Kisah hidup Amaya Mentari yang mencari kebahagian sejati nya di tengah perselingkuhan suaminya.
Dimana delapan tahun pernikahan tidak ada artinya di mata suaminya.
Pengorbanan Mentari tak di hargai selama ini. Kesetiaan nya di balas air mata. Dan yang paling mengenjutkan ternyata selama ini suaminya telah menikah lagi dan memiliki anak dari wanita lain. Dan paling sial nya, keluarga suaminya mendukung itu semua.
Mentari" jika kesetianku di balas penghianatan, jika pernikahan ku tak berarti di mata nya, buat aku pertahankan!"
"Bandingkan aku dengan wanita lain nya mas. Apa ada yang bisa menerima mu dengan kemiskinan mu?"
"Apa ada yang melayani mu sebaik aku saat kamu lumpuh mas?"
"Bahkan mantan si4lan mu meninggalkan mu di hari pernikahan mu mas?"
Dan sekarang, kamu malah menikahinya dan memiliki anak dengan nya, di saat sembuh? Terlalu kamu mas?"
"Apa guna nya hadir ku selama ini di hidup mu mas? "
Yuk ikuti Kisah hidup Amaya Mentari di tenggah badai rumah tangga nya. Mentari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasri Ani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEINGINAN MENTARI
"Yakin di anter pulang ke rumah?" Gina memulai percakapan. Dimana mereka sudah keluar dari rumah mewah Purnomo.
"Iya," yakin Mentari.
"Bagaimana kalau pak Haikal pulang. Yang ada kamunya bakalan nanggis histeris nanti?" olok Gina.
" Nggak akan."
"Nggak akan," ulang Gina.
"Atau kamu mau merayu nya, melebihi kebrutalan pelakor madu mu itu?"
"Nggak sudi," balas Mentari.
"Biasanya kalau alasan meeting begini, dia tak akan pulang malam nya. Selalu merayakan kemenangan dengan rekan bisnis nya."
"Ha,,,ha,,," Gina tertawa terbahak di depan Mentari.
Nyata nya si istri bos nya, terlalu polos nya. Makanya gampang di bodohin.
" Iya kali alasan seperti itu setiap hari nya tetap aja di percaya. Tak ada gitu curiga sedikitpun. Minimal mata matai atau cek dan ri cek itu si Haikal setiap harinya."
"Mana tahu ada tanda cinta tertinggal di bagian badan nya."
" Silahkan tertawa, aku tahu aku memang bodoh," ujar Mentari.
"Udah lah nggak usah di bahas, toh sudah terjadi.
Yang penting saat ini, bentenggi hatimu dari rayuan maut nya."
" Paling tidak kalau kamu nya menyingkir jangan dengan tangan kosong."
" Harus ada hasil rampasan, anggap kompensasi.
Apalagi selama ini kamu banyak berjuang."
" Mana saat kesakitan, kamu yang ngurusin. Bisa nya dia kej4m begitu?"
"Satu lagi cari tahu isi perjanjian bapakmu. Pasti
penting, sampai dia niat nyingkirin kamu," cicit Gina lagi.
"Saat ini aku belum bisa mikir, aku masih menikmati rasa sakit ku."
"Wajar,, semua wanita akan seperti itu. Ingat jadi wanita jangan bodoh."
"Iya,,, kalau kamu nggak bisa jadi seperti ku bar bar bangs4t. Paling tidak kamu bisa jadi wanita polos polos bangs4t," nasehat Gina lagi.
" Iya,,,akan ku pertimbangkan. Saat ini aku hanya ingin tidur."
"Oke,,, ada apapun bisa hubunggi aku. Tenang aku di pihak mu. Meski aku bekerja disana. Tapi aku tak suka dengan kaum ku yang di bodohi dan tindas."
"Iya,,," balas Mentari pelan.
Gina mengantar Mentari di sebuah perumahan yang terlalu besar. Nampak gelap gulita dari luar.
" Bu bos tinggal disini?" heran Gina. Kan Haikal kaya,
Bos, ceo, masa tinggal di tempat seperti ini istrinya.
" Kok kayak rumah hantu ya?" Dan lagi ucapan Gina membuat Mentari menghela nafas.
"Aku istri terbuang, mana mungkin di hiraukan. Aku tinggal sendiri disini. Mas Haikal nggak suka ada pelayan sana sini di rumah kami."
"Penipuan cara halus," tertawa Gina.
"Jangan bilang nggak ada satpam juga. Dan dia nya sendiri pulang nya satu bulan sekali." Gurau Gina kali ini.
"Emang iya,,, mas Haikal jarang pulang malam. Dia sering pulang jam makan. "
"Dan tak pulang lagi," sela Gina. Sedangkan Mentari hanya mengangguk.
" Ya Tuhan,,, masih ada nggak sih wanita yang bodoh nya keterlaluan seperti ini di jaman modern gini?"
Sumpah Gina tak tahu harus me jawab apa. Dari awal nyata nya pernikahan mereka tak sehat.
"Maaf aku nanya seperti ini bu boss. Apa pernikahan kalian siri?"
"Nggak, aku punya buku nikah. Sah di mata hukum dan negara."
"Artinya yang siri si Lisa dong? Iya kali si Haikal di kk nya beristri dua."
"Aku nggak tahu," geleng kepala Mentari.
" Ya iyalah, kalau pernikahan mu terdaftar otomatis dia nggak bisa nikahin secara negara juga," jelas Gina.
" Dalam arti di sini kedudukan bu bos yang lebih
Tinggi, lebih kuat, dia hanya selir."
" Tapi bisa nya malah bilang kamu yang gundik.
Nggak tahu malu banget."
" Pingin rasa nya aku buat malu si sombong," geram
Gina.
" Mana dia bilang kamunya mandul dan tak punya anak. Padahal status anak nya saja nggak di akui negara, nggak sah!"
"Mentari terdiam, bener yang di katakan Gina, dia lebih berhak dari wanita itu. Dialah yang gundik suaminya. Kan dia menikah secara sah dengan Haikal."
"Satu lagi?" kepo Gina.
"Kenapa dia bilang kamu tak bisa punya anak? Bukan nya kamu bilang, kamu itu kb selama ini, makanya tak punya anak."
"Aku emang kb,,, Haikal rutin mengajak ku ke dokter buat nunda hamil setiap bulan nya," akui Mentari.
"Dokter mana?"
"Dokter kandungan, teman Haikal."
"Maaf,,, apa mungkin mereka membuat mu tak bisa hamil."
"Apa kamu rutin mengkonsumsi obat penunda hamil?"
"Iya,,, karena aku tak tahan suntikan kb nya buat jantung ku berdebar lebih kuat."
"Maaf, aku bukan menuduh. Tapi bisa jadi mereka yang buat kamu nggak bisa punya anak."
Deq,,,, Mentari kembali meringgis. Dia menahan sesak di d4da nya. Satu lagi fakta yang membuat nya makin tak di harga di hidup suaminya.
Selain tak mau Mentari hamil, dia juga merusak rahim Mentari.
"Ku bu-nuh mereka jika itu sampai terjadi," murka Mentari. Dia sudah kehilangan segala nya, tak masalah jika harus lenyap bersama.
" Sabar!"
"Sabar kamu bilang," teriak Mentari di dalam mobil.
Dia sudah merusak hidup ku, merampas semua milik ku?
Bagaimana aku bisa sabar marahnya.
"Coba cari tahu, hentikan semua apapun obat darinya. Aku cuma curiga siapa tahu kita salah."
Mentari mencoba tenang, lama dia terdiam di mobil.
Setelah merasa baikan, dia masuk ke dalam rumah nya.
Istana baginya sekarang ini terlihat seperti penjara buat nya.
Pantas saja dia di larang ini itu. Nggak boleh ini itu, bla bla bla! Tujuan nya agar dirinya tetap bodoh dan gampang di bohonggi.
Untuk ke salon saja dia pingin, suaminya akan bilang.
"Aku suka wajah ayu polos mu seperti ini. Jangan di rubah ya sayang."
Belanja pakaian, paling mentari hanya online dan tak lebih dari lima ratus ribu.
"Sayang, jangan boros boros ya? Aku lagi merintis karierku. Besok kalau aku sukses, semua keinginan mu aku turuti."
Apalagi kalau Mentari ingin belajar dandan dan skincare an, suaminya selalu punya jawaban yang bisa membuat nya membatalkan keinginan nya.
Mentari akan selalu di anggap wanita kampung.
Jangankan punya kartu atm, atau belanja dengan kartu sakti, untuk belanja makan dan keperluan nya dia akan di jatahi suaminya setiap harinya. Seperti anak TK.
Benar dia hanya di anggap pembantu di rumah ini. Dia hanya di jadikan pelayan pribadi oleh suaminya. Mana di datanggi seperti selingkuhan, pas ada maunya.
Kini Mentari jij!k dengan dirinya. Dia layaknya wanita penghibur yang di pakai saat butuh. Di bayar dengan sesuap makanan dan tempat tinggal. Miris!
Ponsel Mentari berdering, dan itu panggilan dari suami bangs4tnya.
Hingga panggilan ke tiga kalinya Mentari sama sekali tak sudi menerima nya. Hingga pesan dari suaminya lah yang masuk.
Seperti biasa nya kan, suami nya akan ijin tak pulang karena ada pesta dengan rekan bisnis nya. Tapi kali ini dia mencoba abaikan saja.
" Penipu," gumam Mentari pelan.
Satu lagi masuk chat dari suaminya, menanyakan berkas nya yang tertinggal.
Ya berkas,,, gegara berkas itu Mentari tahu kebusukan suaminya. Berkas yang masih setia Mentari pegang sampai detik ini.
"Aku tak tahu mas, aku lagi sakit!"
"Kuota ku habis nggak bisa telpon. Balas chat aja ini yang terakhir."
"Kuota listrik juga habis, mungkin ponsel ku bakalan m4ti sebentar lagi."
Setelah itu ponsel benar Mentari matikan. Toh emang benar listrik nya belum di isi. Rencana nya dia akan pergi membeli nya tadi sekalian ke pasar.
Ini lah kehidupan seorang Mentari, meski suami nya bos, seorang CEO, karyawan nya ratusan. Tapi istrinya semua serba manual dan kekurangan.
Rumah sudah Mentari kunci, lampu dia matikan semua. Sementara dia hanya terduduk di ruang tengah dekat televisinya.
Teringat akan berkas suaminya. Tanpa memikirkan apapun. Penting atau tidak nya, Mentari membawa berkas itu ke dapur. Tak ingin hatinya lemah, di kegelapan malam mentari membakar berkas itu menjadi abu. Dan berdoa moga saja proyek nya batal dan suami nya itu merugi, biar bangkrut sekalian.
Kalau boleh dia meminta, biar suaminya lumpuh saja lagi. Dan kalau sampai itu terjadi, Mentari akan mendorong nya biar tambah nyungsep dan tak bisa jalan selamanya.
Tapi nanti,,, setelah dia mendapat hasil dari pengorbanan nya selama ini. Dia harus realistis, hidup jaman sekarang tidak mungkin tak butuh modal. Apalagi dia sudah berumur, dia juga bukan Sarjana, mau kerja apa.
tetapi blm bucin
yg bucin duluan Gina
mentari hamil
yg ngidam Yg bikin mentari hamil...
lanjut Thor ceritanya