NovelToon NovelToon
Selina Pengasuh Tiga Badboy

Selina Pengasuh Tiga Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Queen Blue🩵

Selina Ratu Afensa tak pernah menduga hidupnya berubah drastis saat menerima pekerjaan sebagai pengasuh di keluarga terpandang. Ia pikir hanya akan menjaga tiga anak lelaki biasa, namun yang menunggunya justru tiga badboy yang terkenal keras kepala, arogan dan penuh masalah

Sargio Arlanka Navarez yang dingin dan misterius, Samudra Arlanka Navarez si pemberontak dengan sikap seenaknya dan Sagara Arlanka Navarez adik bungsu yang memiliki trauma dan sikap sedikit manja. Tiga karakter berbeda, satu kesamaan yaitu mereka sulit di jinakkan

Di mata orang lain, mereka adalah mimpi buruk. Tapi di mata Selina, mereka adalah anak anak kesepian yang butuh di pahami. Tanpa ia sadari, keberaniannya menghadapi mereka justru mengguncang dunia ketiga badboy itu dan perlahan, ia menjadi pusat dari perubahan yang tak seorang pun bayangkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Blue🩵, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Susu?

Namun Sagara sama sekali tidak tertarik menjawab. Ia langsung menatap Selina dengan penuh tuntutan

“Lo lupa ya?” tanyanya ketus

Selina mengernyit bingung “Lupa? Lupa apa?”

Sagara menyilangkan tangan di dada, matanya makin menyipit

“Lupa kalau tiap malem lo harus ngitung babi buat gue sebelum gue tidur”

Selina menghembuskan napasnya kasar, menatap Sagara dengan jengkel

“Emang harus tiap malam ya? Tapi aku belum selesai ngerjain PRnya Gar…”

Sagara mendekat, langkahnya mantap “Wajib”

Nada suaranya tak terbantahkan. Lalu, tanpa ragu, ia menambahkan dengan datar “Kerjain PRnya besok pagi aja. Sekarang ikut gue”

Sebelum Selina sempat protes lagi, Sagara langsung meraih pergelangan tangannya, menariknya keluar dari kamar

“Eh... Gara! Tapi aku-” Selina berusaha menahan langkahnya, tapi genggaman Sagara terlalu kuat

“Lo ikut gue dulu” sahutnya singkat, tak memberi ruang untuk bantahan

Di belakang mereka, Samudra yang masih duduk di kursi belajar mendengus, wajahnya jengkel

“Woy Gar! Lo kira bisa seenaknya nyeret orang keluar gitu aja?! Dia lagi sama gue, ngerti nggak?!”

Namun Sagara sama sekali tidak menoleh, apalagi menjawab. Ia terus saja menarik Selina, seolah tak mendengar teriakan kembarannya

“Gar! Lo tuli ya?!” Samudra memanggil lagi, tapi tetap tak di gubris

Selina hanya bisa mendesah panjang, menunduk pasrah sambil berjalan cepat mengikuti tarikan tangan Sagara. Dalam hatinya, ia benar benar bingung antara kesal karena di paksa, lelah karena PR belum selesai dan juga… sedikit tidak tega meninggalkan Samudra begitu saja

Tapi Sagara jelas tidak peduli. Yang ada di kepalanya hanya satu, Selina harus tetap menemaninya malam ini sesuai aturan aneh yang sudah ia buat sendiri

Sagara menyeret Selina masuk ke kamarnya. Pintu di tutup cukup keras, membuat Selina otomatis menghela napas panjang, pasrah

“Gara tapi… Aku masih punya PR” ucap Selina, menatapnya dengan wajah setengah memohon

Tapi Sagara hanya menunjuk ranjangnya “Duduk”

“Aku-”

“Duduk!” Nada suaranya tegas, tak memberi pilihan

Selina menepuk dahinya sendiri sebelum akhirnya mendekat dan duduk di sisi ranjang. Sagara langsung merebahkan diri, menarik selimut sampai sebatas dada. Dari posisinya, ia menoleh pada Selina dengan tatapan menyebalkan

“Ayo mulai”

Selina mengerjap “Mulai apaan?”

Sagara mengangkat alis “Ya ngitung babi lah. Lo kira gue manggil lo buat apa?”

Selina menghembuskan napasnya kasar “Gar… ini konyol banget tau nggak. Masa tiap malam harus-”

“Wajib” potong Sagara cepat, lalu menutup matanya rapat rapat, seolah siap mendengar “Cepetan, gue nggak bisa tidur kalo lo nggak ngitung”

Selina memutar bola matanya “Astaga… baiklah” Ia menghela napas panjang, lalu mulai dengan suara malas

“Satu babi…”

Sagara mengerling sedikit dari sela matanya, senyum tipis terbentuk

Selina melanjutkan, kali ini lebih keras “Dua babi…”

“Suara lo kek lagi ngedumel” komentar Sagara setengah mengantuk

Selina menatapnya sebal “Emang iya, aku lagi ngedumel. Masa aku harus ngitung babi tiap malam buat kamu”

“Ya lanjut lah, jangan berhenti” protes Sagara sambil menggeliat manja, menutup wajah dengan selimut

Selina mendengus, tapi menurut juga “Tiga babi… Empat babi… Lima babi…”

Suasana kamar perlahan jadi tenang. Hanya suara Selina yang terdengar, makin lama makin pelan, ritmenya stabil seperti nyanyian nina bobo

Ketika ia sampai di angka dua puluh, Selina baru sadar Sagara sudah tidak merespons lagi. Ia menoleh, mendapati Sagara benar benar sudah terlelap, wajahnya terlihat damai, berbeda jauh dari sikap keras kepala biasanya

Selina menghela napas panjang, bibirnya tanpa sadar melunak

“Dasar bocah manja…” bisiknya pelan

Ia berdiri, hendak kembali ke kamarnya, tapi sebelum keluar, ia menoleh sekali lagi ke arah ranjang. Ada sesuatu di dada Selina saat melihat Sagara tidur dengan tenang hanya karena sihir babi darinya

Selina keluar dari kamar Sagara dengan langkah pelan, matanya setengah terpejam. Baru saja ia hendak melangkah ke kamarnya sendiri, pintu kamar di sebelah terbuka pelan. Sosok Sargio muncul, bersandar santai di kusen pintu dengan ekspresi datarnya

“Buatkan gue susu”

Selina spontan memutar badan “Hah? Sekarang?”

Sargio mengangguk santai “Ya sekarang, cepetan!”

Selina mendengus keras, tangannya terangkat menepuk dahinya sendiri “Astaga Gio… Aku baru aja mau tidur. Udah ngantuk banget, tau nggak sih? Jam segini?”

Sargio menatapnya tanpa ekspresi, tapi matanya tajam “Kalau lo ngantuk, cepat bikin. Jadi bisa tidur lebih cepat juga kan?”

Selina melongo tak percaya “Logika macam apa itu…” gumamnya

Tapi ia tahu percuma membantah. Ujung ujungnya, kalau ia menolak, pasti akan ribut panjang. Dengan pasrah, Selina akhirnya menghela napas dan melangkah menuruni tangga

“Dasar majikan kecil nyebelin…” gumamnya sambil jalan

Dapur sunyi ketika Selina masuk. Ia menyalakan lampu kecil, lalu membuka kulkas, mengambil susu cair dan menuangkannya ke dalam panci kecil. Api kompor dinyalakan, suara mendesis pelan memenuhi ruangan

Sambil mengaduk susu, Selina menguap lebar. Matanya terasa perih menahan kantuk “Kenapa sih nggak bisa bikin sendiri… Udah gede gitu loh…”

Beberapa menit kemudian, susu hangat itu selesai. Selina menuangkannya ke dalam gelas, lalu dengan langkah gontai, ia naik lagi ke lantai atas

Begitu sampai di depan kamar Sargio, ia masuk lalu mengulurkannya dengan lemah “Gio nih susu kamu”

Sargio menatap gelas itu sebentar, lalu menatap Selina “Gue maunya susu cokelat”

Selina melongo “Hah?!”

“Ya susu cokelat. Bukan putih” jawab Sargio datar, seolah tak ada salahnya

Selina spontan mendengus keras, hampir meledak “Kenapa nggak bilang dari tadi?!”

Sargio mengangkat bahu ringan “Siapa suruh lo nggak nanya dulu”

Selina hampir menjatuhkan gelas ke lantai saking gemasnya “Gio serius? Jadi aku harus bikin lagi? Ini aja aku udah ngantuk setengah mati!”

“Ya bikin lagi. Sesuai pesanan” ucap Sargio santai sambil bersandar di kusen pintu

Selina menatap gelas di tangannya, lalu mendesah “Terus… susu ini mau di kemanain? Sayang banget kalau di buang”

Sargio menahan senyum tipis, lalu mengedikkan dagunya “Minum aja, anggap bonus”

“Bonus apanya?! Aku udah kayak mesin kopi jalan begini” gerutu Selina, tapi akhirnya ia menenggak susu itu dalam beberapa kali teguk. Hangatnya memang bikin nyaman, tapi kantuknya malah makin berat

Sargio menatapnya puas “Nah, sekarang turun lagi. Bikin yang cokelat”

Selina menatapnya dengan wajah setengah putus asa “Astaga… anak ini beneran…” gumamnya, lalu menyeret langkah gontai kembali ke dapur

Sargio hanya menatap punggung Selina yang menjauh, bibirnya melengkung tipis, entah geli atau puas sudah berhasil mempermainkan pengasuh mereka malam itu

Beberapa menit kemudian, Selina kembali dari dapur dengan langkah gontai, membawa segelas susu cokelat panas yang masih mengepulkan uap. Ia menyodorkannya dengan wajah setengah mati

“Nih susu cokelat. Sesuai permintaan”

Sargio menerima gelas itu, menatapnya sekilas, lalu mengangkat alis “Gue maunya cokelat dingin, bukan panas”

1
Rere
keren ceritanya kocak😆kalo bs double up tor
Dion
🤣burung kesayangan??
piobeng🦂🍫
selina ini bos
Sintya P
ngakak🤣🤣🤣
Diana🥰
seruu kocak abis🫶
Diana🥰
zayyan? namanya mengingtknku sm mantan🤭👍
Queen Blue🩵: mantan terindah bukan ka? 🤣
total 1 replies
Weswos Crew
lanjut KA 👍
Anonymous
ceritanya slalu bagus,ngikutin dari tahun llu & gk pernah gagal😭🙌
Queen Blue🩵: mksh kak... always setia🩵😇
total 1 replies
saharaa
novelya bgs suka
piobeng🦂🍫
tinggalin aja selina nyebelin banget sih gio
piobeng🦂🍫
dia itu gak bisa tidur woy hahah di rindu nyanyian babi
piobeng🦂🍫: heheh pecinta dunia fiksi pasti punya beberapa apk novel hehheheh
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!