NovelToon NovelToon
Ruby Yang Berduri

Ruby Yang Berduri

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Cinta Karena Taruhan / Putri asli/palsu / Saudara palsu
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Hidup dalam keluarga yang tidak bahagia. Ayahnya, ibunya, serta kakak laki-lakinya lebih perhatian dan melimpahkan kasih sayang pada putri tiri mereka, Rachel Carnida.

Ruby merasa tidak dicintai dan tidak dihargai oleh keluarganya sendiri. Dia berusaha untuk membuktikan dirinya dan mendapatkan perhatian keluarga, tetapi setiap upaya yang ia lakukan selalu gagal.

Ruby tidak pernah menyerah. Sampai suatu hari, Ruby dibawa paksa oleh Cakra ke sebuah club dan diserahkan pada teman-temannya sebagai bentuk kakalahan Cakra dari taruhan. Ruby terkejut, perbuatan Cakra semakin menambah deretan luka yang selama ini sudah ia dapatkan.

Ruby pun akhirnya menyerah. Ia tidak lagi berusaha untuk mendapatkan cinta dari keluarganya. Tujuannya kini hanya satu; membalas dendam terhadap mereka yang selama ini telah menyakiti hatinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RYB 14. Gadis Virusnya Bukan Kuman Biasa.

Setelah Emer mengusir Cakra, kini di kamar itu hanya tinggal mereka berdua. Ruby membawa dirinya duduk. Ia masih bertenaga karena sebelum datang ke ruang keluarga, Ruby sudah sempat menegak obat-obatan yang diberikan dokter saat ia dan Airis meninggalkan rumah sakit.

Ruby harus memastikan dirinya terus kuat untuk tetap bisa menghadapi keluarga Sanders. Permainan yang sudah ia mulai tidak mungkin berjalan dengan mulus, pasti akan mendapatkan tantangan terutama dari keluarga Sanders yang akan selalu menghalangi kebebasannya.

"Terima kasih," kata Ruby, membuat Emer yang berdiri dengan raut wajah kesal terhadap Cakra itu menoleh. "Sudah menuruti keinginanku. Sesuai janjiku; aku tidak akan memberi tahu mereka, terutama keluargamu tentang perbuatan rendah kalian yang mempertaruhkanku di club malam."

Ruby sebenarnya malas berurusan dengan Emer, tapi ia tetap berterima kasih pada pria itu. Emer sudah membukakan pintu lebar untuk dirinya bisa terbebas dan mulai membalas semua perbuatan keluarga Sanders padanya.

Gagalnya pertunangan Rachel hanyalah awal. Setelah ini, Ruby akan pastikan memberikan pelajaran pada Roger, Shinta juga Cakra—orang-orang yang terus mengatakan dirinya tidak memiliki guna, tapi ternyata tak henti-hentinya terus memanfaatkan dirinya.

"Ck! Bukan aku yang memulainya. Kakak sialanmu itu yang menantangku dan berjanji akan memberikan adiknya padaku." Emer semakin kesal mendengar kata-kata Ruby. "Dan perlu kau tahu. Targetku sebenarnya adalah Rachel. Jadi salahkan Cakra sialan itu, kenapa dia malah membawamu!"

"Kau menyukainya?" tanya Ruby pada Emer. Melihat ada kekesalan di mata pria itu, Ruby mengira jika Emer menaruh hati terhadap saudara tirinya.

Emer tidak langsung menjawab. Tapi di malam itu, memang Rachel lah yang Emer sangka akan Cakra bawa ke hadapannya. Namun, jika menyukai Rachel dalam artian cinta, rasanya tidak. Emer adalah pria yang masih bebas dan suka bersenang-senang.

"Aku ti..."

Suara Emer tenggelam saat seseorang membuka pintu kamar dengan kasar. Keduanya terkejut saat melihat Rachel masuk dengan amarahnya yang sudah menguar.

"Jadi kau sengaja mengancam Kak Emer dengan malam murahan itu, hah? Dasar jalang! Kau menggunakan trik murahan untuk merebut Kak Emer dariku!"

Rachel melampiaskan amarahnya. Ia yang tidak bisa lagi mengendalikan diri saat mendengar pembicaraan antara Emer dan Ruby barusan di luar pintu, langsung merengsek masuk. Ia akan memberikan pelajaran pada Ruby yang ternyata sudah berani mempermainkan mereka.

"Lepas, Kak! Dia harus diberi tahu! Agar sadar diri!" Rachel berusaha melepaskan cekalan tangan Emer yang membuatnya tidak bisa mendekati Ruby.

Ruby tetap duduk di tempat tidurnya. Menatap Emer yang saat ini sedang menarik lengan Rachel untuk menjauh dari ranjang.

"Kak Emer membelanya?" tanya Rachel dengan netra yang sudah berkaca-kaca. Sedari tadi ia sebenarnya sudah ingin menangis karena gagal bertunangan dengan Emer. "Dia itu perempuan licik. Kak Emer tidak lihat?! Dia sudah mengancam Kak Emer. Dan sekarang dia menggunakan sakitnya yang tidak seberapa itu untuk mencari perhatian Kak Emer."

Ruby berkali-kali bersin dan membuang cairan hidungnya ketika mendengar suara Rachel yang marah-marah.

Emer juga menutup mata, tapi bukan karena kemarahan Rachel. Melainkan mendengar suara Ruby yang membuang kencang ingusnya.

"Ruby tunanganku sekarang. Jadi aku pantas membelanya!" tekan Emer. "Urusanku dengannya bukanlah urusanmu. Berhenti ikut campur. Dan jangan coba-coba mengusiknya!"

Emer pusing, ia juga sudah lelah. Belum selesai bicara dengan Ruby, Cakra dan Rachel ternyata silih berganti memancingnya.

"Kak Emer tega. Aku hanya ingin memberi tahumu bagaimana jahatnya dia." Rachel terisak. Rasanya sakit sekali dibentak pria yang kita cintai karena membela wanita lain.

"Kak Emer masih bisa membatalkan perjodohan ini. Daddy dan Mommy tidak akan marah jika mengetahui bahwa Kak Emer sudah menidurinya. Mereka tidak akan meminta Kak Emer untuk bertanggungjawab pada gadis murahan itu!"

Plak!

Mulut Rachel seketika terkatup saat mendapatkan sebuah tamparan.

Bukan Emer yang melakukannya, melainkan Ruby.

"Sekali lagi kau menyebutku sebagai gadis murahan! Aku akan langsung merobek mulutmu itu dengan kedua tanganku!"

Deg!

Rachel terhenyak. Ia mundur hingga punggungnya membentur dinding saat melihat Ruby sudah berdiri di sisi Emer. Tidak menyangka bahwa Ruby yang selama ini dianggap lemah, berani membalas dan menamparnya dengan sangat keras.

Ruby menatap Rachel dengan netra merahnya yang menyala. Rachel terus saja merendahkannya. Dan Ruby muak terus diinjak-injak.

Emer juga tidak kalah terkejut melihat reaksi gadis virusnya. Ruby ternyata bukan sekedar kuman tak berdaya yang bisa membuat sakit kepala, tapi duri tajam yang siap menusuk siapa saja yang menyentuh harga dirinya.

Dan saat ini, Emer merasa seperti menatap Ruby untuk pertama kalinya—matanya terpaku pada Ruby dengan campuran kekaguman dan ketertarikan yang tak bisa lagi disembunyikan.

*

*

*

"Nona Ruby harus menjaga pola makan, tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, dan pastikan untuk mengelola atau mengatasi stres dan tekanan dari sekiling dengan baik," ucap dokter pribadi keluarga Rykhad setelah memeriksa kondisi Ruby.

"Keadanya baik-baik saja, kan Dok?" tanya Amanda. Ketika dokter pribadi keluarga Rykhad yang dihubungi oleh Emer datang ke kediaman keluarga Sanders, Amanda ikut memantau bagaimana gadis yang sudah dipilih oleh putranya itu diperiksa.

"Tidak ada masalah serius, Nyonya Rykhad. Sistem kekebalan tubuh Nona Ruby cukup dijaga agar tetap stabil. Dan lakukan semua saran yang Saya anjurkan tadi untuk meningkatkan imunnya. Saya juga sudah meresepkan beberapa suplemen pada Tuan Muda Emer."

Amanda mengangguk, merasa lega mendengarnya. Dokter pun berpamitan setelah itu.

"Semuanya akan baik-baik saja, Ruby. Tidak perlu dipikirkan." Amanda mengira Ruby tertekan karena perjodohan yang tertukar ini.

Amanda menilai, jika Emer dan Ruby ini sebenarnya saling menyukai dan karena keluarga tidak tahu tentang mereka yang sudah saling mengenal, membuat dua keluarga nyaris saja menjodohkan Emer dengan orang yang salah.

"Sekarang sudah ada Emer. Dia pasti akan menjagamu dengan baik." Amanda tersenyum lembut membelai rambut Ruby yang mengangguk.

Emer hanya diam mendengar ucapan ibunya. Ia membalas datar tatapan Ruby yang kini meliriknya.

Emer masih berusaha menenangkan diri dari rasa kesal setelah kejadian Rachel yang datang marah-marah ke kamar Ruby tadi. Juga berusaha menenangkan degub jantungnya yang sepertinya sudah berhasil tertusuk duri.

"Mommy dan Daddy sudah harus pulang. Kami para orang tua sudah membicarakan tentang hubungan kalian. Mommy harap kalian berdua sama-sama saling menjaga sebelum hari pernikahan itu datang." Amanda menasehati putranya dan Ruby sekaligus berpamitan untuk meninggalkan kediaman keluarga Sanders.

"Kau akan pulang atau masih tetap di sini, Emer?" tanya Amanda sebelum benar-benar beranjak setelah memberikan pelukan pada Ruby.

"Tinggal, Mom."

Amanda mengangguk. Paham jika sang putra mungkin masih ingin bersama kekasihnya yang sedang sakit. Ia pun beranjak keluar dari kamar.

"Aku ingin menanyakan sesuatu," ucap Emer setelah kepergian ibunya. Ia mengambil posisi duduk di sebuah sofa yang tak jauh dari ranjang tempat Ruby duduk.

Beberapa saat sebelum bertanya, Emer menatap Ruby dengan intens. Memperhatikan wajah tunangannya yang kini bersin dan ingusnya sudah berhenti.

"Apa yang sebenarnya terjadi di antara kau dan keluarga Sanders? Mengapa mereka terlihat tidak menyukaimu?" tanya Emer serius.

1
ora
Jangan marah, kecewa, dan patah hati Tuan Herison. Roger masih punya satu putri lagi. Tenang saja/Slight//Facepalm/
ora
Oh, tentu. Sangat bahagia. Apalagi disaat Ruby bahagia, kamu menderita. Berkali-kali lipat kebahagiaannya /Chuckle/🤣🤣🤣
Tutuk Isnawati
ayo kek heri samperin si roger /Joyful/
cuma baca
astaghfirullah jgan Heri woi torr, itu nama alm ayah driku😭😭😭😭😭😭
cuma baca
ckckck tak paatuttt, udah kerasukan dia
Fani Indriyani
Waduh bahaya ga tuh Roger 🤣🤣🤣,wis siap2 aja ya 🤭🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
tak peduli sekeras apapun usahamu klo author gak jodohin lo sm emer, emang lo bisa apa?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: bangg bayiikkk
👑Queen of tears👑: /Joyful//Joyful//Facepalm/kasih paham dia buu 🤣🤣
dia belum tahu sesuatu di balik layar /Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
biarlah hangus sekalian...🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
iyuuuuhhhh... emerrrr... tak tahu kau ada di mana, haahhhhh....?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
emang situ keluarganya? pede amat ngaku ngaku...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo, coba kasih paham dia, biar tahu
👑Queen of tears👑: bpknya konon 🤏🤣🤣
klw dah gini baru ingat Ruby anaknya /Joyful//Facepalm/
total 2 replies
ora
Nggak peduli dulu sama yang sedang terbakar.

Sekarang pokoknya bahagia dulu aku, Emer dan Ruby jadi nikah juga. Pernikahannya sudah di umumkan 💃🕺💃🕺💃
👑Queen of tears👑: /Joyful//Joyful//Facepalm/gak ada yang peduli sama Rachel ya 🤣🤣 kasian banget dia 🤣🤣
total 1 replies
ora
Roger terlalu terbawa emosi sih/Facepalm/
cuma baca
dudul*/Smug/
cuma baca
nah kan duduk emg😭🤣🤣
👑Queen of tears👑: kebawa emosi /Joyful//Joyful//Facepalm/habislah masuk dalam lubang yang digali sendiri 🙃😭🤣🤣🤣
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
hewan memangnya dikawinkannn???
👑Queen of tears👑: 🤣🤣nina ninunya buu 🤣 Emer dah gak sabar itu /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
banggg bayiiikkk... ternyata emerrrr yg sudah gak sabarrr... ngek/Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
👑Queen of tears👑: wkwkwk ikutan ngek 🤪🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
mendegar....
👑Queen of tears👑: n nya siapa yang ngumpetin ini 😭😭🤣
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
aaaiiihhh... ternyata cepat sekali kau mabok virusnya ruby ya?
👑Queen of tears👑: tak tertangkis buu sama si Emer 🤣🤣
👑Queen of tears👑: tak tertangkis buu sama si Emer 🤣🤣
total 2 replies
Asriani Rini
Untung emer memilih ruby cuba racel mana mau dia mengijakkan kaki di dapur
👑Queen of tears👑: wehhh klw Rachel speak nyonyah konglo dia 🤣🤣🤣 gak mainan dia dapur itu 🤣🤣
total 1 replies
ora
Yeayyy, mereka nikah/Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!