Tania yang tewas karena kecelakaan beruntun ketika sepulang nya dari supermarket tempat nya bekerja terbangun di sebuah ruangan yang tampak seperti kamar namun sangat asing bagi nya.
Disaat dirinya masih bingung, tiba-tiba ada banyak ingatan yang bukan miliknya satu persatu masuk kedalam otak nya.
Dia akhirnya sadar kalau saat ini sedang berada di sebuah novel bertema akhir dunia yang sebelum nya dia baca.
Bagaimana Tania menjalani kehidupan keduannya itu dengan terus berusaha dapat terus hidup di dunia apokaliptik tersebut..???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑁𝑜𝑣𝑖𝑒25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 34
Malam pun berlalu dengan tenang dan damai, meskipun di salah satu rumah di sana telah muncul sesosok zombie yang ganas.
Pagi hari pun tiba, seperti biasa Tania akan mempersiapkan sarapan untuk semua nya lalu berlatih sebentar di ruang angkasa milik nya untuk memperkuat kemapuan yang dia miliki. Tak lupa juga Tania mandi di sungai spiritual untuk semakin memperkuat fisik nya. Tak lama kemudian Tania telah selesai dengan segala aktivitas nya, lalu dia pun bergabung bersama yang lainnya di meja makan.
" Apa yang akan kalian lakukan hari ini? " tanya Tania kepada yang lainnya ketika selesai dengan sarapannya.
" Seperti nya saya akan mengambil misi nona. " jawab Tristan.
" Aku juga kak, bosan rasa nya kalau hanya berdiam diri saja di rumah. Kemarin aku dan juga bang Tristan bertemu dengan kelompok penjelajah yang baru pulang dari menjalankan misi mencari perbekalan dan mereka juga lah yang menceritakan soal misi misi yang ada di pangkalan ini. " jawab Rafa dengan penjelasan yang panjang.
" Hmmm, kalau mau menjalankan misi usahakan jangan berpencar. " saran Zion kepada kedua nya.
" Iya bang, " ujar Rafa menganggukan kepalanya.
" Lalu apa yang akan kau lakukan hari ini Dean? " tanya Zion kepada Dean.
" Berkeliling sekaligus kembali bertugas, kemarin seperti nya tentara yang menjaga di sini terlihat seperti tentara yang berada di barak nya si kapten Jack. " jawab Dean.
" Ya kau benar, aku dan Tania kemarin sempat bertemu dengan Jack bahkan dia berkata ingin mampir ke mari setelah selesai bertugas. " Zion memberitahu perihal pertemuan nya kemarin dengan Jack.
" Bagus itu, setidaknya aku masih bisa melakukan tugas ku sebagai tentara disini. " Dean terlihat senang karena masih bisa menjalankan tugas nya sebagai anggota militer seperti cita-cita nya sejak kecil.
" Kalau kamu merasa betah disini, nanti kamu bisa tinggal Dean. Sebab aku tidak akan berlama-lama di sini, tujuan ku masih seperti sebelum nya dan tak ada perubahan. " ujar Tania membuat Dean seketika terdiam.
" Apakah aku tetap bisa terus ikut bersama kalian nona Tania? " tanya Dean yang lebih memilih pergi bersama Zion daripada tetap di sana seorang diri.
" Apa kamu yakin Dean? " tanya Tania memastikan keinginan Dean.
Rafa dan juga Tristan menatap kearah Dean untuk melihat apa keputusan yang akan di ambil oleh Dean.
" Yakin... Bahkan aku sangat yakin, " jawab Dean dengan tegas.
" Baik lah, kemungkinan kita disini hanya satu minggu. Setelah itu kita kembali ke tujuan awal lagi. " ucap Tania.
Hujan salju di luar terlihat semakin deras, bahkan beberapa tempat telah tertutup dengan timbunan salju. Para tentara ada yang berkerja sama membersihkan salju salju yang berserakan di jalan agar tidak mengganggu jalanan.
" Dengan kondisi cuaca seperti ini apa kalian yakin untuk tetap mengambil misi? " tanya Tania kepada Tristan dan juga Rafa.
" Yakin nona, sekaligus ini sebagai kamuflase perihal bahan makanan yang kita punya. Karena pengguna kemampuan ruang seperti anda pasti banyak yang menginginkan nya, jangan sampai orang lain tahu soal kemampuan anda yang spesial itu. " Tristan yang menjawab pertanyaan Tania.
" Benar apa yang Tristan katakan sayang, orang orang ini pasti akan curiga melihat kita yang tidak pernah kekurangan makanan. " sahut Zion.
" Baiklah kalau begitu, tapi saran ku tetap sama. Jangan berpencar dan usahankan menghindari bentrokan dengan zombie, apalagi kalau sampai bertemu zombie yang lebih kuat. Lebih baik bersembunyi dan menyelamatkan diri. " ujar Tania.
Kedua pria beda usia itu pun mengikuti saran yang di berikan oleh Tania, dan kedua nya juga di bekali senjata api plus senjata tajam oleh Tania sebagai pertahanan diri.
Dengan menggunakan pakaian dingin yang cukup tebal, Tania dan yang lainnya keluar dari rumah sementara itu. Tujuan mereka berbeda beda, dan mereka pun mulai berpencar menuju ke tujuan masing-masing.
Tristan dan juga Rafa pergi ke arah pendaftaran untuk menjalankan misi, Dean berjalan ke arah dimana dia akan pergi menemui Jack bersama dengan Zion. Sedangkan Tania kembali ke Camp para penyintas tanpa kemampuan, tujuan nya ingin bertemu dengan Leon dan juga Kiara.
Tania bermaksud ingin membawa serta kedua adik kakak itu, dengan bimbingan nya dan juga di bawah naungan nya nanti kemampuan kedua kakak adik itu akan menjadi sebuah keuntungan tersendiri bagi Tania.
Setelah mereka semua meninggalkan tempat tinggal sementara mereka itu, di rumah sebelah terjadi kehebohan ketika dua petugas yang biasa selalu membagikan makanan tergigit oleh zombie yang ada di sana.
Dalam hitungan detik kedua tentara itu telah berubah juga menjadi zombie dengan luka gigit di leher dan juga bagian tubuh lainnya.
Ketiga zombie itu akhirnya keluar dari rumah tersebut dan mulai memburu para manusia yang menjadi makanan mereka.
Groooaaarrrr...
Geraman para zombie itu membuat beberapa orang terkejut melihat kehadiran makhluk yang tidak seharusnya ada di sana.
" Tolongggg... aaakkkkk... " terdengar suara teriakan tertahan ketika salah satu zombie itu menerkam mangsanya hingga membuat sang mangsa terkapar seketika.
Suara teriakan tadi tidak terdengar oleh yang lainnya, sehingga membuat para penyintas yang ada di sana tidak mengerti perihal keberadaan para zombie itu.
Tania yang sedang asik berbicara dengan Kiara di kejutkan oleh suara teriakan teriakan yang cukup banyak di sana.
" Ada apa ini kak? Kok seperti nya ada sesuatu yang terjadi. " tanya Leon sambil mencoba melihat kearah teriakan itu berasal.
" Kalian sembunyi dulu, cari tempat yang aman cepat. Nanti kakak akan menjemput kalian lagi. " ujar Tania yang merasakan sesuatu yang buruk sedang terjadi.
" Baik kak... " kedua kakak adik itu menuruti perkataan Tania.
Mereka bersembunyi di bawah tempat tidur yang memiliki rongga yang hanya pas di masukin badan kecil mereka. Setelah Tania melihat kedua nya telah bersembunyi langsung mengeluarkan pedang kesayangan nya dan langsung dia aliri dengan kemampuan ganda milik nya.
Dari jauh Tania melihat Zion, Tristan dan juga Rafa sedang berlari menuju ke arah nya dengan senjata di tangan mereka.
" Apa yang terjadi? " tanya Tania.
" Ada banyak zombie kak, dan rata-rata zombie berasal dari area tempat tinggal para pengguna kemampuan. " Rafa yang menjawab.
" Bagaimana mungkin pihak pangkalan bisa kebobolan seperti ini. " gumam Tania.
" Seperti nya ada yang lolos dari pemeriksaan di pintu masuk sayang. " ujar Zion.
" Bahaya kalau sampai pengguna kemampuan yang terjangkit virus, mereka akan lebih kuat dari pada zombie zombie yang sebelum nya kita jumpai. Bahkan setelah menjadi zombie mereka tetap bisa menggunakan kemampuan nya, sehingga membuat mereka menjadi zombie level atas. " Tania menjelaskan kepada ketiga nya dengan raut wajahnya yang terlihat khawatir. " Lalu dimana Dean? " Tania hampir melupakan satu orang lagi.
" Aku belum melihat nya sayang, soal nya tadi dia langsung pergi bersama Jack dan aku di tinggalkan sendiri. "
" Salju yang deras seperti ini membuat pergerakan kita agak sulit kak. " ucap Rafa.
" Benar nona, bahkan jalanan pun terasa licin ketika melangkah. " sambung Tristan.
Tania lalu mengeluarkan sepatu khusus yang bisa di pakai ketika cuaca seperti saat ini, untung saja Tania memiliki banyak barang barang yang berguna di ruang nya.
to be continued🔥🔥🔥