NovelToon NovelToon
Bahagia Untuk Kanaya

Bahagia Untuk Kanaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Kisah seorang gadis bernama Kanaya, yang baru mengetahui jika dirinya bukanlah anak kandung di keluarga nya saat umurnya yang ke- 13 tahun, kehadiran Aria-- sang anak kandung telah memporak-porandakan segalanya yang ia anggap rumah. Bisakah ia mendapatkan kebahagiaannya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BUK- 18 : Amplop dan coklat- coklat

Tuan Abiyasa tampak terpaku, matanya terbelalak menatap Kanaya dengan campuran antara keterkejutan dan kemarahan. "Apa maksud mu? " tanyanya dengan suara bergetar menahan geram.

Kanaya tersenyum getir, matanya yang datar seolah menantang ayahnya untuk terus bertanya. "Apa maksud ku? huh, papa adalah seorang yang jenius, tak mungkin tak mengerti maksud ku? " balasnya dengan nada yang sama datarnya.

Areksa masih memaku, kemudian langkahnya menjadi mundur beberapa kali, seolah masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Yang lain pun sama terkejut nya namun tak sebesar bagaimana reaksi Areksa saat ini.

Wajah Areksa memucat dan penuh kerumitan. "K- Kanaya, maafkan kakak, kakak tidak tahu kamu mengalami hal yang buruk selama ini. " suaranya lembut dan penuh penyesalan.

Kanaya tersenyum getir, ekspresi nya antara kekecewaan dan kerumitan. "Tentu saja, kalian yang selalu memperhatikan Aria selama ini, mana mungkin mau memperhatikan kondisi ku. "

Nyonya tania yang semakin merasakan rasa bersalah, kemudian perlahan mendekati putri angkat nya itu. "Kanaya, jangan berbicara seperti itu nak, bagaimana pun kamu tetap bagian dari keluarga ini. "

Kanaya menatap wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu, ia menggeleng pelan. Sendu semakin terlihat di wajahnya. "Tidak.Pada kenyataannya kita bukanlah keluarga lagi semenjak Aria datang. "

Javier langsung maju begitu Kanaya menyebut nama adik kesayangannya. "Oh jadi lo mau nyalahin Aria sekarang? sadar diri lah minimal, kalau bukan karena Aria lo juga gak akan ada di sini lagi. "

"Aku juga gak mau! " Seru Kanaya sambil berbalik menatap kakak keempatnya itu. "Jika saja aku tahu kenyataan jika hidup ku akan semakin menderita di sini, aku gak akan pernah mengiyakan ajakan kak Areksa untuk pulang! "

Mereka semua tercekat bersamaan. Javier yang awalnya ingin memaki lagi langsung terdiam begitu Kanaya mengatakan hal seperti itu yang seketika saja mengguncang egonya.

Kanaya lalu menatap mereka secara bergantian, seru juga melihat wajah- wajah yang seketika langsung berubah itu. Entah apa yang mereka pikirkan sekarang, Kanaya tak peduli lagi, pada akhirnya ia telah mengeluarkan uneg- uneg nya. Lalu matanya terfokus pada kakak- kakaknya.

"Pada akhirnya kalian selalu saja memperlakukan ku lebih rendah dari pelayan! "

Setelah mengatakan itu, Kanaya memilih berbalik pergi, meninggalkan mereka dengan kesunyian dan kehampaan yang dalam.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Setelah kejadian itu, Kanaya jadi lebih memilih untuk banyak diam. Beberapa hari ini ia benar-benar tak ingin terlibat dengan apapun yang ada di rumah itu, untuk kali ini pun dia sekolah dengan menggunakan sepeda dari mbak Ratmi sebagai tunggangan nya. Dia pun sekarang lebih memilih untuk menghindari mereka, tak pernah lagi ikut makan bersama dan lebih memilih makan bersama mbak Ratmi di dapur, untuk bekalnya pun selalu di siapkan oleh wanita muda yang sudah Kanaya anggap seperti kakak perempuan nya itu. Mbak Ratmi bahkan terkadang menyisipkan uang untuk nya, dan ketika ia menolak karena tak enak, mbak Ratmi tetap bersikeras agar ia menyimpan nya.

"Anggap lah ini uang saku dari orang tua non sendiri, untuk sekedar jajan di kantin gak papa toh? tolong di terima ketulusan mbak ya non. "

Lalu berakhir Kanaya menerima uang itu dengan senyum bahagia. Mungkin mbak Ratmi tahu jika selama ia tinggal di sini lagi, dan setelah keributan besar waktu, ia sudah tak mendapatkan lagi uang saku dari ayahnya.

Ya, beberapa hari lalu setelah keributan besar waktu itu, ayahnya datang dan mengatakan untuk menghentikan pemberian uang saku selama sebulan ke depan, katanya itu bentuk hukuman untuk nya.

Entah apa kesalahan apa yang dia perbuat, padahal dia hanya menyerukan suaranya yang selama ini tak pernah di dengar. Kanaya pun tak mengerti.

Rayyan, Javier dan jendra juga masih tak berubah, seolah tak ada penyesalan di antara mereka, Rayyan dan Javier masih mengawal Aria seperti biasa dengan satu mobil bareng, sedangkan jendra juga seperti nya sudah biasa menjadi tukang ojek gratisan untuk santi, anak pembantu nya. Menurut nya lebih baik mengangkut santi daripada harus berangkat sekolah bareng bersama Kanaya. dan Jendra mengatakan alasannya itu langsung pada Kanaya.

Tapi toh Kanaya sudah tak peduli lagi. Dia sekarang sudah merasakan cukup dan damai dengan kehidupan nya.

Di sekolah, Kanaya di kenal sebagai gadis yang pendiam. Julukan 'ice princess' entah mengapa seolah sudah melekat padanya. Julukan itu khusus nya di berikan pada murid laki-laki di sini, sebabnya tak lain dan tak bukan adalah karena paras Kanaya yang cantik.

Bagaimana bisa ada seseorang yang tak menyukai parasnya itu? kecuali orang itu cemburu. Kanaya memiliki tubuh yang ideal, wajahnya bulat dengan mata besar yang indah, bulu matanya lentik alami, hidungnya mempunyai bentuk yang proposional, bibirnya merah alami tanpa di poles pun akan terlihat warnanya yang sensual. Kulit nya pucat dan sehalus sutra, rambutnya yang sehat dan hitam selalu tergerai panjang atau kadang di kuncir satu yang membuat pesona nya semakin terlihat.

Mungkin karena pembawaannya yang cuek, Orang-orang tak menyadari nya di awal tetapi begitu melihat nya setiap hari, mereka semakin menyadari jika Kanaya layak di juluki sebagai salah satu siswi terpopuler di sekolah ini, meski dia masih anak baru.

Saat ini Kanaya berada di perpustakaan. Hubungan nya dengan adelia dan rena belum menunjukkan tanda- tanda baikan, mungkin karena dia juga tak ada efforts untuk memperbaiki nya. Bukan apa, tapi saat ini Kanaya sangat sibuk untuk mempertahankan ranking nya di sekolah baru ini. Ia tahu di sekolah elite ini pastilah memiliki banyak murid- murid yang berprestasi dan saingannya pun semakin sulit.

Tapi ia memiliki tekad, untuk menunjukkan pada orang- orang yang telah meremahkan nya jika ia bisa, jika ia mampu berdiri di atas kakinya sendiri.

Suasana perpustakaan ini tampak ramai karena sebentar lagi ada ujian lisan dari beberapa pelajaran dan persiapan untuk semester ganjil nanti.

Seperti biasa Kanaya duduk di pojok ruangan. Di kursi yang entah kenapa sekarang menjadi hak milik nya karena setelah ia duduk di sana, jadi tak ada lagi yang duduk di bangku itu.

Kanaya baru saja membuka satu halaman buku mata pelajaran matematika, di saat ia menyadari jika ada yang mengganjal di buku.

Saat ia menemukan nya, ada sebuah amplop dan ternyata bukan hanya satu. Ada berisi lima amplop di sana, semuanya berwarna merah muda dan berstempel stiker hati.

Tanpa sadar, ia memutar bola matanya, malas. Apalagi saat ia membuka kolong meja favorit nya itu terdapat bunga mawar dan beberapa batang coklat di sana.

Instingnya begitu kuat ketika akhirnya ia menoleh ke samping dan menemukan rombongan anak laki-laki yang berkumpul di satu meja, kedapatan tengah memperhatikan nya.

Dari situ juga Kanaya sudah tahu, ini pasti ulah mereka.

*****

1
Keyraaleyababy Keyraaleya
lanjut dong thoor bagus ceritanya
Aiyaa writer
Keren
Dancingpoem
❤❤❤❤❤
nonoyy
astaga keluar dari mulut singa, masuk ke mulut buaya sunguh malang nasibmu naya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!