NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Zulaikha

Cinta Terakhir Zulaikha

Status: tamat
Genre:Patahhati / Poligami / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Andila

Dilarang Boom Like !!!

Zulaikha Al-Maira. Wanita yang sudah berstatus seorang istri itu harus terpaksa menelan pil pahit kebohongan dan pengkhianatan.

Awalnya, Zulaikha mengira kalau pernikahannya baik-baik saja, tapi semua berubah saat dia mendapati kebenaran tentang pernikahan pertama suaminya.

Zulaikha merasa hancur, dia tidak terima dan memilih untuk pergi dari sisi suaminya.

Zulaikha pergi dan memilih untuk melupakan semua hal tentang suaminya, tapi saat dia ingin memulai. Tiba-tiba, sang suami datang dan kembali mengejar cintanya.

Bagaimanakah kisah Zulaikha selanjutnya ?

Akankah Zulaikha kembali pada suaminya, atau malah membuka lembaran baru dalam hidupnya ?

Ikuti perjalanan cinta Zulaikha yang penuh dengan perjuangan dan air mata.

Follow IG Author ayu.andila 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 6. Kedatangan Mertua

"nak, dalam hidup ini. Kita terkadang akan diberi cobaan yang sangat memberatkan hati dan jiwa kita, namun semua itu tak lepas dari kasih sayang sang Maha pencipta. Apapun masalah yang sedang menimpamu saat ini, yakinlah nak bahwa Sang pencipta telah mempersiapkan sesuatu yang Maha dahsyat untuk kebahagiaanmu,"

benar, memang seperti ini seharusnya. Tapi aku benar-benar merasa tidak sanggup untuk menahannya. 5 bulan usia pernikahan kami tidak berarti apa-apa baginya, selama 5 bulan itu pula lah dia berbohong dan mengkhianatiku.

"nak, bersedih boleh. Namun jangan terlalu larut dalam kesedihanmu itu," untuk sekali lagi, ibu itu memperingatkan ku agar tidak terhanyut dalam keterpurukan.

"terima kasih bu, aku sungguh merasa tenang dengan apa yang ibu ucapkan," aku mengulas senyum diwajahku yang sudah membengkak akibat tangisan yang terus membanjiri wajahku.

Kemudian ibu itu pamit dan berlalu pergi, namun aku kembali mengucapkan banyak terima kasih padanya sebelum dia beranjak meninggalkanku.

Sekarang apa yang harus aku lakukan? haruskah aku kembali ke rumah suamiku? atau aku kembali ke rumah orangtuaku?

Air mataku kembali keluar saat ingatan tentang kejadian tadi melintas dipikiranku, lalu aku segera bangkit untuk pulang karna memang hari sudah mulai malam.

Aku memutuskan untuk kembali ke rumah Mas Defin, walau apapun yang terjadi aku memang masih harus tinggal di rumah itu.

Setelah perjalanan 20 menit, mobilku sudah sampai dihalaman rumah. Aku melihat Mas Defin sedang duduk diteras, dia melihat ke arahku yang masih ada di dalam mobil.

Aku menghirup napas panjang dan mengeluarkannya dengan perlahan, sampai beberapa kali aku melakukan hal itu agar gejolak emosi yang mulai menjalar ke seluruh tubuhku dapat aku kontrol.

Lalu aku segera turun dari mobil setelah berhasil menenangkan hatiku yang sejak tadi bergejolak, ku lirik Mas Defin yang langsung bangkit dari duduknya saat aku mulai mendekat ke arahnya.

"Zulaikha, dari mana saja kamu?" dia langsung mencecarku tanpa ada belas kasihan sedikitpun.

"Assalamu'alaikum," aku mengucapkan salam dengan lantang membuat suamiku itu sedikit kaget.

"Wa-wa'alaikum salam."

Aku langsung masuk ke dalam rumah setelah mendengar Mas Defin menjawab salamku, aku berjalan cepat saat mendengar derap langkah suamiku yang sepertinya mengejarku.

"Zulaikha, dengarkan aku sebentar!" Mas Defin mencekal tanganku yang sudah hampir mencapai pintu, sedangkan aku hanya diam tanpa melihat ke arahnya.

"Zulaikha, aku tau kalau saat ini kau pasti sangat marah dan membenciku. Tapi aku benar-benar tidak bermaksud untuk menyakitimu,"

"dengan menikahi wanita lain, Mas mengatakan kalau tidak bermaksud menyaikitiku? hah!" aku membentaknya membuat tubuhku sendiri terjingkat kaget, aku tidak menyangka kalau suara keputus-asaanku akan terdengar sangat lantang.

"aku tidak bermaksud seperti itu Zulaikha, aku-aku sudah lebih dulu menikahinya,"

Apalagi ini sekarang? dia mengatakan kalau lebih dulu menikah dengan wanita lain dihadapanku? apa dia tidak berpikir bagaimana sakitnya hatiku?

"lalu kenapa kau menikahiku, Mas?" tanyaku dengan tajam, dadaku sudah naik turun dengan napas yang memburu.

"itu-itu karna aku-"

"karna kau kasihan melihatku?" aku memotong perkataannya, sangat terlihat jelas bahwa dia tidak bisa menjawab apa yang aku tanyakan.

"Kenapa selama ini kau tega membohongiku, Mas? kenapa kau menikahiku saat kau sendiri sudah menikahi orang lain? kenapa Mas, kenapa?" Aku memukul dadanya dengan keras dan terus memukulnya berulang kali untuk melampiaskan amarahku, dia hanya diam ditempatnya tanpa sedikitpun menghentikan apa yang aku lakukan.

"Kau bahkan ingin menceraikanku, kan Mas? hah! kau mengatakan kalau aku masih berduka atas kematian Ayahku, apa kau menikahi ku karna permintaan Ayahku?" aku melihat ketegangan diwajah Mas Defin saat aku melontarkan ucapanku, apa benar dia menikahiku karna Ayah?

"Zulaikha, tidak bisakah kita hidup seperti biasanya? aku janji akan memperlakukanmu dengan baik,"

"apa kau sudah gila, Mas!" aku benar-benar tidak menyangka bahwa suamiku adalah manusia yang benar-benar tidak punya hati nurani.

"hidup seperti biasa apa yang kau maksud? dengan aku yang melayanimu setulus hatiku sedangkan kau bersama dengan istrimu yang lain, gitu Mas?" tanyaku dengan suara yang melengking tinggi membuat Mas Defin tidak mampu untuk membalas ucapanku.

"jika kau memang tidak mencintaiku, maka hubungan kita cukup sampai di sini, Mas!" aku melangkah masuk ke dalam kamar dan menutup pintu dengan kencang.

Aku melemparkan diri ke atas ranjang dan kembali menangis meratapi kesedihan yang saat ini melanda seluruh kehidupanku, aku menelungkupkan wajahku ke bantal dengan terisak. Sungguh takdir kejam yang saat ini hinggap dalam hidupku.

****

Samar-samar aku mendengar suara seseorang yang memanggil-manggil namaku, aku mengerjapkan mata yang sangat berat untuk dibuka dan beralih melihat ke jam yang tergantung didinding.

"Ya Allah, sudah jam 8 malam!" aku bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, aku merasa sangat terkejut karna sudah tertidur selama 3 jam lamanya.

Setelah selesai, aku berjalan untuk membuka pintu. Namun begitu pintu terbuka, seorang gadis langsung menyelonong masuk ke dalam kamar.

"Mbak ngapain aja sih, udah dari tadi aku panggilin tapi enggak ada jawaban," Syifa mencebikkan bibirnya karna merasa kesal, sedangkan aku hanya tersenyum tipis melihat apa yang dilakukan adikku itu.

"Mbak tadi lagi tidur Syifa, jadi gak dengar," jawabku sembari melangkahkan kaki keluar kamar.

Syifa mengikuti dari samping, lalu dia mulai bercerita tentang pelanggan-pelanggan kami ditoko.

Aku kemudian menghentikan langkah kakiku saat melihat ada banyak orang dimeja makan, Ayah dan ibu mertuaku serta sepupu dan karyawanku ditoko juga ada dirumahku saat ini.

"kau baru bangun nak?" ibu beranjak bangun dan menghampiriku, kemudian aku menyalim tangannya sembari memeluk ibu mertuaku yang baik ini.

"manghrib kok tidur sih nak, gak baikloh," ucap ibu semberi mengajakku untuk bergabung bersama yang lain dimeja makan. Aku lalu menyalim tangan Ayah mertuaku dan menanyakan kabarnya.

"bagaimana kabar Ayah dan Ibu?" tanyaku sembari mengambilkan makanan untuk mereka.

"Ayah dan ibu baik nak, kau sendiri gimana?"

aku menjawab kalau semuanya baik-baik saja, aku mengambilkan makanan untuk Ayah dan juga Ibu.

"Mbak, aku mau sayur yang itu," Syifa menunjuk sayur brokoli yang ada dihadapanku, aku segera mengambilkan untuknya.

Lalu aku memberi makanan juga pada suamiku yang hanya diam tanpa menimpali percakapan kami.

"kenapa mereka semua ada di sini? apa Mas Defin yang mengundangnya?" aku melirik ke arah Mas Defin yang sedang menikmati makanannya, lalu dia beralih melirik ke arahku membuat aku langsung mengalihkan pandangan.

"bagaimana tokomu nak, apa semua lancar?" ibu kembali bertanya disela-sela makannya, mertuaku itu memang dari dulu sangat perhatian padaku.

"alhamdulillah lancar bu," jawabku dengan senang, toko itu adalah satu-satunya peninggalan dari kedua orangtuaku. Dan ditoko itu jugalah tempat kami mengais rezeki.

"oh ya nak, apa belum ada tanda-tanda?"

aku mengerutkan kening karna tidak mengerti dengan apa yang ibu mertuaku ucapkan, tanda-tanda apa?

"itu loh nak, apa kau belum ada tanda-tanda hamil?"

"Uhuk, uhuk, uhuk." Aku melihat ke arah Mas Defin yang saat ini sedang terbatuk-batuk akibat tersedak.

"dia tersedak makanan, atau tersedak dengan apa yang ibu ucapkan?"

TBC.

Terima Kasih buat yang udah baca 😘

1
Dede Bleher
eha itu sok polos sok baik!
intinya goblok.
untung ridwan pria tegas!
Hr sasuwe
👍
mama Titis
aamiin yaa robbalallamiin
Haerul Anwar
anying skizo
Anonymous
kenapa
Ike Kartika
jgn2 sita bukan adik nya zulaika ya..krn syifa sm sita itu sepntaran.apa sita amnesia..
Ike Kartika
untung dr hongkong justru zhulaika sdh melihat nya..
Ike Kartika
zhulaika lbh baik bercerai dan pergi jauh..dr awal bc smp di bab ini hati ak jadak jeduk panas dingin..kesel emosi yg jelas rs nya nano2 thor
Neulis Saja
cinta boleh yg tdk boleh merebutnya dari yg punya hatinya maka simpanlah cintamu utk dia hanya cara itu yg aman dan cinta tak selalu hrs memiliki cukup kagumi saja
Neulis Saja
ok 👌
Neulis Saja
next
Neulis Saja
nah itu risiko jalan berdua saja tanpa ada yg lain , reader aja sdh feeling kalau jln berdua dikhawatirkan salah satunya ada yg ingin memiliki rasanya dan akhirnya terbukti
Neulis Saja
nah itu
Neulis Saja
karena mereka ada kesempatan berdua sehingga rasa yg tak terduga justru muncul coba kalau sita diajak agar tdk terjadi seperti yg barusan terjadi yg dihawatirkan bgmn kalau rasa itu berlanjut dan BHMN dgn kakakmu ?
Neulis Saja
readers agree with your answer
Neulis Saja
next
Neulis Saja
why did you mention your father died ?
Neulis Saja
defin ingin kembali pada Zulaikha tapi kamu tdk bersikap baik selalu menampilkan perangai yg buruk, org juga mikir bgmn bisa tersentuh kembali dgn sikap yg buruk sedangkan perangai yg baik saja belum tentu tersentuh dan mau comeback again ? kamu jauh dari yg diharapkan oleh mantan istrimu
Neulis Saja
ehm accept your own problems
Neulis Saja
penyesalan datangnya terlambat setelah jatuh talak kamu hrs berpikir jernih, apa mungkin Zulaikha bisa berubah pikiran dan kembali pdmu setelah kau sakiti berkali lipat? like it imposible
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!