Di suatu desa Azizah gadis kecil dengan wajah ceria tinggal bersama kedua orang tua nya dan juga adik lelaki nya. Kehidupan keluarga dengan empat orang di dalamnya inj sangat bahagia.
Tapi sayang kebahagiaan itu harus hancur setelah sang ayah memutuskan meninggalkan ibu dan dirinya serta adiknya untuk wanita lain yang lebih kaya.
Dari sini kehidupan Azizah berubah drastis. Di tambah penghinaan dan bully an yang selalu di dapatkan nya dari keluarga istri baru ayahnya dan keluarga ayahnya sendiri. Dendam itu tumbuh karena di pupuk secara alami dan terus menerus .
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BLONG
Azizah memilih untuk berpura-pura menjadi karyawan biasa akhirnya. Supaya dia bisa tahu secara langsung kinerja para karyawannya.
" Kalau aku jadi karyawan biasa, nggak mungkin dong ,aku pakai mobil itu ?" batin Azizah. Akhirnya Azizah memutuskan menyuruh salah satu karyawannya untuk memesankan motor untuknya. Azizah juga tak lupa berpesan jika jangan beli yang model terbaru dan juga mahal.
Karena Syakila tidak tahu , gadis itu selalu mengusik Azizah kedepan nya. Nasib t Azizah memang sedang tidak baik-baik saja. Di rumah ada April apalagi di tambah mama nya April yang mulutnya sama-sama "Blong" . Di kantor ada Syakila dan antek-anteknya.
" Nanti di jalan ada siapa lagi Ya Allah?" batin Azizah.
Azizah bekerja dengan tenang, sebelum Syakila dan gerombolan ternaknya muncul untuk menganggu nya. Ingin sekali Azizah memasukan mereka semua ke dalam botol agar tidak berisik. Tapi setelah di pikir-pikir tidak akan ada botol yang muat untuk mereka semua.
" Sepertinya harus pakai drum deh, tapi masih kurang gede!" batin Azizah sembari tersenyum sendiri.
" Heh..kamu gila ya , senyum-senyum sendiri dari tadi?" Ujar Syakila.
"Mungkin !" jawab Azizah singkat.
" Huh Dasar stress!" gerutu Syakila.
" Kalau kamu tahu aku ini stress atau gila kenapa masih kamu ajak bicara. Jangan-jangan kamu juga punya gejala mendekati stress atau mungkin Gila...upsss!" celetuk Azizah sembari menutup mulut setelahnya . Tanpa di sadari ternak Syakila ikut menahan tawa karena ulah Azizah.
Dengan perasaan kesal Syakila akhirnya pergi meninggalkan Azizah. Sedangkan Azizah masih cuek dan melanjutkan pekerjaan nya dengan tenang.
Entah bagaimana padahal Syakila termasuk karyawan baru disini, tapi dia sudah mulai berulah. Azizah juga tak habis fikir ternyata orang-orang yang berperan penting dengan masa lalu nya itu masih belum berubah. Ya mereka berperan penting dengan rasa sakit yang Azizah dan adiknya rasakan selama ini.
*** Di rumah Bayu.
Hani yang baru saja pulang ,karena memang hari ini dia hanya setengah hari saja. Rencana nya Hani akan langsung beristirahat karena lelah. Namun sepertinya situasi saat ini tidak berpihak padanya. Baru saja dia turun dari mobilnya ,sudah ada dua pengacau menghampiri nya.
" Hani ! Kenalin ini bunda aku!" ujar April. Hani menyalami ibu dari kakak iparnya itu .
" Kok kamu sudah pulang jam segini Han,tumben?" tanya April.
" Iya memang jadwalku cuma setengah hari ,jadi pulang awal" jawab Hani masih berusaha sabar.
"Wah mobil kamu bagus juga, kenapa tidak mau tukeran sama punya Bayu si ?" celetuk ibu nya April.
" Maaf ya tante ! Ini mobil bukan mobil warisan. Tapi mobil hasil kerja saya sendiri!" jawab Hani.Hani sengaja menekan kata mobil hasil kerjanya sendiri.
Supaya dua wanita gila ini tahu diri. Tidak Asma ( asal mangap ) .
" Kamu itu perempuan ,seharusnya mengalah sama Bayu. Nanti kalau kamu sudah menikah palingan juga pakainya mobil suami mu" Ujar bundanya April.
" Tahu ah..susah ngomong sama tante sama anak tante juga. Permisi tan ,saya mau istirahat dulu!" ujar Hani sambil berlalu pergi. Ketika masuk kerumah bude Wani heran dengan muka anaknya yang cemberut.
" Kamu kenapa nak, kok muka nya di tekuk?" tanya bu Wani.
" Ibu pasti sudah tahu kan jawaban nya. Heran kok ada ya manusia model begitu. Semoga saja pasien aku waras semua kagak konslet seperti mereka!" celetuk Hani.
" Sudah-sudah , kamu bersihan dulu sana, setelah itu makan ! Kamu belum makan kan?" tanya Bu Wani.
" Kok ibu tahu aku belum makan , hebat deh ibu aku ini!" puji Hani.
" Jelas tahu , itu ada tulisan di jidat kamu " belum makan"!" celetuk bude Wani . Hani juga reflek memegang jidatnya.
Entah sampai kapan kedua orang tua April akan disini. Ini baru dua hari saja , Bayu sudah diam-diam mengeluh pada ibu nya.
Sebenarnya Bayu sudah ingin berpisah dengan April jika tidak ingat pesan bude Wani padanya.
*** Kalau saja Bayu jadi duda, siapa yang mau daftar buat jadi Bini selanjutnya*†
___Maaf ya up nya tipis-tipis banget , lagi nggak enak badan eh kerjaan juga ikutan berantakan.
Sabar-sabar ya sahabat readers. Jangan lupa like dan komentarnya. Subscribe juga.