Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kamu jahat Marco!
Mata Marco berkeliling mencari sosok pria yang mungkin datang bersama Arinda.
" Rin... Suasana nya enak ya, view nya juga bagus " ucap Marco
" kenapa dulu kita ga honeymoon kesini aja " ujar Marco lagi.
Arinda hanya diam
" Rin... Aku ga akan pernah bosan buat minta maaf sama kamu karena aku serius ingin rujuk " ucap Marco
" aku kan udah bilang aku udah punya pacar baru, dan aku kesini sama dia " kata Arinda
" mana dia? Aku akan bilang langsung ke dia bahwa kamu masih istriku " kata Marco
Arinda tak menjawab ia justru pergi meninggalkan Marco
" Rin, tunggu Rin " Marco terus mengejar
Arinda berjalan di tepi pantai dan Marco terus mengikuti nya
" ngapain sih ngikutin aku terus " omel Arinda
" aku kan udah bilang aku akan selalu ada dimana pun kamu berada "
akhirnya Arinda memutuskan untuk masuk ke kamar nya dan berdiam di kamar seharian karena merasa malas terus di ikuti oleh Marco
hingga menjelang malam Arinda baru keluar kamar karena ingin melihat sunset di tepi pantai, Arinda duduk di pasir menatap lautan lepas
angin pantai menerpa Wajah dan tubuh Arinda memberikan rasa nyaman, tiba-tiba saja di depan nya datang sepasang kekasih atau mungkin pasangan baru menikah bermesraan di depan Arinda
wanitanya terlihat jauh lebih muda dari pria nya, namun sangat nampak jika si pria begitu menyayangi wanita nya
Seketika bayangan kehidupan rumah tangga nya bersama Marco dulu terlintas di kepala Arinda, Marco yang begitu lembut dan menyayanginya persis seperti pasangan di depannya,Seandainya saja kejadian itu tak pernah terjadi mungkin saat ini mereka sudah memiliki seorang anak.
" kita masih bisa kok kaya gitu " Marco mengejutkan Arinda dan membuyarkan lamunan nya
" apaan sih " ucap Arinda ketus
" minum " Marco menawarkan sebotol minuman untuk Arinda dan Arinda menerima nya mereka duduk bersebelahan dengan beralaskan pasir laut
" makasih " ujar nya
" Rin... kamu tau, sejak kamu pergi aku selalu membayangkan suatu saat kamu akan datang memberiku kejutan "
" dan sekarang semua itu benar terjadi tapi sayang nya kejutan yang kamu berikan bukan untuk membuat aku bahagia tapi justru membuat ku merasa takut " ujar Marco
Mata kedua nya menatap lautan
" kenapa takut? " tanya Arinda
" kamu memang kembali tapi dengan membawa seorang pria asing, gimana aku ga takut " ucap Marco
" hems..." Arinda tersenyum
" seorang Marco Surya Praja takut bersaing? " tanya Arinda
" aku bukan takut bersaing, tapi aku cukup tau diri, sebagai orang yang pernah menggores luka di hati kamu aku sudah bernilai minus "
" tapi percayalah cinta ku untuk kamu tak pernah berkurang sedikitpun, semakin kamu jauh dariku cinta ini justru semakin besar, Rin... Kembalilah padaku " pinta Marco meraih tangan Arinda
" apa untungnya bagiku jika kembali bersama kamu? Apa aku pasti akan bahagia hidup bersama orang yang pernah mengkhianati ku? " ujar Arinda
" Arinda... Aku memang tak bisa berjanji apapun untuk kamu, tapi aku masih punya cinta yang sama, tolong kasih aku kesempatan Rin "
" jangan menghindari aku Rin, hati ku sakit " ucap Marco lirih
" apalagi saat aku tau kamu pergi berlibur dengan pria lain, rasanya aku ingin bunuh diri "
Arinda menatap Marco
" hey om... Kamu fikir jika aku liburan dengan seorang pria lalu aku melakukan apa??? "
Marco tersenyum mendengar Arinda memanggilnya om seperti dulu
" pria dan wanita berduaan yang ketiga itu setan " ujar Marco
" siapa bilang berduaan, orang aku ajak mba Mirna, kamu mau bilang mba Mirna itu setan? " ujar Arinda
" hah!!! Jadi ada mba Mirna disini? Mana? " tanya Marco yang memang mengenal mba Mirna adalah salah satu art di rumah Arinda
" dia udah pulang tadi pagi " ujar Arinda
" lalu pria itu? " tanya Marco lagi
" kenapa sih kepoo banget, emang kalau dia ada disini kamu mau apa? " tanya Arinda
" udah aku bilang, aku akan minta dia mundur baik-baik karena kamu masih istriku " kata Marco
" istri lagi " gerutu Arinda
" kamu memang istriku Rin, aku ga pernah menceraikan kamu " Kata Marco
Arinda hanya diam tak ingin menanggapi Marco dan tak lama tersenyum melihat suasana sunset yang begitu indah
melihat Arinda tersenyum Marco sekali lagi terpesona, betapa cantiknya sang mantan istri Dimata nya saat ini
tanpa bisa di tahan gelora cinta menggebu di hati Marco hanya karena senyuman Arinda
Marco menarik tubuh Arinda hingga menempel dengan tubuhnya lalu mencium bibir Arinda tiba-tiba membuat Arinda merasa kaget
Marco menekan tengkuk Arinda dan memperdalam ciuman nya
" emmmmpp " Arinda mendorong tubuh Marco hingga ciuman terlepas
" kamu kenapa sih, cium-cium sembarangan " omel Arinda lalu pergi berlari meninggalkan Marco.
Marco tak tinggal diam, ia mengejar Arinda hingga masuk ke dalam kamarnya
" ngapain kamu ikutin aku kesini, keluar " pinta Arinda
" Arinda... Aku sangat mencintaimu, tolong jangan menghindar lagi " ujar Marco
" terserah apa kata mu tapi yang jelas aku masih belum bisa melupakan pengkhianatan itu "
" Arin... please maafkan aku " Marco memeluk Arinda erat
Arinda berusaha berontak namun tenaganya tak cukup kuat, akhirnya ia memilih untuk pasrah
" sayang aku menderita, aku sangat merindukan kamu, tolong mengertilah pengkhianatan itu bukan sengaja aku lakukan " bisik Marco air matanya menetes
Arinda merasa tersentuh seorang Marco meneteskan air mata untuknya dan itu bukan yang pertama kali
" aku hancur saat kamu pergi tak kembali, aku seperti mati rasa, dan selama 3th ini aku ga pernah menyentuh wanita, Arinda hanya kamu yang aku mau "
" tolong putuskan pria itu, dan kembali padaku sayang " ucap Marco mantap wajah cantik idamannya
" untuk apa di putuskan? Dia bukan pacarku " ucap Arinda
seperti mendapatkan jackpot Marco merasa jalannya terbuka lebar
" benarkah? " tanya Marco
" kamu fikir setelah apa yang kamu lakukan ke aku, dengan mudah aku bisa menerima cinta seorang pria? Kamu sadar perbuatan kamu meninggalkan rasa trauma besar untukku "
" jangankan untuk mencintai pria lain, untuk sekedar dekat pun aku takut, rasa di khianati itu sangat sakit Marco, kamu pasti tau itu "
" kamu tau saat menikah dengan mu aku masih sangat muda, bahkan kamulah cinta pertama ku, aku rela mengorbankan masa muda ku untuk jadi istri kamu, tapi apa yang aku dapat, sebuah pengkhianatan apa menurutmu aku bisa dengan mudah melupakan semua itu? " air mata Arinda pun menetes
" kamu itu jahat Marco " tunjuk Arinda ke dada Marco masih dengan tangisnya
Marco menarik tubuh Arinda kedalam dekapannya
" maafkan aku sayang, aku memang bodoh, aku tak pantas mendapatkan maaf dari kamu " ujar Marco
" sekarang katakan padaku, apa yang harus aku lakukan untuk menebus kesalahan ku " ucap Marco menatap Arinda
" aku sadar aku salah, jika saat ini kamu minta aku pergi aku akan terima, aku memang tak sepantasnya memaksa kamu " ujar Marco
" sehancur-hancurnya aku saat kehilangan kamu, tak sebanding dengan hancurnya hati kamu saat melihat kelakuan ku " Marco tertunduk sambil menangis.
" maafkan aku " ucap nya lirih
" aku ga akan memaksamu kembali padaku lagi " ujar Marco lalu pergi dari kamar Arinda