NovelToon NovelToon
Tatap Aku, Suamiku

Tatap Aku, Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahmuda / Poligami / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:17M
Nilai: 4.9
Nama Author: Casanova

Musim pertama : Tatap Aku, Suamiku
Musim Kedua : Bunda dari Anakku


Jatuh cinta pada pandangan pertama, membuat Wira (22 tahun) nekad membawa kedua orang tuanya ke Yogyakarta untuk melamar Naina ( 17 tahun), yang hanya seorang gadis yatim piatu.
Wira yang terlahir dari keluarga berada, menikah dengan Naina yang hanya gadis dari keluarga biasa.

Lima tahun pernikahan, guncangan menghantam kehidupan rumah tangga mereka. Dunia Naina hancur seketika. Kebahagiaan yang selama ini direguknya, apakah hanya sebuah kebohongan semata atau memang nyata. Apakah pernikahan ini sanggup di pertahankan atau harus berakhir??

Ikuti perjalanan rumah tangga Wira dan Naina

“Tolong tatap aku lagi, Suamiku.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

S1. Bab 34

“Lalu ... istri pertamanya mengizinkan?” tanya Naina lagi.

Penasaran membuat Naina lupa akan batasannya. Keingintahuannya, menjadi kunci emas untuk Wira selangkah lebih maju menuju kejujuran.

Wira menghela napas, berusaha menenangkan jantungnya yang berdegup kencang. Mungkin, ini saatnya dia membuka sebagian kisah. Walau tidah seutuhnya.

"Em ... bagaimana Mas menceritakannya padamu, Nai." Laki-laki itu sudah menarik tubuh mungil Naina dan berganti mendekap istrinya dari depan.

"Mereka terlibat one night stand."

Susah payah, kalimat menyesakan itu keluar juga dari bibir Wira. Dia sendiri jijik membayangkannya, namun nasibnya tidak semujur para suami lain.

Ingin menyangkal hal itu tidak pernah terjadi. Dia tidak tahu apa-apa, tetapi kenyataannya Nola Pelangie Wirayudha itu nyata.

Naina terbelalak. Lidahnya keluh, mulut terkatup rapat. Otaknya sedang mencerna kalimat Wira tanpa terlewatkan satu kata pun. Pelukan di pinggang semakin erat dengan remasan kecil di sisi kiri dan kanan.

Sedangkan Wira, laki-laki itu menjatuhkan kepalanya di pucuk kepala Naina. Ikut mengeratkan pelukan.

"Bagaimana bisa, Mas?" Naina bertanya setelah berhasil mengembalikan dirinha dari keterkejutan.

"Mas tidak tahu jelas. Hanya saja, suami Stevi tidak merasa pernah tidur dengannya. Ceritanya hanya sepihak dari Stevi saja." Wira menjelaskan.

Naina mengangguk.

"Cinta?" Naina kembali bertanya.

Wira menggeleng. "Suami Stevi sangat mencintai istrinya. Tidak mungkin akan berkhianat kalau dia benar-benar sadar. Itu di luar kendalinya."

"Lalu, Nola adalah anak hasil ...." Naina menggigit bibir, tidak sanggup melanjutkan kalimat selanjutnya. Iba menyelimuti relung hatinya. Nasib Nola tidak jauh beda dengannya.

"Ya ...." Wira menjawab datar.

Mata bening itu mengkristal, mengembun dan hampir terjatuh saat mengetahui kisah Stevi.

"Istri pertamanya mengetahui semuanya, Mas?"

Dengan menangkup wajah cantik istrinya, Wira menggeleng. "Tidak, semuanya ditutupi begitu rapat. Suaminya hanya memberi status istri siri pada Stevi dan membiayai semua kebutuhannya dan Nola."

"Tidak ada kontak fisik, bahkan Stevi tidak pernah dianggap istri. Suaminya hanya pulang menjenguk anaknya sebentar. Itu pun jarang sekali."

"Ya Tuhan, kasihan sekali Stevi dan Nola. Itu tidak adil untuknya dan Nola, Mas. Terlebih Nola. Aku tahu rasanya seperti apa, Mas."

Bulir-bulir air mata itu terjatuh juga. Naina menangis tersedu.

"Kenapa tidak berterus terang pada istri pertamanya, Mas?" tanya Naina.

Wira tersenyum.

"Kalau Nai di posisi istri pertamanya, apa yang akan Nai lakukan?" Wira balik bertanya, meski sudah tahu jawabannya.

"Nai akan memaafkan suami Nai dan wanita itu, tetapi maaf Nai akan tetap memilih berpisah baik-baik."

"Tega sekali Nai. Tidak ada sedikit pun rasa yang tertinggal.. Tidak ada sedikit pun perjuanganmu untuk mempertahankanku?" Wira berpura-pura sedih.

"Perjuangan itu sebelum semua terlanjur terjadi, Mas. Tentu Nai akan memperjuangkan dan menjaga apa yang sudah menjadi milik Nai, jangan sampai direbut wanita lain. Kalau sudah seperti kasus Stevi, apa yang harus Nai perjuangkan lagi. Sudah ada pernikahan, meskipun siri dan seorang anak. Itu artinya takdir sudah menggariskan di mana tempat Nai seharusnya."

"Ngomong-ngomong, istri pertama suami Stevi sudah memiliki anak?" tanya Naina, penasarannya belum hilang.

Wira menggeleng. Sudah terlalu malas membahas masalah Stevi setelah mendengar sendiri pernyataan Naina.

"Mungkin saja kalau ada anak, bisa menjadi pertimbangan. Setiap wanita itu berbeda-beda cara berpikirnya." Naina tersenyum, menatap suaminya menyelidik sebelun melanjutkan kalimatnya.

"Mungkin di luar sana banyak wanita yang sanggup dan rela dipoligami, tetapi Naina Pelangie bukan bagian dari mereka." Wira dan Naina mengucap kalimat sakral ini secara bersamaan.

Keduanya saling menatap, kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Mas sudah hafal di luar kepala." Naina kembali memeluk Wira.

"Bagaimana tidak hafal, itu syarat pertama yang Nai ajukan saat Mas melamarmu." Wira menjawab.

Senyum keduanya terhenti.

"Ayah memiliki banyak istri, dan Nai tahu bagaimana rasanya kalau harus berbagi suami. Nai sering melihat ibu menangis dulu," lirih Naina.

"Akan tetapi, Nai jangan dijadikan patokan, mungkin saja istri pertamanya bisa menerima Stevi dan Nola. Tidak semua wanita sekeras Nai, Mas."

"Sudah, tidak perlu memikirkan masalah orang lain. Kita fokus pada rumah tangga kita saja." Wira menepuk pelan pucuk kepala istrinya kemudian menghadiahkan kecupan di dahi Naina.

***

Naina sedang merapikan kotak makan siang yang sudah dikosongkan Wira. Semua nasi dan soto betawi sudah berpindah ke lambung laki-laki yang saat ini kembali fokus pada pekerjaannya.

"Mas, Nai mau bertemu dengan Kak Tria sebentar, ya. Dia menemui Nai tadi sewaktu di lobi. Nai berjanji mengurusimu dulu sekalian minta izin Mas dulu sebelum menemuinya."

Laki-laki yang baru saja membuka laptopnya, segera mengangkat pandangan. Senyum kecut tersungging di bibir Wira.

"Pasti mau menggosipkan Mas-mu ini. Yang berpelukan dengan Stevi tadi pagi." Wira melontarkan pendapatnya.

"Mas ... jangan berpikiran buruk dulu. Kak Tria bukan tukang gosip. Lagipula, Mas sudah bercerita padaku, untuk apa aku mendengarnya dari orang lain." Naina merengkuh lengan suaminya dengan manja.

"Ya, Mas mengerti."

"Mas, sepulang dari sini, aku mampir ke tempat mama sebentar, ya," ucap Naina, memberitahu.

"Nai lama di sana? Mas pulang kantor menyusul ke sana atau pulang ke rumah?" tanya Wira.

"Langsung pulang saja, Mas. Nai tidak lama," ucapnya, sembari mencium punggung tangan suaminya dan berpamitan.

"Hati-hati di jalan, Sayang. Love you," bisik Wira, menyapu bibir istrinya sekilas.

"Me, too."

***

Sampai di luar ruangan, tampak Stevi sudah kembali di tempatnya. Wanita dengan setelan kerja cream dengan rok super mini itu terlihat berdiri membungkuk, membuat paha mulusnya terekspos sempurna. Ada ketidaksukaan terlihat di mata Naina mendapati pemandangan tidak senonoh sekretaris sang suami. Apalagi kisah Wira barusan, membuat Naina lebih hati-hati lagi dengan Stevi. Jangan sampai suaminya juga menjadi korban.

"Stev, apa kita bisa bicara?" Naina sudah duduk di depan meja sang sekretaris dengan santai. Sekotak parfum dengan merek ternama pun sudah diletakan Naina di atas meja.

"Ini untukmu. Maaf, terlambat." Naina menyodorkannya.

"Apa ini, Nyonya?" tanya Stevi, mengerutkan dahi.

"Parfum kesukaanmu. Itu oleh-oleh dariku sewaktu aku dan Mas Wira jalan-jalan ke Paris. Maaf baru sempat membawanya sekarang." Naina menjelaskan, sengaja mengingatkan Stevi tentang bulan madunya. Sebagai wanita dan seorang istri, tentu saja Naina cemburu saat mendengar suaminya dipeluk wanita lain, walau itu sahabat baikanya, tetapi Naian berusaha menutupi cemburunya dengan apik dan rapi.

Naina tampak ragu, tetapi setelah melihat Stevi tersenyum menerima hadiahnya, Naina mencoba memberanikan diri berbicara dari hati ke hati.

"Stev, kita bisa bicara?" Naina berkata pelan. Ada ragu dan sungkan, tetapi dia harus menyampaikannya.

"Ada apa, Nyonya?"

"Panggil Nai saja."

" Ya, Nai. Ada apa?" tanya Stevi tertunduk. Melihat ekspresi wanita di hadapannya, Stevi yakin kalau bukan hal baik yang ingin disampaikan.

"Jauhi Mas Wira! Aku tahu semua kisah kalian sejak dulu. Aku tahu kalian sahabat, tempat berbagi suka dan duka sebelum aku masuk ke kehidupan Mas Wira. Akan tetapi ... sekarang Mas Wira itu suamiku." Naina menghentikan kalimatnya, beralih menatap tajam ke arah sang sekretaris.

"Ada masalah apa, Nyonya ... eh Nai?" Stevi berusaha terlihat biasa.

Naina tersenyum kecut. "Karena Mas Wira sudah menikah. Dan ... kalau kamu merasa tidak sanggup menempatkan dirimu sebagai sahabat dari seorang laki-laki yang sudah beristri, sebaiknya jauhi Mas Wira.

"Jangan karena ulahmu, Mas Wira jadi bahan omongan di luar sana. Aku mengenal suamiku dengan baik. Seberapa besar cinta dan kesetiaannya padaku, aku tahu dengan jelas. Aku tidak akan menaruh curiga sedikit pun pada Mas Wira ... tetapi aku tidak ingin karenamu ...nama baik Mas Wira hancur!"

"Mak ... sudmu Nai?" Stevi memberanikan diri bertanya.

"Mas Wira sudah menceritakannya padaku. Kalau kamu ... sudah berani memeluk Mas Wira di ruangannya dan ketahuan karyawan. Sekali lagi kejadian seperi ini terulang, aku akan meminta Mas Wira memindahkanmu ke divisi lain!" ancam Naina dengan tegas.

"Kurang ajar. Berani-beraninya dia mengancamku. Kalau aku mau, aku bisa saja membuka kebenarannya dan aku pastikan, kamu akan hancur seketika. Saat ini juga!" batin Stevi.

***

TBC

1
Afan Lilah
knapa mantan Mertua jd segalak ini ya?
Nayy
hedeeeeh...wes ruwet koyo dawet
Nayy
thooorrrr.....naruh bawang nya kebanyakan 😭😭😭
Bahkan seakan ikut merasakan sakit yang sesakit itu bagi Dennis
Nayy
kereeeennn.....🥳🥳🥳 itu baru laki laki gentleman brooo....dennis
full bintang ,subricrible, vote d tutup kopi
kalea rizuky
dih mau manasin ya bang gk mempan
kalea rizuky
bapak e wira ttep tolol
kalea rizuky
pdhl lu dalang kehancuran nay jg lo nis sok pahlawan
kalea rizuky
nayna g tau ya Denis itu biang keladi kehancuran mu meski suamimu emank bloon jg emak mertua munafik durjana
kalea rizuky
Denis kakk baik lo sebenernya karena emak aja yg jalang
kalea rizuky
laki. goblokkk
kalea rizuky
Naina lemah males cerai ywdah suami tukang selingkuh kok di pertahan kan najis ddh
Lilik Juhariah
the best karyamu memporak porandakan htiku thor , sport jantung
Lilik Juhariah
walaupun novel ni dah end daribdulu , gemes juga , hak naina dong mau cinta sama siapa kan kalian dah cerai , kamu yg nikah sama stevy
Lilik Juhariah
kenapa susah sekali ngomong , mendem terus , modelan gini gmn BS idup tenang Nay, keluarin unek unekmu
SisAzalea
dalam cerita ini,yg paling bodoh adalah Naina,bodoh dulu,sekarang dan mungkin selama nya
SisAzalea
apa lagi niiii
SisAzalea
pandai pulak Wira kali ni
sebelum2 ni terlalu baik sampai tak peka langsung.
SisAzalea
yes yes,lakukan Naina..berjuang lah utk mu & Wira
SisAzalea
jadi Naina sakit,jadi Wira pun sakit..aku takmau jd mereka...huhuhu
Rini Susianti
satukan wira dan naina, dalam pecahnya rumah tangga mereka wira tidak bersalah, tapi wira nya bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!