NovelToon NovelToon
BABYSITTER KESAYANGAN CEO

BABYSITTER KESAYANGAN CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Pengasuh / Ibu Tiri / Chicklit
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Melon Milk

Kiandra Pravira, baru saja kembali ke Jakarta dengan hati yang hancur setelah dikhianati mantan kekasihnya yang menjalin hubungan dengan adiknya sendiri. Saat berusaha bangkit dan mencari pekerjaan, takdir membawanya bertemu dengan Axton Velasco, CEO tampan dari Velasco Group. Alih-alih menjadi sekretaris seperti yang ia lamar, Kiandra justru ditawari pekerjaan sebagai babysitter untuk putra Axton, Kenric, seorang bocah enam tahun yang keras kepala, nakal, dan penuh amarah karena kehilangan Ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Sesampainya di taman, Kiandra langsung turun dari mobil. Mood-nya benar-benar buruk hari ini. Siapa yang tidak kesal punya atasan posesif dan anak asuh aneh? Keduanya sukses membuatnya stres!

Ia menjatuhkan diri di bangku terdekat. Untuk apa dia di taman? Jelas dia tidak akan menikmatinya. Kalau saja Axton bukan bosnya, sudah dari tadi dia menolak ikut.

“Kamu lagi bad mood, ya?” suara Axton terdengar begitu dekat. Kiandra merasakan pria itu duduk di sampingnya. Jantungnya langsung berdebar tak karuan.

“Bersenang-senanglah. Jangan pedulikan aku. Kenric kan menunggumu, dia mau bersepeda.” Kiandra tak berani menatapnya. Ya Tuhan, pergi sana! Kita seperti pasangan pakai baju couple begini!

“Baiklah. Maaf sudah menyeretmu ke sini.” Axton bangkit dan melangkah pergi.

Kiandra menghela napas kesal. Kenapa jadi seperti dia yang salah? Bukankah ini waktu bonding mereka? Dari awal pun dia memang tidak ingin ikut.

Matanya menelusuri sekitar taman. Suasananya tenang, banyak pasangan berjalan mesra di setiap sudut. Hah, tidak ada yang namanya selamanya. Cepat atau lambat pasti juga berpisah.

Mata Kiandra tiba-tiba membesar. Astaga! Itu Aiden dan Anaya! Sial, timing yang parah! Rumah mereka jauh dari sini, kenapa bisa ketemu sekarang? Bukankah Anaya sedang hamil, kenapa malah jalan-jalan sejauh ini?

Kiandra panik. Mereka tidak boleh sampai melihatnya. Cepat ia mencari sosok Axton. Tapi di mana? Ah, benar, dia dan Kenric sedang bersepeda mengelilingi taman.

Gawat! Kalau sampai mereka tahu aku kerja di sini, Ibu bisa marah besar.

Kiandra berlari kecil, mencari Axton sambil menghindari Aiden dan Anaya. Ia akhirnya duduk di bangku pinggir taman, wajahnya panik. Ponselnya berdering. Ia buru-buru mengangkat.

“Halo, Tuan?”

“Di mana kamu?” suara Axton terdengar tegas.

“Sedang duduk di bangku.”

“Aku sudah cek, kamu tidak ada di sana. Kamu sebenarnya di mana?”

“D-dekat penjual permen kapas. Aku pindah tempat,” jawab Kiandra gugup.

Telepon langsung terputus tanpa balasan. Waduh, marah lagi pasti. Bisa-bisa aku dipecat!

Kiandra menunduk, menatap rumput di kakinya. Warna rumput hampir sama dengan bajuku. Tanah, rumput… telan saja aku sekarang!

“Ketemu kamu.” Suara Axton membuatnya mendongak. Meski keringat membasahi wajah, pria itu tetap tampan. Sayangnya wajah seriusnya membuat Kiandra ciut.

“T-Tuan Axton! Maaf, aku pindah dari tempat tadi. Aku cuma… berkeliling taman sebentar.” Ia mencoba berbohong, berharap Axton percaya.

“Tsk! Jangan--”

Kiandra tak membiarkannya menyelesaikan kalimat. Ia buru-buru menarik tangan Axton menjauh. Dari sudut mata, ia melihat Aiden berdiri di dekat stan permen kapas. Sial!

“A-ayo kembali! K-Kenric pasti sudah menunggu, hahaha!” Kiandra tertawa kaku. Sentuhan tangannya pada tangan Axton membuat tubuhnya seolah tersetrum.

“Kenapa terburu-buru? Siapa yang--”

Axton hendak menoleh, tapi Kiandra langsung mendorongnya ke batang pohon. Jantungnya serasa copot. Tanpa pikir panjang, ia menempelkan bibirnya pada bibir Axton.

“Wah, romantis banget mereka,” terdengar suara Anaya saat lewat bersama Aiden.

“Kamu juga mau, sayang?” suara Aiden terdengar samar.

Kiandra hampir pingsan saking malunya. Namun detik berikutnya, Axton justru menggigit bibirnya ringan hingga matanya terbuka lebar. Pria itu menyeringai puas.

“K-kenapa kamu melakukan itu?!” Kiandra menahan sakit di bibirnya.

“Kamu yang menciumku duluan. Masa aku nolak?” jawab Axton santai.

Kiandra menunduk, wajahnya panas. “A-ayo pergi. Kenric pasti menunggu.” Ia buru-buru melangkah lebih dulu. Memalukan! Kenapa tadi aku mencium dia?!

“Eh! Jadi cuma itu? Pertama kamu bilang suka, lalu nolak, terus sekarang menciumku. Aku harus gimana? Ada harapan nggak, sih, buatku? Hei, Kiandra! Tunggu!”

Kiandra pura-pura tak mendengar. Malunya setengah mati!

Sesampainya di bangku, Kenric sudah duduk menatap mereka.

“Kenapa bibirmu terluka?” tanya Kenric polos.

Kiandra refleks menyentuh bibirnya. Ayahmu itu pelakunya!

“H-hehe, tergigit tadi. Kamu mau makan apa?” Kiandra mengalihkan topik.

“Kiandra.” Suara Axton membuatnya menoleh.

“Jangan bilang apa-apa ke Kenric. Kita sepakat, Tuan Axton?” bisik Kiandra, sambil menginjak kaki Axton.

“Aduh! Sakit, lepas kakimu.” Axton meringis. Kiandra malah tersenyum manis ke Kenric.

“Aku mau pulang. Kamu masak untukku,” kata Kenric.

Kiandra mengangguk, mengikuti bocah itu ke mobil.

“Jadi… kapan kita lanjut ciuman tadi?” bisik Axton menggoda.

Kiandra langsung menyikut lengannya. “Tuan, diam!”

Axton hanya tertawa pelan. “Kamu yang memulai. Aku jadi penasaran.”

“Itu kecelakaan!,” balas Kiandra, panas dingin.

“Bukan kecelakaan. Kamu jelas mendorongku lalu menciumku. Ternyata kamu suka hubungan tanpa status ya? Kenapa nggak bilang dari dulu?”

“Dasar menyebalkan!, Tapi tolong diam, Tuan. Aku nggak mau kehilangan pekerjaan gara-gara pukul kamu!” Kiandra mempercepat langkahnya.

Sesampainya di mobil, Kenric kaget. “Apa yang kamu lakukan di kursi belakang, Kiandra jelek?!”

“Minggir. Aku mau duduk di sini,” jawab Kiandra dingin.

“Daddy, kalian bertengkar ya?” tanya Kenric ke Axton.

“Tidak, Nak. Kiandra cuma kurang enak badan. Biarkan dia istirahat.”

“Kalau begitu aku duduk di sini saja. Ayo pulang.”

Mobil melaju, dan sepanjang jalan Kiandra hanya diam. Kenric akhirnya terlelap di sampingnya. Kiandra menaruh kepala bocah itu di pangkuannya agar lebih nyaman.

Hari memalukan ini akhirnya berakhir. Sial!

1
Rohana Omar
up date .....up date jgn di gantung seperti baju di jemuran athor
Melon: Update terusss ko tiap harii, 1 hari 3 bab yaa☺️
total 1 replies
kayahhh
lanjut thierr
kayahhh
rame
Anonymous
🩵
Lina ayuu
oke
Silvi
gud
Sania Anugrah
👍👍
Anonymous
lanjut 🤭
Lira
God
Diana sabila
lanjut 😍😍😍
Dewi sartika
bagus
sumiati
la jut
sumiati
bagus
erin
lanjut 😍
Asyatun 1
lanjut
Mira Hastati
bagus
Asyatun 1
lanjut
Sastri Dalila
👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!