Kembalinya Cinta Di Masa Lalu

2 tahun berlalu, kini Sarah sudah duduk di bangku kelas 3 SMP. Dia di tempatkan di kelas 3 B, satu kelas hanya terdiri dari tiga puluh lima murid, berbeda dengan kelas A yang muridnya lebih banyak tapi kelas Sarah termasuk murid murid yang terpilih.

Tidak di sangka, Rohman yang sempat Sarah suka juga berada di kelas yang sama.

cinta di usia menginjak di sekolah menengah masih tergolong cinta monyet, Sarah pun menjalani hari harinya yang lurus lurus saja dan perasaan yang dulu hanya rasa penasaran, ketika sudah mengenal maka rasa itupun hilang dengan sendirinya

...----------------...

"Sar dapet salam dari bombom" ucap salah satu teman Sarah bernama Taufan

"Bombom siapa?, aku ga kenal" jawab sarah tak yakin

"tapi dia tau kamu kok sar" Taufan meyakinkan

Bombom bukanlah nama aslinya, tapi Sarah mendengar sebutan itu dia teringat julukan Bombom adalah untuk orang yang berbadan gendut, oleh sebab itu Sarah tidak merespon.

Iwan adalah nama aslinya, dia adalah tetangga Taufan lebih tepatnya sahabat kakaknya Taufan

(Disinilah kisah cinta mulai tumbuh)

Setiap hari Sarah dapat salam dari iwan, entah teman temannya hanya ikutan saja untuk meledeknya atau memang salam itu iwan titipkan ke beberapa orang teman sarah.

Ketika berangkat sekolah bersama teman temannya menggunakan sepeda

Sarah berpapasan dengan beberapa siswa SMA, ketika itu teman Sarah yang bernama Wahyu jalan mendahului Sarah, dia memberi kode sambil menunjuk jarinya ke salah satu siswa SMA

"itu yang namanya Bombom" ucap Wahyu sambil menunjuk ke arah iwan

Sarah yang mendapat kode dari Wahyu langsung melihat ke arah iwan, Iwan tersenyum dan seketika Sarah jadi salah tingkah, dag dig dug debaran jantung sarah, ternyata dugaan Sarah selama ini salah, Iwan tidak gendut seperti yang dia bayangkan, wajahnya cukup ganteng

Sejak saat tatapan mata sarah dan Iwan bertemu, disitulah Sarah mulai merasakan sesuatu yang berbeda dalam hatinya, Sarah berharap mereka akan bertemu setiap kali berpapasan di jalan.

sehari dua hari, tapi Sarah tidak melihat wajah itu lagi

...****************...

Saat pelajaran biologi dimulai dan guru sedang menjelaskan...

"Sar, Iwan ikut pendidikan di jakarta" ucap Taufan pelan

Sarah hanya melirik karna dia tidak berani bertanya lebih lanjut kepada Taufan karna yang mengajar di jam tersebut adalah guru yang paling galak.

"Taufan, ulangi yang barusan bapak jelaskan' ucap pak Sugi

Taufan terdiam

"kalau mau ngobrol diluar" lanjutnya

Untung saja pak sugi tidak memperpanjang kemarahannya terhadap Taufan dan melanjutkan mengajarnya sampai jam istirahat pun tiba

"Fan tadi kamu bilang Iwan ke Jakarta , dia ngapain kesana?" tanya Sarah penasaran

"Iwan pendidikan jadi TNI sarr" jawab Taufan

Sarah terkejut mendengarnya dan ada perasaan sedih, ketika seseorang yang sudah membuat dia bersemangat kini tidak bisa dia jumpai lagi

"memang bisa ya fan, kan sekolahnya belum lulus?" tanya Sarah lagi

"Bisa sar tapi tamtama, nanti dia bisa lanjutin sekolahnya lagi kalau sudah kelar pendidikan" jawab Taufan

FLASH BACK:

"Dek sekarang jam berapa ya?' tanya seorang siswa SMA kepada Sarah saat berpapasan di jalan

Ketika itu Sarah dan Tina menaiki sepedanya

"jam tujuh kurang lima belas menit:"

jawab sarah sambil melihat kearah jam di tangan kirinya dengan serius

Sarah tidak menyadari bahwa siswa SMA itu ialah Iwan, selama ini Iwan hanya memperhatikan Sarah dan tak berani untuk mengajak kenalan langsung, karena menurut Iwan salam yang dia titipkan untuk Sarah tidak pernah mendapat balasan, padahal ketika melewati sekolah Sarah Iwan selalu mencari keberadaan gadis ABG bersepeda merah

...****************...

Masa sekolah di SMP sudah selesai

kini Sarah diterima di SMA negeri terfavorit di wilayahnya

"Sar, ini ada surat buat kamu"ucap Bu tami saat menjemput ibu Sarah untuk pergi ngaji bareng

Sarah menerima surat itu dan membaca tulisan di amplop

Untuk Sarah,

kls 1.3 SMA negeri 02 Kotabumi

Lampung Utara

tidak ada nama pengirimnya

Perlahan Sarah membuka surat itu dan mulai membacanya, wajah Sarah memanas, ada getaran dalam hatinya

BERSAMBUNG