5 Tahun Diana berjuang sampai akhir bencana alam dan serangan zombi ganas. Dia pikir dia bisa hidup sampai akhir kiamat, namun harapan hidup sampai akhir bencana namun harapan nya pupus karena penghianatan dari keluarga, pacar dan sahabatnya, membuat Diana meregang nyawa dengan mengenaskan.
di cabik - cabik oleh hewan mutan yang ganas, dia di cabik - cabik sampai sekarat namun saat diana merasakan sakit nya dia berucap "beri aku kesempatan lagi tuhan aku akan membalaskan dendam ini" ucapnya dalam hati, namun saat dia membuka mata kembali, tiba - tiba dia terbaring di kasur empuk lembut. ruangan itu tidak asing dan dia baru ingat jika itu adalah kamar mewahnya. dia kembali 1 bulan sebelum bencana alam dan serangan zombie terjadi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Emosi Andika
...🖤 Halo Semuanya 🖤...
...Ini adalah Novel terbaruku, semoga kalian suka dengan Novel terbaru ku ini....
...Terima Kasih Dan Selamat Membaca...
...ωωωωωωωωωωωωωωωω...
Diana masuk ke dalam kamarnya, namun dia baru ingat Mansion kan hanya ada dirinya jadi dia langsung berjalan ke halaman belakang.
"apa bisa masuk gak ya?" monolog Diana
Diana berniat ingin memasukan rumah kaca peninggalan nenek nya.
"coba dulu kali ya" ucap Diana sambil menutup mata
masuk
Tringg!!
saat Diana membuka mata rumah kaca itu sudah tidak ada di hadapnya.
masuk
Diana masuk ke Tempat itu, dan dia melihat Rumah Kaca sudah ada di sana dengan indah di tambah dengan langit yang berwarna pink unggu putih biru menjadi satu.
"akhirnya aku bisa menyelamatkan nya" Monolog Diana tersenyum dengan bahagia melihat rumah kaca kesayangan nenek nya bisa dia pindahkan ke Tempat ajaibnya.
keluar
Diana pun kembali ke dalam rumah dengan gembira.
Tiba - tiba bel gerbang Mansion berbunyi.
Dari layar Monitor ternyata yang membunyikan bel adalah Vilo.
Diana langsung membukakan gerbang, Vilo pun masuk dengan 5 mobil mengikuti dari belakang.
Diana keluar dari pintu utama dan menunggu mereka keluar dari mobil.
"Hay" ucap Vilo
"ya, gimana ada?" tanya Diana
"ada lah, kalo gak ada gak mungkin gue ke sini kan" jawab Vilo
"oke kalo gitu, ayo masuk kita ngobrol di dalam aja" ajak Diana
Mereka pun masuk ke dalam mansion.
Vilo dan Diana duduk di sofa sedangkan yang lainya hanya berdiri karena mereka adalah penjaga dan maid baru di Mansion ini.
"oke, ini ada 20 penjaga dan 10 maid yang Lo minta" ucap Vilo.
"oke, Lo Udah kasih tau mereka kan, mereka cuma kerja di sini selama 10 hari" balas Diana
"ya gue udah kasih tau mereka" ucap Vilo
"oke kalo gitu. saya Diana nyonya baru kalian, vila untuk kalian tinggali ada di samping Mansion, di pisah vila wanita dan laki - laki. Untuk penjagaan di bagi dua sif siang 10 dan malam 10 untuk penjaga dan dua lainnya haru ada di ruang monitor karena di sini banyak Cctv oke. Malam hari tidak ada yang boleh masuk ke dalam Mansion kecuali keadaan darurat. Jadi malam hari maid bisa istrahat namun pagi hari jam 5 pagi kalian sudah harus sudah bangun. Apa kalian mengerti?" penjelasan Diana
"mengerti nyonya" serentak
"oke kalo kalian sudah mengerti silahkan kalian simpan barang - barang kalian di vila di samping mansion. Untuk maid hari ini kalian tidak perlu bekerja kembali besok saja, untuk penjaga hari ini kalian mulai bekerja pilih saja untuk siapa malam ini yang berjaga. Dan ingat jangan biarkan masuk siapapun mau dia bilang keluarga orang tua saya atau siapapun itu oke. Dan bilang saja saya tidak ada di mansion" ucap Diana
"baik nyonya"
Mereka pun pergi dari hadapan Diana dan Vilo menuju ke vila samping Mansion
"thanks ya" ujar Diana
"it's oke, yang penting fulusnya benar" ujar Vilo.
"euhhh iya iya" ucap Diana
Diana langsung mengambil ponselnya dan langsung mentransfer sejumlah uang kepada Vilo.
Tringgg!!
"oke thanks ya, kalo begitu gue pulang dulu. Gue jamin mereka bisa jaga Lo dengan baik selama 10 hari" ucap Vilo.
"iya bawel" kesal Diana karena Vilo terus berbicara.
Vilo pun pergi dari Mansion Diana.
Diana pun menutup pintu dan para penjaga baru sudah menjaga rumah Diana sekarang.
Diana masuk ke dalam kamar nya dan mulai makan makanya Kembali.
Walupun sudah dingin tapi Diana tetap memakainya, dia sudah terbiasa makan makanan seperti itu saat bencana alam terjadi sudah biasa makan makan yang sudah dingin dan basi.
...****************...
Di luar Mansion
Tit... Titttttt... Tit.....
Suara klakson mobil terus berbunyi namun tidak ada yang memperdulikannya.
brakk...
"buka apa kalian tuli" teriak Andika
Namun saat Andika melihat lagi, mereka bukan penjaga yang biasanya.
"kalian siapa?" tanya Andika
"kami penjaga baru di Mansion ini. Anda siapa?" tanya Luis komandan penjaga
"hah!! kalian penjaga baru di Mansion ini? Penjaga lama di Mansion ini ke mana?" tanya Andika
"saya tidak tau. Kalau Anda tidak ada. keperluan silahkan pergi dari sini" ucap Luis
"heh kamu di sini hanya penjaga ya, kamu tidak tau siapa saya. Saya adalah ayah Diana, jadi buka sekarang!" ngotot Andika
"maaf tapi nyonya sedang tidak ada di mansion" balas Luis dengan raut wajah dingin
"bohong!! Buka saya mau lihat sendiri" kekeh Andika
Namun Luis tetep diam di tempat dan tidak memperdulikannya.
"SULIS SULIS" terikat Andika
"dia siapa bang?" tanya Tono
"gak tau, biarin aja" balas Luis
Dia terus berteriak di luar seperti orang gila, namun maid yang mengenalnya tak kunjung keluar.
"s!alan di mana mereka!" kesal Andika
Dia merogoh ponselnya di saku celana nya dan menelpon Sulis
"halo, kamu di mana? Saya ada di depan gerbang. Cepat buka, dan kenapa kamu tidak bilang keamanan di Mansion di ganti" omel Andika
"hah! keamanan di ganti dengan orang baru tuan?" kaget Sulis
Semua mantan pekerja Diana mendengar ucapan dari Sulis.
"maksudnya di ganti kemana? apa nyonya Diana sudah mendapatkan pengganti kita" terkejut Wita
Mereka semua terkejut dengan ucapan dari wita, apa itu mungkin.
Baru 2 jam mereka mengundurkan diri, dan Diana sudah mendapat pengganti mereka.
"apa kau tak tau? keamanan di ganti orang - orang yang ku suruh di Mansion tidak ada. Ini sebenarnya ada apa?" tanya Andika dengan emosi.
"emm begini tuan tadi kami mengancam Non Diana agar tidak memecat mata - mata yang anda simpan di Mansion dengan kami mengundurkan diri bersamaan, kami kira Non Diana tidak akan jadi memecat Wika jika kami melakukan rencana itu, namun malah sebaliknya Non Diana malah menyetujuinya dan mengusir kami dari Mansion" jawab Sulis
"B*DOH KALIAN B*DOH, saya sudah katakan beberapa kali jangan buat masalah, sabar sebentar lagi Mansion dan perusahaan akan menjadi milik saya tapi malah kalian hancurkan rencana nya. Akhhhhh" emosi Andika
Andika langsung memutuskan sambungan telepon dan langsung masuk ke dalam mobil dan pergi dari Mansion Diana.
Sedangkan Diana melihat adegan yang sangat iya senangi, kemarahan Andika karena dia tidak bisa mengontrolnya lagi.
Drettt.... Drettt.... Drettt....
Tiba - tiba ada yang menelpon nya, Diana langsung melihat ke arah telepon nya, dan di sana tertulis nama sangat ayah tercinta.
Papah 🖤
Diana pun mengangkat telepon dari Andika
"halo?"
"halo nak, kamu sedang ada di mana?" tanya Andika dengan lembut namun ada penekanan amarah di suaranya
"aku lagi di luar kota pah, aku lagi ada urusan. Emang ada apa?" tanya balik Diana bohong
"kamu di luar kota? Kata maid kamu ada di rumah tadi" jawab Andika
"ah iya tadi aku ada di rumah, tapi aku langsung pergi lagi karena ada acara di luar kota" jawab Diana bohong
"oh, kenapa kamu gak bilang papah kalau kamu ke luar kota? Kan bisa papah temenin" ujar Andika
"Hahahahha gue tau Lo mau ikut sama keluarga Lo kan dan jalan - jalan gratis. Jangan harap" ucap Diana dalam hati
"nak,,, nak" panggil Andika
"ah iya pah maaf, aku lagi di acara temanku dan ini juga acaranya dadakan kalau gak dadakan pasti aku akan ajak papah sama mamah seperti biasa" jawab Diana ingin muntah
"oh. tapi papah mau tanya, kenapa maid sama penjaga di Mansion di ganti nak?" tanya Andika penasaran
"mereka semua mengundurkan diri pah" jawab Diana
"mengundurkan diri? semuanya?" tanya kembali
"ya semuanya" jawab Diana
"lalu kamu tidak menahan mereka?" tanya Andika
"tidak untuk apa, toh mereka juga memperlakukan ku dengan buruk. jadi untuk apa aku mempertahankan orang - orang seperti itu" jawab Diana
"lalu bi Sulis kenapa keluar juga?" tanya Andika terus menerus.
"emmm karena itu kemauan mereka. Aku tidak memaksa mereka keluar dari Mansion tapi mereka yang memutuskannya. Ya aku juga tak bisa berbuat apa - apa" ujar Diana
"eh pah maaf ya aku harus pergi, temanku sudah menjemput" bohong Diana
"oh iya, hati - hati jangan lupa oleh - olehnya" ucap Andika
"hmmm"
Tut!
Diana langsung mematikan sambungan telepon karena sudah mual berbicara lembut kepada baj*ngan itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...