NovelToon NovelToon
Salah Kamar

Salah Kamar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat
Popularitas:575.2k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Rupanya salah masuk kamar hotel saat liburan membuat Gia Adrian harus rela terjebak dalam sebuah pernikahan konyol dengan pria asing dan begitu juga dengan Gio Hadikusumo terpaksa menerima pernikahan tersebut padahal dirinya merasa tak melakukan apapun.

"Aku tidak mau menikah dengan gadis manja dan liar sepertinya," ucap pria tampan nan macho dengan pandangan sedingin es gunung himalaya tersebut.

"Ck, kamu kira aku juga mau menikah dengan pria dingin dan kolot sepertimu? hidupku pasti akan penuh sial nanti," umpat Gia menolak mentah-mentah pernikahannya. Ia masih sangat muda dan masih ingin bersenang-senang.

"Pokoknya kami tidak ingin menikah, kami hanya salah masuk kamar!" ucap mereka bersamaan saat kedua orangtuanya memaksakan sebuah pernikahan demi menjaga nama baik keluarga masing-masing.

Gia anak gaul metropolitan, kaya raya dan manja serta gemar hang out bisakah bersatu dengan Gio pria kepulauan yang dingin dan serius yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat keluarga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali bertemu pria asing

"Tidak bisakah kalian sedikit tenang? mengganggu saja,"

Seorang pria yang sebelumnya tertidur diatas pasir nampak beranjak bangun ketika Gia dan teman-temannya berkejaran disekitar sana hingga membuat mereka sontak menoleh ke sumber suara.

"Pria itu?"

Nadia dan Moana nampak tertegun ketika melihat seorang pria dengan kemeja putih terbuka dipadukan celana pendek selutut hingga menampakkan perutnya yang kotak-kotak menatap tajam kearah mereka bertiga.

"Tempat ini bukan milik kalian pribadi, bisakah sedikit menghormati pengunjung lain?" imbuh pria itu lagi yang sepertinya merasa terganggu dengan tingkah ketiganya.

Gia yang tersinggung pun segera melangkah mendekat tak peduli kedua temannya mencoba menahannya. "Gia, ayo kita pergi saja dari sini!" ajak Moana sedikit khawatir mengingat mereka adalah orang asing di tempat ini, bagaimana jika pria itu orang jahat pasti akan terjadi sesuatu dengan mereka mengingat ketiganya benar-benar pergi liburan tanpa minta pengawasan orang tua sebab benar-benar ingin bebas.

Gadis itu tak peduli dengan ajakan teman-temannya justru jiwa labraknya makin menggebu-gebu menatap pria yang berada tak jauh dari mereka itu.

"Aku sudah membayar mahal tempat ini, mau aku berteriak sekencang mungkin tidak ada yang berhak melarangku apalagi orang asing sepertimu." tegas gadis itu seraya menunjukkan jarinya tepat didepan wajah pria itu tanpa rasa takut sama sekali justru seakan sedang mengibarkan bendera perang.

Pria tampan bernama Gio itu pun langsung menatapnya sinis. "Aku tak peduli kamu sekaya apa tapi jika tak bermoral itu tak ada harganya di mataku," tegasnya seraya menjauhkan jari telunjuk gadis itu dari hadapannya.

Menatap penampilan gadis itu sejenak yang terlihat seksi dengan bikini yang dibalut kemeja tipis hingga membuat Gia sontak merapatkan kemejanya. Kemudian pria itu pun berlalu pergi dari sana seraya membawa kantung sampah di tangannya.

Gia yang merasa baru kali ini dihina oleh seorang pria pun langsung mengepalkan tangannya, siapa pun pria itu ia harus memberikannya pelajaran.

"Oh astaga Gia bukankah dia pria yang tak sengaja menolongmu di bar waktu itu?" Nadia yang baru teringat nampak tak percaya, bagaimana bisa kebetulan seperti ini padahal mereka sudah pergi ribuan kilometer dari kotanya tersebut.

"Benar, pantas saja wajahnya seperti tak asing ngomong-ngomong dia sangat tampan ya dan perutnya oh astaga rahimku langsung hangat saat membayangkan menyentuhnya pasti terasa liat sekali apalagi bagian baw ...." Moana langsung menghentikan ucapannya ketika Gia menatapnya.

"Apa?" ucap gadis itu dengan mata melotot.

"Ti-tidak ada Gia," sahabatnya itu pun nampak salah tingkah.

Gia adalah putri salah satu orang terkaya di kotanya bahkan kekayaan keluarga mereka tak sebanding jadi selama ini keduanya selalu mengikuti ucapan gadis itu.

"Lagipula apa kalian yakin dia pria waktu itu?" ucap Gia sembari menatap kepergian pria itu.

Nadia dan Moana pun kembali memperhatikan pria yang kini terlihat memunguti beberapa sampah yang ada di bibir pantai, sebelumnya mereka hanya fokus kepada tubuh tegap pria itu tanpa memperhatikan apa yang dilakukannya.

"Benar Gia, sepertinya mereka beda orang." sahut Nadia, pria yang ia temui di club malam waktu itu berpenampilan sangat parlente layaknya seorang pengusaha kaya raya bukan pembersih sampah sepertinya.

"Sepertinya dia hanya pekerja kebersihan disini," timpal Moana menanggapi. Bukankah di dunia ini memang banyak sekali kemiripan?

Gia hanya menggeleng kecil menatap kedua temannya itu lalu pandangannya kembali kearah pria yang hampir hilang dari pandangan matanya tersebut, awas saja jika nanti mereka bertemu kembali jangan panggil namanya kalau tak bisa membalasnya.

Akhirnya ketiganya pun memutuskan kembali ke hotel karena sudah malas menunggu sunset tiba, mereka segera membersihkan dirinya lalu dilanjutkan makan malam bersama.

"Gia, apa kamu tahu diujung pulau ini katanya ada danau yang masih sangat alami, bagaimana jika lain kali kita datang kesana?" tawar Nadia ditengah mereka makan malam di restoran yang ada di hotel tempatnya menginap.

"Aku sedang tidak mood," sahut gadis itu menanggapi, sepertinya kejadian di pantai sore tadi masih membuatnya kesal.

Bagaimana tidak, sudah lama sekali ia ingin menikmati sunset namun gara-gara pria asing itu suasana hatinya jadi memburuk.

"Ayolah Gi, kita sudah jauh-jauh datang kesini jangan hanya karena kejadian receh tadi sore kita jadi membatalkan semuanya lagipula aku yakin kita takkan bertemu dengan pria itu lagi." Nadia berusaha membujuk sahabatnya tersebut.

"Kejadian receh kamu bilang? bahkan dia mengatakan aku tidak bermoral," Gia kembali bersungut-sungut.

Gadis itu memang selalu tak terima ketika harga dirinya direndahkan oleh orang yang bahkan benar-benar tak mengenalnya dengan baik.

"Baiklah jika kita bertemu pria itu lagi akan ku tonjok dia biar kamu puas," bujuk Nadia lagi dan itu membuat Gia langsung tersenyum menatapnya.

"Memang kamu berani?" ucapnya tak percaya.

"Tentu saja tapi aku tidak jamin jika tak meleleh duluan habis dia cakep sih," balas Nadia sembari terkekeh dan Gia hanya menggeleng kecil menanggapi.

"Tapi dia hanya seorang petugas pembersih sampah Nad lagipula di ibukota kamu bisa mendapatkan 100 pria sepertinya jika mau," timpal Moana mengingatkan.

Bagaimana pun juga mereka memiliki standar pasangan yang setara apalagi gaya hidup mereka yang tinggi jadi tidak mungkin asal mencari pasangan.

"Benarkan Gia?" imbuhnya menatap sahabatnya tersebut.

"Tentu saja," Gia mengangguk setuju karena begitu pun dirinya juga sama seperti mereka.

Sejak kecil ia diperlakukan dengan baik oleh kedua orangtuanya bahkan apapun yang ia mau selalu di turuti jadi mana mungkin ia mencari pasangan yang tak sanggup melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh orang tuanya.

"Oh ya kata petugas resepsionis diatas ada bar jadi bagaimana jika kita pergi kesana setelah ini?" ucap Moana lagi menatap sahabatnya itu bergantian.

"Boleh juga," sahut Nadia ditengah kunyahannya lalu beralih menatap Gia.

"Bagaimana denganmu Gia?" ucapnya ingin tahu pendapat sahabatnya tersebut.

"Ini hari libur kita jadi kurasa tak ada jam malam untukmu," imbuhnya mengingatkan.

"Kenapa tidak," Gia pun tanpa berpikir panjang langsung menyetujui ide mereka untuk pergi ke bar dan beberapa saat kemudian disinilah kini ketiganya berada.

Disebuah bar yang terlihat tak begitu ramai mengingat hanya khusus bagi pengunjung hotel maupun para wisatawan disekitar sana saja yang datang mengingat tempat tersebut jauh dari pemukiman warga.

Ketiganya kini nampak asyik menari di lantai dansa mengikuti irama musik yang dimainkan oleh seorang DJ tak peduli menjadi tontonan beberapa pengunjung disana, masa muda memang masa yang paling menyenangkan dan mereka benar-benar memanfaatkannya dengan baik sebelum kehidupan dewasa menguasai hari-harinya namun tanpa mereka sadari terlihat seorang pria mengawasinya dari tempat duduknya dengan pandangan sedingin es.

"Benar-benar murahan dan juga liar,"

1
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
panggil "nyonya Gio" ya klo sampe itu terjadi Gi 🤣 oh astagah Gi, kau sllu saja melanggar sumpahmu😏
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
kau yang membuang Gi, kalo kamu lupa☺️
༄༅⃟𝐐🐍ɠ૨εεɳᚑ🏘⃝Aⁿᵘ𝐙⃝🦜
catatan Gi catatan😒🚶🏻🏃🏻
Jingga Pelangi
yg ada Lo yg bikin gempa sendiri dirumah baru Gio 😄😄
Aprisya
ada banyak arti gempa loh gi,,, yang bikin enak2 juga disebut gempa🤣🤣🤣🤣
nur adam
lnjt
Salim ah
kk bolah nambah bab lagi🙄 karna cerita ini bikin greget sama 2G
klu cuman satu bab masih kurang Thor, jangan buat kita" penasaran donk
GiZaNyA
lama2 si Gia bakalan nekat dateng kesana malem2 buat nego rumah.. 😁😁😁
Radya Arynda
sabar gia,,, semangaaat,,,,,
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
sryharty
coba kamu datang nya sendiri gi
ga bawa Adit
terus bikin penawaran nya di kamar
abis itu puaskan pak suami dan kamu pun puas
yakin banget dah langsung tuh tanah langsung jadi milik kamu,,karena Memeng tanah itu udah di persembahkan buat kamu
sryharty
suamimu berubah jadi si rimba GI
Sugiharti Rusli
dan rumah itu dipersembahkan Gio buat kamu istrinya kali Gia, udah gitu malah ngaku" si Adtya tunangannya lagi🙉🙉🙉
Sugiharti Rusli
padahal kan kalo dia mau menikah lagi, dia harus urus surat cerai terlebih dahulu sama kamu Gia😄😄😄
Sugiharti Rusli
hadeh Gia kamu dengan asumsimu sendiri tentang si Gio yang kamu pikir sudah menikahi si Rania😁😁😁
ardiana dili
lanjut
Cicih Sophiana
Gi percaya deh sama Gio cintanya hanya untuk kamu sekarang ini... dan rumah itu rumah masa depan nya dgn kamu dan anak anak kamu Gi... jgn terlalu memikirkan yg gak gak tentang Gio... krn cinta Gio bukan Rania lg tp kamu masa depan nya...
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
wah ada nya gempa ranjang kalo tau itu beneran buat mu gia 🤭..

si medit drama nya bagus juga ya ..sok2an cool datar lempeng gitu
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
coba saat debat itu jangan ada yg langsung pergi, supaya tidak terjadi ke salah pahaman berlarut-larut.
Nurika Hikmawati: Halo sahabat pembaca,

Aku baru saja menulis novel terbaru. SIAPA AKU DI SISIMU

Bercerita tentang seorang wanita yang baru terbangun dari koma, dan tiba-tiba sudah memiliki suami.

Mampir yuk, semoga sesuai dengan genre kamu.

Terima kasih 🙏🏻
total 1 replies
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Muehehwee iya kan kalau rumah mewah itu memang buat sang istri tercinta wkwkwkwkwk..
Jangan2 ini ada konspirasi elit internal dari Jiro sama Gio juga 🙊...
Jiro memberikan tantangan berupa misi yang di luar nalar buat Gia...
Impossible juga kan kalau keluarga Adrian tidak mwngetahui siapa pemilik lahan itu..
Terutama buat Jiro dan Pak Gerrad...
Adakah mereka bermain drama untuk yang kesekian kalinya, sudah kong kali kong seperti misi jebakan pernikahan kemarin 😂😂...
Dengan Gia yang mau turun tangan langsung meninjau lokasi kawasan yang diinginkan oleh Jiro, ada harapan dari keluarga kalau ternyata Gio masih menginginkan dan memperjuangkan Gia..
Meski dengan cara yang anti mainstream..
Mereka ingin jika Gia pelan2 akan tahu dengan sendirinya ..
Komen dengan panjang kali lebar kali tinggi dari reader 😂...
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
wkkwkwkkwwk otak mu sudha kotor gia🤭🤭🤭🤣🤣🤣🤣🤣🤣

weehhhh nona adrian yakin ni gk bkalan dtang lgi krmh suamimu🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!