NovelToon NovelToon
Terjebak Perjodohan Sang CEO

Terjebak Perjodohan Sang CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Tamat
Popularitas:18.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Kisah cinta dua insan dengan karakter bertolak belakang yang diawali dengan keterpaksaan demi bakti kepada kedua orang tua. Jelita Khairani, gadis cantik 21 tahun yang baru saja menyelesaikan pendidikannya tak dapat mengelak kala kedua orang tuanya menjodohkannya.

Namun siapa sangka yang di maksudkan sebagai calon suaminya adalah pria yang sama dengan seseorang yang ia juluki "ALIEN, MANUSIA KAYU, dan PRIA KAKU" seusai pertemuan pertama mereka.

Dialah Abima Raka Wijaya, pria dengan segala keangkuhan dengan masa lalu menyakitkan yang membuatnya tak mampu berdamai dengan diri tidak mungkin menerima begitu saja keputusan orang tuanya. Kehadiran Kinan di lubuk hatinya menjadi alasan utama ia tak dapat membuka diri pada sembarang wanita.

Akankah Raka melupakan Kinan dan menerima kehadiran Jelita? Bagaimana jika suatu saat sang mantan kekasih berniat kembali padanya?

Ig: desh_puspita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan Berdua.

Banyaknya pekerjaan membuat Jelita terpaksa harus lembur malam ini, seperti yang sebelumnya dia akan pulang lebih dahulu dari pada rekannya. Meski ada kecemburuan sesama rekan kerja, mereka tidak dapat berbuat apa-apa melihat Jelita diperlukan istimewa oleh Bu Arne.

Pukul 20:05 Jelita keluar dari ruangan kerjanya, baru saja masuk lift ponselnya berdering. Tertera manusia kayu di layar ponselnya yang menyala.

"Apa kau masih dikantor?" tanya seseorang diseberang sana.

"Iya, pekerjaanku baru saja selesai" ucap Jelita.

"Turunlah, aku menunggumu di depan," belum sempat Jelita mengiyakan sambungan telpon itu telah terputus.

"Ga ada sopan-sopannya jadi Laki." Jelita menggerutu kesal, berjalan keluar dengan muka cemberutnya.

Jelita menghampiri Raka yang sudah menunggunya. Ia sedikit terkejut melihat penampilan Raka yang telah menggenakan Piyama kesukaannya.

Apa mungkin Raka sengaja jauh-jauh dari rumah, mengapa tidak memerintahkan sopir saja jika hanya menjemputnya pikir Jelita. Jelita mengingat kemungkinan terbesar, bisa saja mertuanya yang memaksa Raka melakukan hal itu.

"Apa ada yang aneh dariku?" tanya Raka tiba-tiba yang membuat Jelita membuang pandangannya ke sembarang arah.

"Iya, sedikit. Apa Anda sengaja menjemputku?" tanya Jelita, namun tidak mendapat jawaban dari Raka. Laki-laki itu hanya terdiam seakan apa yang diucapkan Jelita saat ini salah.

"Maaf, apa kau sengaja menjemputku?" Jelita memperbaiki ucapannya, mungkin karena ia terlalu formal membuat Raka tidak menjawab pertanyaannya.

"Iya," Raka menjawab singkat tanpa melihat Jelita disampingnya.

"Gue nanya diulang sampe dua kali, dia jawab sepotong doang. Emang engga ada akhlak nih suami satu!" Jelita mengumpat Raka dalam hati. Benar-benar menyebalkan pikirnya. Jika saja Randy yang bersikap demikian sudah pasti Jelita akan menarik habis rambutnya.

...****************...

Perjalanan pulang kerumah tidak semulus yang Raka lalui ketika menjemput Jelita. Terjadi sebuah kecelakaan kecil didepan sana yang menyebabkan kemacetan yang cukup panjang. Raka beberapa kali menhela napas ketika mobil dibelakangnya menghidupkan klakson berulang kali, seakan hanya mereka yang ingin cepat.

Jelita yang merasa cukup lelah karena pekerjaan belum lagi jalanan yang macet membuat rasa kantuknya menyerang lebih dulu sebelum dia bertemu tempat tidur.

Hingga tiba di rumah Jelita tak juga terbangun, Raka memperhatikan Jelita yang terlihat sangat lelah merasa tidak tega untuk membangunkannya. Ia tidak memiliki pilihan lain, Raka membopong tubuh ramping Jelita yang menurut Raka tidak begitu berat, jadi tidak terlalu menyulitkan dirinya.

"Kenapa tubuhnya seringan ini, kemana makanannya pergi selama ini." Raka merasa heran dengan tubuh Istrinya yang tetap saja kecil padahal porsi makannya cukup banyak.

Raka merebahkan tubuh Jelita pelan di atas tempat tidur. Tak lupa melepas sepatu dan meletakkan benda itu ketempatnya. Wajah Jelita yang tetap terlihat cantik bahkan belum sempat cuci muka setelah seharian bekerja membuat Raka sesaat tak bisa melepaskan pandangannya.

Raka duduk disamping Jelita yang terlihat begitu tenang dalam tidurnya.Tangan Raka tergerak untuk menepikan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Jelita dengan lembut, seakan rambut itu mengganggu pandangannya. Apakah ini akan menjadi hobi barunya, memperhatikan Istri yang ia anggap tidak waras itu setiap malam.

Raka beranjak dan tanpa sadar dia menundukkan wajahnya lebih dekat ke wajah Jelita, menatap lekat wajah tenang itu lalu mendaratkan bibirnya di atas kening mulus Jelita. Raka tersadar dan menjauhkan wajahnya segera, memegang bibirnya seraya merebahkan tubuhnya di samping Jelita.

Raka merasa ada yang aneh setelah mencium kening Jelita, ini adalah kali pertama ia melakukannya setelah pernikahan. Rasanya begitu berbeda kali ini bagi Raka, seakan hatinya menginginkan apa yang ia lakukan beberapa saat yang lalu.

"Ah, ada apa denganku?" tanya Raka frustasi.

"Raka! Kendalikan dirimu!" Raka beberapa kali memukul kepalanya pelan untuk menyadarkan dirinya.

Hingga laki-laki itu menjadi lelah dengan sendirinya, ia memejamkan matanya dan berlabuh ke dunia mimpi. Sekuat apapun Raka mempertahankan perasaannya akan percuma jika Jelita selalu berada disampingnya. Wanita dengan tingkat kewarasan di bawah manusia normal itu seakan memiliki daya tarik tersendiri untuk Raka.

...****************...

Tengah malah Jelita terbangun karena perutnya merasa lapar, ia memang belum sempat makan apa-apa setelah makan siangnya bersama Rhania. Ketika membuka mata ia tidak menemukan Raka di sebelahnya, apa mungkin laki-laki itu tidur dikamar lain hanya karena dia belum mandi pikir Jelita.

Tidak mau memusingkan hal itu Jelita beranjak menuju dapur. Jelas dia harus menyiapkan makanan sendiri, tidak mungkin jika harus membangunkan Bi Inah untuk menyiapkan makanannya. Meski beberapa kali menguap Jelita tidak mengurungkan niatnya, perutnya begitu lapar kali ini.

Rasa kantuknya mendadak hilang ketika melihat Raka tengah berkutat dengan peralatan masak didapur. Mengapa bisa keduanya lapar dalam waktu yang bersamaan. Jelita mencoba mendekat hendak menggantikan Raka.

"Biar aku saja," Jelita mengulurkan tangannya hendak mengambil alih spatula ditangan Raka.

"Tidak usah, duduklah! Aku terbiasa melakukannya," ucap Raka tetap fokus memegang spatula ditangannya.

"Baiklah," Jelita tidak ingin berdebat untuk hal itu, bahkan Ia merasa senang kali ini. Kebetulan sekali pikirnya, dirinya memang tidak terlalu suka bergaul dengan alat dapur.

"Makanlah," ucap Raka meletakkan satu piring nasi goreng di depan Jelita. Raka sengaja membuatnya sedikit lebih banyak dari biasanya, dia tahu pasti Jelita akan terbangun nantinya.

"Wah, enak sekali!!" Jelita terpukau dengan rasa nasi goreng buatan suaminya itu. Mungkin karena perpaduan antara lapar dan juga orang yang memasaknya sehingga kelezatannya bertambah.

"Berlebihan," Raka menggelengkan kepalanya ketika Jelita menghentakan kakinya sebagai ungkapan terpukaunya dengan hasil karya yang menurutnya biasa saja.

"Aku tidak berbohong, ini enak sekali. Bagaimana kalau kita buka usaha nasi goreng? pasti laku keras!" Jelita berbinar-binar, matanya seakan berubah hijau karena memikirkan uang yang akan mereka dapatkan.

"Apa kau bercanda? Aku ini seorang Direktur! Dan kau ingin aku berubah profesi sebagai penjual nasi goreng." Raka berdecak sebal.

"Memangnya kenapa? Kita bisa berjualan pada malam hari jika siang hari sibuk di perusahaan, iya kan?" Jelita tidak sadar siapa lawan bicaranya saat ini.

"Ada-ada saja, habiskan makananmu! Setelah itu kembali tidur. Besok kau harus kembali bekerja di perusahaanku!"

Raka menekan kalimat akhirnya karena merasa jengkel kepada Jelita yang menginginkannya menjadi penjual nasi goreng.

"Dih, kan gue kasih ide usaha. Lagi pula itukan perusahaan Papanya." Jelita berucap pelan seraya matanya memperhatikan Raka yang menjauh darinya.

Jelita terkekeh karena berhasil menggoda Raka dengan candaannya. Dia menyelesaikan makannya dan meminum air putih didepannya hingga tandas.

Jelita merasa sangat kenyang, matanya kembali mengantuk setelah kembali ke kamar. Segera ia melangkahkan kaki ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya terlebih dahulu, jika dia menemui tempat tidur lebih dulu sudah tentu ia tidak akan sadar hingga esok pagi.

TBC 🌻

.

.

.

Happy reading you all😚😚

See you💕💕

1
Sri Nengsih Momo
Luar biasa
Anonymous
Aku idh baca keluarga mikail dulu loh padahal maaih ada yg lbih leluhur dr mereka

Seru bnget
Mari Anah
aku kira bakalan ada pelakor yg nma y marisa🤔dri judul y udh ketar-ketir bkln ada konflik neeeyy,g tau y cmn nma dri hp🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Mari Anah
lagian si raka y jg oneng🙄masa istri y d bilang jalang jiem2 bae,g ngenalin k suci klo jelita itu bini y,hadeeeehh bagus jelita klo aku jdi jelita jg pasti bkln aku jambak cwe ky gtu🙄🙄😏
Mari Anah
aku susah mau berkata2 apa thor klo jdi jelita🤭🤭🤭
Desy Puspita: Dia sangat agak lain
total 1 replies
Suky Sukeni
aq baca novelmu di ulang lagi dari awal sampai karya terakhir sampai 3 x😆😆
Desy Puspita: Ya Allah makasih banyak, Kak, ini novel pertama masih banyak salahnya
total 1 replies
Mari Anah
suka bgt thor
Fiqa Dwi
that “marina” 😭😭😭😭
Fiqa Dwi
LUCUU BGTT SIHHHH KAMUUU😭💓💓
novel destiny
baru baca novel ini di tgl 20-06-2025 😁
btw tgl yg author sematkan itu tgl kelahiran anak aku 🥰
Desy Puspita: Hai Kakak, maacih ya. ini karya petamaku, mohon dimaklumi kalau ada salah"
total 1 replies
novel destiny
dion - Andra perpaduan yg sempurna 🤣
Virgo 08
ternyata masa lalu Afkhar ada di kisah Jelita... om nya mati di tangan Afkhar dewasa.. dia balas dendam ama om Herman yg sdh membunuh ke2 ortu nya.
Virgo 08
Afkhar nanti dewasa menjadi suami Iqlima, anak Sean ... walau caranya salah mendapatkan Iqlima, tapi happy ending
Virgo 08
aku suka
Putri Cawi
terserah ente....rencana Lo hanya tinggal angan...karena nasib jelita ada di tangan author wkwkwk
my_dear_Budiarti
mulai tumbuh benih-benih bucin/Joyful/
mboll
Luar biasa
diara
terimakasih kak author atas karya nya
Juan Sastra
pasti mirif dong merekan
Juan Sastra
curiga deh sama wijaya,, biasanya laki laki tuh jika ggak romantis lagi kadar cintanya tinggal kurang dari setengah 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!