NovelToon NovelToon
Dendam Dan Cinta Tuan Mafia

Dendam Dan Cinta Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO / Janda / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Annavita

Aira tak menyangka jika pernikahan harmonis yang ia bina kini hancur lebur, karna orang ketiga.

Dunianya hancur, hingga sebuah kecelakaan menimpanya dan membuat ia koma. setelah sadar, ia dihadapkan dengan seorang pria yang tiba-tiba saja menjadikannya seorang budak. hingga dimana Aira dijadikan bak seorang tawanan oleh pria misterius itu.

sementara disisi lain, Rayyan berusaha menjalani dendam yang diamanatkan padanya dari sang ayah. dendam yang begitu membuatnya berapai-api pada Aira.

akankah Rayyan berhasil menuntaskan dendamnya? atau malah rasa cinta timbul dihatinya untuk Aira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Annavita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Haruskah mempertahankannya?

Setelah membersihkan diri dan mencoba menenangkan pikirannya, Aira keluar dari kamar mandi. Ia mendengar ponsel di dalam tasnya berdering. Dengan malas, Aira meraih ponselnya dan melihat nama Dimas terpampang di layar.

Dengan berat hati, Aira mengangkat telepon itu. "Ya?" ucapnya lirih. Lagi-lagi, hatinya terasa sakit dan suaranya tercekat di tenggorokan. Ia merasa seperti ada batu besar yang menghimpit dadanya, membuatnya sulit bernapas.

"Kamu di mana? Mobilnya udah nyala?" tanya Dimas, dengan nada santai. Ia baru saja menuntaskan urusannya di atas ranjang bersama Rania, tanpa sedikit pun merasa bersalah atau menyesal.

"Aku di kedai. Sudah dulu, aku sibuk, banyak pelanggan di sini," balas Aira, dengan nada datar. Tanpa menunggu balasan dari suaminya, ia langsung menutup panggilan itu. Ia tidak ingin mendengar suara Dimas lebih lama lagi. Ia tidak ingin membiarkan Dimas terus berbohong padanya.

Aira memilih keluar dari ruangannya dan membantu karyawannya untuk melayani beberapa pelanggan. Kedainya memang cukup ramai, apalagi di jam istirahat seperti sekarang. Ia berusaha tersenyum dan bersikap ramah kepada semua pelanggannya, meskipun hatinya hancur berkeping-keping.

*

Sementara itu, Dimas merasakan ada sesuatu yang aneh pada Aira. Tidak seperti biasanya, kali ini Aira menutup panggilan telepon darinya. Padahal, selama ini Aira selalu bersemangat jika Dimas menghubunginya dan selalu berat untuk mengakhiri percakapan mereka. Dimas merasa khawatir dan curiga. Apakah Aira mengetahui tentang perselingkuhannya? Atau adakah masalah lain yang sedang ia sembunyikan?

*

Malam harinya, Dimas pulang ke rumah, namun ia tidak melihat Aira di sana. Ia merasa kecewa dan khawatir. Ia pun memutuskan untuk menunggu Aira dengan memasak hidangan kesukaan istrinya. Ia ingin menunjukkan bahwa ia adalah suami yang perhatian dan penyayang. Ia berharap, dengan melakukan itu, Aira tidak akan terlalu mencurigainya.

Beberapa menit setelah ia selesai memasak hidangan kesukaan Aira, ia mendengar suara mobil Aira memasuki halaman rumah. Dimas pun segera menghampiri istrinya di ambang pintu masuk, sembari tersenyum seperti biasa. Ia ingin menyambut Aira dengan pelukan hangat dan ciuman mesra.

Di dalam mobil, Aira menatap datar Dimas yang menyambutnya di ambang pintu masuk. Ia merasa jijik dengan sikap Dimas yang berpura-pura baik dan perhatian. Pria yang dikenalnya sebagai sosok yang lembut dan penyayang selama lima tahun, ternyata adalah seorang pengkhianat dan pembohong.

Aira menarik napas dalam-dalam, lalu keluar dari mobil. Ia berusaha menenangkan diri dan mengendalikan emosinya. Ia tidak ingin meledak di depan Dimas. Ia ingin mencari tahu kebenaran yang sebenarnya terlebih dahulu.

"Kamu kok telat pulangnya?" tanya Dimas, sembari memeluk Aira dengan erat.

Aira merasa jijik dengan sentuhan Dimas. Ia merasa seperti sedang dipeluk oleh seorang penipu ulung. Pria yang selama ini ia cintai dan percayai, ternyata adalah orang yang paling menyakitinya.

Aira menatap Dimas dengan tatapan kosong. Tanpa ia sadari, setetes air mata menetes ke pipinya. Ia tidak bisa lagi menahan kesedihannya. Ia merasa seperti sedang berada di ambang kehancuran.

Dimas tertegun melihat air mata di pipi Aira. Ia tahu pasti ada sesuatu yang tidak beres. Melihat istrinya yang hanya diam saja, Dimas memilih untuk menuntun Aira masuk ke dalam rumah dan menghampiri meja makan yang sudah tersaji beberapa lauk kesukaan sang istri. Lebih spesial lagi, Dimas memasaknya sendiri.

Aira masih diam, menatap sajian di depannya dengan tatapan kosong. Dimas semakin gelisah. Apakah Aira tahu tentang perselingkuhannya? Atau adakah masalah lain di kedai yang sedang ia sembunyikan?

Setelah berpikir lama, akhirnya Dimas tahu letak kesalahannya. "Ah... pasti karena mobil mogok," batinnya. Ia merasa lega karena Aira belum mengetahui tentang perselingkuhannya. Ia bisa bernapas lega untuk sementara waktu.

Dimas mendudukkan Aira di kursi, lalu ia berlutut di depannya. Ia menggenggam tangan Aira dengan erat, menatapnya dengan tatapan memohon.

"Sayang, aku minta maaf," ucapnya, dengan nada menyesal.

Bibir Aira sedikit naik, membentuk senyuman sinis. Apakah Dimas benar-benar tahu kesalahannya? Itulah yang Aira pikirkan.

"Untuk apa?" balasnya, dengan nada dingin.

"Kamu pasti marah karena aku nggak jemput kamu waktu mobil mogok tadi kan?" balas Dimas, dengan nada penuh harap. Ia berharap Aira akan memaafkannya dan melupakan kejadian itu.

Dada Aira semakin sakit mendengar ucapan Dimas. Karena memang, hal itu juga yang membuat ia semakin membenci suaminya. Ia merasa tidak dihargai dan tidak dicintai.

"Sayang?" panggil Dimas, dengan nada lembut.

Aira menatap Dimas dengan tatapan kosong. Ia meminta dalam hati agar Dimas mau jujur tentang perselingkuhannya. Ia ingin Dimas mengakui kesalahannya dan meminta maaf dengan tulus.

"Apa selama ini aku melakukan kesalahan di pernikahan kita?" tanya Aira, dengan nada lirih.

"Maksud kamu?" Dimas balik bertanya, dengan nada bingung. Pertanyaan itu semakin membuatnya gelisah dan takut akan rahasia perselingkuhannya terbongkar.

"Jawab saja! Jika iya, beritahu kesalahanku dan aku akan berusaha memperbaikinya," pinta Aira, dengan nada memohon. Ia ingin memperbaiki pernikahannya, meskipun ia tahu, mungkin sudah tidak ada harapan lagi.

"Aira, sayang, apa yang kau bicarakan?" tanya Dimas, dengan nada khawatir. Ia merasa seperti sedang berjalan di atas tali yang tipis. Ia harus berhati-hati dalam setiap langkahnya, agar tidak terjatuh ke dalam jurang kehancuran.

*

*

Bersambung...

Jangan lupa tinggalkan komennya

1
Rita Anugrahima
seruuu thor, di tunggu update y😊
Annvita: maaciw.../Kiss/
komen terus disetiap bab ya ya/Smirk/
total 1 replies
Annvita
Ala Moh../Doge/
Annvita
komen dong woey.../Whimper/
Annvita
kalian serius diemin aku kayak gini? /Left Bah!/
Annvita
komennya ges... komen/Chuckle/
Annvita
eit eit eit.... komennya jangan lupa ditinggal disini ya .../Hey//Hey/
Annvita
Novel yang buagus banget... hati-hati loh Rayyan dari benci bisa loh jadi cinta UPS....

guys baca juga ini seru buanget loh... apalagi mantan suami Aira, nanti sadar dan ngejer ngejer lagi tu mantan bini... hoho
Annvita
jangan lupa tinggalkan komentar kamu gesss . /Determined//Determined//Determined/
Bé tít
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Annvita: jangan lupa komen disetiap bab nya ya.../Smile/
total 1 replies
Amanda
Buat mood pembaca semakin bagus!
Annvita: maacih /Kiss/
total 1 replies
Cleopatra
Seru banget, aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya!
Annvita: jangan sampe kelewat ya.../Bye-Bye/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!