NovelToon NovelToon
Gadis Ekstrovert & Dokter Introvert

Gadis Ekstrovert & Dokter Introvert

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:600
Nilai: 5
Nama Author: Miss_Fey

Kisah gadis ekstrover bertemu dengan dokter introvert..
Awal pertemuan mereka, sang gadis tidak sengaja melukai dokter itu. Namun siapa sangka, dari insiden itu keduanya semakin dekat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

********

Beberapa menit kemudian, mobil Edo tiba di depan rumah Suina.

" Terima kasih dok. " ucap Suina yang ingin segera turun.

Namun dengan cepat Edo menghantikannya.

" Sebentar Suina. " ucap Edo menahan tanganya.

" Kenapa? " tanya Suina heran.

" Rumahmu masih terlihat sepi, kamu yakin Riri sudah pulang? " tanya Edo memastikan.

" Oh.. dia sedang kemini market depan bareng bibiku, paling bentar lagi pulang. " jawab Suina.

" Kalau gitu kamu tunggu aja di dalam mobil sampai mereka pulang. " ucap Edo.

" Tapi tuan Rey gimana? apa nggak apa apa dia menunggu sendirian? " tanya Suina bingung.

" Nggak apa apa, lagian dia pasti sudah pergi. " jawab Edo.

" Ooh.. " ucap Suina mengangguk faham.

" Rey dan saya tumbuh besar bersama, karena ibunya adalah adik dari ibu saya. walaupun membosankan tapi dia sudah cukup banyak membantuku. " ucap Edo yang mulai menceritakan masa kecil mereka.

" Namun sifat kami sangat jauh berbeda, Rey tipe pria yang mudah banget akrap kesemua orang, terutama wanita. makanya tadi pas ketemua kamu, dia begitu banyak bicara. " lanjutnya lagi.

" Ooh.. pantas saja dia bisa semudah itu akrap dengan siapa saja. " gumam Suina terkejut.

" Dan juga... apa biasanya wanita menyukai pria yang seperti itu? " tanya Edo yang penasaran dengan respon gadis itu.

" Hah? " ucap Suina kaget sekaligus bingung mendengar pertanyaan pria itu.

" Maksud dokter? " tanya Suina memperjelas.

" Maksud saya, pria yang murah senyum, memiliki kepribadian baik, dan menyenangkan jika di ajak bicara. " jelas Edo.

" Apa kamu juga suka pria yang seperti itu? " tanya Edo menatapnya dengan serius.

Suina terlihat kebingungan harus menjawab apa, karena melihat dari sorot mata Edo. ia terlihat seperti sedang serius dengan pertanyaanya itu.

" Nggak juga. " jawab Suina.

Mendengar jawaban gadis itu, seketika Edo langsung tersenyum.

" Kenapa tidak? " tanya Edo penasaran.

" Mm... karena menurut aku, ketika kita menyukai seseorang. hal pertama yang harus kita lihat adalah kenyamanan. walupun pria itu baik, murah senyum bahkan punya segalanya. kalau kita nggak merasa nyaman saat berada di dekatnya, buat apa. buang buang waktu saja. " jawab Suina.

Edo semakin bersorak di dalam hatinya, begitu mendengar penjelasan Suina.

Karena ia merasa masih memiliki kesempatan untuk memenangkan hati gadis ini.

Ketika sedang serius saling menatap, tiba tiba Riri datang dan mengetuk pintu kaca mobil Edo.

Hal itu langsung membuyarkan keduanya.

Dengan cepat Suina keluar karena merasa malu.

Edo pun ikut keluar sambil tersenyum menyapa Riri.

" Terima kasih dokter, karena sudah menjaga Suina. " ucap Riri.

" Sama sama mbak. " jawab Edo ramah.

Keduanya pun langsung pamit masuk kedalam.

Setelah memastikan keduanya masuk, barulah Edo masuk kedalam mobilnya kemudian berlalu pergi.

Di dalam, Riri langsung mendudukan Suina di hadapanya sambil menatap tajam gadis itu.

" Kamu berani banget ya bermalam di tempat pria. " ucap Riri seolah olah mengintrogasinya.

Suina tidak menjawabnya hanya memalingkan pandanganya menghindari tatapan rajam Riri.

" KAYAK NGGAK PUNYA RASA TAKUT AJA SIH!! " lanjut Riri yang mulai emosi.

" Ma-maaf. " jawab Suina yang merasa bersalah.

" Tapi aku nggak bermaksud seperti itu kok Ri, aku cuma mampir sebentar terus ketiduran di sana. " lanjut Suina.

" Awas aja ya, sampai pria itu buat macam macam sama kamu. aku orang yang pertama akan mencari dia. " ucap Riri memperingatkan Suina.

" Iya! iya! aku faham, tapi kamu tenang aja, dokter Edo bukan orang yang seperti itu kok. " jawab Suina menenangkan sahabatnya itu.

" Memangnya kamu bisa jamin, hah? namanya laki laki, kalau sudah berhadapan dengan yang namanya perempuan pasti akan lain ceritanya. apalagi di tempat sepi seperti itu, itu namanya kamu masuk kandang macan dengan suka rela, tau nggak! " ucap Riri yang tidak bisa percaya begitu saja.

" Iya deh, maaf. aku nggak bakalan lakuin itu lagi. " jawab Suina mengalah.

" Awas aja sampai kamu ulangi. " ucap Riri tegas.

" Ngomong ngomong bibi Yan mana? bukanya kalian pergi bedua tadi? " tanya Suina penasaran.

" Makanya kalau punya otak itu di pake, hari kan ulang tahun kamu. masa lupa sih? bibi Yan pergi cari kue ulang tahun buat kamu. " jawab Riri yang langsung menyentil kening Suina.

" Hah? ulang tahun aku? memangnya hari ini tanggal berapa? " ucap gadis itu kaget, kemudian dengan cepat memeriksa tanggal di ponselnya.

" Huufff... " gumam Riri yang hanya bisa menghela nafas panjang melihat kebiasaan Suina yang selalu lupa hal terpenting dalam hidupnya.

" Oh iya, aku lupa. " ucap Suina terkekeh.

" Ayah kamu udah kirimin hadiah dalam bentuk uang kerekening kamu, mungkin besok baru dia bisa kesini karena masih ada pekerjaan penting. " ucap Riri.

" Aku sih nggak terlalu gimana gimana dengan ulang tahunku, karena nggak ingin kalian semua repot. cukup doain aja agar semua yang aku inginkan berjalan dengan lancar. " ucap Suina yang memang tidak terlalu memetingkan ulang tahunya itu.

" Nggak bisa gitu dong, kan sudah menjadi tradisi kita untuk merayakan ulang tahun. ya walaupun nggak mewah mewah banget, yang penting kita bisa berkumpul dan merayakannya bersama. kebersamaan itu yang paling penting. " ucap Riri.

" Makasih ya Ri, kamu selalu ada buat aku. aku benar benar sangat beruntung karena punya kamu. " ucap Suina yang langsung memeluknya.

" Sama sama, kita kan teman. sudah seharusnya. " jawab Riri yang juga merasa senang bisa berteman dengan Suina.

Sementara di salah satu toko kue, bibi Yan telah selesai membayar kue pesanannya.

Kini wanita paruh baya itu dalam perjalanan pulang menuju rumah.

Namun di tengah perjalanan, ia berpapasan dengan Edo yang baru saja kembali dari mini market.

" Eh dokter! " sapa bibi Yan.

" Tante! " ucap Edo menunduk sedikit sambil tersenyum sopan.

" Dokter baru pulang belanja ya? " tanya bibi Yan, karena melihat pria itu membawa kantong plastik.

" Iya tante, beli beberapa keperluan. " jawab Edo.

" Oh ya, Suina masih di rumah dokter atau udah pulang? " tanya bibi Yan.

" Saya sudah mengantarkannya pulang kok tante. " jawab Edo.

" Ooh.. tante fikir belum, soalnya hari ini ulang tahun dia, makanya Suina harus di rumah karena ayahnya pasti akan melakukan panggilan video sebentar lagi. maklum anak kesayangan, walaupun ayahnya belum bisa datang hari ini, tetap ia usahakan untuk merayakan ulang tahun Suina tepat waktu. " ucap bibi Yan.

" Hari ini ulang tahun Suina? " tanya Edo kaget.

" Iya, nih tante baru belikan kue ulang tahunya. " jawab bibi Yan.

" Ya udah ya dok, tante permisi dulu. " lanjut bibi Yan pamit.

" Iya tante. " jawab Edo menggangguk sopan.

Ia masih merasa kaget, karena Suina tidak memberitahunya jika hari ini ulang tahunnya setelah semalaman gadis itu di rumahnya.

Dengan cepat Edo pulang, kemudian mulai mengeluarkan bahan bahan kue satu persatu.

Ia  memutuskan untuk membuatkan Suina kue ulang tahun sebisa mungkin.

" Aku harus kasih hadiah apa? " gumam Edo yang terlihat kebingungan.

Kemudian ia mulai mencari cari beberapa jenis hadiah untuk wanita di internet.

" Masa iya make up? mana aku nggak faham hal hal seperti itu. " gumam Edo yang semakin kebingungan.

Ia diam dan berfikir sejenak.

Setelah beberapa menit, akhirnya Edo menemukan hadiah yang cocok untuk Suina.

Dengan cepat pria itu mulai mengolah semua bahan bahan kue dengan sangat telaten.

Hampir tiga jam Edo bergelut dengan bahan bahan kue, kini kue ulang tahun buatanya untuk Suina akhirnya selesai.

Pria itu terlihat sangat puas dengan hasilnya.

" Oh iya hadiahnya. " ucap Edo teringat.

Dengan cepat ia naik menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya sejenak.

Setelah itu barulah Edo keluar masuk kedalam mobilnya, menuju kesalah satu pusat perbelanjaan yang cukup besar.

Sesampainya di sana, ia mulai mencari hadiah yang sudah ia tentukan sebelumnya.

Edo memutuskan untuk memberikan Suina satu set alat gambar, karena melihat gadis itu selalu menggunakannya setiap hari.

Menurutnya itu hadiah yang sangat cocok untuk Suina, mengingat pekerjaan gadis itu selalu menggunakan alat alat gambar.

Setelah menemukanya, Edo lanjut menuju toko sepatu.

Ia juga membelikan Suina sepasang sepatu olah raga, agar gadis itu lebih rajin menggerakan tubuhnya demi kesehatannya.

###NEXT###

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!