Setelah hubungannya tidak mendapat kejelasan dari sang kekasih. Kapten Prayoda, memutuskan untuk menyerah. Ia berlalu dengan kecewa. Empat tahun menunggu, hanyalah kekosongan yang ia dapatkan.
Lantas, ke dermaga mana akan ia labuhkan cinta yang selama ini sudah berusaha ia simpan dengan setia untuk sang kekasih yang lebih memilih karir.
Dalam pikiran yang kalut, Kapten Yoda tidak sengaja menciprat genangan air di bahu jalan pada seorang gadis yang sedang memarkirkan motornya di sana.
"Sialan," umpatnya. Ketika menoleh, gadis itu mendapati seorang pria dewasa tampan dan gagah bertubuh atletis memakai baret hijau, berdiri resah dan bersalah. Gadis itu melotot tidak senang.
Pertemuan tidak sengaja itu membuat hari-hari Kapten Prayoda tidak biasa, sebab bayang-bayang gadis itu selalu muncul di kepalanya.
Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Ikuti juga ya FB Lina Zascia Amandia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Cemburu dan Kecewa Yoda
Waktu menunjukkan hampir jam enam sore. Yoda melepas lelah sejenak di dalam mobilnya yang pintunya terbuka. Setelah tugasnya selesai, ia kembali ke kesatuan untuk mengambil mobilnya.
Setelah merasa cukup, ia mulai menyalakan mesin mobil. Mobil pun melaju keluar dari kesatuan. Dalam perjalanan, pikiran Yoda tertuju pada Amira. Dia merasa bersalah, sebab tadi keluar dari kampus, Amira tidak bisa dia jemput.
Untuk menebusnya, Yoda merencanakan sesuatu untuk Amira. Malam ini sekitar jam 20.00 Wib, Yoda akan mendatangi kediaman orang tua Amira untuk menyatakan keseriusannya.
Sebelum mobilnya sampai di rumah, Yoda sengaja mampir ke toko bunga. Membeli sebuket bunga dahlia kesukaan Amira.Tidak lupa, di dalamnya diselipkan berbagai macam cemilan kesukaan Amira, karena ia paling tahu makanan kesukaan gadis cantik itu.
"Amira kan suka ngemil. Tapi anehnya dia tidak gendut, kalau gendut pasti dia sangat lucu." Senyum Yoda terbit, dia membayangkan kalau Amira gendut pasti lucu, selain pipinya cubby, jalannya juga pasti akan seperti itik goyang kiri kanan.
"Amira, Amira, kamu memang sangat menggemaskan."
Di tengah kegembiraan hati yang dirasakan Yoda saat ini, sebuah pesan WA masuk hampir bersamaan. Yoda memelankan laju mobilnya, lalu melihat siapa gerangan yang mengirimkan pesan padanya.
"Bang Lahat?" gumamnya mengerutkan kening dalam. Sebenarnya ada lagi pesan masuk, tapi yang Yoda dahulukan dari Lahat dulu.
"Maaf, Dik, abang ganggu. Jika ada waktu, besok berkenan temui abang di kafe Nuansa Alam."
Yoda termenung dalam, ia berpikir keras ada apa gerangan Lahat memintanya bertemu di kafe Nuansa Alam besok?
"Siap, Bang. Kira-kira jam berapa?" Yoda membalas.
"Lepas ashar, sekitar jam 16.00. Bisa?"
"Siap. Insya Allah saya datang."
Yoda mengakhiri perbincangannya dengan Lahat di chat. Meskipun hatinya bertanya-tanya, ia pastikan akan datang besok di tempat yang Lahat janjikan.
Matanya kemudian beralih pada pesan kedua dari nomer yang asing. Nomer yang belum dia simpan di kontak.
Yoda membuka pesan itu, dan apa yang dia lihat? Ternyata foto Amira sedang makan berdua bersama Iqbal di kafe yang sering disambangi Amira. Kafe Stroberi.
Tidak ada adegan berlebih di dalam foto itu, hanya sepasang manusia duduk saling berhadapan dan saling tatap satu sama lain. Sepertinya sang pembidik foto, sangat lihat mengambil gambar, sehingga posisi Amira dan Iqbal tepat sedang menatap satu sama lain.
Rasa cemburu menjalar seketika ke dalam dadanya. Ternyata ketika dirinya tidak bisa menjemput Amira karena sebuah tugas dadakan dari Komandan, Amira rela menerima ajakan pria lain. Itu yang saat ini sedang Yoda rasakan. Rasa marah, kecewa dan cemburu.
Yoda mengusap wajahnya sejenak, hubungannya dengan Amira seakan diuji kembali dengan sebuah penampakan foto Amira bersama pria lain, disaat dirinya sudah resmi jadi kekasihnya.
"Amira, kenapa kamu terima ajakan dia? Atau kamu sengaja menghubunginya untuk menjemput atau gimana?" Yoda bertanya-tanya kenapa Amira bisa bersama Iqbal.
"Aku juga salah, bagaimanapun keadaannya, harusnya aku mengingatkan Amira kalau dia tidak boleh mau diajak pria manapun selain saudara, ayahnya dan aku." Yoda menyesal, karena dia tidak sempat mengingatkan Amira perihal siapa saja yang boleh menjemputnya atau mengajaknya jalan.
Rasa sesal tidak ada gunanya, Yoda segera melajukan kembali mobilnya, kali ini ia arahkan menuju kediaman orang tuanya Pak Harimurti. Yoda memang selalu menghabiskan waktu di rumah orang tuanya apabila hatinya sedang galau, seperti saat ini.
"Yoda, kamu baru pulang. Ada tugas dadakan dari Komandan, ya?" Pak Harimurti seperti sudah tahu kegiatan sang putra di kesatuannya. Bagaimana tidak, kesatuan tempat dinas Yoda merupakan kesatuan yang berada di bawah kesatuannya berdinas. Maka dari itu, apapun aktifitas kesatuan di mana Yoda berdinas, pasti akan tembus ke kesatuan Pak Harimurti berdinas.
"Iya, Pah." Yoda menjawab sambil lalu. Raut wajahnya muram tidak seperti dua hari yang lalu.
"Yoda, kenapa wajahnya muram begitu, dua hari lalu kamu sangat ceria sampai tidak mau cerita sama mama dan papa." Bu Hana sang mama menegur Yoda yang masuk ke rumah dengan wajah yang bermuram durja.
"Nanti Yoda cerita, Ma. Yoda ke kamar mandi dulu, tubuh rasanya gerah." Yoda berlalu menuju kamarnya.
Bu Hana menghampiri Pak Harimurti yang juga merasa heran dengan perubahan sikap sang anak yang pulang dalam keadaan muram.
"Kenapa anak bujang Papa ini? Apakah dia kembali diganggu Serelia? Bukankah Yoda sudah memutuskan tidak akan menunggu," ujar Bu Hana menduga-duga yang sedang menimpa pada Yoda sore ini.
"Papa tidak tahu apa yang sedang Yoda alami hari ini, Ma. Sepertinya dia hanya lelah saja."
"Tidak mungkin, Pa. Mama menduga, Yoda sedang memendam marah dan kecewa. Mama bisa merasakannya," kilah Bu Hana. Wajahnya berubah sedih melihat penampakan wajah putranya sepulang dari kantor.
"Sejak Yoda memutuskan Aika, kenapa kehidupan percintaannya seakan rumit, ya, Pa? Mama pikir hubungan dengan Serelia akan berjalan mulus, tapi nyatanya Yoda dibuat menunggu sampai usia dia sematang ini. Lalu setelah menunggu empat tahun lamanya, Serelia masih saja menunda, parahnya lagi kedua orang tuanya sama sekali tidak ada basa-basi," keluh Bu Hana sedih.
"Mungkinkah semua ini karma yang sedang menimpa putra kita, Pa? Mama merasa setelah menyakiti Aika, percintaan Yoda seakan tidak pernah mulus. Mama harap Aika memaafkan Yoda dan kita. Sebab tanpa maafnya, maka Yoda dikhawatirkan akan seperti ini terus," lanjut Bu Hana diakhiri helaan napas berat.
"Bisa jadi iya bisa jadi tidak. Tapi, papa dengar Aika kini sudah bahagia. Bahkan Yoda pernah cerita pada papa, dia sempat bertemu Aika dan suaminya yang ternyata rekan satu satuan saat dulu Yoda bertugas di Zeni XXX. Mereka sangat bahagia dan telah dikaruniai dua orang anak kembar. Malah Yoda sempat ngobrol dengan mereka. Aika dan suaminya sudah memaafkan kesalahan Yoda dan mereka berbesar hati untuk saling bebaskan," tutur Pak Harimurti panjang lebar.
"Syukurlah. Semoga saja kegagalan hubungan percintaan Yoda setelah putus dari Aika, bukan karena karma."
Pak Harimurti mengaminkan harapan sang istri.
Sekitar jam delapan kurang, Yoda sudah bersiap. Pokoknya malam ini dia harus meminta penjelasan dari Amira, apa sebenarnya yang terjadi. Sebab masalah ini setelah tadi termenung, Yoda harus menyelesaikannya dengan kepala dingin, dengan meminta penjelasan yang sejujur-jujurnya dari Amira.
Yoda keluar kamar, di ruang tengah dirinya sudah mendapati kedua orang tuanya yang tengah menikmati penganan ringan buatan tangan sang mama.
"Yoda, kamu sudah tampan dan wangi, mau ke mana?" tanya Bu Hana menatap takjub sekaligus heran.
"Mama, Papa, malam ini Yoda akan menemui kekasih baru Yoda. Yoda akan bicara langsung pada orang tuanya untuk memberikan anaknya pada Yoda. Doakan Yoda supaya direstui, ya."
Yoda meraih tangan kedua orang tuanya, kemudian diciumnya sebelum ia bergegas, tanpa memberitahukan siapa kekasih baru yang dimaksud.
"Yoda, siapa kekasih barumu itu, Nak?" Pak Harimurti bangkit seperti ingin mengejar Yoda karena pertanyaannya sepertinya tidak terdengar Yoda.
"Papa, sebaiknya doakan Yoda sukses seperti apa yang dimintanya barusan," ujar Bu Hana menenangkan sang suami.
Pak Harimurti kembali duduk dan berusaha tenang, dalam hati ia berdoa semoga harapan sang putra terkabul.
"Siapa kekasih baru Yoda?" batin Pak Harimurti penasaran.
semoga amira yoda lolos babak 40🤲🤲🤲🤲🤲
Semoga dokter Serelia gak buat ulah ya 😡🙏🏻
bisa bahaya