NovelToon NovelToon
BAYANGAN DALAM MELODY

BAYANGAN DALAM MELODY

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / BTS / Persahabatan
Popularitas:774
Nilai: 5
Nama Author: JM. adhisty

"Persahabatan adalah ikatan yang tak terpisahkan, hingga cinta datang dan menjadikannya sebuah pilihan."

Kisah ini berputar di sekitar dinamika yang rapuh antara dua sahabat karib yang datang dari kutub kehidupan yang berbeda.

Gabriella, gadis kaya raya dengan senyum semanis madu, hidup dalam istana marmer dan kemewahan yang tak terbatas. Namun, di balik sampul kehidupannya yang sempurna, ia mendambakan seseorang yang mencintainya tulus, bukan karena hartanya.

Aluna, gadis tangguh dengan semangat baja. Ia tumbuh di tengah keterbatasan, berjuang keras membiayai kuliahnya dengan bekerja serabutan. Aluna melihat dunia dengan kejujuran yang polos.

Persahabatan antara Gabriella dan Aluna adalah keajaiban yang tak terduga
Namun, ketika cinta datang mengubah segalanya
Tanpa disadari, kedua hati sahabat ini jatuh pada pandangan yang sama.

Kisah ini adalah drama emosional tentang kelas sosial, pengorbanan, dan keputusan terberat di antara cinta pertama dan ikatan persahabatan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JM. adhisty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TENTANG JUSTIN & ARJUNA

Melodi Tersembunyi di Balik Rasa Minder

Justin, adik dari Aluna, adalah sosok yang kontras di SMA Sinar Abadi.

Secara fisik, ia adalah seorang idola—tinggi, tampan, dan memiliki pembawaan yang tenang. Secara bakat, ia adalah seniman—suaranya merdu dan ia memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan lagu dengan gitar usangnya.

Namun, di dalam hatinya, Justin hanyalah seorang remaja yang didera rasa minder karena status ekonominya.

Pagi hari di sekolah, Justin selalu memilih sudut di taman belakang yang jarang dilewati. Di sana, ia bisa memainkan gitar sambil menyempurnakan melodi. Tempat itu adalah satu-satunya tempat ia merasa bebas.

Di sinilah Ariana, adik Axel, sering menemukannya. Ariana, yang tulus mengagumi bakatnya, tidak pernah memperlakukannya berbeda karena jaketnya yang lusuh atau sepatunya yang sudah aus.

"Itu bagus sekali, Justin! Nada barunya lebih melankolis. Bagian chorus-nya sangat kuat," puji Ariana suatu pagi, setelah mendengarkan Justin.

Justin segera menurunkan gitarnya. "Hanya iseng, Ariana."

"Bukan 'iseng'. Itu karya seni. Aku sudah bilang, Ayahku sangat jarang ada di rumah. Studio kami kosong. Kenapa kamu tidak datang saja? Kamu bisa merekam ini, Justin. Kualitas suaramu harus diabadikan," desak Ariana.

Tawaran ini selalu datang dan selalu ditolak. Justin tahu, menerima tawaran itu berarti ia harus melangkahkan kaki ke dalam dunia Ariana—dunia kemewahan yang membuatnya merasa seperti orang luar. Harga diri Justin adalah segalanya; ia tidak ingin dicap memanfaatkan atau mengemis.

"Aku harus mengurus Kakakku. Dia baru masuk Rajawali dan butuh bantuanku setelah pulang sekolah," tolak Justin, mencari alasan yang paling masuk akal.

Ariana menghela napas. "Kamu selalu punya alasan yang bagus untuk menjauh, Justin."

Justin tidak menjawab. Ia tidak ingin Ariana tahu bahwa setiap penolakannya adalah perjuangan batin antara mimpi untuk menjadi musisi dan ketakutannya untuk dihakimi. Ia takut, jika ia mendekati Ariana, ia akan terlihat seperti mencoba menjangkau sesuatu yang bukan miliknya. Ia lebih memilih kesendirian dan kemiskinan dengan harga diri utuh, daripada kemewahan dengan rasa malu.

Di sekolah, Justin berprestasi di bidang akademik, berusaha keras untuk meniru ketekunan kakaknya. Namun, sebagian besar energi mentalnya dihabiskan untuk merawat Aluna. Ia tahu Aluna sering disakiti, dan ia menggendong kekhawatiran itu sendirian.

Justin tidak pernah menceritakan tekanan itu pada siapapun. Ia tidak pernah menyebutkan bahwa kakaknya pernah didorong jatuh. Ia hanya memendam amarah, yang ia salurkan menjadi lirik lagu yang pedih dan mendalam.

Setiap hari sepulang sekolah, ia tidak pernah bermain atau bergaul. Ia langsung bergegas pulang dengan bus umum, membantu Aluna di rumah, dan menyiapkan dirinya sebagai penopang emosional bagi kakaknya.

Meskipun Justin adalah idola di sekolah, ia adalah idola yang terikat oleh kewajiban dan dikelilingi oleh dinding yang ia bangun sendiri. Ia tidak tahu bahwa ketulusan Ariana akan segera bersinggungan dengan kehidupan kakaknya, Aluna, melalui koneksi Axel—dan dinding pelindung yang ia bangun itu akan segera diuji.

.....

Disisi lain..

Ruang rapat utama di kantor William group.

Namun, pikiran Arjuna jauh dari laporan keuangan yang menumpuk di mejanya. Tanggal pernikahan sudah di depan mata.

Arjuna, yang dikenal dingin, berwibawa, dan sangat fokus pada bisnis, adalah gambaran sempurna seorang pewaris konglomerat. Ia selalu tampak seperti batu karang: tak tergoyahkan dan penuh perhitungan. Namun, ada satu hal dalam hidupnya yang tidak pernah ia hitung-hitung, dan itu adalah perasaannya pada Alana.

Pernikahan Arjuna dan Alana adalah perjanjian keluarga yang sudah diatur sejak mereka masih kecil. Alana adalah putri dari keluarga dokter terpandang, sebuah aliansi yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik secara sosial maupun finansial.

Semua orang berasumsi, termasuk adiknya, Gabriella, bahwa pernikahan ini hanyalah transaksi bisnis yang diresmikan.

Namun, yang tidak diketahui banyak orang adalah kenyataan bahwa Alana adalah cinta pertama dan satu-satunya bagi Arjuna.

Sejak masa remaja, Arjuna diam-diam menyimpan rasa pada gadis yang ditakdirkan menjadi istrinya itu. Alana, seorang dokter muda yang cerdas dan memiliki senyum menenangkan, adalah satu-satunya orang yang mampu meruntuhkan dinding pertahanan Arjuna. Ia melihat di balik jas mahal dan jabatan tinggi, menemukan sisi lembut dan konyol Arjuna yang hanya ia tunjukkan saat mereka berdua.

Saat ini, di tengah jeda rapat, Arjuna menatap layar ponselnya. Foto profil Alana, mengenakan jas dokternya sambil tersenyum kelelahan, mengisi layar.

"Hanya tinggal sebulan, Sayang," bisik Arjuna pelan, sebuah kelembutan yang jarang ia tunjukkan.

Ia mengingat masa-masa ketika ia harus berpura-pura santai di depan Alana, padahal jantungnya berdebar kencang setiap kali mereka "dipaksa" kencan oleh orang tua mereka.

Ia bersyukur takdir ternyata berpihak padanya. ikatan yang diatur ini, tak disangka, menjadi pemenuhan dari semua harapannya.

Alana tidak hanya cantik, ia juga seorang wanita mandiri yang berjuang keras di bidangnya. Ia mengerti dunia bisnis Arjuna dan tekanan yang ia hadapi, tetapi ia tidak pernah membiarkan hal itu mendominasi hubungan mereka.

Suatu kali, saat persiapan pernikahan memuncak dan Arjuna sedang stres berat karena merger perusahaan, Alana hanya menariknya ke pinggir.

"Kita akan menikah karena kita mencintai satu sama lain, Arjuna. Bukan karena saham atau aliansi. Sekarang, tutup laptopmu. Kita butuh es krim."

Kata-kata sederhana itu adalah penawar bagi jiwa Arjuna yang selalu tegang.

Arjuna tahu, pernikahannya bukan hanya soal bisnis. Itu adalah kesempatan baginya untuk menjalani sisa hidupnya dengan orang yang benar-benar ia cintai, sebuah bonus tak terduga dari takdir. Alana adalah pelabuhan tenang yang ia butuhkan di tengah badai dunia korporat.

Ia menghela napas, menutup ponselnya. Ia harus segera menyelesaikan pekerjaannya. Ia ingin memastikan segala hal berjalan lancar, tidak hanya di perusahaannya, tetapi juga di pesta pernikahan yang akan menyatukan takdirnya dengan cinta pertamanya.

Arjuna tersenyum. Ia mungkin adalah salah satu pria paling beruntung di dunia: mendapatkan cinta sejatinya, tanpa harus berjuang, berkat janji yang telah dibuat sejak lama.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!