NovelToon NovelToon
Doa Kutukan Dari Istriku

Doa Kutukan Dari Istriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Kutukan / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:48.1k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Vandra tidak menyangka kalau perselingkuhannya dengan Erika diketahui oleh Alya, istrinya.


Luka hati yang dalam dirasakan oleh Alya sampai mengucapakan kata-kata yang tidak pernah keluar dari mulutnya selama ini.


"Doa orang yang terzalimi pasti akan dikabulkan oleh Allah di dunia ini. Cepat atau lambat."


Vandra tidak menyangka kalau doa Alya untuknya sebelum perpisahan itu terkabul satu persatu.


Doa apakah yang diucapkan oleh Alya untuk Vandra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Malam itu, setelah Papa Indera dan Mama Vany pulang dengan wajah masih berat, Alya termenung lama di ruang tamu. Hatinya terasa sesak. Keputusan yang ia ambil memang sudah bulat, tetapi kini beban itu terasa lebih nyata ketika harus memikirkan anak-anak, terutama Vero.

Alya melangkah tertatih menuju kamar. Di sana, Axel terlelap di boks kecilnya, sementara Vero duduk di lantai, sibuk menyusun balok mainan. Begitu melihat bundanya masuk dengan mata sembab, Vero menghentikan aktivitasnya dan berlari memeluk kaki Alya.

“Bunda kenapa? Bunda sakit?” tanya bocah itu polos, menengadah dengan mata bulat penuh kekhawatiran.

Alya berjongkok, meraih tubuh kecil Vero, lalu memeluknya erat. Ia juga mendekap Axel yang masih tertidur pulas. Air matanya kembali jatuh, kali ini membasahi rambut anak-anaknya.

“Tidak, Kak. Bunda tidak sakit. Bunda hanya lelah.” Suara Alya lirih, berusaha tegar, meski getarannya jelas terasa.

Dalam dekap itu, Alya menutup mata, menumpahkan segala doa dari hatinya yang hancur.

“Ya Allah, anak-anakku ini masih terlalu kecil untuk mengerti arti luka, terlalu murni untuk diseret dalam dosa ayahnya. Jangan biarkan mereka merasakan pahitnya pengkhianatan. Lindungi hati mereka, jangan Kau biarkan jiwa mereka retak seperti jiwaku hari ini.”

Pelukan Alya semakin erat. Vero yang masih bingung hanya bisa menepuk punggung bundanya dengan tangan mungilnya, seakan ingin menghibur.

“Ya Allah, aku ikhlas bila Engkau ingin memberi ujian padaku. Tapi jangan Kau timpakan pedih ini pada buah hatiku. Biarlah aku yang hancur, asal mereka tetap tersenyum. Jika aku harus menanggung aib, biarlah aku sendiri yang menanggungnya, jangan biarkan nama anak-anakku tercoreng karena kesalahan ayahnya.”

Isakan Alya terdengar terputus-putus. Axel menggeliat kecil, lalu menangis seakan merasakan keresahan ibunya. Alya buru-buru mencium kening bayi itu.

“Ya Rabb, jika Mas Vandra masih Kau beri kesempatan hidup, jadikanlah ia ayah yang sadar, bukan lelaki yang lalai. Jika ia tetap memilih jalannya sendiri, maka pisahkanlah langkah kami dengan cara yang terbaik menurut-Mu. Aku tidak meminta balas dendam, aku hanya memohon keadilan-Mu.”

Alya mendongak, menatap wajah polos anak-anaknya. Ada getir, ada rindu, ada sakit, tetapi juga ada kekuatan yang perlahan tumbuh.

“Vero ... Axel ... kalianlah alasan Bunda masih kuat berdiri. Kalianlah doa-doa Bunda yang menjelma jadi nyata. Kalianlah bukti bahwa Allah masih sayang sama Bunda.”

Alya menutup matanya lagi, air mata jatuh deras. Tapi kali ini, di balik kepedihan, ada keyakinan yang ia genggam erat: bahwa Allah mendengar setiap lirih doanya, setiap isakan yang tak pernah didengar manusia.

Malam itu, dalam pelukan anak-anaknya, Alya berdoa lebih lama daripada biasanya. Doa yang lahir dari luka, doa yang ditulis dengan air mata, doa yang akan terus menggema sampai Allah mengangkat deritanya.

Sementara itu di rumah Erika, Vandra berbaring menatap langit-langit kamar. Otaknya berpikir keras bagaimana caranya mencari pekerjaan baru. Karena membutuhkan banyak uang untuk kelangsungan hidupnya.

"Aku hubungi dulu teman-temanku, siapa tahu di tempat kerja mereka ada lowongan pekerjaan," batin Vandra.

"Mas ...." Suara Erika merdu dan menggoda, sehingga Vandra menoleh.

Erika memakai lingerie untuk menggoda Vandra. Seharian ini mereka belum bercinta karena menghabiskan waktu di rumah sakit.

"Yang, aku capek," ucap Vandra tidak bergairah untuk bercinta malam ini.

"Apa kamu sudah bosan sama aku, Mas?!" pekik Erika marah.

"Bukan begitu, Sayang. Seharian ini banyak sekali kejadian yang tiba-tiba dan membuat aku stres," ujar Vandra.

"Ya, sudah kalau tidak mau!" Erika tidur membelakangi Vandra.

***

Di kamar, Vero duduk di meja belajarnya. Sejak pulang sekolah dia di kamar terus.

Tentu saja itu membuat Alya bertanya-tanya. Biasanya si sulung akan bersemangat bercerita apa saja yang terjadi di sekolah.

Bocah laki-laki itu tengah menekuni buku tugas sekolahnya, namun tatapan matanya kosong. Sesekali Vero menggambar sesuatu di kertas kosong, lalu menghapusnya lagi.

Alya memperhatikan dari ambang pintu, hatinya teriris melihat anak sulungnya mulai sering melamun. Dia ingin putranya kembali seperti biasanya.

Dengan langkah pelan, Alya masuk dan duduk di tepi ranjang. “Kakak ....” panggilnya lembut.

Vero menoleh, lalu tersenyum tipis. “Iya, Bunda?”

Alya menarik napas panjang, berusaha menata kata. “Bunda mau bicara sama kamu. Tentang Ayah.”

Mata Vero langsung meredup. Ia menutup bukunya, lalu duduk menghadap bundanya.

“Ayah kenapa lagi, Bun? Tadi di sekolah ada teman yang ngomong katanya Ayah dipecat. Itu bener?”

Alya tercekat karena dia sendiri baru mendengar kabar itu tadi pagi dari temannya yang bekerja di perusahaan PT ANGGORO. Sekarang gosip itu sudah sampai ke telinga anaknya. Ia pun mengangguk pelan.

“Iya, Nak. Ayah memang dipecat dari kantornya. Tapi, itu bukan hal terburuk yang sebenarnya harus kamu tahu.”

Vero menunduk, jemarinya meremas ujung baju. Suaranya bergetar. “Ayah ada masalah sama Bunda, ya?”

Alya meraih bahu anaknya, menatap tepat ke matanya. “Vero, Bunda ingin kamu tahu, kalau sekarang Ayah memang sudah banyak berubah. Dia memilih jalan yang berbeda. Bunda sudah berusaha bertahan, tapi kalau Bunda diam saja, itu tidak adil buat kamu dan adikmu.”

“Ayah selingkuh, ya, Bun?” tanya Vero lirih, seolah menebak sesuatu yang sudah lama ia rasakan.

Air mata Alya jatuh begitu saja. Anak sekecil itu ternyata lebih peka dari yang ia kira.

“Iya, Kak. Ayah melakukan kesalahan besar. Dan Bunda tidak bisa membiarkannya begitu saja. Karena itu Bunda melaporkannya ke polisi.”

Mata Vero membesar, suaranya tercekat. “Ke … polisi? Jadi Ayah bisa masuk penjara?”

Alya mengangguk dengan berat. “Iya. Itu konsekuensinya, Vero. Hukum memang keras, tapi adil. Ayah harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Bunda tahu ini berat buat kamu, tapi suatu hari nanti kamu akan mengerti kenapa Bunda melakukannya.”

Anak itu terdiam lama. Tubuhnya gemetar, wajahnya menegang menahan emosi.

“Tapi … nanti kalau teman-teman aku tahu, mereka bakal ngejek aku, Bun.” Suara Vero pecah.

Alya segera meraih tubuh putranya, memeluk erat sambil mengusap rambutnya. Dia juga ikut merasakan sakit.

“Kak, kamu jangan takut. Kamu anak yang kuat, lebih kuat dari yang Bunda kira. Kalau ada yang mengejek, ingatlah kesalahan itu bukan kamu yang buat, tapi Ayah. Kamu tidak perlu menanggung malu atas perbuatan orang lain. Kamu tetap anak yang baik, yang pintar, dan Bunda bangga punya kamu.”

Pelukan itu lama, penuh tangis yang tertahan. Alya bisa merasakan bahu kecil anaknya bergetar, seakan seluruh dunia yang ia kenal runtuh begitu saja.

Setelah cukup lama menangis, Vero menatap bundanya dengan mata sembab. Dia pun mengusap air mata di pipi ibunya dengan lembut.

“Bunda janji, ya, jangan pernah ninggalin aku sama Axel. Kalau Ayah udah nggak ada buat kita, aku cuma punya Bunda.”

Alya menggenggam kedua tangan anaknya erat, lalu mencium keningnya. “Bunda janji, Kak. Selama Bunda masih bernapas, kamu dan Axel nggak akan pernah sendirian. Kalian adalah hidup Bunda.”

Vero mengangguk, meski hatinya masih belum bisa sepenuhnya menerima. Sang ibu menatap wajah putranya dengan mata bengkak, menyadari bahwa sejak hari itu, masa kecil Vero tidak akan pernah sama lagi.

1
Ayudya
kalau dari awal Uda jalang akan sulit tuk berubah.
Sugiharti Rusli
karena ini pasti akan menyangkut harga diri Alya sebagai seorang perempuan terhormat, tapi juga sekarang kondisinya darurat kan
Sugiharti Rusli
waduh ada insiden terhadap Alya dan Axel yang keduanya terjatuh di kolam renang rumah ibunya Biru, dan dia sekarang jadi dilematis buat melakukan pertolongan pertama
Sugiharti Rusli
manusia yang ga pandai bersyukur yah kamu Ndra, bahkan buat melarang si Erika bekerja pun kamu pasti ga akan mampu
Sugiharti Rusli
apalagi kamu susah mendapatkan pekerjaan sekarang dan tidak memiliki tabungan lagi, nanti si Erika pasti akan jumawa karena uang yang dihasilkan sangat banyak dari sang bos
Sugiharti Rusli
perempuan seperti ini kah Ndra yang kamu harapkan agar bisa bertahan ke depan dan tidak mengulangi hal yang sama ketika bersama Alya dulu,,,
Sugiharti Rusli
yah sekarang sudah terlihat jelas kan, bahkan si Erika seperti sengaja memancing bosnya agar tawarannya bisa dinaikkan
Sugiharti Rusli
semua ada tuainya, walo kalian sudah dihukum secara hukum negara, tapi hukum Tuhan masih belum mereka rasakan, tinggal tungggu waktunya
Sugiharti Rusli
mungkin itu yang dulu kamu rasakan ketika berselingkuh dengan si Erika, kamu merasa bergairah lagi sama dia, tapi yah hanya sebatas itu saja
Sugiharti Rusli
sangat jauh perbedaan antara mantan istri dan istri kamu sekarang, bagai bumi dan langit dari segi attitute mah, apalagi moral
Sugiharti Rusli
apalagi dengan penampilannya yang menggoda iman kamu dan kamu dengan mudahnya mengkhianati istri yang berjuang dari awal
Sugiharti Rusli
yah terima lha Ndra perempuan yang bagi kamu dulu sangat menggairahkan kan
Sugiharti Rusli
sekarang apalagi dia lebih fokus ke usahanya dan kedua putranya yang sedang tumbuh-kembang juga, dia belum punya waktu buat dirinya pribadi sekarang, walo yang mengincarnya ga kaleng" kan
Sugiharti Rusli
bagi laki" mah hal itu yang utama kan, tidak bagi perempuan dan Alya juga bukan tipikal perempuan yang haus kasih sayang yang tidak terkendali
Sugiharti Rusli
dan sekarang si Erika masih mau melayani kebutuhan biologisnya yah kenapa tidak dia sikat kan,,,
🌸Santi Suki🌸: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Sugiharti Rusli
apalagi selama dalam penjara dia ga bisa meyalurkannya dulu
Sugiharti Rusli
yah namanya juga kucing yang dikasih ikan gratis, biar kata dunia berkata apa si Vandra tetap doyan lha yah
🌸Santi Suki🌸: 👍👍👍👍👍
total 1 replies
partini
Alya and Albi hemmmmmm
❤️❤️❤️❤️❤️ lope lope
Ita rahmawati
firasat firasat sampe metong kamu cuma ngerasain firasat doang vandra²,,istrimu mah udah melanglangbuana cari mangsa kamu masih aja berkutat dg firasat 🤦‍♀️🙄
thor knpa itu burungnya fandra masih bisa terbang harusnya bgtu keluar penjara lgsg aja dibuat tidur gk bangun² thor 🤣🤣
🌸Santi Suki🌸: nanti 😩 satu-sstu dulu karmanya.
🤭ini baru bab 26
total 1 replies
Ita rahmawati
kalo hati udh terlanjur sakit dn memang hatinya baik maka akan seperti alya 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!