Kisah gadis ekstrover bertemu dengan dokter introvert..
Awal pertemuan mereka, sang gadis tidak sengaja melukai dokter itu. Namun siapa sangka, dari insiden itu keduanya semakin dekat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss_Fey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
********
Beberapa menit kemudian, Edo sudah duduk berhadapan dengan ayah Suina di ruang kerjanya.
Pria itu terlihat sangat gugup namun berusaha untuk tetap tenang.
Sementara itu Suina berada di dalam kamarnya karena tidak mengetahui jika Edo benar benar serius dengan ucapanya yang akan menemui sang ayah.
" Apa kamu yakin nak? " tanya ayah Suina mematikan kembali ucapan dan niat Edo.
" Edo yakin om, benar benar yakin. " jawab Edo yang sudah memantapkan hatinya.
Sebelumnya ia sudah menceritakan semua masalah orang tuanya kepada pria paruh baya itu, dan ayahnya Suina tidak mempermasalahkan hal itu.
Ia malah mendukung langkah Edo, karena ia faham dengan betul bagaimana sifat seseorang jika mereka sudah jatuh cinta.
" Om tidak mempersulit langkahmu, hanya saja. om khawatir jika perasaan Suina akan terluka, begitu mengetahui kedua orang tuamu akan sangat sulit menerima kehadirannya. " ucap ayah Suina.
" Edo akan berusaha untuk meyakinkan mereka om, tapi untuk saat ini. Edo benar benar bersungguh sungguh untuk menjadikan Suina bagian dari hidup Edo. " jawab Edo yakin.
Calon mertuanya pun langsung tersenyum mendengar ucapannya, karena bisa melihat dari sorot mata Edo jika ia benar benar sangat bersungguh sungguh.
" Baiklah, jika itu sudah menjadi keputusanmu. om akan menerima niat baikmu dengan baik juga. " jawabnya.
" Benarkah om? " tanya Edo kaget.
" Iya, karena om faham, bagaimana perasaan seseorang jika ia sudah menemukan cinta sejatinya. karena om juga sama seperti kamu dulu, walaupun berat, tapi om bisa membuktikan jika pilihan om tidak salah. " jawab sang calon mertua.
" Pasti om, Edo pasti akan berusaha untuk menjaga Suina dan tidak mengecewakan om. " ucap Edo sangat senang.
" Om akan pegang kata katamu, jika sampai kamu melukai hati anak om. itu berarti kamu juga melukai perasaan om, karena om membesarkan Suina bukan untuk di sakiti. " jawabnya berpesan.
" Iya om, Edo janji. " jawab Edo yakin.
" Tapi om ada satu persyaratan. " lanjutnya lagi.
" Apa itu om? " tanya Edo.
" Apa kamu mampu untuk melakukannya? " tanyanya memastikan terlebih dulu.
" Insyaallah Edo mampu, selagi om mendukung Edo. " jawab Edo.
" Baiklah kalau kamu yakin, setelah proses ijab kabul kalian selesai, om belum mengizinkan kalian untuk tinggal serumah. kalian akan tinggal di kediaman masing masing, kamu akan tinggal di rumahmu begitu juga dengan Suina, anggap saja pernikahan ini adalah ikatan untuk kalian, agar kalian bisa memperjuangkan cinta masing masing secara halal. kalian baru boleh tinggal serumah, setelah kamu berhasil meyakinkan kedua orang tuamu untuk menerima kehadiran Suina di tengah tengah keluarga kalian. om hanya tidak ingin, Suina merasa terbebani dengan masalah orang tuamu yang belum bisa menerimanya. " jelasnya.
" Kamu datang kesini tanpa membawa restu kedua orang tuamu, dan tiba tiba ingin melamar Suina bahkan sampai halal. sedangkan om tidak akan memberatkan langkahmu meminang Suina untuk menjadikan dia sebagai istri. tapi! satu sarat om, kalian baru boleh tinggal serumah setelah kamu berhasil mendapatkan restu mereka. apa kamu sanggup? " lanjutnya lagi sambil meminta kepastian calon menantunya itu.
Edo diam sejenak sambil berfikir.
Jujur permintaan calon mertuanya itu sangat berat, namu demi keseriusannya pada Suina. Edo rela melakukan apa saja dan menepati janji yan sudah ia ucapnkan untuk membahagiakan gadis itu.
" Edo sanggup om. " jawab Edo yakin.
Ayahnya Suina langsung tersenyum melihat keyakinan pemuda itu.
" Baiklah, om akan mempersiapkan proses ijab kabul kalian besok. siapkan dirimu, om akan melihat kesungguhanmu setelah kamu berani menjabatangan om di depan penghulu dan juga para saksi nikah. " ucapnya.
" Baik om, Edo benar benar sangat berterima kasih. karena om sudah menerima niat baik Edo. " jawab Edo.
" Istirahatlah, kita ketemu besok. " ucapnya.
Setelah menyampaikan niat baiknya dan juga mendiskusikannya.
Edo langsung kembali kekamarnya.
Sementara ayah Suina langsung menemui putrinya, untuk menjelaskan niat baik Edo.
Awalnya Suina benar benar merasa tidak percaya mendengarnya, karena ia hanya menganggap Edo sedang bercanda ketika mengatakan akan meminangnya.
Namun setelah di jelaskan sang ayah, Suina percaya dan menyetujuinya.
Malam semakin larut, di kamar masing masing. Edo dan Suina benar benar tidak bisa tidur.
Keduanya terus kepikiran dengan hari ijab kabul mereka yang akan di lakukan besok.
Terutama Edo, pria itu terus mondar mandir di dalam kamarnya karena merasa gelisah.
Syarat yang mertuanya ajukan, benar benar membuatnya kefikiran. terlebih lagi, ia tau betul seperti apa sifat kedua orang tuanya terutama sang ayah.
" Huff.. Aku pasti bisa. " gumam Edo yang menyemangati dirinya sendiri.
Malam mulai berganti pagi, kini Edo sudah berada di salah satu masjid, siap untuk melakukan ijab kabulnya.
Pria itu benar benar sangat nekat, menikah tanpa memiliki restu dari kedua orang tuanya.
Karena ia tidak ingin merasakan kekecewaan lagi, ketika membiyarkan impiannya pupus begitu saja.
" Kamu siap? " tanya calon ayah mertuanya begitu saksi dan juga penghulu hadir.
" Huff.. Edo siap om. " jawab Edo gugup namun tetap berusaha untuk tetap tenang.
" Baiklah, kita mulai sekarang. " ucap pak penghulu.
Dengan memantapkan hatinya, Edo langsung menjaba tangan ayahnya Suina di depan penghulu dan juga saksi yang hadir.
Dalam hitungan detik, ia sudah menjadikan gadis pujaan hatinya itu sebagai pendamping hidup.
Penghulu mulai memimpin doa, untuk mendoakan keselamatan dan juga kelancaran rumah tangga mereka.
" Rasanya seperti mimpi. " batin Edo yang tidak pernah membayangkannya sebelumnya.
Tidak berselang lama, Suina di minta untuk hadir.
Gadis itu benar benar terlihat sangat cantik dengan balutan kebaya putihnya.
Edo langsung terpaku begitu melihatnya.
Suina duduk di sampingnya namun terus menghindari tatapan Edo karena malu.
Sementara Edo terus saja menatapnya, seolah olah enggan memalingkan padanya pada gadis yang baru saja SAH menjadi istrinya.
" Silahkan untuk kedua pengantin memasangkan cincin pernikahannya. " ucap penghulu itu.
Suina pun langsung mengambil salah satu cincin itu, kemudian memasangkannya di salah satu jari tangan Edo.
Setelah selesai, kini giliran Edo.
Begitu ia ingin memasangkan cincin itu di jari tangan Suina, tanganya terlihat gemetar.
Hal itu membuat Suina heran.
" Kenapa dok? " tanya Suina pelan.
" Saya benar benar tidak menyangka, jika sekarang sudah mempunyai pendamping hidup. " jawab Edo tersenyum menatapnya, kemudian langsung memasangkan cincin itu di jari tangan sang istri.
" Terima kasih Suina! terima kasih. " ucap Edo yang terlihat berkaca kaca kemudian langsung mengecup kening Suina.
Keduanya benar benar terlihat sangat bahagia, cinta yang selama ini terpendam. akhirnya tercurah sudah, bahkan sampai tahap halal.
Edo benar benar merasa semua yang ia lakukan adalah mimpi terindah selama hidupnya, bahkan pria itu tidak ingin bangun dan membuyarkan mimpi indah tersebut.
###NEXT###