Elara Vienne menyadari dirinya masuk ke dalam novel yang baru-baru ini ia baca. Tapi kenapa justru menjadi tokoh antagonis sampingan? Tokoh yang bahkan tidak bertahan lebih dari lima bab dalam cerita.
Tokoh antagonis ini benar-benar menyedihkan—tidak diakui oleh keluarga aslinya, dibenci oleh netizen, dan bahkan pacarnya direbut oleh sang putri asli.
Ketika bangun dia bahkan sudah kehilangan kesuciannya, sungguh Elara sangat terkejut. tapi kenapa laki-laki ini begitu mencintainya?
Let’s start the story.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ly-Ra?, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Melihat dua buku merah yang diposting oleh Elara dengan akun pribadinya, membuat para pembaca internet terkejut. Apa yang terjadi disini? Bukankah Elara menyukai laki-laki yang dekat dengan Dewi mereka?
Ayla Kirana adalah artis populer yang booming baru-baru ini karena bakat aktingnya, gadis itu sangat pintar mengatur ekspresi dan membuat semua orang menyukainya. Apalagi dia memiliki sifat baik hati dan murni, siapa yang tidak menyukainya?
Meskipun dia baru memasuki industri hiburan, Ayla sudah memiliki sekelompok kecil penggemarnya sendiri. Sedangkan untuk Elara. banyak sekali pembencinya karena aktingnya yang jelek. Dan hanya beberapa orang yang menyukai kecantikannya.
Elara seperti vas bunga yang hanya dijadikan pajangan saja, cantik tapi tidak memiliki bakat apapun. Dan hanya bisa dijadikan papan latar dalam sebuah drama.
Setelah cukup sukses di industri hiburan, Ayla tidak berniat menyembunyikan permasalahan keluarganya dengan Elara. Gadis ini jelas memanfaatkan kebencian orang untuk semakin menjatuhkan Elara.
Mula-mulanya itu kebencian dangkal karena Elara tidak memiliki bakat apapun, semenjak Ayla melakukan banyak hal. Semakin banyak pula kebencian yang ditunjukkan untuk Elara.
Tidak sedikit orang yang menghinanya karena merebut posisi putri Asli sehingga Ayla hidup susah, lalu dia juga dihina karena Elara memanfaatkan Ayla agar dirinya semakin populer. Dan juga dia dihina karena otaknya yang rusak.
Sebab Elara selalu terlihat marah ketika pacarnya dekat dengan Ayla, padahal sudah jelas kalau pacarnya hanya membantu Ayla saja, pembenci ini sangatlah banyak sehingga akun Elara dipenuhi makian.
Hal itu juga membuat mental Elara terguncang, perusahaan sudah berusaha melindungi Elara dari kekejaman pembenci seperti ini, tapi mereka benar-benar tidak bisa melindungi sepenuhnya, ada banyak satu ada dua hal yang lolos dari jaringnya.
Perusahaan juga sebenarnya sudah ingin membuang vas seperti Elara, tapi karena ada seseorang yang menahan dan melindunginya. banyak orang di perusahaan tutup mata. Lagipula mereka hanya bekerja, mereka tidak ingin kehilangan pekerjaan mereka.
"Apakah ini benar-benar nyata? Si vas tidak berguna ini menikah?"
"Seharusnya begitu bukan? Lagipula ini akun pribadinya juga, anda menikah dengan siapa? Bukan pria tua dan gemuk kan?"
"Hei, bukankah dia memiliki pacar? Tidak mungkin dia menikah dengan pacarnya kan? Aku tidak ingin Dewi kita sedih."
"Ada apa dengan perusahaan dia menampung? Kenapa masih menampung vas tidak berguna ini, aku curiga dia didukung oleh seseorang."
"Elara keluar dari lingkaran hiburan ini!"
Banyak komentar penasaran dan tidak sedikit pula yang mulai menghinanya, jika Ayla disebut Dewi oleh para pembaca internet. Maka Elara adalah vas yang tidak berguna.
Perbedaan gelar ini sangatlah berbeda dan mencolok, dunia internet sekali lagi digemparkan oleh postingan Elara. Dan banyak membicarakannya.
Ada yang melebih-lebihkan dan menambah garam setiap mereka berbicara. Seakan mereka membicarakan hal yang menjijikan yang memang harus dihina.
Telepon Elara berdering, gadis itu melihat telepon dari agennya. Dia segera mengangkatnya.
"Apa yang kamu lakukan? jika kamu sudah menikah seharusnya menyembunyikan berita itu! Akan ada banyak orang yang tidak menyukaimu," ucap Fira terdengar lelah. Dia cukup tidak menyangka dengan tindakan artisnya yang nekat ini.
Tangan Elara menjauhkan ponselnya mendengar amarah dari agennya merasa telinganya sakit, suara itu juga didengar Arkan yang sedang berada disampingnya. Dia lalu mengangkat satu alisnya penasaran. Apa yang akan dikatakan Elara.
Elara menghembuskan nafasnya, dan mulai berbicara dengan Fira menggunakan nada membujuk, "Jangan khawatir. Aku memang tidak ingin menyembunyikan pernikahan ini, lagipula sudah banyak orang yang membenciku. Aku tidak terpengaruh dengan hal ini."
"Perusahaan akan memecatmu jika kamu sudah menikah, kamu tahu peraturan yang ditulis dalam kontrak kan? Hah. aku tidak ingin mengatakan hal ini tapi kamu akan membayar denda, apakah kamu sudah lupa dengan ini?"
Mata Elara berkedip sebentar. Dia lupa dengan peraturan dalam kontrak ini, tertulis dalam kontrak artis tidak boleh menikah dan harus tetap single.
Itulah kenapa Ayla dan Daffa sering terlihat bersama tapi tidak memiliki hubungan apapun, itu karena peraturan kontrak ini. di dunia ini pernikahan artis adalah hal tabu. Banyak penggemar yang tidak menyukainya.
Lagipula di dunia Elara pernikahan artis adalah hal wajar, bahkan tidak sedikit penggemar yang mendesaknya untuk segera menikah. Sepertinya disini berbeda?
Elara mengerutkan keningnya, lalu berucap secara perlahan, "Aku lupa hal ini. Apakah tidak ada cara lain?"
Fira berdecak kesal mendengar alasannya, dia berkata dengan tidak sabar, "Bagaimana bisa kamu melupakan hal penting ini? Aku tidak bisa berbuat apa-apa, kamu melanggar peraturan. Kamu harus dipecat dan didenda dari perusahaan."
Mulut Elara membuka ingin berbicara tapi dia menutupnya lagi, dia tidak bisa mencari alasan lagi. Tapi karir aktingnya berakhir seperti ini. Sungguh disayangkan sebab Elara juga ingin meneruskan perjalanannya ke dalam lingkup industri hiburan lagi.
Melihat kesedihan dan kebingungannya, tangan Arkan terangkat dan mengambil ponselnya dari istrinya. Membuat Elara menatapnya terkejut.
"Tidak ada pemecatan atau denda, peraturan itu segera dihapus dalam kontrak perusahaan. Saya akan meminta sekertaris untuk membuat kontrak baru untuk para artis."
Mendengar suara pemimpin perusahaan mereka, Fira hampir menjatuhkan ponselnya. jika bukan karena nama dalam panggilan itu masih Elara, dia hampir memutuskan panggilannya mengira suara itu dibuat-buat, dan sedang melakukan penipuan. Lagipula dunia ini sudah sangat canggih sekarang.
Jantung Fira seolah berhenti berdetak,menelan ludahnya, lalu berkata dengan gugup dan kaku, "Saya ... Saya akan mengingatnya Tuan."
Mendengar hal itu Arkan langsung menutup panggilannya, melihat layar yang sudah hitam Fira mengusap peluh yang membasahi dahinya. Dia tidak mengira Elara kenal dengan pemimpin tertinggi di perusahaan. Sepertinya dia tahu kenapa Elara masih bertahan di industri hiburan hingga saat ini.
Elara menatap Arkan terkejut dengan alis berkerut, dia tidak menyangka kalau perusahaan tempatnya bernaung adalah miliknya. Lagipula tidak ada gesekan apapun dengan Arkan dalam ingatannya. Bahkan dalam novel tidak dijelaskan, sepertinya ini memang informasi tersembunyi.
Laki-laki itu membelai alis istrinya yang berkerut, dengan senyuman tipis dan menatapnya dengan lembut, "Jangan terlalu banyak berpikir, kamu bisa melakukan apapun. Sisanya biarkan aku yang mengurusnya."
Hati Elara yang beku menjadi bergetar dan membuat retakan seakan itu ingin pecah, tapi itu hanyalah reaksi sesaat sebelum beku kembali.
Jari Elara menangkap tangan Arkan yang menyentuh alisnya, dia lalu menjawab dengan kaku dan sopan. "Terimakasih Tuan, aku sudah lebih baik."
Wajah Arkan seketika menggelap mendengar panggilan itu dari Elara, mereka sudah suami-istri kenapa dia masih memanggilnya seperti itu? Kenapa dia seterasing itu dengannya?
"Jangan panggil aku seperti itu, kamu bukan bawahanku kan?" tanya Arkan datar dengan aura dingin yang terpancar.
Rasa dingin yang tiba-tiba datang membuat Elara menggigil sejenak, dia mengusap belakang lehernya tidak gatal. Lalu menatap Arkan bingung, "Jadi aku harus memanggilmu apa?"
Arkan tidak menjawab hanya menatap Elara dengan menyipitkan matanya.
Tercetak jelas di wajahnya, Elara harus memilih panggilannya sendiri.
Elara menarik nafasnya dalam-dalam, matanya berputar kesana-kemari untuk mendapatkan inspirasi, dia benar-benar tidak tahu harus memanggilnya apa.
"Baiklah aku akan memanggilmu Arkan, bagaimana?" tanyanya dengan nada ragu-ragu.
Ekspresi Arkan tidak menunjukkan jejak kelembutan sama sekali malah menjadi lebih dingin, Elara yang melihatnya lonceng tanda bahaya langsung terdengar dibenaknya. Astaga susah sekali membuat antagonis iblis ini puas.
Wanita itu meremat bajunya dengan kencang yang segera menjadi kusut, dia lalu menggigit bibirnya. tidak lama kemudian membuka mulutnya, "Sayang?"
Mata Arkan membeku, dia tidak mengharapkan panggilan seperti ini. Tapi ini lebih baik dari yang ia pikirkan.
Ekspresi Arkan melembut seketika, bahkan bibirnya menunjukkan senyum lebar dan matanya yang terpancar kasih sayang. Elara tercengang melihatnya.
"Kamu harus memanggilku seperti ini, setiap hari Nyonya Wijaya," ujar Arkan dengan nada puas.
Pipi Elara seketika memerah melihat Arkan yang terlihat begitu senang, jika dia tersenyum seperti ini entah kenapa terlihat semakin tampan. detak jantung Elara berdegup kencang.
"Baiklah ... aku akan memanggilmu seperti ini setiap hari, jika kamu suka."
"Nyonya Wijaya benar-benar belajar cukup cepat."
Mendengar nada mengolok-oloknya dengan ekspresi penuh kasih sayang, telinga dan pipi Elara memerah seketika. Dia benar-benar tahu cara menggodanya! Menyebalkan.
...----------------...