NovelToon NovelToon
Bukan Pernikahan Kontrak

Bukan Pernikahan Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:54.6k
Nilai: 5
Nama Author: El Viena2106

Lelah dengan pertanyaan "Kapan menikah" Dari kedua orang tuanya. Joe Erlangga justru menyeret dan menawarkan sebuah pernikahan dengan seorang gadis yang selalu di buat makan hati oleh kekasihnya.

Tissa Andriana, Gadis cantik yang sudah memiliki kekasih itu terpaksa menerima tawaran Joe. Memutuskan sang kekasih yang selama lima tahun ini tanpa ada kepastian dan justru menyakiti nya dengan dekat dengan wanita lain selain dirinya.
••••••
" Apakah pernikahan ini semacam pernikahan kontrak?" Tissa Andriana.

"No! Tidak ada pernikahan kontrak diantara kita. Aku ingin menikah sekali seumur hidupku dan itu bersamamu.." Joe Erlangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Balik Itu Semua

Ayumi menyusul Tissa ke dalam kamarnya setelah pertemuannya dengan kedua orangtuanya.

"Kamu gak marah?" Tanya Ayumi pada Tissa. Tissa hanya diam saja seraya menghela nafas panjang. Tapi untuk apa dia marah? Tissa sudah lelah. Sekian tahun dia harapkan kedua orang tuanya, Nyatanya mereka tidak ada datang. Entah Tissa harus bahagia atau tidak saat ini.

"Marah? Buat apa Bu? Tissa ini udah gede, Udah dewasa.. Sebenarnya sih mau marah. Mustahil aku gak kecewa, Gak marah, Gak sakit hati. Anak mana yang gak marah, Anaknya di tinggalkan selama dua puluh lima tahun lamanya. Gak ada kabar, gak ada apa-apa.. Kalo perlu aku bisa ngamuk sekalian.. Tapi Tissa itu udah capek.. Marah cuma buang-buang tenaga aja.." Mata Tissa berkaca-kaca. Suaranya juga bergetar. Tak ada anak yang di tinggalkan oleh orang tuanya itu tak marah. Tapi untuk apa? Semua sudah terjadi. Mau marah atau ngamuk pun tak ada gunanya karena tak bisa mengubah keadaan. Tissa di ingat oleh orangtua nya saja masih untung bukan?

Ayumi memeluk Tissa dengan penuh kasih sayang.

"Udah, Gak usah nangis lagi.. Mungkin saja Papa sama Mama kamu udah menyesal.." Tissa mengangguk, Semoga saja. Sayangnya Tissa tak melihat itu di mata kedua orang tuanya. Penyesalan itu seolah sirna dan Tissa dapat merasakannya.

"Kenapa aku merasa ada maksud dari kedatangan mereka...

...****************...

"Kamu kenapa dari tadi cuma diem aja?" Cecil bertanya kepada Elfan yang sejak tadi hanya diam. Cecil jelas tak suka dengan sikap Elfan yang seperti ini.

"Enggak, Aku gapapa.. Cuma lagi capek aja.." Jawab Elfan, Sebenarnya dia bukan lelah melainkan kurang fokus atau lebih tepatnya Tissa lah yang mengganggu pikirannya.

"Sikap kamu kayak gini semenjak kamu lihat mantan kamu di lamar pria lain. Kamu cemburu?" Elfan menghela nafas panjang. Kenapa seorang wanita tak luput dari kata cemburu yang taj beralasan.

"Bisa gak, Gak usah bahas dia.. Aku ini udah capek Cecil.." Cecil memutar bola matanya malas. Dia akhirnya diam saja, Keduanya saling diam sampai Elfan mengantar Cecil pulang ke rumah.

"Makasih.." Ucap Cecil ketus. Wanita itu keluar dari mobil yang di kendarai Elfan dan menutup pintu dengan kasar.

Elfan jengkel dengan sikap Cecil yang selalu seperti anak-anak.

"Main banting aja udah tahu ini mobil nyewa.." Gerutu Elfan mengecek pintu yang barusan di perlakukan kasar oleh Cecil. Kalau ada yang rusak bisa berabe dia..

Elfan kembali menyalakan mesin mobilnya dan segera pergi dari sana. Sepanjang jalan, Di otak Elfan hanya tertuju pada Tissa.

Pria itu, Seperti tidak asing bagi Elfan sendiri. Dan yang membuat Elfan kepanasan ialah, Bagaimana dan kapan Tissa mengenal pria kaya itu.

"Sial! Bagaimana bisa dia lebih unggul dariku.. Dan pria itu melamar Tissa di hadapan semua para tamu. Aaaaarrrggg! Dasar tidak berguna. " Elfan pulang dengan perasaan yang kesal luar biasa.

Begitu sampai di dalam rumah, Elfan langsung di sambut oleh sang ibu yang sengaja menunggunya pulang.

"Elfan.."

Elfan menarik nafas panjang. Dia sedang lelah dan kini ibunya memanggil, Ada apa ini?

"Ada apa Bu..

"Ini, Ibu mau beli kalung ini.. Bolehkan? Beliin ya buat ibu.." Wati menatap sang putra dengan penuh harap. Pertama kali dia melihat kalung itu Wati langsung tertarik dan ingin segera beli lalu di pamerkan.

"Berapa?

"Lima puluh juta..." Mata Elfan langsung membulat mendengar nominal yang di sebutkan oleh ibunya.

"Apa?

"Iya..Kenapa? Kamu..

"Bu! Aku itu lagi capek, Baru juga pulang dan ibu tiba-tiba minta kalung seharga itu. Daripada ibu sibuk sama kalung itu, Mending ibu cari cara buat bayar hutang Ibu ke Tissa. Dia kasih waktu satu minggu, Dan ini tinggal lima hari lagi. Aku mau tidur ngantuk, Capek juga. " Setelah itu Elfan masuk ke dalam kamarnya meninggalkan wati yang kesal.

"Yah.. Padahal aku pengen beli. Ini semua gara-gara Tissa. Coba kalau hutangnya gak usah di bayar kan enak.. Dasar wanita gak tahu diri. Wanita kampung, Miskin, Jelek.." Segala Umpatan terucap pada Tissa yang mungkin saat ini telah tidur dengan lelap.

...****************...

Pagi harinya, Cecilia sarapan bersama dengan Surya dan Aryani. Sama seperti hari-hari yang sebelumnya, Setiap pagi Aryani masih tetap memasak makanan kesukaan Cecil.

Cecil tersenyum, Ternyata kedua orang tuanya masih sayang padanya.

"Ohya? Hari ini Papa dan Mama akan jemput kakakmu.. Papa harap kamu bisa menerimanya dengan baik.." Sarapan yang begitu nikmat itu kini terasa hambar secara tiba-tiba bagi Cecil. Rasanya tak lagi enak seperti di awal.

"Mama juga harap kamu akur ya.. Kamu tenang saja, Meski kakak kamu pulang kerumah ini kami akan tetap berlaku adil dan sayang sama kamu.." Sambung Aryani pada Cecil, Gadis itu terdiam sejenak kemudian tersenyum.

"Papa sama Mama gak usah khawatir.. Aku akan terima anak kalian, Eh maksud Cecil menerima kakak dengan baik.. Setelah semalam aku sudah pikirkan akan lebih baik berdamai dengan keadaan kan? Kalian jemput saja dia, Aku senang karena akhirnya aku akan punya teman.." Mendengar itu, Tentu saja Aryani dan Surya senang bukan main.

"Nak, Kamu serius dengan apa yang kamu katakan?" Tanya Surya, Wajahnya tergambar begitu bahagianya. Cecil, Gadis yang dulu selalu punya obsesi kini telah sadar.

Aryani beranjak dari duduknya memeluk Cecil dengan penuh kasih.

"Syukurlah kamu bisa menerimanya sayang.. Mama senang sekali.." Di balik itu, Cecil tersenyum licik.

"Kita lihat saja.. Setelah ini aku akan buat kalian benci anak kalian sendiri..

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari ini Surya dan Aryani benar-benar menjemput Tissa. Raut wajah mereka menggambarkan berapa bahagianya sepasang suami dan istri itu sekarang.

Mereka duduk di ruang tamu seraya menunggu Tissa yang sedang beres-beres.

"Kok kamu cuma bawa pakaian sedikit nak? " Ayumi bertanya karena merasa heran dengan Tissa yang hanya membawa beberapa potong pakaian saja. Bukankah Tissa akan tinggal bersama kedua orang tuanya?

Tissa menghadap Ayumi dengan tersenyum.

"Tissa akan sering-sering kesini. Tissa udah terlanjur nyaman tinggal disini.. Tinggal disana belum tentu juga nyaman dan betah. Apalagi Tissa harus bareng sama anak angkat mereka, Sudah pasti akan banyak drama.. Tissa yakin, Semoga saja Papa sama Mama akan bela Tissa, Bukankah aku anak kandung mereka sedangkan dia bukan." Ayumi menghela nafas panjang. Sebenarnya dia cukup berat untuk merelakan Tissa pergi dari rumah ini. Karena mau bagaimana pun, Tissa lah yang menjadi penyemangatnya selama ini.

"Kamu baik-baik disana sayang ya.. Ibu cuma kasih doa yang terbaik buat kamu.." Tissa meraih tangan Ayumi lalu menggenggam tangan wanita paruh baya itu.

"Ibu tenang aja.. Tissa gak bakalan terluka kok. Kalau mereka sampai macam-macam.. Tissa akan lawan. Tissa juga bakalan pulang ke rumah ini.." Ayumi memeluk ponakan yang telah ia anggap putri sendiri itu.

"Ya sudah sekarang antar Tissa ke depan.." Ayumi mengangguk. Kali ini Tissa benar-benar akan tinggal bersama kedua orang tuanya. Namun di balik itu semua Ayumi tidak tahu kalau dalam hati Tissa penuh dengan kewaspadaan.

Jika di tanya dia senang atau tidak? Jelas dia senang. Siapa yang tidak senang bisa bertemu dengan dan kembali pada kedua orang tuanya. Namun tetap saja, Tissa merasa ada yang aneh. Dia seperti tak punya ikatan apapun dengan mereka.

"Sayang.." Aryani mendekat dan memeluk Tissa.

Awalnya Tissa bereaksi biasa saja. Tapi sekarang dia harus terlihat bahagia sekali, Dua puluh lima tahun tidak bertemu nyatanya mengumpulkan rasa rindu yang mendalam. Anggaplah begitu..

"Ya sudah kita berangkat sekarang.." Akhirnya Tissa pun berangkat menggunakan mobil.

"Kamu senang?" Tissa mengangguk, Wanita yang sebentar lagi akan di nikahi oleh Joe Erlangga itu memeluk sang Mama erat. Berakting bahwa Tissa senang sekali.

"Jelas Tissa senang Ma.. Pertemuan inilah yang Tissa harapkan selama puluhan tahun ini.." Mendengar itu, Aryani memasang wajah sedih.

"Maafkan kita ya sayang.. kita terpaksa melakukan itu. Kita selalu di ancam oleh majikan kita dulu kalau sampai kita pulang menjemput kamu, Kita akan di bu-nuh katanya. Mama dan Papa kan takut, Sementara kita tidak punya apapun. Kita hanya orang biasa.. Kita terpaksa melakukan semua itu.. Maafkan kita ya. " Tissa mengangguk dan tersenyum seakan dia percaya.

Mobil yang di tumpangi Tissa dan kedua orangtuanya telah sampai di rumah besar. Aryani menuntun Tissa turun dari kendaraan roda empat tersebut.

"Ayo masuk...

Mereka bertiga masuk. Tissa melihat kesana kemari rumah yang akan dia tinggali setelah ini. Hingga...

"Sayaang.. Ini kakak kamu sudah datang.." Panggil Aryani, Seorang gadis turun dari tangga.

"Selamat datang ka..kak.. ku..

Deg!

"Drama macam apa ini?? Bagaimana bisa ada wanita licik itu disini??

TBC

1
Sri Rahayu
knp Joe marah....ada bikin ulah apa si Elfan ma papa kandung Tissa 😇😇😇....lanjut Thorr 😘😘😘
Evi alvian
halahhh kebiasaan othor mesti digantung..jadi penasaran..
Yuni Songolass: iya author selalu gitu suka gantung
total 1 replies
Elin Herlina
mudah2an pernikahan Joe Tissa lancar tanpa drama sesil dan keluarga kandungnya
Sri Rahayu
cie...cie Tissa yg mau ketemu CAMER....tenang Tissa mereka kel baik yg tdk memandang martabat...lanjut Thorr 😘😘😘
mmh nengmuti
good job tissa💪💪
Ayudya
kamu akan bahagia bersama joy.bahagia menanti mu tissa
Viena Alfiatur Rohman
Pilihan yg tepat Tissa.. Idh mnding kmu sama pman dan bibimu saja
Erlangga❤
Yakin klo sama Joe pasti bahagis
Evi alvian
bagus Tissa mending pergi dan tinggallah bersama orang yg menyayangimu
FLA
nah gitu Tis, mending keluar tu dari rumah
Leny Wijaya
Semoga Tissa dibahagiain oleh Joe walaupun tanpa kasih sayang org tua kandung ttp ada paman dan bibi nya palagi org tua Joe😃Tissa pasti Bahagia hidup bersama Joe Erlangga yg tlah lama naksir Tissa🤭
Nanin Rahayu
bahagia selalu Tissa
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga kamu bahagia dengan pilihanmu, Tissa
j4v4n3s w0m3n
seruuuu kak lanjut
Putri Laely
lanjut Thor
nayla tsaqif
Knp sih, tissa tinggal sama orang2 toxic,, mending balik lg tinggal sama paman dan bibinya,,,
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pulanglah ke tampat yang memang merindukanmu Tissa.
Desmeri epy Epy
tissa sebaik nya kau pergi saja dari Sana dari pada menderita, lanjut Thor.
mmh nengmuti
tissa di lawan💪💪
FLA
dah lah Tis, mending kau pergi deh bikin kesel tinggal di situ
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!