NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Hidupku

Cinta Dalam Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Istri ideal
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Karena pengaruh obat, Atharya sampai menjadikan gadis desa sebagai pelampiasan nafsunya. Tanpa di sadari dia telah menghancurkan masa depan seorang gadis cantik, yaitu Hulya Ramadhani.
Akan kah Hulya ihklas menerima ini semua? Apakah Atharya akan bertanggung jawab?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melebihi Iblis

Cukup lama Hulya pingsan hingga Athar tertidur di sampingnya. Tangannya menggenggam erat tangan Hulya. Sungguh Athar takut kehilangan istrinya.

Saudara saudara Athar baru datang setelah mendapat kabar dari mamih Aleesya. Mereka semua berkumpul di ruang tamu. Omah dan opah pun baru muncul.

"Alhamdulillah, kalau Hulya sudah mengingat semuanya. Kasihan sekali Hulya harus menderita seperti ini." Ucap omah Winda dengan wajah sendunya.

"Lalu gimana sama pelakunya, pih?" Tanya Alana.

"Sudah di urus sayang." Kali ini Erlando suaminya Alana yang menjawab pertanyaan istrinya. Ia tersenyum hangat pada istrinya dan membawanya duduk.

Erlando di beritahu oleh mertuanya tentang pelaku yang menabrak Hulya. Ia juga membantu pencarian Hiro tanpa sepengetahuan istrinya. Akhirnya para pelaku itu tertangkap atas kegigihan dari orang orang kepercayaan orang tua mereka.

Athala dan papih Alarich sontak melirik ke arah Erlando. "Tenang aja, Al. Sekarang Hulya dan Athar tidak akan menderita lagi." Ucap Athala dengan meyakinkan adiknya itu.

"Syukurlah, kita bisa bernafas lega sekarang." Lanjut opah Arya.

-

-

-

"Evan dan Bastian terlibat?" Tanya opah Arya ketika di luar ruangan kamar Hulya. Ia bicara dengan papih Alarich.

"Iya pah, yang kita incar lebih berbahaya dari penjahat." Jawab papih Alarich

Opah Arya mengangguk pelan. Ia berharap agar anaknya ini berhati hati dan selalu waspada. Opah Arya tidak ingin kejadian kelam terulang lagi.

"Tenang pah, Al sudah menaruh beberapa orang untuk menjaga Athar dan Hulya. Erlando dan Athala juga sudah menambah pengawal. Insya Allah untuk saat ini kita aman." Ucap papih Alarich.

Erlando dan Athala keluar menghampiri papih Alarich dan opah Arya yang tengah serius bicara.

"Kalian harus hati hati. Opah mendapat informasi dari Jordan, kalau pelaku yang menabrak Hulya itu tergabung dalam organisasi hitam. Anggotanya banyak. Yang kalian hadapi bukan sekedar penjahat, tapi iblis." Ucap opah Arya dengan serius.

Kali ini penjagaan terhadap Athar dan Hulya lebih ketat dibanding kejadian dulu yang menimpa mamih Aleesya. Karena Atharya mendapat musuh yang setimpal.

"Ini masalah serius, opah sudah menghubungi Angga yang menggantikan Ethan. Dan Jordan nanti malam akan kembali ke sini. Sementara Hulya tinggal di rumah kalian dulu." Lanjut opah Arya sambil menunjuk papih Alarich.

Tak lama om Evan dan Bastian datang. Power keduanya dalam dunia bawah tanah pun tak main main. Bahkan Evan dulu sudah menumbangkan musuh musuh pesaing bisnis opah Arya.

Evan sudah sangat lama bekerja dengan opah Arya. Begitu pun Bastian yang bekerja dengan papih Alarich. Karena sekarang mereka sudah berkeluarga, jadi pertemuan mereka sedikit berkurang.

Kini om Evan dan Bastian kembali lagi demi melindungi Athar dan Hulya. "Terima kasih Evan, Bastian. Kalian sudah setia dengan keluarga kami." Ucap opah Arya dengan bangga.

"Sama sama boss. Kita kan keluarga sudah seharusnya saling menjaga." Jawab Evan.

"Benar om, kita semua keluarga yang harus saling menjaga dan melindungi. Ternyata kasus Athar lebih rumit dari yang ku kira." Keluh Athala.

"Kita pasti bisa menghadapinya." Sahut Erlando.

-

-

-

Athar mendapat kabar dari Raffi jika beberapa anak buah Hiro sudah di tangkap. Namun bukan Raffi yang menangkapnya ada orang lain yang membantunya.

Suami dari Hulya ini nampak berpikir. "Apa papih yang sudah menangkap orang orang itu?"

Ketika Athar ingin berdiri, ada yang menahan tangannya. Matanya melirik ternyata istrinya sudah sadar. "Masih pusing sayang? Aku di sini. Maafkan aku yah, aku ti_"

"Ssst mas... Aku yang minta maaf. Aku tidak bisa menjaga anak anak kita. Aku janji akan lebih berhati hati lagi. Maafin aku mas." Lirih Hulya dengan suara lemahnya.

Mamih Aleesya, omah Winda dan Alana ke dalam melihat keadaan Hulya. Athar membantu istrinya bersandar.

Hulya meminta maaf pada keluarga suaminya. Jika selama ia sakit, ia benar benar membuat semua orang kerepotan. Namun keluarga suaminya sangat memakluminya.

Memang selama Hulya hilang ingatan, terkadang ia ketus pada mertuanya, atau pun saudara saudara suaminya. Tangan Alana menarik adik iparnya itu ke pelukannya. Ia tahu yang Hulya alami sangat berat.

Alana berusaha menenangkan Hulya. Ia sama sekali tidak marah. Wajar saja. Itu bukan keinginan Hulya. Semua di luar kendali Hulya.

"Kak, apa aku bisa hamil lagi?" Tanya Hulya pada kakak iparnya itu.

"Inshaa Allah bisa sayang atas ijin Allah." Ucap Alana lembut.

Padahal Alana sendiri tengah hamil muda. Namun ia belum memberitahukan pada Hulya dan Athar. Mengingat ujian yang dihadapi kedua adiknya ini. Ia tak ingin semakin membuat Hulya sedih.

"Jangan pesimis sayang. Kita masih bisa berusaha." Celetuk Athar.

"Tapi kalau aku enggak hamil, pasti mas menikah lagi kan? Supaya dapat keturunan. Iya kan mas?" Lirih Hulya.

"Astaghfirullah sayang. Kok bisa kesitu sih pikirannya! Kalau pun kita nanti belum di kasih keturunan, bukan berarti aku akan nikah lagi." Athar sedikit meninggikan nada bicaranya.

Omah Winda menengahi cucu cucunya itu. Ia memberikan pengertian pada Hulya agar tak memikirkan banyak hal. Biarlah berjalan apa adanya. Mereka sebagai orang tua tidak menuntut adanya seorang bayi.

Biarlah Allah yang mengatur semuanya. Hulya menunduk dan menitikan air matanya. Athar mendekapnya dan mengecup keningnya. Ia tahu jika saat ini hati istrinya rapuh. Athar bukan tipe pria yang banyak menuntut.

Cukup lama mereka mengobrol, hingga Alana menyarankan agar Athar dan Hulya program kehamilan. "Iya kak aku mau, kamu mau kan mas?" Tanya Hulya.

"Iya sayang. Tapi janji kamu enggak boleh stress, janji?"

Hulya mengangguk dengan senyum terbaiknya. Ia bisa bernafas dengan lega. Suaminya mau mengikuti program kehamilan yang disarankan kakaknya.

Tak lama keluarga suaminya pulang. Hanya tersisa Ray dan Juna yang menunggu di ruang tamu. Papih Alarich sudah menempatkan dua orang profesional di depan kamar menantunya. Ia hanya waspada takut sesuatu akan terjadi.

Ketika sudah menidurkan Hulya, Athar menemui ketiga asistennya itu. "Jadi... Siapa yang sudah menangkap pelakunya?" Tanya Athar.

Baik Ray maupun Juna belum ada yang menjawab. "Ayo bilang! Jawab Ray! Juna!" Ucap Athar dengan berkacak pinggang.

"Tuan besar, boss." Celetuk Juna.

Athar menghela nafasnya, ia mengangguk. Ia akan menghubungi Raffi agar waspada dan berhati hati disana. Raffi juga akan mengirim orang untuk menjaga Athar dan Hulya.

"Good...!"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!