Ditindas, dijual oleh keluarga sendiri, dimanja dan dibela oleh keluarga suami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5. Mengagumi
Kedua anak buah juragan Sofyan kembali dengan wajah lelah dan kecewa, namun yang sangat nampak di wajah keduanya raut ketakutan karena mereka kembali tanpa membawa April bersama keduanya.
"Kamu aja yang melapor ke juragan !" ujar Leman pada Amir sahabatnya.
Leman tidak berani melapor sendiri, karena kali ini dia gagal menangkap April yang kabur, sudah pasti kalau dia melapor, dia akan kenapa semprot dan amukan dari juragan Sofyan.
"Gak, aku gak mau, enak aja kamu suruh aku, nanti aku yang kena amukan, kita pergi berdua aja, kalau kena amukan berarti sama-sama." Jawab Amir.
Akhirnya Leman dan Amir memutuskan, keduanya akan pergi melapor bersama-sama pada juragan Sofyan.
"Apa, kalian gagal ? Kalian tidak becus, satu orang perempuan saja kalian tidak bisa menangkapnya.
Plaaak, plaaak, juragan Sofyan memberi tamparan pada mereka karena gagal.
"Maaf juragan, wanita itu hilang entah kemana, dia bagai ditelan bumi." Memang benar, Leman dan Amir secepat kilat kehilangan jejak April.
"Sialan, dia pasti kembali kerumahnya. Ayo ikut aku, kita kerumah si Alan, kalau gadis itu tidak ada, kita minta ngutang dan uang yang aku kasih tadi kembali, kalau tidak kita bawa anak gadisnya yang satu lagi, dia juga lumayan."
Juragan Sofyan langsung mengajak kedua anak buahnya kerumah Pak Alan, juragan Sofyan akan membawa Ayu kalau Pak Alan tidak bisa membayar hutangnya.
Sementara dirumah dua lantai seorang pemuda masih setia berada disisi seorang gadis yang masih belum sadarkan diri.
Pemuda itu yang tidak lain adalah Juni dia menatap lekat gadis cantik didepannya, Juni mengagumi sosok gadis yang terbaring didepannya.
"Dia begitu cantik, wajahnya sangat polos dan anggun, tapi kenapa kedua orang itu mengejarnya ?" pertanyaan itu menjadi pikiran sekarang buat Juni.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, Juni diserang ngantuk, pemuda itu memutuskan untuk tidur, dia bangkit dari duduknya, kemudian menutupi tubuh April dengan selimut.
"Selamat tidur, kamu aman disini." Ujar Juni mengusap lembut kening April.
Sedangkan April masih tidak bergeming, mungkin tubuhnya sangat kelelahan sehingga dia pingsan begitu lama.
***
Dirumah sederhana, juragan Sofyan bersama kedua anak buahnya telah sampai dirumah Bu Martha.
"Alan, keluar, keluar kamu !" juragan Sofyan menggedor-gedor pintu rumah Bu Martha.
Tidak lama kemudian pintu ruang itu terbuka, tanpa bertanya apapun pemilik rumah itu langsung mengomel pada juragan Sofyan.
"Hei siapa kamu tidak ada sopannya, tidak ada adab menggedor-gedor rumah orang malam-malam."
Mulut kedua anak buah juragan Sofyan, menganga, keduanya tidak menyangka akan kena omel dari orang yang belum mereka kenal.
Bukan hanya Leman dan Amir saja, juragan Sofyan juga sama seperti kedua anak buahnya.
"Kamu siapa, mana Alan, apa kamu saudaranya ?" tanya juragan Sofyan pada wanita yang sedikit berisi.
"Mana aku tau, dia bukan saudaraku, aku membeli rumah ini, cari aja sendiri." Jawab wanita itu dan segera menutup pintu membuat juragan Sofyan dan kedua anak buahnya terjingkat.
Juragan Sofyan menatap kedua anak buahnya, kedua anak buahnya menunduk, mereka takut menertawakan juragannya.
"Kalian cari Alan dan keluarganya, mereka sudah menipuku." Ujar juragan Sofyan dan kemudian mengajak kedua anak buahnya pergi dari rumah itu.
Juragan Sofyan tidak bisa berbuat apa-apa karena rumah itu sudah Alan jual dan penghuni rumah itu sudah orang lain.
***
Terdengar suara azan berkumandang di mesjid dekat rumah Juni, membuat semua umat muslim terbangun dari tidur lelapnya.
Juni yang sudah terbiasa terbangun saat mendengarkan suara panggilan azan, pemuda tampan itu langsung kemarin mandi guna membersihkan dirinya. Setelah itu Juni menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim.
sedangkan dikamar lain rumah dua lantai itu, seroang gadis cantik juga terbangun dari tidur lelapnya.
Gadis itu membuka matanya pelan, dia melihat langit-langit kamar itu, kemudian menoleh kesemua sudut kamar yang nampak lain dari biasanya.
"Aku dimana ?" gumamnya bertanya pada diri sendiri. Gadis cantik yang bernama April itu, mencoba mengingat kenapa dirinya berada disini.
"Auw..." teriaknya langsung bangkit dan berlari kearah pintu saat dia mengingat kalau dia dibawa oleh juragan Sofyan dan kedua anak buahnya.
April berpikir dirinya saat ini sedang berada dirumah juragan Sofyan, lelaki tua yang ingin menjadikannya istri ketujuh.
April menggedor pintu karena berpikir dia dikurung, namun ternyata saat dia memutar kenop pintu, pintu itu langsung terbuka.
April secepatnya keluar dari kamar itu, kemudian braaak. Tubuh mungil itu menabrak seseorang sehingga tubuh April hampir jatuh, namun tangan kekar seseorang segera menopang di pinggang April dan reflek membawa tubuh mungil April kedalam pelukannya.
April mendongak wajahnya berpapasan dengan wajah seseorang itu yang tidak lain adalah Juni.
April langsung terpesona, dia terbuai dengan wajah tampan Juni, hidung mancung, kulit wajah mulus, tatapan mata yang tuduh membuat April terdiam memandangi pria yang sedang memeluknya itu.
Juni juga terpesona dengan wajah cantik April yang anggun dan bibir warna ping alami.
Juni setelah melakukan sholat subuh dia langsung keluar kamar, niatnya ingin melihat April, namun siapa sangka April langsung menabrak dirinya saat sudah berada didepan pintu kamar.
Mbok Darmi yang juga ingin menuju kamar tamu karena mendengar suara teriakan April, langkahnya terhenti mendadak, matanya membulat saat melihat adegan didepannya.
"Maaf Den, Mbok tidak sengaja." suara Mbok Darmi membuat kedua orang itu sadar, dan Juni langsung melepaskan pelukannya pada tubuh April.
Begitu juga April, dia merasa malu pada dirinya sendiri, seumur hidupnya baru kali ini dipeluk oleh seorang pria.
"Kamu siapa, kamu anak buahnya juragan Sofyan ya, tolong, tolong lepaskan aku, aku mohon, aku tidak mau menikah dengan lelaki tua itu." April mengira Juni adalah anak buah juragan Sofyan.
Kening Juni mengkerut, dia bingung dengan perkataan gadis didepannya, jangankan menjadi anak buah juragan Sofyan, kenal saja tidak.
Tapi otak Juni langsung berputar, dia teringat saat dia orang berbadan kekar bertanya tentang seorang gadis, dan April berada didalam bagasi mobilnya, Juni langsung mengaitkan dua orang itu dengan April.
"Berarti dia sedang dikejar." pikir Juni. Juni ingin mengatakan kalau dia bukan anak buah siapa-siapa, tapi gadis didepannya sudah tidak ada.
"Aku bukan--" Juni melihat April sudah tidak ada didepannya. "Kemana dia ?" Juni melihat pintu utama terbuka, itu berarti April sudah keluar.
Juni langsung bergegas kepintu utama, benar saja dia melihat April berlari sudah hampir dipintu gerbang pagar.
"Hei, tunggu !"Juni langsung mengejar April, dan april pun hanya menoleh, setelah itu April semakin mempercepat larinya hingga sampai dipintu gerbang.
April semakin cemas dan panik saat melihat pintu gerbang itu terkunci. April tidak mau Juni yang dia pikir anak buah juragan Sofyan menemukannya lagi, dia memutuskan untuk memanjat gerbang itu.
Namun Juni langsung menariknya sehingga tubuh mungil April jatuh kedalam pelukannya.
Bersambung.
kisah nya sama dengan April karena April juga awal nya ditolong sama Juni dan akhirnya mereka menikah ibu Juni pun sosok yang baik dan sayang serta perhatian sama April.. semoga ibu nya Agus pun demikian juga dengan Ayu
Blum y thor..🤣🤣🤣