NovelToon NovelToon
Bulan & Angkasanya

Bulan & Angkasanya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Persahabatan / Cinta Murni / Light Novel
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Keirina

Bulan akhirnya bertemu dengan seseorang yang bisa membuatnya tidak malu mengakui segala perasaan yang ada di hatinya. Kenneth, siswa baru di sekolahnya yang belum lama Bulan kenal, tapi berhasil menaklukan hati Bulan.

Tapi rahasia Kenneth yang baru Bulan ketahui berhasil membuat Bulan takut. Takut kalau Kenneth tiba-tiba pergi meninggalkannya.

Apa Bulan masih bisa tersenyum secerah sekarang kalau Kenneth tidak ada?

Kenneth yang sebelum bertemu Bulan tidak takut kalaupun besok dia pergi, kini tidak lagi.
Bulan berhasil membuat Kenneth takut jika saja besok dia pergi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keirina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERASAAN YANG MENGGANGGU II

Dokter Rama masuk ke dalam ruangan dimana Kenneth dirawat sebelum waktunya Kenneth makan pagi. Dokter Rama masuk dengan seorang perawat yang akan membantunya memeriksa kondisi Kenneth dan mengganti infusan Kenneth.

"Selamat Pagi" Sapa dokter Rama yang baru saja masuk

Revina yang duduk di kursi disamping ranjang Kenneth berdiri, "Selamat Pagi dok" Sapa Revina ramah, Kenneth yang sedang berbaring di ranjangnya juga menyapa.

"Bagaimana keadaannya hari ini?"

Perawat yang datang bersama dokter Rama melakukan prosedur pemeriksaan kesehatan pada Kenneth dari memeriksa tensi, mengecek suhu tubuh, cairan infusan dan yang lainnya.

"Sudah lebih baik dari kemarin dok" Ucap Kenneth

"Masih merasa sesak?"

Kenneth menggeleng.

"Suhu tubuhnya sudah turun dok" Ujar perawat itu setelah mengecek suhu tubuh Kenneth.

"Lusa kamu cuci darah lagi setelah itu kalau kondisi kamu sudah kembali stabil, saya izinkan pulang. Tapi, karena kamu biasanya cuci darah 2x dalam seminggu untuk bulan ini jadwal cuci darah kamu 3x seminggu ya"

Revina mendengarkan dokter Rama. Karena, Revina juga mantan pasien cuci darah jadi, dia sidikit banyak sudah memahami perkataan dokter Rama.

"Tapi, itu juga tergantung kondisi tubuh kamu dalam sebulan ini kalau kamu masih sering drop, saya sarankan untuk tetap melakukan cuci darah 3x dalam seminggu"

"Masih aktif main basket?"

Kenneth mengangguk.

Dokter Rama menarik nafasnya sambil menaikan kacamatanya yang sedikit turun.

"Saya tidak akan melarang kamu, semua itu pilihan kamu. Tidak masalah kamu aktif main basket tapi, ingat juga kondisi tubuh kamu. Jaga kesehatan ginjal kamu dan jangan terlalu memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang berat" Dokter Rama memberi jeda sebentar melihat Revina kemudian kembali melihat Kenneth, "Saya cuma seorang dokter tugas saya mengingatkan dan mengobati penyakit kamu tapi, yang lainnya tergantung diri kamu sendiri"

Revina menatap Kenneth yang hanya diam saja.

"Kamu tidak kasian sama pacar kamu yang khawatir banget sama kamu kemarin, sudah dikabarin belum?"

Revina memandang Rama dan Kenneth bergantian bingung dengan apa yang sedang mereka bicarakan.

"Bukan pacar saya dok cuma teman aja" Ucap Kenneth

"Masa sih?teman kok sekhawatir itu?pasti kamu belum kabarin dia juga kan" Rama tersenyum pada Kenneth yang hanya diam saja.

"Ya sudah kalau begitu saya permisi dulu" Pamit Dokter Rama

"Terima kasih dok" Ucap Revina dan Kenneth tak lupa sebelum Rama meninggalkan ruangan.

Revina kembali duduk. Dia menatap Kenneth meminta penjelasan atas perkataan dokter Rama tadi, "Bulan Mah. Dia kemarin yang bawa Kenneth ke sini" Ucap Kenneth

"Oh iya Mamah lupa!tante Tari tadi malam telfon mamah nanya keadaan kamu, dia juga udah cerita soal Bulan. Mamah lupa kasih tau kamu" Revina baru teringat soal Tari yang menelfonnya saat Revina berada di kantin tadi malam.

Kenneth sedikit terkejut mendengar perkataan Revina, "Terus mamah bilang apa sama tante Tari?"

"Mamah bilang kamu kecapean, mamah gak ngasih tau tante Tari kamu tenang aja" Ucap Revina bisa memahami kekhawatiran anaknya.

"Jadi ada hubungan apa kamu sama Bulan?" Revina tersenyum menggoda Kenneth, "Mamah suka sama Bulan, anaknya baik, ceria lagi" Kata Revina lagi.

Kenneth tidak bisa menahan senyumnya mendengar Revina yang menggodanya, "Cuma teman Mah" Revina menatap Kenneth yang senyum-senyum, meragukannya.

"Benaran Mah, mana mungkin Kenneth pacaran sama Bulan"

"Kenapa gak mungkin??"

"Ya Kenneth gak mau, Kenneth gak mau pacaran Mah"

"Mau langsung nikah?" Revina tersenyum penuh arti

Kenneth tertawa mendengar jawaban asal ibunya yang semangat.

"Kenneth nggak mau nyakitin siapa-siapa"

Revina terdiam menatap anaknya itu bingung, dan sepersekian detik kemudian senyumnya memudar. Revina bisa memahami perasaan anaknya. Revina memandangi wajah anaknya itu merasa kasihan dan juga merasa bersalah.

"Kamu gak akan nyakitin siapa-siapa Ken" Kata Revina, "Yang ada kamu cuma nyakitin diri sendiri." Kenneth diam mendengar Revina.

Seorang perawat masuk sambil membawa makan pagi untuk Kenneth memecahkan ketegangan yang tiba-tiba menyelimuti mereka.

"Terima kasih Sus" Ucap Revina sebelum perawat itu pergi

"Ayo makan dulu" Ucap Revina menaikkan bagian kepala ranjang Kenneth sedikit. Lalu, menyuapi anaknya itu.

***

Kenneth sendirian sekarang di ruangan setelah menyuapinya makan dan juga makan obat Revina pergi pulang ke rumah untuk mengambil beberapa barang keperluannya dan juga Kenneth selama di rumah sakit.

Kenneth mengambil handphonenya yang ada di atas nakas yang dari semalam belum disentuhnya. Kenneth membuka aplikasi chat yang sudah ada beberapa pesan masuk dari Jono, grup basket bahkan Hana. Tapi, Kenneth tidak membuka satupun pesan dari mereka.

Kenneth menekan kolom pencarian yang ada di paling atas dan mengetik nama Bulan. Menekan nama Bulan. Kenneth diam sebentar sambil menatap layar handphonenya yang menampilkan kolom chat dengan Bulan, bingung harus mengetik apa.

"Masih di sekolah Lan?" Kenneth akhirnya mengirim pesannya dan dalam hitungan detik pesan Kenneth langsung dibaca oleh Bulan.

"Masih"

Kenneth diam beberapa detik, dia sebenarnya juga tau kalau Bulan pasti masih di sekolah, sekarang juga pasti sedang jam istirahat, tapi Kenneth bingung harus chat apa lagi. Karena, sebenarnya Kenneth juga bukan tipe orang yang suka mengobrol lewat chat dan Kenneth juga tidak bisa basa-basi.

"Ya udah nanti aja gue chat lagi Lan"

"Ok."

Kenneth mematikan handphonenya. Kenapa isi chatnya terasa aneh dari kemarin Kenneth terus memikirkan Bulan, ingin mengabari Bulan, tapi hatinya merasa berat sekali.

***

"Mau nongkrong dulu gak?" Tanya Sari melihat Bulan yang sedang memasukan alat tulisnya ke dalam tas yang seharian ini bad mood terus.

Bulan menyampirkan tasnya dan berdiri, "Nggak, gue mau balik" Katanya dan berjalan duluan keluar kelas. Sari mengikuti Bulan.

"Kenapa sih lo?" Sari bertanya penasaran apa yang berhasil membuat seorang Bulan diam sepanjang hari. "Bastian masih ngajak lo balikan?ada yang ngajak lo pacaran lagi?atau lo lagi pacaran sekarang?"

Bulan melihat jengah Sari yang berjalan di sebelahnya, "Pacaran terus otak lo!"

Sari menghelas nafasnya dan melihat ke depan, "Kan masalah hidup lo cuma seputaran itu aja" Katanya, "Makanya cerita!gue tau lo lagi ada masalah" Kesal Sari lama-lama melihat temannya itu.

Bulan masih diam saja. Sebenarnya Bulan juga tidak mengerti ada apa dengan dirinya. Dari kemarin dia terus memikirkan Kenneth dan merasa kesal sendiri karna Kenneth.

Bulan menghentikan langkahnya mendadak yang menbuat Sari juga reflek berhenti. Bulan menatap Sari sambil menimbang-nimbang bagaimana caranya agar Sari tidak sampai curiga dengan dirinya.

"Lama njir!cepetan Niko udah nunggu di parkiran"

"Jadi nih misalkan lo punya teman terus temen lo ini lagi gak baik-baik aja dan dia gak ngabarin lo sedangkan teman lo itu juga tau kalau lo pasti nungguin kabar dari dia. Terus waktu teman lo itu ngabarin lo dia cuma nanya lo lagi dimana, hal yang gak perlu dia tanyain karna dia udah pasti tau lo ada dimana sekarang. Itu artinya apa?" Cerita Bulan panjang lebar

"Lo suka sama teman lo itu" Kata Sari singkat

"Ah gila aja lo!!lo ngerti gak sih sama cerita gue?" Sinis Bulan mendengar Sari dan pergi meninggalkan Sari yang berdiri di tempatnya merasa kesal sendiri.

"Kenapa sih tuh anak?fix lagi jatuh cinta mah gue bilang" Kata Sari melihat Bulan yang berjalan duluan heran. Lalu, pergi menyusul Bulan.

1
Protocetus
jika berkenan mampir ya ke novelku Frontier
Blackrose
Daebak!
Ritsu-4
Bravo thor, teruslah berkarya sampai sukses!
Joko Castro
Aku suka banget tokoh utamanya, terasa sangat hidup. ❤️
foxy_gamer156
Bikin ketagihan deh.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!