Awalnya Andien begitu dingin pada seorang pria tampan yang sedang melakukan kkn di wilayah tempat tinggalnya.
Reza yang begitu terpukau dengan kecantikan Andien berusaha mendekati gadis itu dengan segala cara.
Ketika Reza mampu menaklukkan hati Andien hingga gadis ini hamil. Sayangnya Reza ingkar dengan janjinya saat merenggut kesucian Andien.
Gadis ini akhirnya meninggalkan tanah air dan menerima bea siswa dari universitas luar negeri yang pernah ia daftar. Di sanalah ia melahirkan bayi kembar empat yang merubah hidupnya menjadi wanita tangguh mengurus ke empat anaknya.
Tujuh tahun berlalu, Reza dipertemukan kembali dengan Andien ketika keempat anaknya tercatat sebagai bocah jenius yang mampu menciptakan alat perekam digital yang mampu menembus pasar gelap bagi para mafia.
"Apakah Andien akan memaafkan Reza yang pernah mengabaikan permohonannya?"
"Apakah Reza mau mengakui kepada dunia untuk anak kembar empat yang pernah ia minta untuk digugurkan?"
Ikuti perjalana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
35. Senjata Makan Nyonya
Di ruang kerja orang nomor satu itu terlihat berbagai macam hiasan dinding dan bendera berbagai negara yang menjadi tempat kunjungan sang penguasa di setiap negara yang menjadi tempat pertemuannya, termasuk Indonesia.
Baru saja Andien duduk dengan Calista di ruangan itu, ketiga anak kembar lainnya sudah dibawah masuk oleh para pengawal yang menjaga mereka tadi.
Ketiganya langsung memeluk ibu mereka dengan erat.
"Maafkan mama sayang!" Sudah membuat kalian menunggu terlalu lama." Andien mengelus pipi Camilla dan mengelus kepala dua putranya.
"Apakah mereka kembar empat?" Tanya pria hebat itu setelah melihat wajah keempatnya mirip.
Tapi kemiripan keempatnya lebih membaur antara wajah Andien dan Reza. Itulah mengapa Reza sulit mengenali keempat anaknya yang ternyata kembar.
"Iya Tuan!" Ucap Andien membenarkan tebakan tuan penguasa yang bernama Edgar.
"Apakah kamu sudah mengetahui kejeniusan keempat anakmu?"
"Sudah Tuan!" Beberapa bulan yang lalu sebelum kami bertolak ke Indonesia, menjenguk ibu saya yang sedang sakit, tapi sekarang keadaannya sudah lebih baik setelah menjalani operasi bypass pada jantungnya." Cerita Andien.
"Maafkan kami nona Andien!" Saya terpaksa mengambil waktu liburmu yang tersisa dua hari lagi. Tapi saya akan menggantikannya dengan kompensasi satu tahun gaji beserta bonus akhir tahun." Ucap tuan Edgar.
"Terimakasih atas kemurahan hati anda Tuan!" Ucap Andien.
"Saya harap anda bersedia mengijin kami untuk menguji intelejensi keempat anak anda." Pinta tuan penguasa itu.
"Apa konsekuensinya untuk keempat anakku jika tuan mengetahui kejeniusan mereka?"
Karena kalian tinggal di negara ini, berarti anak-anakmu adalah aset bangsa ini. Kami akan menyekolahkan mereka pada bidang yang mereka sukai sesuai kemampuan mereka dan mungkin mereka akan disejajarkan dengan anak SLTA ataupun mahasiswa." Ucap tuan penguasa yang tidak ingin menyia-nyiakan kemampuan keempat anak ini.
"Jika itu tidak mempengaruhi tumbuh kembang mereka sebagai anak-anak, saya tidak masalah tuan." Ucap Andien setengah kuatir.
"Tidak usah cemas nona Andien!" Mereka akan didampingi oleh orang-orang profesional, seperti dokter psikologi anak," Ucap Tuan penguasa.
Setelah panjang lebar mereka berbicara tentang apa saja dan beberapa pertanyaan yang cukup sulit diajukan oleh tuan penguasa, di jawab dengan mudah oleh keempatnya, walaupun Calista yang lebih mampu mengulasnya lebih detail apa yang menjadi jawabannya.
Setelah beberapa saat, tuan penguasa meminta ijin kepada Andien untuk berbicara berdua dengan Calista karena masih ada utang janji dengan Calista dan utang penjelasan bocah autis yang jenius itu.
Andien keluar dari ruangan itu dengan mengajak ketiga anaknya. Sementara Calista siap mendengarkan apa saja yang akan disampaikan oleh tuan penguasa.
"Calista!"
"Iya Tuan penguasa!" Ucap Calista tanpa embel nama orang nomor satu negara tersebut.
"Bagaimana kamu bisa mengembalikan semua dokumen rahasia milik antariksa negara ini yang sempat dicuri oleh haters?"
Calista menjelaskan dengan menulis apa yang menjadi kode akses yang ia masukkan ke dalam komputer raksasa itu dan cara mengetahui password dari haters tersebut agar wajahnya bisa terlihat dengan jelas dengan bantuan satelit yang sudah diatur sedemikian rupa oleh Calista. Karena haters ini sangat jenius.
Tuan penguasa menyimak penjelasan gadis cantik itu tanpa melewati satu katapun karena kelihatannya sedikit rumit dengan metode yang diberikan oleh Calista untuk mengunci lagi dokumen negara yang sempat di curi oleh haters tersebut.
Setelah mengulangi lagi penjelasannya lebih rinci, baru tuan penguasa itu memahaminya. Ia pun menatap wajah cantik Calista dan mencium pucuk kepala gadis itu sebagai bentuk terimakasih dan apresiasinya pada gadis yang sangat jenius itu.
"Apa cita-citamu Callista?"
"Menjadi tim investigasi!"
"Apakah kamu senang belajar kasus kriminal?" Tanya tuan penguasa heran dengan gadis yang tidak kenal takut ini.
"Aku hanya ingin belajar pola perilaku manusia yang setiap saat berubah-ubah dalam melakukan pembunuhan terhadap korban." Ucap Calista.
"Apakah kamu ingin mengurangi kejahatan kriminal?"
"Bukan mengurangi kejahatan, tapi membasmi mereka sampai pada akar-akarnya." Ucap Calista tegas.
Tuan Edgar menarik nafasnya dengan susah payah mendengar ucapan bocah Lima tahun ini dengan perasaan kagum.
"Sekarang, apa yang kamu inginkan dariku sesuai dengan perjanjian kita tadi?" Tanya Tuan Edgar.
"Aku ingin menemukan ayahku karena mamaku tidak pernah memberi tahukan keberadaan ayahku sejak kami hadir di muka bumi ini."
"Apakah kamu ingin aku menyelidiki keberadaan ayahmu?"
"Tidak perlu repot-repot menyuruh anak buahmu, tuan penguasa. Aku hanya ingin menciptakan aplikasi untuk mendeteksi kejahatan yang mulai marak di negara ini." Ucap Calista.
"Apakah kamu ingin aku mengesahkan aplikasi ciptaan kamu itu?"
"Betul sekali Tuan penguasa, aku minta bantuanmu untuk mengakui kami sebagai anak jenius penemu Secret Detektor.
Dengan cara itu, kami bisa memancing ayah kami menemukan kami, bukan kami yang menemukannya.
Anda cukup mengerahkan media untuk ikut memperkenalkan kami pada dunia atas kesuksesan kami menciptakan aplikasi itu." Ucap Calista.
Lagi-lagi, tuan penguasa menggeleng kepalanya sebagai bentuk kebanggannya pada bocah yang terlihat seperti orang dewasa yang sedang memberikan presentasi dalam penciptaan aplikasi baru yang menguntungkan negaranya.
"Apakah aplikasi itu bisa di jual bebas?" Tanya tuan penguasa.
"Anda yang akan menjual pada negara yang membutuhkan aplikasi itu kecuali tanah airku yang tidak boleh Anda jual kepada negaraku karena aku akan memberikan aplikasi itu kepada mereka." Ucap Calista.
"Baiklah Calista, kita deal. Aku akan membantu kalian untuk menemukan ayah kalian melalui perkenalan aplikasi itu. Tapi butuh berapa waktu untuk menyelesaikan aplikasi ciptaan kamu dan ketiga saudara kembarmu itu?"
"Insya Allah, paling cepat setahun tapi paling lama dua tahun setelah melakukan uji coba kinerja aplikasi itu di lapangan." Ucap Calista.
Keduanya bersalaman layaknya kedua orang dewasa yang sedang menandatangani kontrak kerja sama. Calista pamit undur diri untuk kembali ke rumahnya setelah menempuh perjalanan jauh dan harus menjalani serangkaian kegiatan di luar rencananya tapi membawa manfaat untuknya karena ia bisa banyak belajar menyusun komponen apa saja yang dibutuhkan aplikasi ciptaannya nanti.
Di tempat berbeda, ayah keempat bocah kembar ini sedang menghadiri pesta ulang tahunnya Monika.
Monika yang melihat Reza segera menghampiri pria tampan itu dengan penampilan yang begitu memukau banyak gadis.
"Selamat malam Reza!" Sapa Monika dengan suara manja mendayu-dayu.
"Malam!" Selamat ulangtahun Monika." Ucap tuan Reza penuh wibawa sambil menyodorkan tangannya untuk menyalami gadis yang pernah ditolaknya menjadi istrinya lima tahun lalu.
Monika tidak begitu suka dengan menjabat tangan Reza tapi melain pelukan dan ciuman hangat.
Reza yang sudah mengantisipasi hal ini terjadi langsung mundur beberapa langkah untuk menjauhi jangkauan tubuh Monika.
Dalam sekejap Monika hampir jatuh karena menginjak gaunnya sendiri yang tanpa lengan itu hingga memperlihatkan aset berharganya di hadapan banyak tamu.
Melihat itu sang asisten pribadinya langsung memeluk tubuh sang bos agar Monika tidak begitu malu dan dalam sekejap lampu di dalam ruangan itu sengaja dipadamkan.
Monika segera dievakuasi ke dalam kamar hotelnya, sementara Reza berusaha segera kabur dari tempat itu karena tidak ingin berurusan dengan Monika.
Ndak usah marah...yg jelek buang ke sampah aja ya....🤭🤭🤭🤗🤗
semoga kesehatan dan keselamatan iman dan ilmu u kita semua...🤲🤲..aamiin
semangat trs Thor...💪💪💪..♥️♥️
Terima kasih juga mbak Author sudah di ijinin baca sampai Tamat 🙏👍❤