seorang gadis muda yg tidak sengaja bertemu dengan tuan muda yg seorang mafia. pertemuan yg tidak sengaja, lalu di pertemukan kembali dengan ada nya perjodohan di antara ke dua nya. nikah paksa pun terjadi, namun di antara kalian hanya terjadi seperti sebuah kontrak. bagaimana cerita nya??? ikuti terus cerita nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 05 (pernikahan mendadak)
kalian pun akhirnya tiba di restoran itu. kau, ayah dan ibu mu pun masuk bersama. menuju tempat dimana teman ayah duduk, pada saat sampai. kau hanya melihat 2 orang, yaitu pasangan suami istri. dia adalah teman ayah. ayah mu pun langsung memperkenalkan mu dengan teman nya itu
"Laura, beri salam kepada teman ayah. dia adalah Carlo Leonardo dan juga istrinya Elena Beatrice. "
kau pun membungkuk "halo paman, bibi. aku Laura, senang bertemu dengan kalian. " ucap mu melempar senyum
"ooh manis nya. jangan sungkan sayang, kita akan segera menjadi keluarga. " ucap bibi Elena
"duduk lah, aku sudah pesan kan makanan dan minuman yg terfavorit di sini. " ucap paman Carlo
setelah ayah dan ibu mu duduk, kau pun baru duduk "oiya, dimana... " tanya ayah mu dan memainkan mata nya pada teman nya itu
"aah iya benar, hampir lupa. " paman Carlo pun tertawa "dia sedang ke toilet sebentar, biasa lah anak muda. mungkin dia sedikit tegang" ucap paman Carlo lagi, dan mereka pun kembali tertawa
bibi Elena diam-diam memperhatikan mu "ayo di makan sayang, kau sedang tidak diet kan? " ucap nya membuka obrolan
"tentu tidak bibi. " jawab mu tidak lupa dengan senyuman
"maaf ya, pertemuan kita sedikit tertunda. maklum lah, putra kami sedikit susah di atur. " ucap nya lagi
kau pun hanya tersenyum sembari mengunyah makanan mu "tidak apa-apa, setelah menikah biasa nya para pria akan berubah. " ayah mu mewakili
"ooh itu dia sudah datang" ucap bini Elena sembari memandang ke arah putra nya itu. kau pun tidak minat untuk melihat nya, dan melanjutkan makan.
saat tiba di hadapan mu "ooh halo paman, bibi. maaf aku membuat mu menunggu"
ayah dan ibu mu pun berdiri dan memberi salam, kau pun ikut berdiri tanpa melihat ke arah nya "tidak apa-apa. Laura, kenalkan. "
"aah iya ayah. " kau pun terpaksa melihat nya
"Hai, aku Vino. " sembari mengulur kan tangan nya.
"dia, pria tidak tau terimakasih itu. sungguh. " ucap mu dalam hati masih melihat nya, saat tangan ibu mu menyenggol. baru kau sadar dan meraih tangan nya "ooh maaf. hai, Laura. " ucap mu dengan terbata-bata
kalian pun kembali duduk "waah, seperti nya ketampanan putra ku membuat putri mu lupa masih ada kita di sini. " ucap paman Carlo dengan gembira
"benar. tenang saja, kalian masih punya banyak waktu. " sambung ayah mu
kau pun hanya diam tidak menjawab, hanya mendengarkan mereka mengobrol dan tertawa.
pembicaraan terakhir adalah, soal pertunangan mu dan Vino yg akan di lakukan sebulan setelah pertemuan itu. kau pun hanya bisa pasrah mendengar nya, kau menerima semua yg ayah mu katakan.
malam itu, kau pun sengaja di tinggal oleh kedua orang tua mu. begitu juga sebaliknya, mereka berfikir bahwa kalian berdua perlu waktu untuk memperkenalkan diri satu sama lain.
saat itu, kau duduk di ruang terbuka yg ada sisi lain restoran itu. sambil melihat music orkestra sedang berlangsung, dari arah belakang sebuah suara membuyarkan konsentrasi mu
"anggur.... " Vino menyodorkan gelas yg berisi anggur kepada mu. kau pun hanya menerima nya tanpa mengatakan apa pun, kau meminum nya sedikit tanpa melihat ke arah nya "aah, aku hutang terimakasih pada mu. terimakasih untuk malam itu, kau sudah mau membantu dan terimakasih kau juga sudah merawat luka ku. "
"ooh, tidak masalah. " ucap mu ketus
"seperti nya, kau sangat menerima perjodohan ini!?? " ucap nya lagi
"apa terlihat di wajah ku!?? " kau pun melihat nya
Vino diam sesaat melihat kau menatap nya "hemm, kau hanya mengiyakan yg di katakan ayah mu dan ayah ku. "
"apa aku punya pilihan lain selain menerima nya. jika bisa, aku bahkan tidak ingin bertemu dengan mu malam itu. " ucap mu lagi dengan nada yg ketus
"nada bicara mu sangat sopan dan anggun di hadapan orang tua ku. tapi di sini" protes Vino
"hemm, aku tidak perlu terlalu sopan padamu kan!?? " ucap mu berjalan meninggalkan nya
kau pun menunggu nya di pintu keluar, saat dia mengambil mobil nya. kau pun masuk dan duduk di sebelah kursi kemudi. Vino langsung mengemudikan mobil nya itu, kau hanya memandang ke arah luar jendela tanpa bicara lagi.
"kau tau, aku juga tidak suka perjodohan ini. tapi aku tidak bisa menolak permintaan mereka, karena hanya mereka yg aku punya. " Vino mencoba memulai obrolan dengan mu "namaku Alvino Leonardo, maaf saat di lobi waktu itu. aku sudah membuat mu dalam kesulitan. "
kau pun mulai merespon nya "Laura Agnese. tidak apa-apa, hanya saja. lain kali, jangan bergerak sendiri, kau tau kak dunia mafia sangat kejam. kau bisa saja mati di tangan musuh. " ucap mu mengingat kan
"kau sepertinya banyak tau tentang dunia mafia. apa pernah terjun ke dalam nya, atau memang... "
"tidak, aku hanya tau begitu saja. tidak banyak juga, di kota ini. siapa yg tidak tau permainan gelap. " kau pun melihat nya dan tersenyum sinis
"woow, permainan gelap." ucap nya tertawa kecil
******
setelah malam itu, Vino pun sering datang menemui mu di rumah. karena kalian harus memilih gaun untuk bertunangan, dan juga kedekatan kalian juga penting.
namun, semua tidak yg terlibat di depan ayah dan ibu mu. juga sebaliknya. kau dan Vino benar-benar menjaga jarak. tidak sering mengobrol atau sekedar menanyakan kabar.
tiba lah di saat besok pertunangan kalian akan di lakukan, kau pun mendapati sebuah berita yg sudah beredar bahwa kau dan Vino akan menikah esok hari. melihat berita itu, kau sontak terkejut. kau pun mencari ibu mu, namun tidak menemukan nya. seperti nya, ayah mu melihat mu mencari seseorang. jadi dia pun menghampiri mu
"ada apa Laura!?? " tanya ayah mu dari arah belakang
"ouh ayah, apakah kau melihat ibu!? "kau sedikit panik
"ibu mu sedang keluar. ada apa mencari ibu mu!?? " tanya ayah mu lagi
kau pun terdiam sebentar, dan menunjukkan berita yg sudah beredar di luaran sana "apa maksud nya ini ayah!?? "
ayah mu pun mengambil ponsel mu, dan melihat berita nya. dia menghela nafas panjang, dan duduk di sofa. kau pun turut serta "besok bukan pertunangan mu, tapi pernikahan mu Laura. ayah dan paman Marco sudah memutuskan bahwa kalian akan langsung menikah. " ucapan ayah mu terdengar tegas
"tapi ayah, bukan kah seharus nya aku juga harus tau tentang ini. karena aku yg akan menjalani nya. " ucap mu penuh kesedihan
"sekarang kau juga sudah tau kan. Laura, mengerti lah. teman ayah itu bukan lah orang yg akan memperlakukan menantunya dengan tidak baik. ayah yakin ini adalah keputusan yg baik untuk mu. " ucapan ayah mu melembut
"tapi itu ayah nya kan yah, bagaimana dengan putra nya. apa kah ayah tau kalau Vino akan memperlakukan ku dengan baik. " bantah mu
"hentikan Laura, jangan berdebat dengan ku. apa kau fikir aku akan menjerumuskan mu ke dalam kubangan lumpur, aku melakukan semua ini untuk kebaikan mu. berfikir lah dewasa Laura. " ayah mu pun meninggalkan mu begitu saja. dan kau hanya bisa menangis saat itu.