NovelToon NovelToon
Rantai Kekayaan

Rantai Kekayaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Dikelilingi wanita cantik / Iblis / Mengubah Takdir / Tumbal
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Demi harta Dirja rela melakukan pesugihan, pesugihan yang katanya aman. Tak perlu menumbalkan nyawa, hanya perlu menikah lagi saja. Semakin Dirja menikah dengan banyak wanita, maka harta yang dia dapatkan juga akan melimpah.

"Ingat, Dirja! Kamu harus menikah dengan wanita yang memiliki hari spesial, seperti wanita yang lahir pada malam satu suro. Atau, wanita yang lahir pada hari Selasa Kliwon."

"Siap, Ki! Apa pun akan saya lakukan, yang terpenting kehidupan saya akan jadi lebih baik."

Akan seperti apa kehidupan Dirja setelah melakukan pesugihan?

Benarkah pesugihan itu aman tanpa tumbal?

Gas baca, jangan sampai ketinggalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tersenyum Penuh Kemenangan

Dirja masih terbaring di atas ranjang di dalam rumah pribadi yang tidak diketahui oleh istri istrinya, pria itu tidur begitu pulas sekali karena tadi malam pria itu harus melakukan ritual.

Tiba-tiba saja Dirja merasa ada rasa hangat yang mengelus lembut tubuhnya, terasa menembus sampai ke dalam dagingnya. Pria itu menggeliatkan tubuhnya, lalu mencoba untuk membuka matanya.

Silau.

Itulah yang dia rasakan ketika pria itu membuka matanya, ada cahaya matahari yang menerobos masuk melalui jendela. Saat Dirja menolehkan wajahnya ke arah jam dinding, ternyata waktu menunjukkan pukul 08.00 pagi.

"Pantas saja matahari sudah terasa hangat ke tubuh, ternyata sudah siang."

Dirja segera turun dari tempat tidur, dia ingin segera mandi dan menemui istrinya. Namun, kakinya tak jadi melangkah menuju kamar mandi karena dia melihat tumpukan uang yang begitu banyak di dekat ranjang.

"Kenapa begitu banyak uang? Rasanya aku belum melakukan hal yang bersangkutan dengan penghuni hutan larangan, apakah aku sudah melakukan hal baik sehingga mendapatkan uang sebanyak ini?"

Dirja bingung kenapa banyak uang di dalam kamarnya, karena rasanya dia belum melakukan misi malam tadi. Namun, terlepas dari apa pun yang sudah terjadi, Dirja tak ingin ambil pusing. Dia mengambil semua uang itu dan merapikannya di dalam lemari.

Pria itu tersenyum senyum karena semakin hari uangnya semakin banyak saja, tidak salah rasanya menjadi pemuja hutan larangan. Karena uang yang dia dapatkan begitu banyak sekali.

"Hidupku benar-benar bisa makmur kalau terus ada uang yang berdatangan ke rumahku," ucap Dirja.

Dirja merasa bahagia karena bisa merasakan memiliki uang yang banyak, ternyata tidak ada rasa khawatir ketika memiliki uang banyak. Yang ada hanya rasa bahagia dan memikirkan bagaimana cara mengolah uang itu agar terus menghasilkan untung yang berlipat ganda.

Pria itu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi sambil bersiul, terlihat sekali kalau dia begitu gembira dengan kejutan yang dia dapatkan pagi ini.

Setelah mandi pria itu langsung pergi ke kediaman Darmi, tiba di sana dia tersenyum dengan begitu lebar karena melihat Darmi yang sedang merapikan buah-buahan dibantu oleh Susi.

Bagaimana tidak senang kalau kedua istrinya itu hidup dengan akur dan juga rukun, bahkan Dirja melihat keduanya sedang mengobrol santai sambil sesekali tertawa.

"Selamat pagi istri istriku, sedang membicarakan apa? Kenapa kalian terlihat begitu senang?"

Darmi begitu antusias melihat suaminya, dia bahkan langsung menggenggam tangan kanan suaminya dan berkata.

"Kemarin itu kan' hari pertama aku jualan, Neng Susi bantuin aku jualan dan buahnya laku keras. Aku dapat untung banyak," ucap Darmi dengan binar bahagia di matanya.

"Wah! Seharusnya kemarin aku juga ikut bantu, sayangnya harus bekerja di toko. Jadi nggak bisa bantu kalian," ucap Dirja pura-pura menyesal.

"Nggak apa-apa, ada aku yang akan membantu Mbak Darmi. Kadang bete juga di perkebunan, jadi kalau udah nganter buah bisa langsung bantu-bantu dagang di sini." Susi menatap Dirja dan Darmi secara bergantian.

Dirja mengulurkan tangan kirinya dan menggenggam tangan Susi, karena tangan kanannya di genggam oleh Darmi. Dia tersenyum hangat kepada wanita itu.

"Kamu itu merupakan wanita yang baik, terima kasih karena sudah sangat baik terhadap istri pertamaku."

"Nggak usah sungkan, Akang. Yang pasti Mbak Darmi itu adalah istrinya Akang, itu berarti aku harus menyayanginya seperti Akang menyayangi Mbak Darmi."

"Oiya, ini keuntungan Akang dari toko."

Dirja mengeluarkan uang dan memberikannya kepada Darmi dan juga Susi, keduanya diberikan uang dengan jumlah yang sama. Mereka tersenyum senang, lalu Darmi dengan cepat berkata.

"Akang sudah makan?"

"Belum," jawab Dirja.

"Biar Adek siapkan makanan," ujar Darmi.

"Nggak usah, kamu di sini saja. Biar Akang ke dapur sendiri. Kamu udah cape," ucap Dirja sambil mengelus lembut puncak kepala istrinya.

"Ya," jawab Darmi.

Dirja masuk ke dalam rumah, lalu dia melangkahkan kakinya menuju dapur. Di sana ternyata sudah tersedia nasi lengkap dengan lauknya, Dirja tersenyum karena walaupun hanya disediakan nasi dengan telur dadar, sambal dan juga lalapan, tetapi dia merasa senang.

"Makan dulu ah, karena masakan Darmi selalu enak. Sambelnya apalagi, selalu pedas mantap."

Dirja ingin mengambil piring, tetapi tiba-tiba saja Susi datang dan mengambilkan piring untuk dirinya. Dia bahkan langsung menyendok nasi lengkap dengan lauknya.

"Loh, kok kamu ke sini?" tanya Dirja heran.

"Disuruh mbak Darmi siapin makan buat Akang," jawab Susi.

"Padahal kamu pasti cape habis dari perkebunan dan membantu Darmi, mending kamu duduk aja."

Dirja menuntun Susi untuk duduk, lalu dia ikut duduk di samping wanita itu dan mulai menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Dia bahkan menyuapi Susi, wanita itu sampai tersipu malu.

"Makasih ya, karena sudah menjadi istri yang baik."

"Emmm," jawab Susi dengan deheman saja.

Susi mengambil piring kosong bekas Dirja makan, lalu dia mencucinya dan menyimpannya di atas rak piring. Dirja menghampiri Susi dan memeluk tubuh wanita itu. Dia bahkan tanpa ragu mengecupi leher jenjang istrinya itu.

"Kang," ujar Susi lirih.

"Pengen," ujar Dirja sambil mengusap dada Susi yang dirasa begitu menantang.

"Nanti malam aja, gak enak kalau di sini. Di rumah kita aja," ujar Susi.

"Tapi udah kebelet," ujar Dirja yang langsung membalikkan tubuh Susi.

Dia menaikan rok yang dipakai oleh Susi, dia juga membuka dan menurunkan celana yang dia pakai. Lalu, menurunkan pelindung inti tubuh istrinya dan mulai melakukan apa yang ingin dia lakukan.

Susi hanya bisa pasrah, karena dia juga suka. Apalagi ketika Dirja mencumbui dirinya, dia tak bisa menghindari hal itu.

"Makasih, Sayang."

Dirja dan Susi buru-buru merapikan baju mereka, keduanya tersenyum penuh kepuasan. Lalu, mereka segera keluar dari rumah itu menuju kios buah milik Darmi.

"Sudah kenyang?" tanya Darmi.

"Udah dong, Yang. Makasih makanannya, enak. Apalagi sambelnya," ujar Dirja.

"Iya, tapi kok lama sekali makannya?" tanya Darmi.

Dirja dan juga Susi saling pandang, keduanya bingung harus menjawab apa. Darmi mulai sadar dari perubahan raut wajah keduanya, dia sedih, tapi tahu diri karena tak sanggup memenuhi kewajibannya.

"Oiya, Kang. Kayaknya aku mau makan kue mbok Iyem, bisa tolong belikan?" tanya Darmi sengaja mengalihkan perhatian.

"Bisa, Mas akan belikan. Kamu tunggu di sini," ujar Dirja.

Di saat Dirja hendak pergi, ada tukang kebun yang biasa berjaga di kediaman lurah Sukarta datang. Dia datang dengan wajah pias, lalu menghampiri Susi.

"Neng Susi, maaf kalau kedatangan saya mengganggu. Saya ingin memberikan kabar buruk," ujarnya.

"Kabar apa?" tanya Susi dengan was-was.

"Neng Dea keguguran, rahimnya bahkan hilang. Keadaannya kritis, dia mau dibawa ke rumah sakit kota. Neng Susi mau ikut tidak?"

"Astagfirullah! Kenapa bisa terjadi?" tanah Susi dengan tubuhnya yang bergetar hebat.

Walaupun Dea itu merupakan adik yang begitu menyebalkan, tetapi bagaimanapun juga dia menyayangi adiknya itu.

"Nggak tau, mau berangkat sekarang ke rumah sakit yang ada di kota. Mbak Susi mau ikut gak?"

"Ikut," jawab Susi.

"Kamu berangkatnya sama Akang saja, gak enak juga kalau Akang tak ikut."

"Ya," jawab Susi.

Dirja berpamitan terlebih dahulu kepada Darmi, dia juga meminta salah satu orang yang ada di pasar untuk membantu istrinya tersebut. Setelah itu, dia langsung mengajak Susi untuk pergi ke rumah sakit yang ada di kota.

"Kang! Apa mungkin Dea itu terkena kutukan?" tanya Susi.

"Entahlah! Mungkin ada orang yang sakit hati dengan ucapannya, makanya ada orang yang mengerjainya. Sampai dia seperti itu," ujar Dirja.

"Bisa juga sih, soalnya mulut dia itu tidak bisa dikontrol. Kalau kejadian biasa nggak mungkin sampai rahimnya hilang, ini di luar nalar."

"Udah, nggak usah mikir terus. Mending kamu tidur, nanti kalau sudah sampai Akang bangunkan."

"Iya," jawab Susi.

Dirja dari pagi kebingungan kenapa di rumahnya ada uang yang begitu banyak, kini dia tahu alasannya. Dia tersenyum penuh kemenangan, lalu berbicara di dalam hati.

'Ternyata ini adalah upah, mantap sekali uang yang aku dapatkan. Aku sungguh puas dengan apa yang Dea dapatkan, ini upah untuk mulutnya yang begitu kejam.'

1
Mamake Nayla
blm apa2 udah ketahuan🤣🤣🤣🤣
Siti Yatmi
hayo loh..Dirja ketauan...wk2
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
yahhh gabisa hamil lagi
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hiiii seremmm
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
tadi mah ya tuhan ya tuhan😇😇
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
lagi gini aja baru inget tuhan🤣
Siti Yatmi
apaan tuh....ih..serem...takut deh kalo tidur ranjang nya ada kolong...horor....
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kan itu ortu nya, gimana ci
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
🤣🤣🤣lebih parah dadi dirja
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: halo kak baca juga di novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 𝙙𝙖𝙣 baca juga di novel 𝙃𝙖𝙯𝙚𝙡𝙡𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mencekik
Cucu Suliani: Typonya gak bisa hilang ya🤣
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hiiii serem bngt, pas gitu ayah sama ibu nya palsu🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mamarahan terus ih Dea😇
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Dea ih jangan ngomong sembarangan🤣🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
aduhh deaaaa
Siti Yatmi
bagi2 Mak....masakan nya .wk2..JD lapar
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bagus ini lebih keren😈😈😈😈
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
pisahh
🍒⃞⃟🦅AmaraGold☆⃝𝗧ꋬꋊ
Yaaa jelas marah lah wong lagi tidur kog dipukul😄,
punya pikiran tidak sih Dea ini.
Egois, judes dan emosian
🍒⃞⃟🦅AmaraGold☆⃝𝗧ꋬꋊ
waduh takut banget kedepannya nanti minta tumbal janin terus tuh makhluk.
iblis kalau di turuti semakin menjadi membawamu makin dalam terperosok dalam kehinaan .
Dirja ,ringkih banget hatimu ,baru di katain begitu kau masukkan ke dalam hati terlalu jauh ,hingga punya pikiran melenyapkan kehidupan insan tidak bersalah yang baru berkembang.



semangat teh Ucu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
eh emang bisa numbalin orng ta?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!