Aku Memilih Menyerah, Mas!

"Daddy, terimakasih sudah ajak kami berlibur, kami sangat senang, liburan seperti ini sudah sangat lama kami inginkan." senyum Alexa tidak pernah pudar dari bibir mungilnya itu.

Kebahagian gadis kecil itu tidak terkira, selama ini dia hanya bisa berkhayal untuk liburan bersama sang daddy, tapi tidak tau kapan itu terjadi, namun kali ini Tuhan sangat berbaik hati kepadanya, Tuhan mengabulkan setiap do'anya, bisa bertemu dengan sang daddy, tinggal bersama, berlibur bersama seperti teman temannya, sungguh Alexa sangat bahagia.

"Benar daddy, dari dulu abang ingin berenang di laut bersama daddy, naik di punggung daddy seperti tadi, ternyata itu benar benar seru, teman abang tidak bohong rupanya.

"Adek juga senang daddy, bisa bikin istana dari pasir di temani daddy dan mommy, biasanya kami hanya di temani mommy saat bikin istana, kali ini ada daddy yang ikut menemani, ahhh.... Ternyata rasanya semenyenangkan ini." ke dua anak kembar itu tidak henti hentinya menumpahkan kebahagian dan sekaligus isi hatinya yang selama ini mereka pendam.

Ada rasa bahagia dan juga ada rasa sesak di dada Dion mendengar celotehan anak kembarnya itu.

Bahagia, dia bahagia anak anaknya sangat antusias saat di ajak liburan, sesak, saat anak anaknya selama ini sangat merindukan dirinya, Dion terus saja mengutuk kebodohan yang telah dia perbuat, anak anaknya tidak menghukum Dion dengan kebencian, tapi apa yang di ceritakan oleh anak anaknya bagai hukuman berat yang harus Dion lalui.

"Daddy janji, mulai saat ini daddy akan selalu ada untuk anak anak daddy, apa pun yang kalian mau, minta lah sama daddy, daddy akan mengabulkannya." ujar Dion menatap anak anaknya dengan kesungguhan.

"Benar kah?! " ujar si kembar merasa tidak percaya.

"Tentu saja." angguk Dion mantap.

"Mas, jangan berjanji klau mas tidak sanggup mengabulkannya." bisik Arumi.

"Tidak sayang, mas akan mengabulkan semua permintaan anak anak kita, mas ingin menjadi ayah yang baik untuk mereka, dan juga akan menjadi suami yang baik untuk kamu." ujar Dion merangkul pinggang Arumi.

"Daddy, apakah daddy juga bisa mengantar jemput kami sekolah." lirih Alexa dengan kepala menunduk, jari jemarinya saling meremat satu sama lain, sungguh gadis cantik itu sangat ingin di antar ke sekolah oleh sang daddy, dia juga ingin pamer kepada teman temannya, karena dia juga punya daddy yang bisa mengantar dan menjemputnya sekolah, bukan seperti yang mereka bilang, klau Alexa dan Axel tidak punya daddy.

Deg....

Jantung Arumi berdegup sangat kencang, apa ada masalahkan dengan anak anaknya ini, tidak biasa biasanya mereka seperti ini.

"Benarkah.?! " sorak si kembar.

Namun wajah itu kembali lesu.

"Kenapa? " tanya Dion heran.

"Tapi kan kami sekolahnya jauh di negara x, bagaimana bisa daddy mengantar kami sekolah, sementara daddy kerja di sini." lirih Axel, kini bocah laki laki itu yang menyarakan isi hatinya.

Dion tersenyum.

"Daddy... " ucapan Dion terpotong karena di sela oleh istri cantiknya.

"Kita akan pindah ke negara ini, klau kalian mau." tutur Arumi penuh kesungguhan.

"Benarkah mommy, kita boleh tinggal dan sekolah di negara ini." sahut Alexa penuh binar.

"Tentu saja." jawab Arumi tersenyum tulus.

"Lalu, bagaimana dengan pekerjaan mommy? " kini Axel lah yang bertanya, dia sangat tau dengan sang mommy, yang memang sangat mencintai pekerjaannya.

"Apapun untuk kalian, mommy akan resign dari perusahaan, asal kalian bahagia, kebahagian kalian nomor satu." tutur Arumi lembut.

"Terimakasih mommy, mommy yang terbaik." ke dua anak kembar itu lansung berhambur memeluk Arumi.

"Sayang." gumam Dion terkaget mendengar keputusan sang istri, matanya berkaca kaca menatap istrinya yang mau mengalahkan egonya demi buah hati mereka.

Arumi tersenyum lembut ke arah suaminya itu, Arumi mengalah bukan semata mata karena anak anaknya saja, itu semua juga karena Dion yang sudah sangat jauh berubah, andai Dion masih sama seperti yang dulu, Arumi yakin tidak ingin kembali kepada laki laki itu, dia takut bukan hanya dia yang akan sakit hati, namun anak anaknya juga akan merasakan dengan apa yang dia rasakan, namun kini Dion sangat jauh berubah, membuat Arumi mengambil keputusan itu bertahan, dan juga anak anaknya sangat merindukan sosok seorang ayah.

"Terimaksih sayang." ucap Dion tulus yang ikut memeluk sang istri, Dion berjanji dalam hati akan selalu membuat Arumi dan anak anaknya nyaman dan bahagia hidup bersamanya, dia tidak akan mengulang kebodohannya lagi.

"Tidak perlu berterimakasih, aku melakukan nya demi anak anak." ujar Arumi.

"Tetap saja mas harus berterimakasih, kamu mau mengalahkan ego mu demi anak anak kita." ujar Dion.

Dion mengecup puncak kepala sang istri bertubi tubi dengan penuh perasaan.

"Bagaimana klau kita liburan setiap minggu? " tanya Dion penuh semangat.

"Jangan mengada ada deh mas, mana mungkin kamu bisa liburan tiap minggu, kerjaan kamu juga banyak." sebal Arumi.

"Mas sudah putuskan sayang, klau mas akan memilih banyak waktu untuk kalian di rumah, kamu saja bisa mengalah demi anak anak, mas nggak sih." ujar Dion penuh kesungguhan.

"Trus kerjaan mas yang menumpuk itu gimana? " tanya Arumi lagi.

"Mas tetap akan bekerja tapi dari rumah saja, mas sesekali saja ke perusahaaan, untuk mengecek, dan mas akan mengalihkan pekerjaan mas sama orang orang kepercayaan mas." terang Arumi.

"Kenapa begitu? " heran Arumi, karena dia sangat tau suaminya itu adalah orang yang sangat gila kerja, lalu kenapa bisa berubah.

"Kamu saja bisa menekan ego kamu untuk anak anak kita, kamu memilih resign dari karir yang sangat kamu impikan, mas pun sama, masa mas harus kalah sama kamu, lagian sudah cukup juga mas selama ini bekerja keras, saatnya mas menikmati hidup, harta mas tidak akan habis sampai tujuh turunan." kekeh Dion.

"Baiklah anak anak, mulai sekarang kita harus pintar pintar menghabiskan uang daddy kalian ini." ujar Arumi yang gemes dengan kelakuan suaminya yang sombong itu.

"Baik mommy, kita akan kuras isi kantong daddy sampai tidak tersisa."Seloroh Alexa mengikuti candaan sang mommy.

Hahaha...

" Lakukan lah sesuka hati kalian, nanti klau habis, daddy cari lagi." ujar Dion tertawa lepas.

"Terimakasih Tuhan, kau telah kembalikan istri hamba, dan kau memberikan hamba anak anak baik seperti mereka." gumam Dion dalam hati melihat anak dan istrinya yang sedang bercanda di pinggir pantai itu, Sungguh Dion sangat bahagia saat ini, matanya terus menatap bidadari cantik itu tanpa kedip.

Kaki Dion pun melangkah untuk menghampiri anak istrinya.

"Dion." Panggil seseorang dari arah belakang Dion.

Arumi yang melihat orang itu hanya menatap sinis, kenapa mereka kembali di pertemukan dengan orang itu.

"Siapa dia mom? " tanya Axel.

"Dia... ?

Bersambung......

Haiii... Kedatangan mamak, jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘