NovelToon NovelToon
Cinta Safira

Cinta Safira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Safira, anak kecil yang harus menerima kenyataan kalau orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, dia yang baru berusia dua tahun di titipkan mendiang ayahnya pada sahabatnya Hendra.
Masa kecilnya di penuhi dengan kebahagiaan, sampai usia remajanya dia menemukan banyak hal dalam hidupnya. Cinta, pengorbanan dan juga kesedihan.
Mampukah dia bahagia dengan banyak pilihan sulit dalam hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemarahan Vania

Seperti biasa, Vandra dan Safira akan berangkat sekolah bersama dan sekarang Vandra selalu mengantar Safira sampai ke kelasnya

"Ingat ya, hari ini kan ada pelajaran olah raga, kalau Fira pusing jangan di paksakan langsung bilang ke gurunya" ucap Vandra tegas

"Iya Abang, Abang tenang aja, Fira sudah sehat ko" jawab Safira mengusap lengan Vandra

"Ya sudah kalau begitu Abang pamit sekolah ya, jangan nakal" ucap Vandra lalu mencium kening Safira dan pergi

Saat akan masuk ke mobil, Vandra tak sengaja berpapasan dengan Aliandra dan keluarganya di sekolah Safira

"Vandra!" Sapa Aliandra melambaikan tangannya

"Kakak ko disini?" Tanya Vandra heran

"Aliando akan sekolah disini, dia kelas enam" jawab Aliandra tersenyum sopan

"Oh saya kira Ando sudah SMP" jawab Vandra terkekeh

"Anak saya memang bongsor badannya, Andra saja baru kelas 10 badannya udah setinggi ini" ucap Saraswati menghampiri Vandra dan Aliandra

"Selamat pagi Tante, nama saya Vandra" ucap Vandra sopan sambil menyalami Saraswati

"Saya Saraswati, mamanya Aliandra dan Aliando" ucap Saraswati tersenyum ramah

"Kamu sekolah dimana Van?" Tanya Aliandra sopan

"Saya sekolah di SMA. BINA NUSA" jawab Vandra tersenyum

"Oh kalau begitu Andra juga sama akan sekolah disana" jawab Saraswati terkejut

"Kebetulan sekali ya" jawab Vandra terkekeh

"Jadi sebenarnya kita seumuran, saya kira kamu sudah kelas 12" ucap Vandra sopan

"Berarti kamu jangan panggil saya kakak sekarang, panggil Andra saja supaya lebih nyaman" pinta Aliandra

"Kalau begitu saya harus ke sekolah takut telat, kamu mau bareng saya atau nanti sama mama kamu?" Tanya Vandra menawarkan tumpangan

"Mom, boleh bareng Vandra kan?" Tanya Aliandra melihat Saraswati

"Boleh, nanti mommy nyusul ke sekolah kamu" jawab Saraswati lembut, lalu Vandra dan Aliandra berangkat bersama menuju sekolah mereka

Saat sampai dia sekolah, Aliandra sudah menjadi pusat perhatian para murid karena sosoknya yang tinggi dan tampan. Tinggi Aliandra mencapai 182 cm di usianya yang baru 16 menuju 17 tahun

"Sepertinya kamu akan menjadi idola baru sekolah" ucap Vandra terkekeh melihat perhatian semua orang tertuju padanya

"Kamu mau ke ruang kepala sekolah atau tunggu Tante Saraswati?" Tanya Vandra sopan

"Aku tunggu mommy saja, kalau kesana sendiri nanti malah malu" jawab Aliandra terkekeh

"Kalau begitu ayo aku ajak kamu ke kelasku dulu, nanti minta Tante Saraswati telepon kamu saja kalau sudah sampai" ucap Vandra mengajak Aliandra ke kelasnya

"Van bisa nggak kalau nggak usah pake bahasa formal, aku rada risih" pinta Aliandra memelas

"Oke, kalau Lo maunya begitu" jawab Vandra tersenyum

"Nah ini baru nyaman, yuk kenalin gue sama teman teman Lo" jawab Aliandra senang

"Van Lo bawa siapa itu?" Tanya Dani bengong melihat lelaki tinggi di samping Vandra

"Ini murid baru tapi gue nggak tahu kelasnya nanti dimana" jawab Vandra lalu meminta Aliandra untuk duduk di kursi Vandra sementara Vandra mengambil kursi di belakang Rayyan

"Badan Lo tinggi juga bro" ucap Raka kagum

"Yan coba deh Lo berdiri sama dia pasti jauh banget bedanya" ledek Dani menepuk bahu Rayyan

"Berisik" sinis Rayyan "nama kamu siapa?" Tanya Rayyan sopan

"Namaku Aliandra panggil saja Andra dan tak perlu terlalu formal bahasanya" jawab Aliandra tersenyum sopan

"Lo nggak usah kaget, Rayyan ini teman kita yang paling sopan soalnya dia paling anti pake bahasa Lo gue" ucap Raka sambil merangkul bahu Aliandra yang lebar

"Kita berasa paling pendek kalau dekat dia" ucap Dani terkekeh

"Jangan bully gue dong" ketus Aliandra

"Lo harus biasain dengar ledekan mereka mulai sekarang " ucap Vandra tertawa

"Kita nggak di kenalin?" Tanya Isabella melirik Aliandra

"Ah nggak usah, nanti kamu naksir dia lagi" jawab Dani sinis

"Pelit banget sih, halo Aliandra namaku Isabella" sapa Isabella soapn dan diangguki Aliandra

"Namaku Lila" sapa Lila tersenyum dan diangguki Aliandra juga, tapi pandangan Aliandra tertuju pada gadis di samping Rayyan yang dari tadi hanya diam saja

"Itu siapa?" Tanya Aliandra menunjuk Aisyah

"Ini Aisyah, dia anak bontot di kelas kami" jawab Rayyan tertawa dan membuat Aisyah cemberut

"Nggak usah cemberut Ais kamu kan memang bungsu di kelas ini" ledek Dani terkekeh

"Terus ini siapa?" Tanya Aliandra menunjuk Sagara

"Itu Sagara, dia lagi puasa ngomong katanya lagi galau" ucap Raka asal dan membuat Aliandra terkekeh

"Semoga gue bisa sekelas sama kalian" ucapnya tulus

"Iya kalau Lo disini nanti kita cari pasangan deh buat nemenin Lo duduk" ucap Dani semangat

Tak lama handphone Aliandra berdering dan ternyata itu dari mamanya yang sudah berada di gerbang sekolah

"Gue nyusul mommy dulu ya,mau ke ruang kepala sekolah" pamit Aliandra dan diangguki semuanya

"Gue pikir dia kelas 12 loh" ucap Raka melotot

"Lo ketemu dia dimana?" Tanya Dani penasaran

"Di tempat gue beli ikan hias buat Sania kemarin" jawab Vandra polos dan membuat Raka cemberut

"Lo beliin ikan buat Sania?" Tanya Raka ketus

"Bukan gue tapi Safira, soalnya kemarin dia mau minta ke Om Sandi tapi nggak punya nomornya katanya, jadi gue ajakin beli ikan hias aja" jawab Vandra menjelaskan agar Raka tak marah

"Memangnya Fira mau minta ikan apa sama papa?" Tanya Raka penasaran

"Minta ikan arwana yang sama seperti si Popo" jawab Vandra tertawa

"Waduh si cantik pinter banget merasnya" ucap Dani terkekeh

"Gue kaget loh waktu tiba tiba papa mau ngirim si popo buat Fira, padahal kalau si Dafa minta di beliin aja, papa nggak ngasih" ucap Dani menggelengkan kepalanya

"Sihir Safira bisa buat para Om Om itu nurut" jawab Rayyan terkekeh

..................

Sementara itu, saat ini Vania sedang berbelanja untuk kebutuhan rumah bersama Sari dan Sintia di sebuah supermarket terkenal di kota itu

"Kamu diizinin keluar sendiri Sari?" Tanya Sintia penasaran

"Nggak gue di antar mas Adrian terus pulangnya nanti di jemput katanya" jawab Sari datar

"Hus.. bahasamu" sinis Vania

"Biarin ah, toh disini nggak ada Rayyan" ucap Sari cuek

"Berasa keluar kandang ya?" Tanya Sintia cekikikan

"Hooh, berasa bebas gue" jawab Sari senang

'kita laporin nanti sin ke kak Adrian" ajak Vania menaik turunkan alisnya

"Hahaha boleh nanti kita minta imbalan perawatan ke klinik kecantikan yang mahal ya nia" jawab Sintia menggoda Sari

"Awas aja Lo pada kalau pada ember, nanti gue laporin suami kalian kalau kalian minta di bayarin laki gue" ancam Sari serius

"Berani kamu telepon kak Mahesa?" Tanya Vania yang tahu kalau Sari selalu segan dengan Mahesa

"Gue paksain deh kalau demi keamanan gue mah" jawab Sari cengengesan

"Udah ayo cepat belanjanya supaya mas Adrian ngasih izin buat keluar lagi" pinta Sari sambil mendorong troli belanjaannya

"Salah kamu sendiri terlalu gampang bergaul sama siapa aja, sampai sampai bodyguard sendiri kamu bikin jatuh cinta" ucap Sintia terkekeh

"Itu mah dianya aja yang baperan, masa cuma di tawarin minum aja langsung tersepona padaku" jawab Sari dengan gaya lebay

"Terpesona Puspita Sari" pekik Vania ketus dan membuat Sari juga Sintia tertawa. Tapi tawa mereka terhenti saat seorang wanita berbaju sexy datang menghampiri mereka

"Halo, kalian belanja disini juga ya?" Tanya wanita tersebut yang ternyata Hana

"Ya iya lah kita belanja disini, kan kita orang mampu" jawab Sari ketus sementara Vania sudah merasa tak nyaman karena emosi

"Halo Vania, lama tak jumpa" sapanya dengan nada judes "kemarin gue ada di kantor Hendra loh" ucapnya lagi dengan senyum sinis

"Ngapain Lo disana? Lagi bersihin toilet ya?" Sindir Sari dengan tersenyum miring

"Aku lebih tua dari kalian ya, kenapa kalian kurang ajar" maki Hana tak terima

"Nyadar diri tenyata ya kalau anda ini sudah tua" jawab Sintia tak kalah julid

"Jangan sombong kamu Sintia, mentang mentang kamu istri seorang Danendra" bentak Hana sambil menunjuk wajah Sintia dan membuat suasana semakin panas

"Memangnya kenapa? Anda iri dengan kehidupan kami?" Sinis Sintia memalingkan wajahnya kesal

"Ngapain aku iri dengan kalian, sebentar lagi hidupku juga akan lebih baik dari kalian" jawab Hana percaya diri

"Dengan cara apa ular seperti kamu akan menjalani hidup? Dengan cara menjebak laki laki agar masuk ke ranjangmu?" Maki Vania yang akhirnya tak bisa menahan emosi

"Jaga bicaramu Vania!" Bentak Hana tak terima

"Apa yang harus di jaga? Kamu yang seharusnya menjaga kelakuanmu, ular keket!" Pekik Vania kesal dan membuat Sari tertawa terbahak bahak

"Anjir lah julukan Lo bagus banget ular keket" pekiknya terkekeh

Plak... Plak....

Suara tamparan terdengar dan membuat pengunjung supermarket memperhatikan pertengkaran mereka.

"Ini buat mulut Lo yang kurang ajar?" Maki Hana yang menampar Sari

"Sialan!" Pekik Sari maju hendak menyerang Hana tapi di tahan Sintia

"Kamu bikin semua ini menjadi senjatamu Sari dan adukan perbuatannya ke kak Adrian" bisik Sintia di telinga Sari

"Anjir lah gue pengen balas dia" bisik Sari kesal

"Kamu balas dia nanti setelah jauh dari kamera CCTV" bujuk Sintia dan menbuat Sari tersenyum menyeringai

"Kenapa? Takut hah?" Bentak Hana sombong

"Sebaiknya anda pergi dan jauh jauh dari kami" usir Vania kepada Hana

"Kenapa gue harus pergi dan jauhin perempuan MANDUL seperti kamu" ucap Hana sinis dengan menekankan kata mandul pada Vania

Sari dan Sintia melotot seketika, kata itu adalah hal yang paling sensitif dalam hidup Vania yang tak bisa memiliki anak lagi.

"Mungkin kamu lupa aku punya dua orang anak Hana" jawab Vania dengan tatapan dingin

"Satu anak saja tidak cukup untuk meneruskan kerajaan keluarga Adiwinata Vania, dan anak yang satunya bahkan tak memiliki darah Adiwinata" ucap Hana sambil terus tersenyum sinis

"Dia juga anakku Hana dan mas Hendra juga menerimanya" jawab Vania tegas dan penuh amarah

"Sudah lah Vania, kamu itu tidak mungkin bisa memberikan kebahagiaan untuk Hendra, dan biarkan aku yang memberikannya, aku akan memberikan Hendra keturunan Adiwinata yang kedua" ucap Hana percaya dari dan terus merendahkan Vania

"Jangan harap mas Hendra akan melihat ke arahmu Hana" jawab Vania penuh amarah

"Tapi aku akan mengambil semuanya darimu Vania, sesuatu yang seharusnya jadi milikku dulu" ucap Hana sambil mencengkram tangan Vania

"Rekam itu sar" bisik Sintia pada Sari

"Mengambil apa? Semua yang menjadi milikku tak akan pergi dariku Hana" jawab Vania tersenyum bangga

"Akan ku pastikan kamu dan anak Irsyad itu pergi dari kehidupan Hendra, anak itu bahkan tak pantas menyandang nama Adiwinata" ucap Hana menghina Safira

"Apa urusannya denganmu dan kenapa kamu begitu usil dengan kehidupan orang lain?" Tanya Vania menatap tajam Hana

"Dan Safira lebih dari kata pantas untuk menyandang nama Adiwinata" bentak Vania mendorong Hana sampai jatuh tersungkur

"Keluarga Adiwinata adalah keluarga yang sangat terpandang Vania, dan anak angkat itu tak pantas berada didalamnya" ucap Hana tertawa seperti orang gila

"Terus anak mana yang pantas hah? Anakmu yang bahkan lahir di luar nikah dan bahkan bukan anak kandung dari mantan suamimu" maki Vania membongkar semua kebusukan Hana dan berhasil membuat Hana malu.

"Cih.... Sampah memang selalu bau" cibir Sari mencebikkan bibirnya

"Sampah memang cocok ya di tempat sampah jangan berharap akan berada di istana megah" cibir Sintia tak kalah sadis

"Ingat ini Farhana liandra, jangan pernah mendekati keluargaku dan jangan pernah kamu menunjukkan batang hidungmu di hadapanku kalau kamu masih menyayangi hidupmu" ancam Vania tak main main dengan mata penuh amarah.

"Dan jangan pernah mempertanyakan tentang darah Adiwinata yang tak mengalir pada anakku Safira karena darah itu bisa aku alirkan kepada anaknya nanti" maki Vania dengan penuh amarah

"Apa maksudmu hah?" Tanya Hana tak mengerti

"Kamu bertanya tentang darah Adiwinata kan? Maka aku akan mengalirkan darah itu ke dalam darah Safira dengan menikahkan anakku Vandra dan Safira" bentak Vania yang membuat semua orang terkejut termasuk Sintia yang menjadi calon besan Vania.

"Rasa sayangku pada Safira bahkan bisa membuatku membunuh seseorang, jadi sebaiknya kamu camkan ini Farhana, bahkan jika nama Adiwinata tak bisa disandangnya aku akan membuat keturunan Adiwinata bersanding dengannya" bisik Vania dengan mata tajam sambil mencekik Hana.

1
darsih
keren mandala lagsung beres uruan sagata
Nida Rania
pasangan y kuat,Mandala setia bnget y....👍👍👍👍
darsih
bahagia bangt fira ketemu sm mansala yg perhatian sm safira
Ayudya
seru dan gemisin
darsih
good job sagata. gc kasih tau om nya mandala langsung bekerja
ga kaleng2 group dragon punya kuasa klo ada yg main sm keluarga group dragon pasti akan habis
darsih
ga bakal bisa. menggoda bapak2 group dragon apalgi sentuh anak2 nya akan sulit clarissa
Ridwan01: benar sekali kak 👍
total 1 replies
darsih
waduh Rahasia apa ya sagata yg tau tentang Clarisa jd oenasaran
darsih
ga nyangka ketemu saraswati
tp syamg irsyad nya uda ga ada yinggal safira aja
Ridwan01: iya kak, Saraswati tidak tahu kalau Irsyad meninggal
total 1 replies
darsih
wkwkwkwkwkwkw
jodohnya ga jauh2
Ridwan01: jodohnya pada dekat kak 🙏
total 1 replies
darsih
wkwkwk
bikin ade aja semia nya biar adiil
Ridwan01: semuanya punya adik ya kak🙏
total 1 replies
darsih
jdnkangen sm drak dragon
darsih
wkwkwkwkwkkw
saingan. berat sagata
Ridwan01: benar sekali kak 🙏
total 1 replies
darsih
waduh kenapa tu aisyah
Ridwan01: Aisyah ketemu Kevin kak
total 1 replies
darsih
wkwkwkwkwkwkw Hendra Hendra ada2 aja tingkah nya
Ridwan01: memang kak, Hendra posesif 🙏
total 1 replies
darsih
vandra suka Aisyah nih
Ridwan01: iya kak, tapi mereka sulit bersama.
total 1 replies
darsih
siapa. ya Aisyah vandra mau nolong Aisyah yg HBS d bully KK kelas nya
Ridwan01: iya kak
total 1 replies
darsih
wah wah siapa ya
vandra atau siap ya js Ppenasaran
Ridwan01: Oma Ranti kak 🙏
total 1 replies
darsih
aduh kasihan Isabela. cinta nya tak berambut SM Vandra
Ridwan01: Vandra terlalu dingin
total 1 replies
darsih
pasti bela itu yg denger 5 sahabat nya godain vandra
darsih
bagus Ka cerita nya
Ridwan01: terima kasih kak y
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!