NovelToon NovelToon
Koki Kesayangan Tuan Daniel

Koki Kesayangan Tuan Daniel

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Menikah dengan Musuhku / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu_ Melani_sunja

Menjadi seorang koki disebuah restoran ternama di kotanya, merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi Ayra. Dia bisa dikenal banyak orang karena keahliannya dalam mengolah masakan.
Akan tetapi kesuksesan karirnya berbanding terbalik dengan kehidupan aslinya yang begitu menyedihkan. Ia selalu dimanfaatkan oleh suami dan mertuanya. Mereka menjadikan Ayra sebagai tulang punggung untuk menghidupi keluarganya.
Hingga suatu hari, ia dipertemukan dengan seorang pria kaya raya bernama Daniel yang terkenal dingin dan kejam. Ayra dipaksa menjadi koki pribadi Daniel dan harus memenuhi selera makan Daniel. Ia dituntut untuk membuat menu masakan yang dapat menggugah selera Daniel. Jika makanan itu tidak enak atau tidak disukai Daniel, maka Ayra akan mendapatkan hukuman.
Bagaimana kah kisah Ayra selanjutnya?
Selamat membaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu_ Melani_sunja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tertangkap Daniel

Ayra sebisa mungkin menutupi mulutnya, agar tidak bersuara saat melihat Rayyan beberapa kali dihantam oleh Daniel.

Sialnya, tak sengaja salah satu pengawal Daniel melihatnya.

"Bos...!" Pengawal itu memberi kode pada Daniel jika ada Ayra di sana.

Daniel menoleh menatap Ayra yang terlihat ketakutan. Tidak hanya Daniel, Rayyan ikut menoleh sambil terus meringis kesakitan.

"Ayra...! Ayra tolong aku Ayra...!" Teriak Rayyan. Seketika Ayra mendelik namum bisa tak berkutik.

"Apa hubungan mu dengan nya?" Tanya Daniel pada Rayyan.

"Dia, dia itu istri ku tuan, dia cantik dan masih muda, bahkan aku jarang sekali memakai nya, jika tuan mau, ambillah dia tuan, dan sebagai gantinya, tuan bisa bebas kan aku!" kata Rayyan tanpa rasa berdosa sama sekali.

"What?? Bisa bisa dia berbicara seperti itu? Dia menjual aku? Dasar gila! Suami brengsek!" Batin Ayra geram.

Daniel tidak menanggapinya, ia fokus menatap Ayra yang berdiri menuntun sepedanya.

"Masukkan bajingan itu ke dalam mobil, dan ikat jangan sampai lepas!" Perintah Daniel pada pengawalnya.

"Baik bos!"

"Tuan...! Jangan bawa aku tuan, bawa saja istriku tuan, anda bisa bersenang-senang dengannya!" Rancau Rayyan saat dipaksa masuk ke dalam mobil.

Ayra masih berdiri mematung, hatinya terus mengutuk suaminya yang tega berbicara seperti itu dihadapannya.

Daniel perlahan melangkah maju mendekat ke tempat Ayra berdiri. Melihat itu, seketika tenggorokan Ayra tercekat, ia menelan saliva, menatap langkah demi langkah kaki Daniel yang semakin mendekat.

"Waduh, bagaimana ini?" Gumamnya panik.

Saking paniknya, ia sampai menggenggam sepedanya dengan sangat erat.

"Gak ada pilihan lagi, aku harus kabur...!" Batinnya.

Dan, benar saja, ketika Daniel semakin mendekat, ia lepaskan sepedanya hingga terjatuh ke aspal, lalu berlari sekencang-kencangnya memasuki gang gang kecil di komplek perumahan itu.

Dua pengawal Daniel berlari hendak mengejarnya, namun di cegah oleh Daniel.

"Biar aku saja!" Ucapnya sambil melepaskan jas hitamnya.

"Ta_tapi bos...?!"

"Kalian tunggu saja di sini dan jaga bajingan itu!"

"Baik bos!"

Daniel melempar jas nya kesembarang arah, lalu berlari mengejar Ayra di tengah gelapnya malam.

Ayra terus berlari meskipun nafasnya terus tersengal-sengal. Ia menoleh kebelakang, dan melihat Daniel masih mengejarnya.

"Sialan...! Kenapa dia masih ngejar aku si?!" ucapnya sambil terus berlari.

"Aduh bagaimana ini? Hah...! aku masuk gang itu saja!" Ayra berlari lalu berbelok ke kiri, masuk ke gang sempit dan sepi.

Setelah sedikit jauh, ia menoleh ke belakang, dan tak lagi melihat Daniel mengejarnya.

"Huh huh huh..." Ia berhenti, membungkuk dengan nafas yang terus tersengal-sengal.

Sekali lagi ia menoleh kebelakang, sosok Daniel benar benar sudah tidak mengejarnya lagi.

"Syukurlah dia berhenti, untung begini begini aku pernah ikut lomba maraton, jadi sudah tidak kaget. Tapi..., tapi nafasku, haduh...haduh...! Sepertinya asma ku kambuh, di mana inhaler ku?" Ayra menurunkan tas, lalu mencari inhaler yang selalu ia bawa ke mana mana.

Ia duduk berselonjor di aspal, ia hirup inhaler dalam dalam, meringankan sejenak asma yang ia derita.

"Huuh..." Ayra mendongak, mengusap keringat yang membasahi wajahnya.

Ia longgarkan kancing bajunya karena panas, lalu ia lepas headset yang masih terpasang di telinganya.

"Ini sudah malam, aku harus pulang, tapi aku pulang ke mana? Kalau aku pulang ke rumah, pasti aku langsung di rujak nenek lampir dan anaknya itu karena aku tak menolong mas Rayyan. Aku balik ke restoran saja deh!" Ayra bersiap untuk berdiri, namun matanya terbelalak menatap sepasang sepatu yang ada dihadapannya.

Perlahan ia mendongak menatap seseorang yang telah berdiri dihadapannya itu.

Ia meringis menahan antara senyum dan panik saat melihat Daniel sudah berdiri menatapnya.

Buru buru Ayra bangun, dan siap berbalik hendak melarikan diri. namun dengan cepat, Daniel mencekal tangannya dari belakang.

"Auu...! Sakit...! Lepaskan aku! Aku tak tahu menahu soal suami ku! Tangkap saja dia! Aku tidak ikut ikutan! Sumpah demi apapun, aku tak ikut ikutan!" ujarnya.

Daniel tidak menanggapi, ia balik tubuh Ayra, lalu membopong Ayra ala bridal style.

Ayra terus memberontak, ia pukuli punggung Daniel dengan kedua tangannya.

"Lepasin...! atau aku akan berteriak!" Ancam Ayra.

Sayangnya, Daniel tak menggubrisnya sama sekali, ia terus membawa tubuh Ayra menuju mobil.

"Klotek..." inhaler Ayra jatuh ke aspal.

"Inhaler ku jatuh! Heh...! Berhenti! Inhaler ku jatuh! Aku tak bisa hidup tanpa alat itu!" Teriak Ayra.

Daniel terus berjalan, hingga mobil pengawalnya datang menghampiri.

Pengawal berhenti, keluar dan membukakan pintu.

"Bruuukk" Tubuh Ayra dijatuhkan kedalam mobil.

"Auuu...! Bisa pelan dikit gak si!" maki Ayra, ia menoleh menatap seseorang yang disampingnya.

"Mas Rayyan?"

Rayyan hanya tersenyum sekilas.

Ayra langsung memukuli tubuh Rayyan yang terikat.

"Kurang ajar kamu mas! Kamu bawa bawa aku kedalam masalah mu! Sialan kamu! Gak henti hentinya kamu mempersulit hidup ku ya!" Kata Ayra sambil terus memukul pundak Rayyan.

Rayyan hanya meringis sambil menghindarkan kepalanya.

Daniel masuk dan duduk di kursi depan, menatap kelakuan Ayra dari kaca spion bagian depan.

"Bius wanita itu...!" Perintah Daniel.

"Baik bos!"

Mendengar itu Ayra mendelik, lalu berusaha memberontak. Tapi sayangnya, pengawal Daniel lebih kuat dan lebih cekatan. Sehingga hanya dengan satu gerakan, Ayra telah lumpuh dan tergeletak menyandar di bahu Rayyan.

Setelah itu, mobil berjalan menuju tempat rahasia yang selama ini Daniel tinggali di kota kecil itu.

***

Ayra membuka mata perlahan, ia tatap sekelilingnya.

"Dimana aku?" Ucapnya lirih.

"Di gudang, kita jadi tahanan tuan Daniel!" jawab Rayyan yang duduk terikat di bawah Ayra.

Seketika Ayra menoleh, wajahnya memerah menatap Rayyan.

"Kurang ajar kamu mas! bisa bisanya kamu bawa bawa aku!" Ayra hendak memukul Rayyan kembali. Namun sayangnya, tangan dan kakinya diikat pada sebuah kursi.

Rayyan hanya terkekeh melihatnya.

"Ihhh...! Brengsek! Kenapa aku juga diikat si!" Maki Ayra.

"Percuma memberontak, kita tidak akan bisa lolos dari sini!" kata Rayyan lagi.

"Ini semua gara gara kamu mas! punya masalah apa kamu sama tuan Daniel si?"

"Alah...! Kamu tak perlu tahu, lebih baik sekarang kamu rayu tuan Daniel supaya dia mau tidur sama kamu, dengan begitu kita bisa bebas!"

"Cuiihh..." Ayra meludahi Rayyan dan tepat mengenai wajahnya.

"Kurang ajar kamu! Berani kamu melakukan itu pada suami mu sendiri?!"

"Suami brengsek! Bahkan kalau aku bisa lepas, aku akan membunuhmu sekarang juga!"

"Berani kamu sekarang ya?!"

"Iya...! dasar brengsek! Mokondo...!"

"Apa? Kamu bilang aku mokondo?"

"Iya...! Kenapa? Tak terima?!"

Seketika wajah Rayyan memerah dengan kedua tangannya yang mengepal.

Saat mereka sedang ribut bertengkar, tiba-tiba pintu terbuka. Daniel masuk membawa sebuah cambuk.

Ayra sampai merinding melihatnya, ia takut cambuk itu akan Daniel gunakan untuk menghukumnya.

1
Devan Wijaya
Tungguin lama-lama juga bikin kangen 😭
eli♤♡♡
Abis baca cerita ini, bikin aku merasa percaya sama cinta lagi. Makasih banget thor!
✨♡vane♡✨
Banjir air mata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!