Sharmila, seorang wanita cantik, sedang bersiap untuk hari pernikahannya dengan Devan, bos perusahaan entertainment yang telah dipacarinya selama tiga tahun.
Namun, tiba-tiba Sharmila menerima serangkaian pesan foto dari Vivian, adik sepupunya. Foto kebersamaan Vivian dengan Devan. Hati Sharmila hancur menyadari pengkhianatan itu.
Di tengah kekalutan itu, Devan menghubungi Sharmila, meminta pernikahan diundur keesokan harinya.
Dengan tegas meskipun hatinya hancur, Sharmila membatalkan pernikahan dan mengakhiri hubungan mereka.
Tak ingin Vivian merasa menang, dan untuk menjaga kesehatan kakeknya, Sharmila mencari seorang pria untuk menjadi pengantin pengganti.
Lantas, bagaimana perjalanan pernikahan mereka selanjutnya? Apakah pernikahan karena kesepakatan itu akan berakhir bahagia? Ataukah justru sebaliknya?
Ikuti kisah selengkapnya dalam
KETIKA MUSUH MENJADI PENGANTIN PENGGANTI
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. Syok nya Devan dan Vivian
.
Sementara itu di bandara, pesawat yang membawa Devan dan Vivian mendarat dengan mulus. Devan turun dari pesawat dan sudah dijemput dengan oleh asistennya.
“Bawa koperku ke apartemen. Aku akan menemui Sharmila dulu," perintah Devan pada Boby.
Vivian yang berdiri di sampingnya mendengus kesal. Tapi ia juga tak mungkin mencari alasan lagi untuk menahan Devan. Kalau dia terlalu memaksa, Devan akan curiga padanya.
“Tuan, ini situasi darurat. Perusahaan membutuhkan kehadiran Anda," ucap Boby. Asisten yang tak habis pikir dengan bos nya yang seolah tak peduli dengan urusan pekerjaan.
“Kamu saja yang mewakili aku seperti biasa. Aku harus …”
"Harga saham turun drastis." Dengan terpaksa Boby memotong ucapan Devan. “Beberapa perusahaan membatalkan kontrak dengan para model kita!” lanjutnya.
“Apa? Apa maksudmu?" bentak Devan tak percaya.
"Kak lebih baik urusi dulu masalah perusahaan.” Kesempatan baik bagi Vivian untuk mencari muka. "Lagi pula, Kak Mila pasti mengerti. Ini situasi darurat. Urusan perusahaan tidak boleh ditunda.” Wanita yang tersenyum culas. Akhirnya ia tak perlu mencari alasan untuk membuat Devan batal mendatangi Sharmila.
“Ya sudah. Kamu pulang sendiri tidak apa-apa, kan? Aku harus ke perusahaan," ucap Devan.
“Aku tidak masalah, Kak. Lagipula aku belum bisa ikut pemotretan. Pinggangku masih agak ngilu untuk bergerak.” Wanita yang sedikit meringis memegangi pinggangnya. (Semoga ia tak benar-benar sakit pinggang di kemudian hari).
Akhirnya Devan mengikuti asistennya untuk pergi ke perusahaan.
Di dalam mobil pria itu diam termenung. “Nanti saja aku bicara dengan Sharmila. Aku akan menjelaskan semuanya. Sekarang ini urusan perusahaan lebih penting,” gumam pria itu.
Ada sedikit rasa bersalah di hati pria itu. Sedikit. Benar-benar hanya sedikit. Padahal dia menjanjikan akan pulang keesokan harinya untuk melangsungkan pernikahan yang tertunda. Akan tetapi tiba-tiba saja saat dirinya hendak pulang, ada satu masalah yang menimpa model pengganti Vivian. Terpaksa Devan harus menyelesaikan masalah itu.
“Itu situasi darurat, perusahaan juga penting. Sharmila pasti akan mengerti,” gumam pria itu lagi.
Sesampai di perusahaan, Devan melangkah menuju ruangannya diikuti oleh Bobby. Sejak dirinya memasuki lobi, tatapan para karyawan tertuju ke arah dirinya. Bisik-bisik terjadi terkait batalnya pernikahan pria itu dengan Sharmila, tetapi Devan seolah tak mendengar suara-suara itu.
*
“Tuan Devan, ini dokumen yang harus anda periksa,” ucap Boby seraya menyodorkan sebuah map besar yang sudah ia letakkan di meja Devan sebelumnya.
“Baiklah, aku akan memeriksanya,” ucap Devan lalu menerima berkas itu. Seketika pria itu terbelalak saat membaca dokumen.
“Apa ini? Kenapa ini bisa terjadi? Bagaimana saham bisa turun secepat ini?” Devan tidak mengerti, padahal dia hanya pergi selama tiga hari. Lalu tiba-tiba saja sesuatu yang buruk menghantam perusahaan.
Boby menatap datar ke arah Devan. “Maaf jika saya harus menyampaikan ini. Penurunan saham ini terjadi sejak pembatalan pernikahan antara Anda dengan Nona Sharmila.”
Devan tersentak kaget. “Pembatalan? Aku tidak membatalkan pernikahan, hanya diundur saja,” sergahnya tidak merasa bersalah. “Lagi pula seharusnya itu urusan pribadiku, kenapa mereka mencampuradukkan itu dengan urusan bisnis?"
Boby hanya bisa menghela napas, tidak paham dengan jalan pikiran atasannya. Bagaimana mungkin kejadian seperti itu dibilang 'hanya'.
“Aku akan bicara dengan Sharmila.” Devan langsung mengambil ponsel di saku jasnya. “Aku akan mengajak Sharmila untuk mengadakan konferensi pers dan membuat klarifikasi. Jika aku dan Sharmila menjelaskan ini di depan publik, maka semua situasi ini akan kembali seperti semula,” ucap Devan.
Bobby menatap Devan dengan kening berkerut. Apa pria ini tidak mengetahui apa yang terjadi? Bukankah dirinya sudah mengirim pesan sebelumnya? Tapi kenapa Devan bisa bicara seperti itu.
Devan menoleh kembali ke arah Bobby kalau panggilannya terhadap Sharmila tak juga tersambung. “Aku tidak bisa menghubungi Sharmila. “Apa sebelum ini Sharmila menghubungimu?” tanya Devan.
Bobby menggelengkan kepala. “Nona Sharmila tidak menghubungi saya,” ucap Bobby. (Lagi pula, untuk apa Nona Sharmila menghubungiku?" batin Boby.
Devan menghela nafas panjang seraya kembali menatap ke arah layar ponselnya.
“Ini Aneh, kenapa tiba-tiba nomor Sharmila tidak bisa aku hubungi?”
Devan kembali mengutak-atik ponselnya pesan sudah dikirim beberapa saat, tetapi hanya centang satu. Panggilan telepon juga tidak diangkat.
“Ada apa ini? Tidak biasanya Sharmila tidak mengaktifkan ponsel,” gumamnya.
Boby menatap Devan dengan kening berkerut. "Apa mungkin Nona Sharmila telah memblokir kontak Tuan Devan? Pikirnya.
“Tuan," panggil Bobby. "Ada yang ingin saya sampaikan."
Devan mengangkat kepalanya dan menatap Boby. “Ada apa?”
“Pernikahan Anda dengan Nona Sharmila bukan diundur, tapi dibatalkan. Hari itu, Nona Sharmila menikah dengan pengantin pengganti.”
“Apa?!" Devan tersentak kaget. " Apa maksudmu bicara seperti itu?!" Devan menatap tajam ke arah Bobby
Bobby menatap ke arah Devan tidak mengerti. “Bukankah saya sudah mengirim pesan? Nona Sharmila menikah dengan Tuan Zayden Pratama. Acara pernikahan berjalan dengan lancar dan setelah pernikahan selesai Nona Sharmila pergi bersama dengan Tuan Zayden."
Devan benar-benar syok mendengar apa yang diucapkan oleh Bobby. Tubuh pria itu luruh pada sandaran kursi kebesarannya. Bagaimana bisa Sharmila berbuat seperti itu? Dia memang bersalah karena tidak datang di hari pernikahan. Tetapi bukankah dia sudah menjelaskan situasinya? Kenapa Sharmila tidak bisa mengerti?
“Tunggu!" Satu ingatan sedang mengusik hatinya. “Kau bilang, siapa tadi yang menikah dengan Sharmila? Zayden? Maksudmu adalah Zayden Arya Pratama?”
Devan menatap tajam ke arah Bobby berharap apa yang dia dengar tadi salah. Akan tetapi Bobby menganggukkan kepala dan itu membuat rahang pria itu mengeras serta kedua tangannya terkepal.
“Brengsek! Kenapa dia?" Pria yang berteriak marah. "Hraaaa…!” Kedua tangannya bergerak menyapu apapun yang ada di meja kerjanya sehingga terlempar berantakan ke lantai. Laptop yang tidak bersalah ikut menjadi korban.
“Si Ba^jingan itu. Pasti dia yang menghasut Sharmila,” tuduhnya. "Aku harus bertemu dengan Sharmila!” Tanpa bisa dicegah Devan berdiri dari kursinya lalu berlari keluar.
*
Sementara itu di rumah David Chandra.
“Apa? Zayden? Sharmila menikah dengan Zayden?” Vivian menatap ke arah papanya dengan raut tidak percaya. "Maksud Papa Zayden Arya Pratama si konglomerat nomor satu? Apa Papa tidak salah sebut?"
“Mana mungkin Papa salah. Memang benar dia yang menikah dengan Sharmila.”
Vivian merasa syok, tubuhnya terhuyung hingga jatuh terduduk di atas sofa.
"Benar-benar wanita jalang kurang ajar. Aku merebut Devan darinya dengan susah payah, kenapa dia malah menikah dengan Zayden Pratama?”
Kemarahan membakar hati, dendam dan iri hati semakin membara. Wajahnya memerah karena marah, matanya berkilat karena kebencian yang semakin dalam.
Keren Thor novelnya 👍😍
tul nggak Mama 😄😄😄
kira2 berapa derajat ya suhu ruangan di butik itu....
aku rela ko bang bantuin isi dalma kartu hitam mu itu...
karna banyak yang mau saya beli... 🤣🤣🤣🤣🙏
dari motor, renov rumah biaya sekolah 3 anak...
boleh ya bang... boleh lah... boleh lah...
Zayden berkata....
Apa aku mengenalmu...
kita ta se akrab itu ya... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣