NovelToon NovelToon
Menikahi Mafia Kejam

Menikahi Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:62.5k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Cerita ini lanjutan dari Terjebak cinta CEO Dingin.


Bagaimana jadinya seorang Kafka Arsalan Iskandar yang merupakan pimpinan Black Serpent yang terkenal kejam dan tidak pernah jatuh cinta dalam hidupnya begitu terobsesi pada seorang gadis yatim piatu yang bernama Mahira Salim yang di buang oleh keluarganya setelah kematian Ayahnya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya.Yuk simak!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maukah kamu jadi istriku

"Bawakan makanan untukku ke kamar!," ucap Arsa pada Mahira setelah Mahira membuka pintu kamarnya yang ia ketuk dari luar.

"Baik Tuan," jawab Mahira mengangguk patuh.

Arsa kembali ke kamarnya, ia membuka bajunya dan hanya menyisakan celana panjang saja. Ia mengambil kotak P3K karena selesai mandi tadi ia belum sempat mengganti perban luka tembak di lengannya. Ia menghembuskan nafas beratnya, bekas luka tembaknya kembali berdarah dan anehnya ia tidak merasakan sakit sama sekali.

"Tuan...ini makanannya," ujar Mahira yang berdiri diambang pintu karena Arsa tidak menutup pintu kamarnya. Ia hanya bisa melihat punggung lebar Arsa yang posisi duduknya sekarang membelakanginya.

Arsa menyambar kemejanya lalu mengenakannya tanpa mengancing nya. Ia lalu menoleh pada Mahira yang masih berdiri di ambang pintu.

"Masuk!," ucap Arsa.

Dengan langkah sedikit ragu, Mahira melangkah masuk ke dalam kamar Arsa. Ia meletakkan nampan berisi makan malam Arsa diatas meja kecil yang ada di kamar itu dengan hati-hati. Ia tidak ingin melakukan kesalahan apapun yang membuat Arsa marah padanya.

Setelah meletakkan nampan itu ia segara berbalik badan berniat untuk keluar dari kamar itu. Ia benar benar tidak nyaman berada di kamar ini bersama Arsa.

"Mau kemana?," tanya Arsa dengan suara beratnya.

Mahira menghentikan langkahnya dan kembali balik badan. Ia sudah mendapati Arsa yang berdiri tepat dibelakangnya. Ia benar benar terkejut karena pria itu suka sekali berbuat sesuka hatinya.

"Saya mau kembali ke kamar Tuan," jawab Mahira.

"Siapa yang memintamu kembali ke kamarmu. Temani aku makan!," ucap Arsa dengan tatapan dinginnya pada Mahira.

"Tapi--

"Aku tidak menerima penolakan," sela Arsa. Ia merasa sedikit kesal karena Mahira berusaha menolak keinginannya. Ia paling tidak suka ada yang menolak perintahnya.

Mahira mengangguk kecil, ia tidak punya energi untuk berdebat dengan Arsa meski sebenarnya ia keberatan dengan perintah Arsa.

"Good girl," gumam Arsa tersenyum penuh kemenangan. Ia langsung duduk di kursi dan meminta Mahira untuk duduk di kursi yang ada di hadapannya.

"Saya berdiri disini saja Tuan," tolak Mahira dengan halus. Rasanya tidak sopan jika ia duduk satu meja dengan majikannya.

"Duduk di kursi itu atau disini," jawab Arsa menepuk pahanya.

Dengan cepat Mahira segara duduk diatas kursi."Sudah...," ucap Mahira dengan raut wajah terlihat kesal.

Arsa tersenyum tipis, sangat tipis. Ia tahu Mahira kesal padanya tapi ia tidak peduli. Melihat wajah cemberut Mahira menjadi hiburan tersendiri baginya. Ia mulai menyuap makanannya dan merasakan rasa masakan yang di buat Mahira. Rasanya tidak terlalu buruk bahkan sangat pas di lidahnya.

"Ayo makan!," ucap Arsa menyodorkan sendok berisi makanan pada Mahira.

Mahira menggeleng cepat dan sedikit terkejut dengan perlakuan Arsa padanya."Saya makan di belakang saja nantinya Tuan," tolak Mahira dengan halus.

Arsa paling benci dengan penolakan, tampak rahangnya mengeras menahan kekesalannya. Ia menatap tajam pada Mahira lalu memaksa Mahira untuk menerima suapannya.

"Sudah aku katakan, aku paling tadi suka di tolak," ucap Arsa saat melihat Mahira dengan terpaksa menguyah makanan yang ia suap kan.

Arsa kembali menyuap makanannya dengan sendok yang sama tanpa rasa jijik sedikitpun. Padahal biasa ia sangat tidak suka berbagi. Tapi entah kenapa dengan Mahira ia tidak merasa jijik sama sekali.

"Oh ya maukah kamu jadi istriku?," tanya Arsa tanpa menoleh pada Mahira yang tampak terkejut dengan pertanyaannya. Ia fokus pada makan malamnya yang kaki ini rasanya cukup enak menurutnya.

Kedua mata Mahira membola mendengar pertanyaan Arsa. Enak sekali pria ini mengajaknya menikah tanpa merasa bersalah sedikitpun."Tidak, saya sudah memiliki kekasih," jawab Mahira. Ia memang sudah memiliki kekasih yang kini bekerja di sebuah rumah sakit. Namun beberapa hari ini ia kesulitan menghubungi kekasihnya itu.

Mendengar jawaban Mahira membuat Arsa mengepalkan kedua tangannya. Ia menyudahi makannya lalu meminum air putih dengan cepat. Entah kenapa ia tidak suka mendengar Mahira mengatakan kalau dia sudah memiliki kekasih.

"Keluar lah!," ucap Arsa dengan tatapan dinginnya pada Mahira.

Mahira segara berdiri dari duduknya dan melangkah pergi dari kamar Arsa. Ajakan Arsa tadi menganggu pikirannya. Mana mungkin ada majikan yang mengajak pelayannya menikah kecuali hanya untuk main main saja. Ia tidak mau menjadi mainan Arsa.

***

Arsa menenggak Vodka nya dengan satu kali tegukan lalu menghisap rokoknya dalam-dalam. Penolakan Mahira tadi melukai harga dirinya, apapun caranya ia akan membuat Mahira menjadi miliknya. Ia tidak akan membiarkan Mahira dimiliki pria lain.

"Kak...kamu sudah minum terlalu banyak," ucap Devano menyingkirkan botol minuman saat Arsa akan meraihnya. Ia tahu sebanyak apapun Arsa minum pria itu tidak akan pernah mabuk tapi ia tidak ingin Kakaknya ini terlalu banyak minum.

"Devan...jangan mengaturku," jawab Arsa menatap tidak suka pada Devano.

Devano tahu jika Arsa sudah memanggilnya dengan sebutan Devan, Arsa sudah sangat marah padanya. Tapi ia tetap tidak mengizinkan Kakaknya itu merusak tubuhnya dengan minum beralkohol.

"Sana!. Apakah kau tidak ingin bersenang-senang dengan para wanita," usir Arsa menunjuk deretan para wanita yang menjajakan tubuhnya ditempat ini. Ia memang tengah berada di klub milik Daddynya Devano.

"Tidak, aku tidak semurahan itu Kak," jawab Devano menggeleng cepat. Mana mungkin ia meninggalkan Arsa sendirian, yang ada para betina akan memiliki kesempatan mendekatinya dan bisa dipastikan setelah itu akan terjadi keributan karena Arsa paling tidak suka di dekati wanita manapun tapi mereka tetap saja berusaha mendekati Arsa meski sudah mendapatkan penolakan kejam.

Arsa hanya diam saja. Ia sibuk menikmati rokoknya. Kedatangannya kesini hanya untuk minum saja tapi Devano malah melarangnya.

"Kak, kau disini?," tanya Lucky dan Ibra yang baru saja datang. Ia langsung duduk di depan Arsa yang menatapnya tajam.

"Sudahi kebiasaan buruk kalian itu," ucap Arsa. Ia tahu keduanya baru saja menghabiskan waktu bersama para wanita.

"Maaf Kak, untuk yang satu itu aku tidak bisa mematuhi perintahmu," tolak Lucky. Dulu saat masih tinggal di Thailand pergaulannya memang bebas, entah berapa kali ia mendapat amukan dari Mommy nya.

"Tunggu, bukankah itu Daffa?," tunjuk Ibra pada seorang pria yang baru saja memasuki klub datang bersama seorang wanita.

Arsa mengikuti arah telunjuk Ibra. Itu memang Daffa, lalu siapa wanita yang bersama adiknya itu. Dan sejak kapan Daffa mengenal dunia malam?.

"Benar itu Daffa. Ngapain dia kesini?," celetuk Lucky.

"Pengajian. Ya dugem lah lalu apa lagi Lucky," jawab Ibra memukul pelan bahu Lucky.

"Sepertinya hanya Daffa saja," gumam Devano yang kini menatap tajam ke arah Daffa yang duduk bersama para wanita. Kali ini ia kecolongan, padahal ia sudah berharap Daffa dan Daffi tidak mengikuti jejak mereka.

"Tidak bisa dibiarkan," ujar Ibra segara berdiri dari duduknya.

"Biarkan saja, dia sudah dewasa bukan anak kecil lagi. Dia sudah tahu mana yang baik dan buruk. Jika dia berbuat di luar batas itu artinya dia siap untuk mempertanggungjawabkan semuanya," ujar Arsa. Tidak ada gunanya menasehati Daffa disini.

"Tapi Kak--

Arsa menggeleng kecil. Meski ia sedikit kecewa dengan Daffa tapi ia tahu adiknya itu sudah dewasa. Biarkanlah Daffa menentukan kehidupannya sendiri dan yang terpenting ia bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya nantinya.

"Aku akan menghubungi Uncle Adi," ucap Devano mengeluarkan ponselnya.

"Tidak usah Devano," jawab Arsa.

"Kak...Daffa tidak terbiasa tempat seperti ini, dan minuman alkohol," ucap Devano.

"Itu sudah menjadi pilihan sebelum datang ke sini. Tidak usah mencampuri urusan pribadinya. Biarkan saja kecuali yang datang kesini itu adalah Queen," jawab Arsa.

"Nah itu bukannya Queen?," ucap Lucky melihat dua orang gadis memasuki klub.

"Queen?," gumam Devano menatap gadis itu dengan tajam. Berani sekali gadis itu datang kesini.

...****************...

1
wo te
kmren gio knpa skrng Arya 🤔🤔
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
asyik udah saling Cinto
wo te
aaahh so sweet 😍😍😍
partini
masih ada Kunti tuh,,ga habisin aja dia bikin rusuh,,,kasih ke buaya atau anaconda biar telan
wo te
kak kok gantung,,duh alamat ini MH 🤣🤣🤣
Laila Amalia
ah di gantung ...
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
satu lagi dong

suka kali menggantung kaya jemuran thor
Novi Zoviza: sudah di up ya kak. tunggu saja
total 3 replies
wo te
dih ulat bulu ga Thu malu 🫣🫣
partini
ihhh
wo te
lah prasaan tdi ada notifikasi nya pas di buka ko ga da bab baru nya 🤔🤔🤔
wo te: lah iy yh mbk 😁😁
total 2 replies
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
setelah sembuh biarkan mereka ungkapkan perasaan nya masing" Thor

biar pada bucin
merry
jgn jgn Dominic itu ppy Mahira ya,, knn mmyy nikh sm mario dan bangun perusahaan dan RS dgn uang y dr mmmy Mahira,,
merry
itu si widya gk tau malu ya ud tau perusahaan itu bukn milik Mario tp milik mmy Hira msh ajj mau ngerebut gk puas apa hdp bgikn benalu yg trs nghisap darah,, klo gk mau hdp susahh krjj lhh lgian kmu sm ankmu dr awal krmhh cm bw bju sepotong skrg kluar ko minta bw harta y org
🍒🍒 Aisyah 🍒🍒
suka sekali dengan cara Arsa , sebelum keluarnya kenapa" dia bertindak terlebih dahulu
angel
lanjutkan thor
Novi Zoviza: iya kak. sudah di up ya. tunggu saja
total 1 replies
angel
lanjut thor
Ida Yantea
maaf thor sebelumnya...kok manggilnya masih tuan sihh,,,agak gmna gtu/Grin//Grin/
partini
hemmmm masa lalu,, hari ini nudah 10 novel berurusan dengan masa lalu yg hadir OMG,,skip dulu ya Thor nanti balik lagi
Marisi Tampubolon
semangat terus
Novi Zoviza: terimakasih kk, atas dukungannya 🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Randa kencana
Ceritanya Sangat Menarik
Novi Zoviza: terimakasih kk sudah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!