"Lupakan tentang kejadian di Paris. Anggap saja tidak terjadi apa-apa. Tubuhmu sama sekali tidak menarik. Aku tidak akan pernah sudi menyentuhmu lagi! Apalagi aku sudah punya kekasih."
Itulah yang diucapkan oleh Devano kepada Evelyn.
Devano sangat membenci Evelyn karena Evelyn adalah anak dari ibu tirinya.
"Kamu pikir aku mau melakukannya lagi? Aku juga tidak sudi disentuh lagi olehmu!"
Evelyn tak mau kalah, dia tidak ingin ditindas oleh kakak tirinya yang sangat arogan itu.
Tapi bagaimana kalau ternyata setelah kejadian malam itu, Devano malah terus terbayang-bayang bagaimana indahnya tubuh Evelyn? Membuatnya tidak bisa melupakan kejadian malam yang indah itu di kota Paris
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
"Hhh... Untuk apa juga aku peduli padanya. Terserah dia mau melakukan apa aja bersama dengan pria itu." ucap Devano sambil memperhatikan Evelyn yang sedang dipaksa untuk masuk ke dalam mobil seorang pria.
Devano pun bergegas masuk ke dalam mobil. Dia harus segera pergi dari sana.
Sementara itu, Evelyn yang sedang mabuk, tangannya ditarik oleh Gabriel, memaksanya untuk masuk ke dalam mobil.
"Lepaskan aku. Aku tidak ingin ikut denganmu!"
Evelyn yang sedang dalam keadaan teler tidak memiliki kekuatan untuk melakukan pemberontakan.
"Aku tidak ingin putus denganmu, Evelyn. Malam ini aku ingin membuat kamu menjadi milikku seutuhnya. Agar kamu tidak berani memutuskan aku lagi." Gabriel berkata sambil membuka pintu mobil, memaksa Evelyn untuk masuk ke dalam mobilnya.
Namun, Gabriel dibuat terkejut saat ada seseorang yang datang dan langsung mencengkeram tangan Gabriel, sehingga pegangan tangan Gabriel pada Evelyn terlepas.
"Lepaskan dia!"
Ternyata Devano memutuskan untuk menolong Evelyn, walaupun dia tidak mengerti mengapa dia harus melakukannya. Tiba-tiba saja dia berubah pikiran, segera keluar dari mobilnya dan bergegas menghampiri mereka.
"Kamu siapa? Kamu tidak perlu ikut campur!" Gabriel berdecih sambil menepis tangan Devano dengan kasar.
Evelyn menyandarkan punggungnya pada pilar, mungkin karena kesulitan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya. Dia sudah tidak bisa berpikir dengan jernih lagi. Bahkan pandangannya sudah mulai mengabur.
"Aku kakaknya. Aku akan mematahkan tangan kamu jika kamu berani berbuat macam-macam pada adikku." Devano menjawab pertanyaan dari Gabriel sambil menatapnya dengan tajam.
Walaupun sebenarnya dia sangat merasa mual mengatakannya. Sampai kapanpun dia tidak akan pernah menganggap Evelyn sebagai adiknya.
Seketika Gabriel menjadi gelagapan. Dia baru tahu ternyata Evelyn memiliki seorang kakak.
Melihat postur Devano tubuh tinggi, bahu tegap, dan mata elang yang kini menatapnya tajam, membuat nyali Gabriel menciut. Dari pada dia dibuat babak belur, lebih baik dia segera mencari cara agar dirinya tetap aman.
Gabriel pun pura-pura terkekeh, "A-aku baru tahu ternyata Evelyn punya kakak. Tadi aku hanya ingin mengantarkan Evelyn pulang ke rumahnya. Soalnya dia lagi mabuk berat. Karena aku takut ada yang berbuat macam-macam padanya. Tapi berhubungan sudah ada kakaknya, syukurlah. Evelyn akan aman sekarang."
Devano nampak mengerutkan keningnya saat Gabriel bilang Evelyn akan aman bersama dengannya.
Aman?
Ya, tentu saja Evelyn akan aman bersamanya. Tak ada satupun yang membuatnya tertarik pada diri gadis itu. Yang ada dia selalu merasa kesal setiap kali bertemu dengan Evelyn.
Devano tidak menanggapi perkataan Gabriel. Dari cara dia memandangi Evelyn, Devano tahu bahwa pria itu sangat berhasrat. Sangat membuatnya heran. Apa yang menarik dari Evelyn, sehingga membuat pria itu seakan tergila-gila padanya?
"Ka-alau begitu, aku... aku pergi dulu." Pamit Gabriel sambil terburu-buru masuk ke dalam mobil. Dan langsung menjalankan mobilnya begitu saja.
Sehingga kini disana hanya menyisakan Devano dengan Evelyn.
Devano pun menghela nafas dengan kasar sambil memandangi Evelyn yang sedang meracau tidak jelas.
Devano menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Malam ini Evelyn pasti akan merepotkannya.
"Ah! Kenapa juga aku harus menolongnya?" gerutu Devano.
Sehingga Devano tidak tahu apa yang harus dia lakukan pada Evelyn. Apa dia harus pergi begitu saja meninggalkan Evelyn? Tapi bagaimana kalau ada pria hidung belang memanfaatkan kondisi Evelyn yang sedang mabuk?
Anggap saja kamu baru tersadar dan terbangun dari mimpi buruk yang panjang...
Belum terlambat untuk memulai langkah yang baru..
Meski nantinya Nyonya Suraya akan menggangap dirimu sebagai anak yang durhaka ..
Jangan pernah takut untuk menjadi baik, walau usahamu sekecil biji jagung...
Tapi percayalah kelak hati serta pikiranmu akan lebih tenang dan damai saat dirimu bisa terlepas dan keluar dari belenggu yang menjeratnmu..
Tidak selamanya harus patuh dengan perintah orang tua..
Sekiranya menyesatkan dan berpotensi menimbulkan kegaduhan bahkan tindak kriminal, lebih baik tinggalkan...
Kamu pria dewasa berhak mengambil langkah dan keputusan sendiri sesuai kata hati nurani mu...
Terus melangkah maju ke depan Gio, tidak perlu melihat kebelakang agar hatimu tidak goyah..
Biarkan mamamu memilih jalannya sendiri...
Begitupun dirimu, berhak menulis cerita kehidupan dengan versi dirimu sendiri..
Mampukah kamu open minded, bisa berpikir dari dua perspektif yang berbeda..
Apakah hogika serta akal sehatmu bisa diajak kerja sama ataukah ego dan amarahmu lebih mendominasi...
Karena akan melibatkan Gio yang mana dia sempat menjadi rival beratmu 🙊...
Bijak dalam bertindak ya Van, jangan sampai gegabah, sekali salah langkah resikonya complicated...
Pasrahkan dan percayakan pada Detektif Al biarkan dia sekaligus menyelidiki tentang Gio...
Btw sekarang Alfaro usia berapa yaaa, masihkah dia di usia Golden Age atau sudah masuk fase Middle Age ala sugar daddy gitu 🙊😂...
Kemungkinan terbesar dia pasti mengetahui sesuatu hal yang sangat penting tentang Ramos..
Jacky punya kartu As-nya..
Sayang sekali sudah dieksekusi terlebih dahulu sebelum dia membuat masalah..
Ramos selangkah lebih depan dengan segala kelicikanya yang seperti belut..
Tepat mengantisiaosi hal2 yang tidak diinginkan, yang mungkin saja bisa mengancam posisinya atau bahkan nyawanya...
Awal mengira ku pikir ONS seperti halnya Gio Ericka ataupun Devano Evelyn...
Tapi kira2 kenapa ya ayahnya Gio dieksekusi oleh Ramos 🤔..
Apakah ada sesuatu yang dia ketahui dan dikhawatirkan next time ada kemungkinan bisa menjadi batu sandungan kejahatan Ramos?
Ruwet banget kehidupannya Nyonya Soraya, sedari dulu memang sudah problematik 😕...
Circlenya red flag, lelaki yang dekat denganya ora nggenah kabeh 🤦...
semoga tercapai segala cita2nya 🥳🥳