Meri menjadi berubah seratus persen setelah kematian Mama nya satu bulan yang lalu, anak bungsu ini menjadi sangat menakutkan bagi para saudara nya. tidak bisa lagi mereka mau tidur dengan tenang, di tambah kematian Mama mereka yang masih jadi misteri.
Ada apa kah dengan Meri?
Apa penyebab kematian Mama Meri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Meminta tolong lagi
Padahal Arya baru saja mau terpejam setelah tadi ada sedikit rundingan dengan Kakak nya soal ritual yang akan di laksanakan apa bila barang sudah terkumpul semua. namun mendadak saja Ernan sudah menghubungi dengan nada panik kalau rumah sakit ada kejadian, mau tak mau pria ini segera meluncur pergi tanpa menggunakan mobil atau motor.
Lebih cepat menggunakan kekuatan nya saja karena biar pun sudah malam selalu saja macet tidak karuan, hanya butuh waktu dua menit saja sudah sampai di hadapan Ernan yang sedang ketakutan melihat keadaan nya Ervan dan juga Mai karena mereka penuh darah seger akibat di tusuk oleh sang adik.
Mai sendiri sudah pucat karena menahan rasa sakit yang tidak karuan pada punggung, tak lama dokter datang dan segera mengurus keadaan Mai yang terbilang cukup parah, ini seluruh pisau menancap semua sama sekali tidak ada yang tersisa lagi di permukaan dan untung nya tidak sampai kena organ dalam Mai.
Tampak jelas kalau Meri memang mau menghabisi seluruh keluarga nya, entah kenapa dia begitu tapi perbuatan Meri sungguh tidak bisa di toleransi lagi karena selalu membahayakan nyawa. di mulai dari Devan dan pasti nanti akan lanjut lagi, entah siapa yang akan dia bunuh setelah ini, tapi Meri memang mengincar keluarga nya.
"Sudah pergi, dia tidak ingin ada di sini lebih lama." Arya menatap kamar nya Meri yang berantakan.
"Tiba tiba saja dia mengamuk, Mas." Ervan membuka suara walau sambil menahan sakit nya.
"Bagi iblis tidak ada yang tiba tiba, itu sudah di rencanakan dengan baik! kecuali manusia, bisa tiba tiba saja berpaling." sahut Arya sambil menatap Ervan.
Ervan yang di beri tatapan begitu langsung keringat dingin, jelas Arya sedang menyindir diri nya yang tiba tiba saja berpaling pada dukun lain hanya karena tidak sanggup mau mencari arak putih. agak kaget juga pria ini karena Arya bisa tau, padahal tidak ada yang memberi tahu soal kejadian itu pada siapa pun.
Mereka tidak tau saja sedang berhadapan dengan siapa, dari luar dia tampak kalem dan polos sekali. namun di balik itu semua tersimpan sikap yang mematikan apa bila sudah terpancing, jangan pernah meremehkan diam nya orang kalem karena hanya akan jadi bumerang saja untuk mereka.
"Dia sudah pulang dan pasti bermain dengan iblis nya." Arya berjalan mengitari kamar nya Meri.
"Apa kita susul saja di rumah, Mas?" tawar Ernan.
"Boleh kalau kau tidak keberatan, aku juga tidak mau lama lama mengurus masalah ini." angguk Arya.
"Aku sangat berterima kasih karena Mas mau membantu ku, besok akan ku cari lagi pinang tunggal yang Mas minta." janji Ernan dengan hati hati.
"Usahakan dengan cepat kalau mau ku lakukan sekarang, sampai ketemu dengan bulan purnama maka iblis itu akan tambah kuat." pesan Arya.
"Ya Allah, berarti dia setiap bulan nya tambah kuat ya?!" kaget Ernan mulai merinding.
Arya mengangguk karena memang begitu ada nya, dia akan tambah kuat apa bila bulan purnama bersinar terang. di sana akan banyak lagi kejadian lain, tapi mereka tidak tau karena bulan lalu pun Meri cuma diam saja dalam kamar nya tanpa melakukan apa pun dan tidak ada ulah sedikit pun.
"Mari saya antar kan." ajak Ernan selalu siap dan memang lebih sopan.
"Kalian hati hati ya." pesan Mela yang masih belum sembuh.
"Iya, aku akan meminta suster untuk menemani kamu di sini." ucap Ernan karena takut istri nya ada apa apa.
"Enggak usah, Bang! kan Meri sudah pulang, aku aman saja di sini." tolak Mela karena dia tidak nyaman dengan orang lain.
"Hubungi aku secepat nya bila ada apa apa, jangan bertindak gegabah ya." Ernan segera pergi dari kamar istri nya.
Tujuan mereka sekarang adalah rumah utama karena mau melihat apa yang sedang Meri lakukan di rumah itu, iblis nya merasa tidak nyaman ada di rumah sakit dan ingin selalu mendekam di dalam kamar saja. kamar yang di penuhi darah dan bau anyir, begitu betah Meri ada di sana karena dia sudah dalam pengaruh iblis yang luar biasa kuat nya.
...****************...
"Apa kata Om Arga, Bang?" Rindu penasaran ingin tau apa yang sudah terjadi.
"Dia mengatakan tidak ada pesugihan atau jenis perbuatan ghaib lain nya." jawab Burhan pelan karena dia juga bingung.
"Lalu ini apa lah kalau bukan pesugihan? tapi tidak mungkin juga Mbak Ajeng pakai pesugihan!" Rindu pun ragu soal itu.
"Rasa nya tidak mungkin kalau pesugihan memang, tapi pengusaha ada juga yang pakai tumbal." lirih Burhan agak ragu.
"Maksud mu suami nya Mbak Ajeng pakai tumbal lapangan?" Rindu menatap saudara nya.
"Ini batu bara, Rindu!" Burhan menatap adik nya serius karena suami Ajeng adalah pengusaha batu bara.
"Ya memang nya kenapa kalau batu bara, Bang?" Rindu tidak paham pula.
Burhan menarik nafas karena ini juga masih dugaan dia sendiri, tidak ada bukti yang untuk di arahkan pada kasus itu. apa yang sebenar nya sudah terjadi dan kenapa timbul masalah seperti ini, apa yang membuat arwah itu begitu jahat ingin membunuh seluruh keluarga nya Mama Ajeng di rumah tersebut.
"Bisa saja di usaha sana dia mengorbankan seseorang untuk di jadikan tumbal, aku sudah banyak mendengar kalau usaha tambang batu bara juga butuh tumbal." lirih Om Burhan.
"Lalu arwah itu balas dendam dengan membunuh dia dulu baru Mbak Ajeng dan kemudian lanjut anak anak." tebak Rindu.
"Mungkin saja begitu, tapi kita tidak tau pasti juga." Burhan menarik nafas berat.
"Om Arga sama sekali tidak mengatakan sesuatu tentang orang tua dulu?" tanya Rindu lagi.
Pria setengah baya ini menggeleng karena Om mereka pun sangat sulit di ajak bicara soal itu, mana lah mungkin dia mau begitu terbuka untuk bicara soal ghaib. apa lagi sebelum nya kan tidak ada hal hal begini, malah tiba tiba saja Meri berbuat begitu.
"Besok aku mau melihat Mela di rumah sakit." ujar Burhan.
"Sakit apa dia?" Rindu kaget juga.
"Ada kejadian kata Ernan, ah sudah lah banyak sekali memang kejadian nya." keluh Burhan sudah pusing.
Rindu tidak bisa lagi mau berkata kata karena banyak sekali memang kejadian yang mereka alami, mana bukan kejadian biasa sehingga susah sekali mau mengurus nya apa bila tidak membawa orang yang paham soal hal ghaib, mana ini kita sehingga sudah pasti susah sekali mau mencari dukun untuk pengobatan Meri yang di rasuki arwah.
Selamat pagi besty, jangan lupa like dan komen nya ya.
kapan ya mereka nikah?!
bgm kana dan anita thor
sehat" yaaaaaaaa