Seorang gadis desa yang di paksa orang tuanya untuk menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya untuk membayar hutang orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giamor nailha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPBB 33
Ya begitulah sekarang mereka berdua setiap hari hanya mengolok_olok satu sama lain.
Danu pun juga menuju ke ruang makan.
Ratih yang mengetahui Danu juga menuju ke sana menegurnya.
"Lah kan mas juga ke sini,ngapain nyuruh_nyuruh saya antar makan ke sini.Kan bisa bawa sendiri."Ucap Ratih sembari melihat ke arah Danu.
"Ya terserah saya,inikan rumah saya."Jawab Danu santai.Dia pun duduk dan memakan sarapannya itu.
"Huffffff."Ratih menghela nafas panjang.Dia berusaha bersabar menghadapi Danu yang menyebalkan itu.
Dia hanya bisa menurut apa kata Danu.
Tak lama terlihat bu Riska yang keluar kamar dengan membawa sebuah koper.Dia berjalan menuju ke arah Danu dan Ratih.
"Bu,ibu mau pergi.Mau pergi ke mana kok bawa_bawa koper segala."Tanya Ratih penasaran.
Bu Riska tidak menjawab pertanyaan Ratih,dia hanya melihat ke arah Ratih dengan tatapan sinisnya.Dia duduk di hadapan Danu sembari meminum segelas kopi yang sudah dihidangkan di meja makan itu.
"Ibu jadi pergi sekarang?"Tanya Danu.
"Ya iya lah mau kapan lagi."jawab bu Riska.
"Hmm ya udah Danu antar ya bu."ucap Danu.
"Aduh nggak usah lah ibu bisa pergi sendiri.Lagian kamu juga baru sembuh jaga diri aja di rumah fokusin pulih in diri kamu itu."Jawab bu Riska.
"Lagian kan ibu udah biasa pergi sendiri."Lanjutnya.
"Ya iya tapi kan sekarang aku udah sembuh,jadi bisa bantu_bantu ibu juga."Ucap Danu.
"Udah lah nggak usah udah kamu di rumah aja dulu."Jawab bu Riska.
"Ya udah.Besok_besok Danu bakalan bantu ibu biar ibu nggak kecapek an ngurus semuanya.Danu juga kasihan lihat ibu kayak gitu."Ucap Danu.
"Iya tapi tunggu kamu benar_benar pulih dulu,baru nanti bantu ibu ngurus semuanya ya."Sahut bu Riska.
Danu mengangguk kan kepalanya sembari tersenyum ke arah ibunya itu.
"Ya udah ,udah siang nih ibu harus cepat_cepat pergi .Kamu jaga diri di rumah ya.Oh ya jangan lupa jaga rumah juga selama ibu nggak ada."Ucap bu Riska memberi pesan kepada Danu.
"Iya buuu,ibu tenang aja."Jawab Danu.
"Oh ya Ratih kamu jaga Danu ya,urus dia dengan baik awas kalau kamu macam_macam."Ucap bu Riska kepada Ratih.
"Iya bu baik."Jawab Ratih.
"Oh ya ni sekalian bawakan koper saya ke depan,sekalian masukin ke mobil ya."Ucap bu Riska memerintah Ratih.
"Ya bu."Jawab Ratih singkat .
Dia lantas berjalan keluar rumah sembari membawa koper bu Riska tersebut.
Danu pun beranjak keluar rumah untuk mengantarkan ibunya dari depan rumahnya.
"Ya sudah ibu pergi dulu ya."Ucap bu Riska berpamitan kepada Danu.
"Iya bu hati_hati di jalan ya.Jangan lupa kabari Danu kalau ada apa_apa."Jawab Danu.
"Oke"Jawab bu Riska singkat sembari melangkah menaiki mobil.
"Hati_hati ya bu."Ucap Ratih.
"Hmmm ya."Jawab bu Riska melirik ke arah Ratih.
Bu Riska pun beranjak pergi.Danu dan Ratih melihat mobil yang di naiki bu Riska perlahan menjauh.
"Hmmm sebentar lagi Danu akan bisa bantu ibu.Biar ibu nggak kuwalahan ngurus semuanya sendiri.Gantian Danu yang akan bahagia in ibu."Ucap Danu dalam hati.
Dia melamun sejenak melihat bu Ratih pergi.Tak sadar perlahan air matanya menetes.
Ratih yang melihat hal itu melihat Danu dari samping kanan Danu.
"Mas mas Danu nggak papa."Ucap Ratih sembari melihat ke arah Danu.
Danu terkejut mendengar Ratih memanggilnya.Dia pun mengusap air matanya.
"Nggak ,nggak papa.".Jawab Danu sembari beranjak pergi meninggal kan Ratih di teras rumah itu.
"Kasihan mas Danu,pasti dia sedih melihat ibunya bekerja sendiri."Ucapnya dalam hati.
Dia pun juga beranjak pergi dari teras itu dan melanjutkan pekerjaannya.