliv kayak gini deh, Ma," jawab Olivia.
"Tapi, hari ini aura kamu beda banget tau," ucap Mama Ayu.
Ditengah obrolan mereka, Bi Ghina datang dan mengatakan jika tamu telah datang, semuanya pun menyuruh Bi Ghina untuk membawa sang tamu masuk kedalam.
Tinggal beberapa detik lagi, semua orang akan tau siapa pacar dari Olivia, tentu sama hal itu membuat Olivia menjadi sangat gugup, tangannya sudah berkeringat hebat bahkan saat ini Olivia ingin pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil.
Akhirnya Elard masuk ke rumah Papa Adrian dan menyapa keluarga Olivia, Elard tidak sendirian karena ia bersama dengan Papa Darel dan Mama Rina.
Kedatangan keluarga Evandra membuat semua yang ada di ruang tamu membeku termasuk Olivia karena Elard tidak pernah mengatakan akan membawa orangtuanya ke rumah Olivia.
"Selamat malam," sapa Papa Darel yang berhasil menyadarkan Papa Adrian.
"Tuan Darel, silahkan duduk," jawab Papa Adrian dan berdiri mempersilahkan keluarga Evandra duduk.
"Kalau boleh tau, kedatangan Tuan Darel sekeluarga ini ada apa ya? apa Aditama grup membuat kesalahan dalam kerjasamanya?" yanya Papa Adrian yang terlihat begitu cemas.
"Hahaha, tidak perku cemas begitu Tuan, saya datang kaki ini bukan sebagai kolega Tuan Adrian, saya datang sebagai seorang Ayah yang ingin mengantarkan anaknya menjemput masa depannya," jawab Papa Darel.
"Maksudnya?" tanya Papa Adrian, ia sudah mengerti maksud dari Papa Darel, namun Papa Adrian ingin mendengar secara langsung dari Elard.
"Perkenalkan Om, nama saya Rafael Elard Evandra, saya datang kesini dengan membawa orangtua saya karena saya berniat untuk meminta restu pada Om, saya ingin menikahi Olivia anak Om," ucap Elard.
Elard mengatakan semuanya dengan tegas dan penuh percaya diri, 'Memang beda pewaris Evandra grup,' batin Kak Kevin.
"Ka-kalau saya terserah anak saya karena yang akan menjalani semuanya adalah anak saya," ucap Papa Adrian.
Sejujurnya Papa Adrian cukup takut dengan Elard, terlihat jelas aura menakutkan yang Elard pancarkan bahkan sejak tadi Papa Adrian berusaha untuk tidak menatap Elard.
"Kalau kamu sendiri bagaimana? kamu mau menikah denganku." tanya Elard.
Sebelum menjawab, Olivia menatap keluarganya dan terlihat dengan jelas wajah berharap mereka, "Iya, aku terima kamu," jawab Olivia.
"Haduh, senangnya akhirnya Mama bakal punya menantu," ucap Mama Rida.
"Kalau begitu apa bisa kita bahas tentang pernikahan?" tanya Elard.
"Pernikahan? Tuan Elard ingin menikahi Olivia?" tanya Papa Adrian.
"Tentu saja, Om. Saya kan sudah meminta restu Om tadi," ucap Elard.
"Iya juga sih," jawab Papa Adrian.
"Mukai sekarang, Om panggil saya Elard saja tidak perlu pakai Tuan lagi," ucap Elard.
"Tapi, gak sopan," jawab Papa Adrian.
"Sebentar lagi saya akan menantu dari keluarga Aditama, jadi sudah semestinya Om panggil saya Elard," ucap Elard.
Obrolan pun terus berlanjut, malam itu Elard benar-benar membahas mengenai pernikahannya dengan Olivia, meskipun Olivia sudah menolak dengan halus agar pernikahan mereka ditunda dulu beberapa bulan, namun Elard begitu keras kepala dan ingin pernikahan mereka segera dilaksanakan.
Papa Adrian yang memang masih takut dengan Elard hanya setuju saja dengan rencana Elard, lagipula siapa yang tidak setuju jika mendapatkan menantu seperti Elard.
Keputusan akhir dari pembahasan malam ini adalah Elard dan Olivia akan menikah minggu depan dan mereka akan menikah secara sederhana, semua itu karena persyaratan dari Olivia.
Olivia mengatakan jika menikah minggu depan maka pernikahannya harus dilaksanakan secara sederhana dan jika pernikahan dilaksanakan beberapa bulan lagi barulah pernikahan akan dilaksanakan secara megah dan tanpa pikir panjang, Elard pun menyetujui jika pernikahan dilaksanakan secara sederhana.
.
.
.
Bersambung.....
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
tapi semua laki gila perempuan maunya cewek baik-baik buat pasangannya
egois ga sih begitu
jangan sampe deh
kayak elard setia Ama juniornya
lanjut kak thor...
smngat
😄😄
lanjut thor...💪
aku suka nich dngan karakter si oliv,, tegas ..
lnjut up..