NovelToon NovelToon
CALON SUAMI YANG DI TUKAR

CALON SUAMI YANG DI TUKAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Tirta_Rahayu

Desi dan Dita, adalah saudara. dan mereka berdua akan menikah di hari yang sama. dan itu semua atas permintaan Dita.
namun, di saat hari pernikahan, pasangan mereka berdua malah diganti oleh kedua orang tuanya dan juga kedua orang tua calon suami Desi.
sehingga Desi harus pasrah menikah dengan calon suami adiknya yang katanya miskin dan yatim piatu.
dia hanya memiliki satu rumah di seberang jalan, rumah mereka. mereka menikah, karena ulah Dita. tapi, Dita malah bermain licik, dan menuduh Desi bersama dengan kedua orang tuanya, kalau dia bukan seorang gadis lagi. Karena itulah, calon suami Desi beserta keluarganya mau mengganti pengantin wanita.
kalau bagaimanakah kehidupan Desi setelah menikah dengan mantan calon suami adiknya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirta_Rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. pembicaraan

mereka berdua masuk ke dalam rumah, dan Devan langsung menutup pintu rumah dari dalam. di sana Desi langsung mendudukkan tubuhnya di kursi yang ada di dalam rumah tersebut. rumahnya terlihat cukup pas untuk sepasang suami istri yang masih belum memiliki keturunan. di rumah ini juga lengkap dengan kamar yang lumayan luas, kamar mandi dan juga dapur serta ruang tamu yang tidak terlalu besar.

di sana, mereka berdua duduk di kursi yang ada di ruang tamu.

"Desi..?" panggil Devan lagi.

"Iya Mas.." jawab Desi dengan kesedihan yang begitu kentara di sana.

"hah!! sudah. tidak perlu kamu pikirkan sampai membuatmu tidak bersemangat seperti itu. sekarang ayo kita bahas bagaimana kedepannya ? kalau kamu ingin berpisah, aku tidak masalah. lalu bagaimana dengan kamu..?" tanya Devan.

"Kamu tahu kan bagaimana kehidupanku? Aku bukan laki-laki yang kaya. pekerjaanku juga hanyalah seorang petani. kadang pergi ke kebun, kadang juga pergi ke laut untuk menangkap ikan. jika kamu merasa malu memiliki suami seperti diriku, maka aku akan menuruti apa permintaanmu. lagi pula, kita berdua tidak merencanakan hal ini." mendengar itu, Desi menunjukkan kepalanya. dan perlahan dia menghela nafasnya.

"Aku tidak mau berpisah.. aku memang tahu, kalau Mas bukan orang kaya, Mas juga tidak memiliki anak famili di tempat ini setelah ditinggal oleh keluarga. tapi mas, mas juga tahu bagaimana kehidupanku selama ini. Aku punya ayah dan ibu dan juga punya saudara. tapi mereka semua tak pernah ada untukku, itu menandakan Aku hidup sebagai yatim piatu juga. Mas juga tahu, kalau selama ini mereka selalu memandangku sebelah mata walaupun mereka adalah keluarga kandungku. dan kalau menurutku Mas, Tidak ada salahnya kita jalani dulu pernikahan ini. walaupun pernikahan kita tidak didasari dengan cinta dan perencanaan, tapi menurutku pernikahan itu tidak bisa dipermainkan dan hukumnya itu sangat sakral. jadi aku ingin mencoba untuk menjalaninya. Apakah Mas keberatan ?" tanya Desi dengan perlahan dan mereka berdua berbicara dari hati ke hati.

Devan yang mendengar penuturan itu mengganggukan kepalanya.

"baiklah kalau begitu!! sebenarnya aku juga berpikiran seperti itu. hanya saja aku tidak ingin memaksamu dan memaksakan kehendakku kepadamu. tapi karena kita sudah sama-sama sepakat, mari kita jalani pernikahan ini. tapi apakah kamu marah, kalau aku dengan lancang meminta surat pemutusan hubungan keluarga atau surat pernyataan agar kedua orang tua kamu tidak mengganggu kamu lagi Apapun yang terjadi dengan sedepan ? kalau rasanya kamu terganggu, aku akan merobek surat pernyataan ini ataupun surat pemutusan hubungan keluarga ini." Desi yang mendengar itu menggelengkan kepalanya.

"tidak perlu mas!! Mas simpan aja dengan baik. aku tahu maksud Mas baik. Mas begitu karena mas tidak ingin mereka kembali menggangguku lagi kan ? mas tidak ingin mereka bertindak semena-mena lagi kepadaku. dan sekaligus Mas juga ingin mengatakan, kalau Mas bersedia melindungiku. Apakah Mas serius ?" tanya Desi lagi. Devan yang mendengar penuturan itu langsung tersenyum hangat.

"tentu saja serius!! syukurlah kalau kamu sangat peka tentang niat dan rencanaku. jadi mulai sekarang kita akan mulai semuanya dari awal." Desi langsung mengganggukan kepalanya.

"baiklah kalau begitu!! sekarang ayo kita masuk ke dalam kamar, dan aku tunjukkan tata letak kamar kita. tapi kalau kamu masuk keberatan tidur satu kamar bersama aku, aku bisa tidur di ruang tamu." Desi yang mendengar penuturan itu langsung bersemu merah.

"tidak apa-apa Mas.. saya tahu, mas juga pasti bijaksana." Devan yang mendengar penuturan itu langsung tersenyum.

"jangan terlalu berpikiran positif ya Des.. kamu tidak tahu bagaimana cara kerja otak laki-laki ketika melihat lawan jenisnya.." Desi kembali mengganggu kan kepalanya.

"tidak masalah Mas.. lagi pula kita sedang menikah setelah di mata hukum dan agama." Devan yang mendengar penuturan itu akhirnya bisa bernafas lega.

setelah berbincang sedikit, akhirnya mereka masuk ke dalam kamar yang akan mereka tinggali berdua. di sana, Devan mulai menunjuk sisi kamar mereka. dan juga lemari yang tinggi dan juga terdapat beberapa helai baju Devan di sana. walaupun lemarinya besar, namun pakaian Devan tidak seberapa. karena Devan sendiri bukan orang yang suka pergi ke sana kemari dan memiliki banyak baju bagus.

justru yang paling banyak bajunya adalah baju kerjanya. atau baju yang memang kotor dan dimanfaatkan untuk bekerja di ladang.

untuk Desi sendiri, ukuran kamar ini sudah jauh lebih baik ketimbang kamarnya yang ada di rumah mereka. fasilitasnya juga lengkap, di sana ada meja dan juga lemari yang dibutuhkan dan juga tempat tidur yang cukup besar dan nyaman. hanya tinggal menambah beberapa furniture lagi atau pakaian-pakaian mereka.

"oh ya! Kamu lapar tidak..? aku masih belum menyediakan apa-apa di rumah. kalau kamu lapar, kita cari makan di luar ya. sambilan untuk pergi berbelanja kebutuhan rumah tangga." Desi yang mendengar itu langsung menganggukkan kepalanya.

jujur saja, dia dari pagi itu tidak sarapan karena terlalu gugup. ditambah lagi pertengkaran sebelum akad membuat semua tenaganya tersedot habis gara-gara mempertahankan haknya. tapi ujung-ujungnya, dia kalah karena ternyata mantan calon mertuanya lebih percaya dengan kata-kata kedua orang tuanya dan juga adiknya Dita. Di mana mereka menuduh Desi, sudah tidak perawan lagi.

tapi kini Desi sudah pasrah dengan hal itu. dia hanya perlu memperbaiki hubungannya dengan Devan saja. karena walaupun Devan adalah orang miskin dan tidak memiliki harta yang berlimpah, tapi dia tahu laki-laki ini adalah pekerja keras, dan cukup disegani di desa ini.

kenapa dia disegani ? karena dia memiliki badan yang cukup kekar, dan tinggi badan yang sangat ideal. dia juga bisa berdebat dengan semua orang sehingga Tak ada Yang bisa menandinginya. walaupun profesinya hanyalah seorang petani.

"aku memang dari tadi pagi belum makan Mas. kalau begitu kita langsung keluar saja cari makan ya. kalau kembali lagi ke resepsi, takutnya malah menambah banyak masalah. aku juga ada uang kok.. tabungan Aku selama ini. ayah dan ibuku, maupun Dita tidak mengetahui keberadaan uang-uang ini." Desi menceritakan dengan senyuman kepada suaminya. sementara Devan juga ikut tersenyum.

Devan juga memiliki uang yang tentunya tidak sedikit. bahkan sebenarnya dia berencana untuk merenovasi ulang rumah peninggalan kedua orang tuanya ini. dia sebenarnya punya saudara perempuan, tapi saudara perempuannya telah meninggal karena sakit dan menyusul kedua orang tua mereka. sementara, dia tahunya kalau kedua orang tuanya itu adalah sama-sama anak yatim. makanya mereka tidak memiliki keluarga lain.

"ya sudah kalau begitu.. ayo siap-siap. kalau sudah siap kita langsung berangkat." ujar Devan lagi. Desi yang mendengar itu mulai merogoh tas lusuh yang berisi pakaiannya. dan di sana dia mengambil dompet beserta dengan tasnya dan mengisi uang di dalamnya.

"Mas nggak ganti baju..?" tanyanya. Devan memperhatikan bajunya.

"tidak des. kamu nggak keberatan kan kalau aku pakai baju ini..?" tanya Devan. akhirnya Desi tersenyum dan kemudian menggelengkan kepalanya

"baguslah kalau begitu!! ayo kita berangkat "

1
Ayudya
baru nyadar kamu Dita kalau devan.devan Uda ganteng baik dan.pengertian ma istri
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus, bikin penasaran terus dan TOP👍👍👍👍👍
Moh Rifti
lanjut
Nur Hafidah
jangan itu bener ibunya devan
Ayudya
buat Dita siap siap aja sengsara dan menderita
Ayudya
bersyukur banget punya suami pengertian dan sayang.semangat Desi kamu akan bahagia bersama devan
Ayudya
jangan mimpi di siang hari Dita ntar yg ada kamu stres
Ayudya
ibu Manda ingat kamu ga selamanya sehat ntar karma itu datang kamu baru tau
Ayudya
lupakan masa lalu Desi raih masa depan mu bersama Devan laki laki seperti Marco ga perlu di kenang lagi
Ayudya
ini ni suami idaman banget devan
Ayudya
lebih berharga anak yg kamu bilang ga ada pendidikan nya karena lebih bisa menghargai apa yg sudah di berikan
Mar lina
lanjut Thor cerita
di tunggu updatenya
semoga benih " cinta mereka menyatu & cepat hamil...
Ayudya
bagus cerita dan ga ngebosenin.untuk tutur dan bahasanya aku suka ga kasar dan buat thor semangat
Ayudya
definisi ibu ga tau malu ya gitu.uda di usir masih aja datangin desi.seneng banget dengan sikap Desi yg tegas dan ga mau di tindas
Ayudya
kasian banget ya malam pertama bukan nya bahagia malah di tinggal.itulah akibatnya kalau hasil rampasan🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ayudya
romantis banget kamu devan😍😍😍😍
Mar lina
mampir, Thor
Ayudya
pengantin baru malu malu meong ni🤭🤭🤭🤭🤭
Ayudya
telat kamu maeco dasi Uda mulai bahagia bersama suami nya🤭🤭🤭🤭🤭
Ayudya
bahagia selalu kamu Dedi dapat suami yg sayang dan pengertian😍😍😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!