NovelToon NovelToon
HUNTER OF HALLA

HUNTER OF HALLA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Romantis / Fantasi / Chicklit / Mata Batin
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Linda Sari W.

Kim Sena, gadis manis berambut pendek yang kini duduk di tahun kedua SMA, tampak seperti remaja biasa. Namun di balik senyum lembutnya, ia menyembunyikan rahasia besar — dirinya adalah seorang Hunter, pemburu makhluk halus dengan peringkat atas kelima.

Mengikuti jejak sang ibu yang legendaris dan menduduki peringkat kedua, Sena bertekad melampauinya. Ia ingin menjadi Hunter terkuat, mencapai peringkat pertama yang selama ini hanya jadi impian.

Tapi jalan menuju puncak kekuatan bukanlah perjalanan mudah. Di balik setiap langkahnya, bahaya, rintangan, dan rahasia gelap dunia bawah menantinya.

Dalam perjalanan itu, Sena bertemu seekor kucing hitam di tengah hutan. tapi siapa yang akan mengira bahwa kucing itu adalah seorang dewa rubah penjaga Gunung Halla yang terkenal

Bersama dengan kucing hitamnya, perjalanan Sena menuju takdirnya pun dimulai!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda Sari W., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 MAHLUK JUGA PUNYA KELUARGA?

"kutukan ya.....? Tempat seperti apa itu sebenarnya? Aku jadi sedikit penasaran" Gumam Sena kembali duduk disebuah akar pohon.

Sena menunggu sangat lama hingga matahari telah tenggelam dengan sempurna, didalam hutan itu menjadi sangat gelap.

"Benar benar! Berapa lama lagi aku harus menunggu?! Darahku hampir habis disedot oleh nyamuk nyamuk ini! Apa mereka menipuku?!" Oceh Sena seraya menepuk nepuk nyamuk yang mengganggunya.

Didalam kegelapan itu kemudian, muncul sebuah cahaya yang lumayan terang. Dibelakang cahaya itu, mahluk mahluk tadi kembali lagi bersama dengan sebuah dahan pohon yang mereka bawa.

"Akhirnya muncul juga, aku pikir kalian menipu ku tadi." Ucap Sena mendatangi para mahluk itu.

"Tentu tidak....." Mereka kemudian memberikan Sena dahan pohon yang bersinar itu.

"Oh? Jadi ini kayunya? Ternyata benar benar bersinar, terimakasih karena sudah membawanya untukku" Sena menerima dahan kayu bersinar itu dengan kedua tangannya.

"Karena kau telah mendapatkan kayu itu.....bisa kau mengabulkan keinginan kami semua?" Tanya mahluk dengan penutup mata.

"Oh jadi ini imbalan yang dimaksud? Cepat katakan apa yang kalian mau, sebelum aku pergi dari sini." Jawab Sena sambil memegang dahan kayu itu.

"Karena kau seorang Hunter, bisa....kau kirim kami ke atas?" Pinta mahluk tersebut.

"Ke atas? Kenapa kalian tidak kembali kedunia bawah saja? Bukankah tempat kalian disana?" Tanya Sena yang bingung pada mahluk mahluk itu.

"Kami telah diusir dari sana oleh raja dunia bawah jadi, kami tidak memiliki tempat untuk berpulang. Dan hanya disinilah kami bisa tinggal untuk sementara waktu dan akan berakhir menjadi pohon pohon besar seperti yang ada disekitar sini." Jelas mahluk itu seraya mengeluarkan air matanya.

Ah, itu menjelaskan mengapa ukuran pohon disini tidak masuk akal. Ternyata mereka juga punya pemimpin disana, raja dunia bawah ya, mahluk seperti apa dia? Aku dengar dari bibi Jun, dialah yang menguasai segala hal didunia bahwa dan mahluk paling kuat disana. Pikir Sena dalam sesaat.

"bisakah kalian memberitahuku siapa nama dari raja bawah itu?" tanya Sena dengan wajah penasaran.

para mahluk melirik satu sama lain.

"kami tidak bisa menyebutkan nama beliau, karena siapapun yang menyebutnya ia akan langsung lenyap tanpa bersisa." jawab mahluk dengan penutup mata.

"ah, jadi begitu....."

Mereka pasti menjalin sebuah perjanjian hingga jika suatu saat perjanjian itu dilanggar, raja dunia bawah itu tidak perlu repot repot lagi memburunya. mahluk mahluk itu ketika melanggar janjinya akan langsung lenyap, sungguh raja dunia bawah yang kejam. Pikir Sena dikepalanya

"Kalau begitu kalian tetaplah disini sampai menjadi pohon, apa kalian tidak mau?" Tanya Sena kembali.

"Tidak! kami tidak ingin! Kami sebenarnya memiliki keluarga juga dan sudah ribuan tahun kami tidak menemui mereka. Meskipun kami mahluk, kami juga punya keluarga dan orang yang kami rindukan sama seperti manusia." Balas mahluk itu dengan suara yang gemetar menahan kerinduan.

Oh! Jadi para mahluk ini bisa menikah dan berkeluarga juga ya? Kenapa aku baru tau hal seperti ini? Pikir Sena yang baru mengetahuinya.

"Baiklah! Baiklah! Jangan menangis, aku akan mengantarkan kalian ke atas sana. Tapi jika kalian memiliki dosa yang sangat berat, kalian akan jatuh kembali ketempat kalian berasal. Jika sudah seperti itu aku tidak bisa berbuat apa apa lagi, karena tugasku hanya mengantarkan."

"B,baiklah....tidak apa apa yang penting kami sudah pernah sampai ke atas sana." Semua mahluk mengangguk setuju.

Terlihat diwajah mereka, mereka sangat senang akan diantarkan ke atas. Meskipun jika mereka harus turun kembali karena dosa dosa yang telah mereka perbuat, mereka tetap gembira.

Sena menatap mereka untuk sesaat dan menghela nafas panjang, Sena lalu meroggoh sesuatu dari saku jaketnya. Sena menjadi ragu untuk mengeluarkannya atau tidak benda yang ada disakunya tersebut.

Tapi setelah pertimbangan lama dikepalanya, Sena akhirnya mengeluarkan benda itu dari sakunya.

"Ini bagikan ini kesemuanya" Sena melemparkan sekantung garam dari sakunya.

"A,apa ini?" Tanya mahluk dengan menangkap katung itu.

"Itu adalah garam penghapus, biasanya aku gunakan pada manusia yang mengalami kerasukan karena keburukannya. Tapi ini juga bisa digunakan untuk membersihkan dosa dosa dari mahluk mahluk seperti kalian. Jadi setidaknya ketika sampai diatas, dosa kalian akan berkurang sedikit" jelas Sena tanpa melihat para mahluk itu.

Para mahluk semakin terharu dan mereka semua sujud dihadapan Sena.

"TERIMAKASIH! TERIMAKASIH BANYAK!" Teriak mereka secara bersamaan.

"Sudahlah! Tidak usah sampai seperti ini." Sena terkejut karena semuanya bersujud di hadapannya dan meminta mereka untuk segera berdiri.

Mereka pun kembali berdiri dengan air matanya.

"Sekarang kita harus pindah ketempat lain, aku butuh ruangan yang luas untuk melakukannya. Kalian tau dimana tempatnya?" Tanya Sena

"Tentu! Tentu saja, lewat sini." Para mahluk menunjukan jalan untuk menuju tempat yang terbuka dan luas.

Setelah berjalan cukup jauh dan diterangi oleh cahaya dari kayu itu, Sena akhirnya sampai disebuah Padang rumput luas dengan danau ditengahnya.

Malam itu bulan bersinar sangat terang, membuat siapapun yang melihatnya merasa tenang.

Wah benar benar tempat yang indah...pikir Sena yang takjub dengan tempat itu.

"Kalian bisa mulai memakan garam yang kuberikan itu sekarang, akan ada sensasi terbakar diperut kalian ketika kalian memakannya. Jadi aku harap kalian bisa sedikit menahannya." Ucap Sena seraya melepas sepatu dan kaus kakinya.

"B,baiklah." Mereka bersama sama memakan garam itu, sementara Sena mempersiapkan pengiriman mereka ke atas.

Sena membuka sepatunya dan membuat sebuah lingkaran dari kakinya, ia menyeret satu kakinya hingga membentuk lingkaran diatas rerumputan itu.

Lingkaran itu bersinar karena energi yang Sena keluarkan, setelah membuat lingkaran yang cukup untuk menampung para mahluk itu.

Sena melepaskan jaketnya dan mulai mencabuti rumput rumput yang ada disekitarnya, rumput itu digunakan untuk menghapus mantra pengusir dikedua lengan Sena. Ia terus menggosoknya seraya melihat para mahluk yang menggeliat karena sensasi terbakar dari garam tersebut.

Mantra pengusir ini dihilangkan untuk mengantarkan mereka ke atas, para mahluk itu harus menyentuh tubuh Sena. Karena mantra pengusir ini akan membakar mereka jadi Sena menghapusnya agar para mahluk itu tidak terbakar.

Setelah mantra itu hilang, Sena meletakan jaketnya ditengah tengah lingkaran itu dan mulai membakarnya dengan kertas mantra api yang ia punya.

"Apa kalian sudah siap?" Tanya Sena pada para mahluk tersebut.

Dengan tubuh yang masih gemetar, meraka menjawab.

"Ya. Kami siap!"

Sena lalu meminta semua mahluk itu berdiri diluar lingkaran yang telah ia buat, dengan cepat mereka berdiri sesuai dengan perintah Sena. Ia juga berpesan saat dirinya nanti berputar tiga kali dan berhenti ,mereka harus segera masuk kedalam lingkaran dan menyentuh tubuhnya.

Sena pun mulai mengelilingi para mahluk dari luar lingkaran, seraya membacakan mantra mantra yang diperlukan.

Sena berkeliling hingga tiga kali sebelum akhirnya masuk kedalam lingkaran itu, didalam lingkaran Sena harus mengelilingi api itu selama tujuh kali dan merapalkan mantra pengantaran.

Sena pun telah selesai dan memasuki tahap akhir, Sena lalu memutar badannya dengan cepat hingga tiga kali seraya memegangi kalung dari buyutnya itu.

Cahaya disekitar Sena mulai bersinar, Sena pun berhenti berputar ditengah lingkaran itu. Ia membuka lebar kedua tangannya.

Melihat Sena telah berhenti, sesuai dengan perintah para mahluk itu langsung masuk kedalam lingkaran dan menyentuh semua tubuh Sena.

Dalam sekejap rerumputan yang mereka pijak menjadi bersinar, perlahan lahan tubuh para mahluk terangkat dan menghilang menjadi sebuah kunang kunang yang bersinar cantik.

Mulut sena tidak boleh berhenti, ia harus terus merapalkan mantra pengiriman ke dunia atas.

"Sungguh sangat indah, terimakasih nona atas kemurahan hatimu. Jika nanti kami terlahir kembali menjadi mahluk yang suci, kami akan membalas kebaikanmu ini. Kami mohon pamit." Ucap mahluk dengan penutup mata itu sebelum akhirnya menghilang menjadi kunang kunang.

Semua mahluk itu telah berubah menjadi kunang kunang dan terbang menuju atas, tepat di atas Sena berdiri sangat terang karena cahaya dari kunang kunang yang indah.

Mantra yang sena rapalkan pun telah selesai, ia tersenyum pada kunang kunang itu karena keindahannya.

Angin bertiup dengan tenang membuat kunang kunang tersebut semakin jauh diatas sana.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!