NovelToon NovelToon
Bukan Cinta Pengganti

Bukan Cinta Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Office Romance
Popularitas:32.7k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Dijebak oleh sahabat dan atasannya sendiri, Adelia harus rela kehilangan mahkotanya dan terpaksa menerima dinikahi oleh seorang pria pengganti saat ia hamil. Hidup yang ia pikir akan suram dengan masa depan kacau, nyatanya berubah. Sepakat untuk membalas pengkhianatan yang dia terima. Ternyata sang suami adalah ….

===========

“Menikah denganku, kuberikan dunia dan bungkam orang yang sudah merendahkan kita."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26 ~ Bukan Barang Bekas

 

Bab 26

 

Hari ini weekend, bertepatan dengan pernikahan Zahir. Adel dan Abi sepakat tidak menghadiri acara tersebut. Abi sedang mencuci motornya juga motor Adel. Sudah hampir satu minggu pernikahannya dan mereka selalu berangkat masing-masing, bukan karena masih merahasiakan hubungan.

Motor Abi tidak nyaman untuk Adel yang sedang hamil. Jenis motor sport meski bukan motor mahal, meski Abi mampu membeli yang lebih baik dari itu dan akan membuat orang curiga.

“Mas Abi,” panggil Adel.

Abi yang baru selesai mengeringkan motor Adel dengan kanebo pun menoleh.

“Iya.”

“Mbak Santi minta aku periksa kehamilan, kayaknya cari yang dekat aja.”

“Aku antar,” seru Abi sambil mendekat. “Di dekat sini ada rumah sakit atau rumah bersalin?”

“Nggak ada mas. Ada juga praktek bidan, aku rencana ke situ aja.”

“Jangan, kita ke rumah sakit aja. Pastikan kondisi kamu dan kehamilan baik-baik saja.”

“Tapi mas ….”

“Aku mandi dulu,” sela Abi tidak ingin mendengar penolakan dari Adel.

Karena weekend, antrian poli kandungan agak banyak. Sudah hampir waktu makan siang, setelah ini nomor antriannya. Adel membuka ponselnya yang bergetar. Ternyata pesan dari Mona berisi beberapa foto di pernikahan Zahir. Foto bersama Zahir dan di foto booth.

Yang membuat jengah, Mona menuliskan pesan provokatif. “Istrinya Zahir cantik banget dan berkelas. Jauh banget sama kita, eh sama kamu maksudnya. Sangat beda kelas.”

“Adel.” Panggiil Abi menyentuh lengannya membuat Adel tersentak.

“I-ya.”

“Kamu melamun?” tanya Abi mendapati layar ponsel istrinya terlihat foto Mona. Ia ambil alih ponsel itu dan melihat foto-foto yang dikirimkan juga pesan yang menohok. “Jangan dipikirkan, kelas kalian memang beda. Kamu dan Mona ibarat makanan kamu premium dia gratisan. Bahkan banyak tersebar di jalanan.”

Adel tersenyum. “Mana ada begitu, premium dari mananya.”

“Nanti aku yang buat kamu jadi premium. Beres dari sini mampir ke kosan aku ya, ambil barang. Mumpung pake mobil papa,” usul Abi dan dijawab Adel dengan anggukan.

Akhirnya nama Adel dipanggil oleh suster, gilir4nnya untuk pemeriksaan. Dokter perempuan yang dipilih Abi. Adel menjelaskan keluhan dan menjawab pertanyaan dokter untuk menghitung umur kehamilan dan hari perkiraan lahir.

“Pindah ke ranjang ya, kita USG.”

Hati Adel menghangat mendapati sikap Abi yang membantunya naik ke ranjang, padahal sudah ada suster yang siap membantunya. Bahkan pria itu berdiri di samping ranjang menatap layar yang memperlihatkan kondisi raham Adel.

“Masuk sepuluh minggu ya, masih sangat kecil dan rentan. Dijaga ya bu, jangan stress. Bapak harus perhatian sama istrinya, buat senyaman mungkin," tutur dokter. "Sekarang kita dengar detak jantungnya.”

Perlahan terdengar suara detak jantung janin, membuat Adel menelan saliva tidak menyangka ada sesuatu yang tumbuh dan berkembang di tubuhnya. Seharusnya hadir karena rasa cinta dan kasih sayang, bukan karena jebakan.

Ujung matanya menitikkan air mata. Saat ingin mengusap wajah, tangannya ternyata digenggam oleh Abi seakan memberikan kekuatan untuknya. Dari awal ia tidak ingin menyalahkan calon bayi yang tidak bersalah itu. Ia pasrah saat mendapati undangan pernikahan Zahir, nyatanya Tuhan menghadirkan sosok Abimanyu yang menolongnya tanpa ragu. Tidak terlihat terpaksa dan tulus tanpa penyesalan.

“Ada aku,” bisik Abi sudah menunduk di samping Adel.

“Makasih ya, mas,” sahut Adel lirih.

Dokter hanya tersenyum melihat pasangan yang sedang emosional. Menduga Abi dan Adel menangis bahagia, tanpa tahu masalah yang dihadapi pasangan itu.

***

Beberapa hari ini ada event di luar kantor. Adel dan Mona ikut serta karena tim mereka yang bertugas. Kondisi hamil muda dan Mona yang semena-mena dengan memerintah banyak hal, membuat Adel kelelahan. Bersyukur besok sudah kembali aktivitas di kantor.  

“Del, besok siang laporan event harus sudah ada meja aku ya,” titah Mona saat mereka bersiap untuk pulang. Mona sedang touch up make up di wajahnya.

“Besok baru aku kerjakan Mon, paling nggak lusa dong.”

“Ck, gimana sih. Yang ketua tim aku apa kamu, kok malah ikut ngatur,” cetus Mona sambil menatap sinis.

“Bukan ikut ngatur, tapi aku gak ada waktu untuk buatnya. Besok pagi aku mulai buat, paling cepat sore.”

“Ya lembur kek. Malam ini ‘kan bisa. Bikin gitu aja nggak becus. Sebelum makan siang udah ada meja.” Mona memasukan alat make up ke dalam tas lalu mengibaskan rambut dan meninggalkan anggota timnya.

Hanya hela nafas yang bisa Adel lakukan sambil memikirkan bagaimana bisa laporan itu selesai hanya beberapa jam.

“Si Mona lagaknya udah kayak senior aja. Baru juga jadi ketua tim,” ujar rekan Adel.

“Hooh, parah banget,” seru yang lainnya lagi. “Kamu tenang aja Del, kita bagi tugas untuk selesaikan laporan. Nanti tinggal disatukan aja.”

“Serius mbak,” ucap Adel. Ia menduga rekan satu timnya tidak mau membantunya menyelesaikan laporan karena dirinya paling muda dan junior.

“Serius dong. Kita kerja tim, kalau salah dan benar ya dampaknya ke semua.”

Adel senang dengan ide rekannya membagi tugas untuk menyelesaikan laporan. Kebagian berfokus pada dokumentasi dan menurutnya tidak sulit, tapi yang menyusun secara utuh menjadi tugas Adel.

“Jam sepuluh kirim ke aku ya, nanti aku gabung dan kirim balik ke kalian untuk kroscek sebelum serahkan ke Mona,” tutur Adel dan semua sepakat dengan keputusan tersebut.

Meninggalkan lobby mall dan fokus pada ponsel hendak memesan taksi online, langkah Adel terhenti mendengar seseorang memanggilnya.

“Mas Abi, kok di sini?” tanya Adel menatap Abi yang perlahan menghampirinya. Masih berseragam OB dilapisi jaket dan gaya khas Abi dengan rambut kuncirnya (mirip-mirip koko beruang, eh, koko panda)

“Mau jemput kamu.”

“Hah, jemput aku.” Adel tersenyum tidak menduga Abi akan melakukan hal itu. “Jemput naik ….” Memikirkan mereka akan pulang naik motor milik Abi, dengan kondisi sedang hamil dan lelah. Meski hal itu mungkin dibayangkan dan diinginkan oleh banyak perempuan yang memuja ketampanan suaminya.

“Kita naik taksi aja ya, aku belum bisa belikan kamu mobil.”

Kembali tersenyum mendengar ucapan suaminya. “Nanti kita beli, nggak usah yang mahal yang penting nyaman.”

“Hm, oke.”

Abi mengambil alih tas milik Adel dan tangan kanannya menggenggam tangan Adel. Berjalan menuju area taksi menunggu. Namun, langkah mereka terhenti mendapati Zahir bertepuk tangan berdiri tidak jauh. Bukan hanya Zahir ada Mona juga.

“Luar biasa, pasangan ini sungguh membuat iri,” ejek Zahir. “Aku baru pulang honeymoon dan bergegas untuk melihat penutupan event, nyatanya terlambat. Tapi malah melihat pasangan bucin ini.”

Adel berusaha melepaskan genggaman tangan Abi. Bukan karena malu, tidak ingin hubungan mereka menjadi masalah di kantor. Namun, Abi malah semakin mengeratkan genggamannya.

“Yaelah, erat banget sih kayak takut diambil orang. Siapa juga yang mau ngambil perempuan bekas orang,” ejek Mona lirih, tapi bisa didengar oleh Adel dan Abi. Zahir tersenyum sinis mendengar ejekan Mona.

“Semoga pernikahan kalian langgeng ya dan jangan mengganggu pernikahanku. Setelah ini kalian jangan berulah dan buat masalah karena aku bisa saja pecat dan hempas kalian,” tutur Zahir sambil bersedekap. “Minggu depan akan diumumkan pergantian direktur dan aku salah satu kandidatnya. Kita lihat apa yang akan aku lakukan denganmu … Abimanyu.”

Tatapan Abi tajam dan tertuju pada Zahir. Dia baru tahu kalau penunjukan direktur baru ternyata lebih cepat. Ide sang papi atau ada pengaruh lain. Kenapa hal sepenting ini ia baru tahu dan kemana Kemal sampai tidak melaporkan masalah ini.

Abi melepaskan tangan Adel lalu menghampiri Zahir menepuk pelan setelan pria itu seakan menghempas debu yang menempel.

“Aku tunggu saat itu,” ucap Abi lalu menoleh pada Mona. “Istriku bukan barang bekas, dia terpaksa karena kalian menjebaknya. Tidak seperti kamu yang rela membuka kedua kaki demi pria ini.”

“Kamu ….”

Adel menghampiri dan menarik tangan Abi. “Kita pulang!”

 

 

1
Siti Dede
Thor mau tanya....Ambil saja suamiku di GN tamat di episode 108 ya?
mmh nengmuti
abi bikin parah
🎃
sosor teros Biii sosorrr terossssss🤣🤣🤣🤣
palang merah euy baru jg dikasih paham dah mau nyosor aja 🤣
Quinza Azalea
next
sunshine wings
Zahir akan masuk RSJ tertekan kerna terlalu ambisius mau jadi pak dirut.. 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️😂😂😂😂😂
sunshine wings
Malunya.. Zahir.. 😏😏😏😏😏
sunshine wings
Kok mikirnya sampe kesitu Adel..
Lagi bucin²nya suamimu..
🥹🥹🥹🥹🥹
Sunaryati
Membiayai anak dari hasil selingkuh ya mau hasil seperti apa, Murni? ya itu hasilnya , tidak menghormatimu dan berbuat salah, namun tidak mau disalahkan, dan Murni tega membunuh bayi hasil jebakan putranya
Nurminah
mantap keturunan pelakor lahirnya anak iblis
Quinza Azalea
next
Felycia R. Fernandez
wow 😳😳😳😳
anak yang terlahir dan dididik dari seorang pelakor mank beda yaaaa...
ngeri bener...gak takut dosa ke orang tua...
ya mau gimana lagi,sepak terjang emaknya aja dia tau,jadi ya hilang rasa hormat anak ke ibunya...
Iccha Risa
Del jgn dong masa mw cerai mas Abi dah cinta, tuh si pengacau kayaknya Kalak telak si janin yg mw jadi senjata malah gugur mungkin tau yg jdi bpakny licik ga ketulungan....
Nurminah
ah seneng banget si anak laki-laki laknat mampus walaupun tidak berdosa anak tersebut tapi anak itu dijadikan bapaknya buat meras orang menunggu kehancuran pelakor peot dan laki-laki iblis
Felycia R. Fernandez
gagal me lobby ya Zahir 😆😆😆😆
ayooook cari cara lain lagi ...
yang lebih dahsyat rencana nya...
yang bisa sekali tepuk kamu dan moda langsung ikutan modar
Felycia R. Fernandez
naaah kan ,baru juga denger udah sakit hati, gimana kamu bakalan rela Abi ganti istri...
ada aja ya pemikiran mu Del 😆😆😆
Purnama Pasedu
pak indra udah tahu,yg asli
Quinza Azalea
emang bener bener be dhe bah si zahir
Sunaryati
Kau akan masuk lubang yang kau gali sendiri, Zahir. Pak Indra sudah bertaubat dan akan membahagiakan Abi, apalagi ibumu berkali- kali mendatanginya untuk minta jabatan untukmu, beliau sudah tidak akan percaya padamu.
Kas Mi: zahir..kapan tobatmu/Grin/
total 1 replies
Sunaryati
Adek pamali istri minta cerai padahal suami baik- baik, tidak mempunyai kesalahan
mmh nengmuti
walah zahir maling teriak.maling ini mh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!